Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

TEGANGAN AC DAN DC DENGAN


OSILOSKOP

DISUSUN OLEH

NAMA : HABIB RIDWANSYAH

NIM : G1B016015

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN

TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP

HABIB RIDWANSYAH

G1B016015

Menyetujui

Tanggal : April 2018

Dosen Pengampu

(Suhayat Minardi M.Si)


NIP.196909051997031001
BAB I
Pendahuluan

1. Latar belakang

Proses pengukuran dalam ilmu fisika merupakan salah satu prosedur standar
yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran
yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun
hasil yang diinginkan oleh seorang praktikan.
Salah satu alat ukur yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu osiloskop.
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.
Dengan mengunakan osiloskop kita dapat mengetahui besaran – besaran pada siyal
listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan bentuk sinyal dari objek yang diukur.
Oleh sebab itu osiloskop mesti diketahui karena dengan memngunakan osiloskop
dapat lebih memudahkan kita dalam mengukur banyak besaran sekaligus. Selain itu
dengan osiloskop kita juga dapat membedakan gelombang AC dan gelombang DC,
serta dapat juga melihat atau mendeteksi gangguan – gangguan dalam sistim
transmisi atau penyaluran seperti gangguan noise.
Oleh karena itu osiloskop sangat penting untuk diketahui dan dipelajari,
terkhususnya untuk mahasiswa program studi Fisika. Maka pada kesempanan ini saya
membuat prposal mengenai Tegangan AC dan DC Osiloskop.

2. Tujuan
1. Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan listrik AC
2. Menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan listrik DC

BAB II
Dasar Teori

Chatoda Ray Osiloscope, atau yang sering diterjemahkan sebagai Osiloskop


Sinar Katoda (OSIKA), adalah alat yang sering digunakan dalam pengukuran-
pengukuran besaran elektronika, seperti alat pengukur multimeter yang digunakan
untuk mengukur tegangan AC, tegangan DC, arus AC, arus DC, tahanan suatu
rangkaian, maka osiloskop mempunyai kemampuan yang melebihi multimeter.
Tidak seperti multimeter yang hanya digunakan untuk mengukur tegangan AC
pada 50 Hz saja, tetapi dengan OSIKA kita dapat mengukur tegangan AC yang
mempunyai frekuensi 0-35MHz. Keunggulan lain dari OSIKA sebagai pengukur
tegangan adalah alat tersebut mempunyai input impedansi yang tinggi (orde M. Ohm)
hingga secara praktis tidak membebani sistem yang di ukur. Secara tidak langsung
OSIKA juga digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti percepatan, tekanan,
suhu dan lain-lain, karena besaran ini dengan pertolongan suatu tranduser dapat
diubah menjadi tegangan listrik. Proses yang terjadi itu tidak lain adalah lintasan
elektron dalam suatu medan listrik. Pada saat ini selain bidang Fiska ada juga bidang-
bidang sains lainnya yang biasa menggunakan OSIKA, karena dalam OSIKA ada
bagian yang berfungsi untuk memfokuskan berkas elektron ke taber/layar yang mana
bagian tersebut dikenal istilah lensa listrik. (Zemansky, 1992).
Sebuah rangkaian AC terdiri atas elemen-elemen rangkaian dan sumber arus
yang menghasilkan tegangan bolak balik ∆V. Tegangan yang berubah sesuai dengan
waktu ini dijelaskan sebagai
∆V = ∆Vmaks sin ωt   Persamaan (1)
Dimana ∆V adalah tegangan keluaran maksimum dari sumber AC atau
amplitudo tegangan. Dimana frekuensi sudut dari tegangan AC adalah
ω = 2π/T      Persamaan (2)
 T = 1/f         Persamaan (3)
Dimana f adalah frekuensi sumber dan T adalah periodenya. Sumber
menentukan frekuensi dati arus pada rangkaian apapun yang terhubung dengannya.
Oleh karena tegangan keluaran dari sebuah AC berubah secara sinusoida terhadap
waktu, maka tegangan bernilai positif selama setengah siklus dan negative selama
setengah siklus sisanya. Hal penting dalam rangkaian AC adalah nilai rata-rata arus,
yang disebut arus rms. Tegangan bolak balik juga paling mudah dibahas dalam
kaitangnya dengan tegangan rms dan hubungannya identik dengan arus.
∆Vrms = ∆Vmax/√2     Persamaan (4) (Serway, 2010: 642).
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinya listri.
Ada beberapa jenis osiloskop digital berbasis computer, dan telah diimplementasikan,
salah satu jenis osiloskop digital berbasis computer menggunakan sound card yang
dikendalikan dibawah system operasi linux. Perangkat keras maupun perangkat yang
mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi
baik dan benar,. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku
besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk
melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita akan
mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal dan mengukur sinyal
(D. Chattopadhyay, 1989 :93).
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan
bentuk sinyal baik sinyal analog maupun sinyal digital sehingga sinyal-sinyal tersebut
dapat dilihat, diukur, dihitung dan dianalisa sesuai dengan bentuk sinyal keluaran
yang diharapkan. Dalam bidang elektronika, perangkat osiloskop merupakan
instrument alat ukur yang memiliki posisi yang sangat vital mengingat sifatnya yang
mampu menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian. Secara
prinsip terdapat 2 tipe osiloskop yakni osiloskop analog dan osiloskop digital. Pada
osiloskop analog gelombang yang ditampilkan pada layar langsung diberikan dari
rangkaian lapisan pembelok pancaran electron vertikal, maka pada osiloskop digital
gelombang yang akan ditampilkan terlebih dahulu melalui tahap pencuplikan sinyal
(Wisnu Adji, 2013 : 39-41).

BAB III
Metode Praktikum

Daftar Pustaka

Chattpodahyaay,D.1989. Fisika Universitas. Bandung : Graha Cipta

Kharisma, Wisnu Adji. 2013. Portable Digital Oscilloscope Based On


            PIC18F4550. Telekontran Vol  1 No 2

Sears, Zemansky. 1992. Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet. Bina Cipta:
Bandung

Serway, Raymond A. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai