Anda di halaman 1dari 3

Menurut Wibowo (2019), menjelaskan bahwa Situational Leadership Model

Hersey dan Blanchard menekan pada hubungan antara pengikut atau follower dan

tingkat kematangan atau level of maturity. Menurut Sutarto (2006) tingkat

kematangan terdiri dari dua dimensi yaitu job maturity (kematangan kerja) dan

psychological maturity (kematangan jiwa). Kematangan kerja berhubungan dengan

ability (kemampuan) sedangkan kematangan jiwa berhubungan dengan willingnes

(kemauan). Jadi secara rinci tingkat kematangan dapat digambarkan sebagai

berikut:

R1 : berarti bahwa para bawahan dipandang tidak mampu dan tidak mau memikul

tanggung jawab untuk berbuat sesuatu. Artinya, para bawahan memiliki

kemampuan yang rendah dan demikian pula halnya dengan tingkat

kepercayaan pada diri sendiri.

R2 : berarti para bawahan tidak mampu akan tetapi rela berbuat hal-hal yang perlu

dilakukan agar tugas terselesaikan. Para bawahan memiliki motivasi akan

tetapi kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

R3 : berarti para bawahan mampu tetapi tidak rela berbuat apa yang diinginkan

oleh atasannya.

R4 : berarti para bawahan mampu dan rela menyelesaikan tugas-tugas yang

dipercayakan kepada mereka.

Menurut Hersey dan Blanchard terdapat empat gaya kepemimpinan yang tersedia

yaitu sebagai berikut :

a. Telling. Pemimpin mendefinisikan peran yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan dan memberitahu pengikut apa, dimana, bagaimana, dan kapan

melakukan tugas.
b. Selling. Pemimpin menyediakan bagi pengikut dengan instruksi yang

terstruktur tetapi juga supportif.

c. Participate. Pemimpin dan pengikut berbagi dalam keputusan tentang

bagaimana cara terbaik menyelesaikan pekerjaan berkualitas tinggi.

d. Delegating. Pemimpin memberikan arahan sedikit spesifik, atau dukungan

personal pada pengikut dan menyerahkan pelaksanaan kepada para pengikut

tanpa banyak campur tangan lagi (Wibowo, 2019).

Gaya kepemimpinan perlu disesuaikan dengan kesiapan pengikut. Apabila tingkat

kesiapan pengikut rendah dalam kemampuan dan keinginannya, diperlukan

kepemimpinan yang bersifat telling. apabila kesiapan berkembang, maka

diperlukan gaya kepemimpinan yang berbeda. Hubungan tingkat kesiapan atau

kematangan pengikut dengan gaya kepemimpinan dapat di perhatikan pada gambar

berikut :
Gambar 2.1 Model Kepemimpinan terhadap bawahan

Anda mungkin juga menyukai