Anda di halaman 1dari 23

GAYA

Dosen Pembimbing :
Deny Sutrisno. M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. Anisa Gusti Wahyuni ( 1948201077 )


2. Aprilia Wulandari ( 1948201028 )
3. Bima Akbar Hidayatullah ( 1948201014 )
4. Cheesy Aziza Putri ( 1948201065 )
5. Dea Aprilia ( 1948201016 )
6. Mila Anggraini ( 1948201002 )
7. Rika Amelia Putri ( 1948201064 )
8. Sagita Putri Amelia ( 1948201030 )
9. Sarah Umairoh ( 1948201050 )
10. Sepriani ( 1948201039 )
11. Triciy Opi Zalita ( 1948201054 )

STIKES HARAPAN IBU KOTA JAMBI

PROGRAM STUDI FARMASI

ANGKATAN 2019/2020

i
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang berjudul
“Gaya” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan m
emberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun t
erlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga ka
mi sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah s
elanjutnya yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jambi,18 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul ………………………………………………………….

Kata Pengantar ……………………………………………….

Daftar Isi ……………………………………………………...

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang …………………………….…………


B. Rumusan Masalah …………………………………...
C. Tujuan ……………………………………………….

BAB II Pembahasan

BAB III Penutup

A. Kesimpulan …………………………………………
B. Saran ………………………………………………..

Daftar Pustaka ………………………………………………

iii
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Benda di alam bergerak, diam dan sebagainya tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada p
enyebab sehingga gerak tersebut terjadi dan proses gerakpun tidak terjadi secara bebas. B
enda selalu bergerak mengikuti aturan yang sudah pasti. Benda yang dilepas dari ketinggi
an tertentu pasti bergerak jatuh kalau tidak ada dorongan lain yang membelokkan arah ge
rak. Benda yang dilempar dalam arah horizontal selalu berberak melengkung ke bawah. P
aku yang didekatkan ke magnet akan ditarik ke arah magnet. Bumi selalu bergerak menge
lilingi matahari pada orbit yang sudah tertentu. Dengan kata lain gerak benda umumnya b
ersifat determinsitik, artinya dapat diramalkan di mana lintasan yang akan diambil, ke ma
na arah kecepatan pada tiap titik di lintasan tersebut, dan berapa percepatan tiap saat.

Kita mempelajari gerak tanpa mempedulikan apa penyebab gerak tersebut terjadi.
Kita belajar tentang benda yang memiliki percepatan, tetapi tidak pernah bertanya menga
pa percepatan itu muncul. Kita tidak pernah menanyakan mengapa kecepatan bisa beruba
h baik arah maupun besarnya. Topik yang hanya membahas mendesripsikan tentang gera
k tanpa memperhatikan mengapa gerak bisa terjadi demikian dinamakan kinematika.

Dalam kinematika kita membahas benda yang tiba-tiba bergerak, tiba-tiba berhent
i, tiba-tiba berubah kecepatan, tanpa mencari tahu mengapa hal tersebut terjadi. Pada
makalah ini kita akan mempelajari gerak beserta penyebab munculnya gerak tersebut. Ba
gian ini kita sebut dinamika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hukum Newton?
2. Apa itu Diagram Gaya Bebas?
3. Apa saja gaya yang berhubungan dengan gerak?
4. Apa itu Tekanan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hukum newton tentang gerak, dan aplikasi hukum newton.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diagram gaya bebas.
3. Untuk mengetahui apa itu gaya yang berhubungan dengan gerak seperti gaya gesekan
dan gaya sentripetal.
4. Untuk mengetahui apa itu tekanan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Hukum Newton
Hukum Newton merupakan suatu hukum yang ada didunia fisika yang menggamb
arkan hubungan antara suatu gaya yang bergerak dikarenakan adanya sebab. Pada awalny
a Hukum Newton dikemukakan oleh seorang ahli fisikawan dalam masanya yang naman
ya dijadikan sebagai nama hukum ini.
Terlahir dengan nama lengkap Isaac Newton atau yang sering dikenal sebagai Sir Isaac N
ewton merupakan sosok di balik penemuan teori hukum gerak dan gravitasi dalam dunia
keilmuan fisika. Ia dikenal sebagai seorang filusuf mate
matika dan fisika. Penemu asal Inggris tersebut membu
kukan pemikirannya pada tahun 1687. Bukunya berjudu
l Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang di
terbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku palin
g berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meleta
kkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam bukunya ini,
Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum g
erak yang mendominasi pandangan sains mengenai ala
m semesta selama tiga abad.

Hukum yang ditemukan oleh Newton ini diberi


nama dengan hukum yang memilik 3 konsep dasar. Yait
u, Hukum Newton I, Hukum Newton II, dan Hukum Ne
wton III.

a. Hukum Newton I
Bunyi Hukum I Newton : “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama den
gan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula ber
gerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap”. Hukum I Ne
wton mendefinisikan besaran yang bernama massa tetapi belum membahas penyebab ben
da bergerak atau berhenti. Hukum I Newton ini disebut juga hukum inersia ataupun huku
m kelembaman.
∑F = 0
Keterangan:
∑F = Resultan/ Jumlah dari semua gaya

Contoh soal :
Sebuah balok bermasa 5kg dengan berat 50N digantung pada tali dan diikatkan pada atap.
Jika balok diam berapkah tegangan talinya?
Penyelesaian:
Diket : massa = 5kg
W = 50 N
Dijawab : ∑F=0
T-w=0
T-50=0
T=50N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
b. Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton : “Percepatan sebuah benda berbanding lurus deng
an gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Hukum II Newton
mendefinisikan suatu gaya benda akan semakin bertambah besar jika diberikan doron
gan gaya yang searah dengan laju arah gaya benda tersebut. Namun, jika diberikan ga
ya tolak atau berlawanan arah dari gaya benda tersebut. Maka, akan memperkecil atau
memperlambat dari laju gaya benda tersebut.
F=m×a
Keterangan :
F = Gaya (N)
M = Massa benda (Kg)
A = Percepatan (m/s2)

Contoh Soal :

Sebuah bola besi memiliki massa 100 kg.  Kemudian, bola besi tersebut menggelinding sehingga
memperoleh gaya percepatan 9,8 m/s2. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk
menggelindingkan bola tersebut?

Pembahasan

Diketahui:
m = 100 kg
a = 9,8 m/s2

Ditanya: F = … ?

Jawab:
F = m a
= 100 kg x 9,8 m/s2
= 980 kg m/s2
= 980 N
Jadi, gaya yang diperlukan adalah 980 N.

c. Hukum III Newton


Bunyi Hukum III Newton : Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu b
enda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya
akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari
benda pertama, tetapi arahnya berlawanan”. Hukum III Newton mendefinisi
kan dimana setiap aksi atau setiap sebab akan menimbulkan akibat. Jika benda
pertama melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka benda kedua m
elakukan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi arahnya berlawana
n arah.
1) Gaya Gesek
Fg = µ × N
Keterangan :
Fg = Gaya gesek (N)
µ = Koefisien gesekan
N = Gaya normal (N)
Contoh Soal :
Gaya sebesar 170 N dikerjakan pada lemari kayu bermassa 40 Kg sehingga bergerak. jika
koefisien gesekan kinetik antara lemari kayu dengan bidang = 0,3 dan g = 9,8 m/s2,
percepatan yang dialami lemari kayu sebesar ..... m/s2
Jawaban :
Gaya Normal = N = W
W=mxg
    = 40 x 0,3
    = 12
Gaya gesek Kinetis :
Fk = μk x N
     = 0,3 x 112
     = 51 N
Fk = Fg

maka Percepatan :
F - Fg    = m x a
170 - 12 = 40 x a
    158   = 40 x a
    a       = 158/40
    a       = 3,95 m/s² 

  
2. Gaya Berat
w=m×g

Keterangan :

w = Gaya berat (N)

m = Massa benda (Kg)

g = Gravitasi bumi (m/s2)

Contoh Soal :

Sebuah kotak buku memiliki massa 10 kg. Jika percepatan gravitasi bumi di
daerah pegunungan besarnya 9,8 m/s2, berapakah besar berat kotak buku?

Pembahasan :

Diketahui m = 10 kg dan g = 9,8 m/s2                   

Ditanya : W = ….?

Dijawab : W = m g

W = 10 kg x 9,8 m/s2

W = 98 N

Jadi, besar berat kotak buku adalah 98 N


3. Berat Sejenis
w
s = ρ × g atau s =
V

Keterangan :

s = Berat Jenis (N/m3)

w = Berat benda (N)

V = Volume benda (m3)

ρ = Massa jenis (Kg/m3)

Contoh Soal :

Berapakah berat jenis benda jika berat benda 20 N dan volume benda 2m^3 ?

Diketahui :
w = 20 N
v = 2 m^3
ditanya :
s....?

jawaban :
s = w/v
s= 20 N/ 2m^3
s= 10 N/m^3

Jadi, berat jenis benda adalah 10 N/m^3

2. Diagram Gaya Bebas

Diagram benda bebas merupakan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan arah dan besar gaya-gaya yang bekerja pada suatu
benda. Sebagai contoh, apabila suatu objek ditarik ke arah kanan
dengan gaya F1, kita dapat menggambarkan diagram benda bebas
nya sebagai berikut

Apabila ada gaya lain F2 menarik objek ke arah kiri, maka kita dapat
menambahkan gaya ini ke diagram benda bebas di atas, sehingga
Begitu pula ketika ada gaya lain F3 menarik ke arah atas

dan seterusnya. Contoh lain dari diagram benda bebas adalah sebagai
berikut

Gambar di atas adalah kasus ketika suatu partikel bergerak jatuh ke


tanah. Pada kasus ini terdapat dua buah gaya yang bekerja, yaitu gaya
gravitasi yang mengarah ke bawah, serta gaya gesek udara yang
selalu mengarah berlawanan terhadap arah gerak. Gaya ma di atas
menandakan bahwa gerakan partikel akan selalu mengarah ke bawah,
karena gaya gesek udara bv bergantung pada kecepatan seperti yang
tertulis pada gambar. Apabila partikel diam, maka otomatis besar gaya
gesek adalah nol karena tidak memiliki kecepatan. Namun apabila
bergerak, partikel akan mengalami gaya gesek udara karena memiliki
kecepatan. Ini disebut sebagai gaya penghambat, yang diperankan
oleh gaya gesek udara.

A. Aplikasi Hukum Newton


Berikut aplikasi hukum newton dalam kehidupan sehari-hari
1.Hukum Newton I

 Gelas yang terletak diatas kertas pada meja akan tetap berada diatas meja saat

kertas ditarik dengan cepat              


 Bandul Sederhana

Pada bandul sederhana bandul akan terus bergerak jika tidak ada gaya yang diberikan
kepada bandul tersebut.

    
2.Hukum Newton II                                         

 Prinsip kerja lift

Ketika lift dipercepat ke bawah lift tidak bisa memberikan gaya kebawah pada orang,
maka sebagian dari gaya gravitasi digunakan untuk mempercepat orang tersebut
kebawah

 Kendaraan yang melaju

Ketika kendaraan melaju, kendaraan akan mendapatkan percepatan yang berbanding


lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa.

 Mengangkut ember dari sumur

Ketika kita mengambil air dari sumur, prinsip kerjanya menggunakan sistem katrol.
Katrol dihubungkan dengan tali dan ember untuk menampung air
3. Hukum Newton III

 Peluncuran roket

ketika roket mengeluarkan bahan bakar maka bahan bakar akan memberikan gaya
kebawah yang kemudian roket akan menerima gaya yang memiliki arah keatas sehingga
roket bisa meluncur.

 Mendayung perahu

Ketika kita mendayung perahu, pengayung akan mendorong air ke belakang sebagai
aksi, sebagai reaksinya adalah air memberikan gaya kepada perahu sehingga peraahu
akan bergerak kedepan.

3. Gaya Yang Berhubungan Dengan Gerak

a. Gaya Gesekan
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda
yang saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah
dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf
f dan satuannya adalah Newton.

Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar
yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang bergerak di
atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada kasar atau
licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan maka
semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan, semakin kecil
gaya geseknya. Adapun Sifat – sifat gaya gesek yaitu :

i) Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah
gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke
kanan, arah gaya gesek ke kiri.
ii) Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda.
iii) Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang
bergesekan.

Ada 2 jenis gaya gesek:

a. Gaya gesek statis


Gaya gesek statis merupakan gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Contoh seperti, gesekan statis ini dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring.
Secara matematis, rumus gaya gesek statis ini ialah sebagai berikut.
fs maks = μs× N
Keterangan:
fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)
μs = Koefisien gaya gesek statis
N = Gaya normal (N)

Contoh Soal :
Gaya 60 N digunakan untuk menarik balok bermassa 5 kg dari atas meja. jika
koefisien gesekan statis antara balok dengan meja sebesar 0,3 dan percepatan
gravitasi 10m/s², maka tentukanlah gaya gesek statis
jawaban :
Gaya gesek
N = m x g 
    = 5 x 10
    = 50 N
Fg = μs x N
     = 0,3 x 50
     = 15 N
b. Gaya gesek kinetis.
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) ini terjadi pada saat dua benda bergerak relatif
satu sama lainnya serta saling bergesekan. Besar gaya gesek kinetik bergantung pada
gaya normal dan juga tingkat kekasaran permukaan benda serta bidang yang
bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak
disebut dengab koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk dan pada
dasarnya akan selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.
Secara matematis, rumus gaya gesek kinetis ini sebagai berikut.
fk = μk N

Keterangan:
fk = Gaya gesek kinetis (N)
μk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya normal (N)

Contoh Soal :
Sebuah kotak kayu bermassa 4 kg berada di atas lantai datar . jika diketahui koefisien
gesek statis nya 0,8. koefisien gesek kinetis nya 0,5 . dan besar percepatan gravitasi g
= 10 m/s2, berapa gaya kinetis yang bekerja?
jawban :
Gaya Normal :
N-W=0
N=W
    = mx g
    = 4 x 10
    = 40 N

Fk = μk x N
      = 0,5 x 40
      = 20 N

b. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar d
engan arah selalu menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal berfungsi untuk menguba
h arah gerak benda tanpa mengubah besar kecepatan linearnya. Tanpa adanya gaya se
ntripetal, maka suatu benda tidak akan bisa bergerak melingkar.
Dari definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa suatu benda dapat bergerak melin
gkar, karena pada benda bekerja gaya sentripetal seperti bandul yang diikat tali kemu
dian diputar. Ketika bandul berputar atau bergerak melingkar, tali dalam keadaan tega
ng sehingga timbullah gaya tegangan tali. Gaya tegangan tali inilah yang kemudian b
erperan sebagai gaya sentripetal.

4. Tekanan
Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja pa
da suatu benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat din
otasikan sebagai simbol p (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa).

a. Tekanan pada Zat Padat


Tekanan pada suatu zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan luas pena
mpang. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut

F
p=
A
Keterangan :
p = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Contoh Soal :
Sebuah benda memiliki gaya sebesar 40 N dengan luas bidang tekannya yaitu 2m 2,
tentukanlah tekanan yang ada pada benda tersebut
Pembahasan :
Diketahui : F = 40 N
A = 2m^2
Ditanya : P?
Dijawab : P = F/A
= 40 N/ 2m^2
= 20 N/m^2
Jadi, tekanan pada benda tersebut adalah 20 N/m2

b. Tekanan pada Zat Cair


Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Tekanan hid
rostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat jenis pada zat cair. T
ekanan pada zat cair mengarah ke segala arah.
Rumus tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
Keterangan :
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)

Contoh Soal :

Berapa besar tekanan dalam air kolam yang kedalamannya 2 meter jika massa jenis air 1.000
kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi 10 N/kg?

Pembahasan

Diketahui:
h = 2 m
ρ = 1.000 kg/m 3

g = 10 N/kg

Ditanya:
P = …?

Jawab:
P = ρ g h
   = 1.000 kg/m3 × 10 N/kg × 2 m
   = 20.000 N/m 2

Jadi, tekanan dalam air kolam sedalam 2 m adalah 20.000 N/m2 = 20.000 Pa.
c. Tekanan pada Zat Gas
Gas-gas yang ada di dalam ruangan yang tertutup akan mengeluarkan udar dan m
enekan ke segala arah dengan sama besar. Tekanan gas pada ruang tertutup bisa diuku
r dengan menggunakan 2 alat yang berbeda yang masing-masing namanya seperti ma
nometer terbuka dan manometer tertutup. Tekanan gas dalam ruang terbuka dapat diu
kur dengan menggunakan barometer. Manomemeter terbuka ini terdiri dari tabung pi
pa kapiler yang bentuknya seperti huruf U yang terhubung dengan tabung gas. Besar
tekanan udara yang terbaca pada suatu sisi pipa yang terbuka sama dengan tekanan ga
s dalam suatu tabung.

d. Hukum Pascal
Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada
zat cair. Hukum Pascal menyatakan bahwa:
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan sama besar.”
Dengan rumus :
P= F1 = F2
A1 A2

F1 = gaya pada penampang A1(N)


F2 = gaya pada penampang A2(N)
A1= luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)

Contoh Soal :
Ada mobil yang memiliki berat 8.000 N yang diperbaiki oleh bagian bawahnya.
Sementara mobil tersebut diangkat menggunakan alat pengangkat mobil. Sementara Piston kecil
yang ada pada pengangkat mobil tersebut diberi gaya 200 N. Bila luas penampang piston yang
kecil adalah 5 cm2, maka berapa luas penampang piston yang besar?

Diketahui:

A1 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2

F1 = 8.000 N

F2 = 200 N

Ditanyakan:

A2 = …?

 Jawaban:

F1 : A1 = F2 : A2

Sementara A2 = (F2 : F1 ) x A2

A2 = (8.000 : 200) x 5 x  x

Dengan begitu, luas penampang piston yang besar ialah 0,2. m2


e. Hukum Bejana Berhubungan
Dalam suatu Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa:
“apabila bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka pada keadaan
kesetimbangan permukaan zat cair dalam bejana berada dalam satu bidang datar.”
Hukum ini tidak berlaku pada suatu bejana yang berisi kan cairan tak sejenis dan pipa
kapiler.

f. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes hanya berlaku pada zat yang dinamakan fluida. Zat yang ter
masuk dalam fluida adalah zat cair dan gas. “Benda yang dicelupkan sebagian atau se
luruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sebanding
dengan berat zat cair yang dipindahkan.”
Dalam hukum Archimedes ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita
antara lain sebagai berikut.

1. Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair terhadap air.
2. Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum kosong berisi ud
ara.
3. Kapal laut dan kapal seiam.
4. Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan air.
5. Balon udara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Hukum Newton merupakan suatu hukum yang menggambarkan hubungan antara
gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
 Hukum I Newton mendefinisikan bahwa suatu benda akan cenderung mempertah
ankan keadaannya. Benda yang awalnya diam akan bertahan tetap diam. Sebalikn
ya benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak.
 Hukum II Newton mendefinisikan suatu gaya benda akan semakin bertambah bes
ar jika diberikan dorongan gaya yang searah dengan laju arah gaya benda tersebut.
Namun, jika diberikan gaya tolak atau berlawanan arah dari gaya benda tersebut.
Maka, akan memperkecil atau memperlambat dari laju gaya benda tersebut.
 Hukum III Newton menjelaskan jika benda A memberikan gaya pada benda B ma
ka benda B akan memberikan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi arah
nya berlawanan Faksi =-f reaksi
 Aplikasi hukum newton yaitu gerak benda pada bidang datar, gerak benda pada
bidang miring, gerak benda-benda yang dihubungkan dengan tali, gerak benda di
dalam lift, dan gerak benda yang dihubungkan dengan katrol.
 Yang dimaksud gaya F adalah gaya total yang bekerja pada
benda. Jika pada benda bekerja sejumlah gaya maka semua gaya tersebut harus dij
umlahkan terlebih dahulu. Jika antara bagian benda saling melakukan gaya maka
ketika dijumlahkan maka gaya netto yang dilakukan oleh bagian-bagian tersebut n
ol.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman dan pembahasan materi tentang hukum newton ini maka
kami akan memberikan bebrapa saran kepada para pembaca agar mampu memahami dan
mendalami materi secara menyeluruh. Kami harap membaca dapat mengerti tentang materi
yang kami sajikan
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajudin .2016. Fisika Dasar I. Bandung: GDrive.

https://www.fisikabc.com/2017/08/gaya-sentripetal-gerak-melingkar.html

http://sharingcuy.blogspot.com/2017/03/fisika-rangkuman-materi-tekanan-lengkap.html

https://pendidikan.co.id/pengertian-gaya-gesek-sifat-jenis-dan-contohnya/

https://www.ilmusiana.com/2015/08/gaya-gesek-pengertian-dan-contoh.html

https://www.gurupendidikan.co.id/tag/sifat-sifat-gaya-gesek/

https://www.fisikabc.com/2017/07/gaya-gesek.html

https://studylibid.com/doc/161855/contoh-diagram-gaya-bebas

https://enjiner.com/hukum-newton/

https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/11/bunyi-hukum-newton-1-2-3-rumus-serta.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/3-hukum-newton-tentang-gerak-yang-wajib-
kamu-ketahui/

https://www.zenius.net/c/5186/dinamika-partikel-dan-hukum-newton

https://www.kaskus.co.id/thread/52e4a762c0cb1701728b46aa/5-penemuan-sir-issac-newton-
yang-berpengaruh-di-dunia/
Soal

1. Apa yang dimaksud dengan friction force


2. Berapakah tekanan pada zat cair mengelilingi 350cm?
3. Sebutkan dan jelaskan konsep dasar hokum newton?
4. Sebutkan 5 contoh penerapan hokum archimides dalam kehidupan seharu-hari?
5. Luas penampang hidrolik masing-masing 0,04m2 dan 0,1m2. .jika gaya pada 0,04m2 dalam 5m,
berapakah gaya pada 0,1m2?
Jawaban
1. Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang
saling bersentuhan atau bersinggungan.
2. Tekanan pada zat cair
Diketahui: h=3,5
Dit : ph?
Jawab : ph= Ꝭ.g.h
= 1000.10.3,5
=35.000
3. 1. Bunyi hukum newton I “jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan 0,
maka benda yang mula-mulanya diam akan tetap diam.benda yang mula-mula bergerak lurus
akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap”
2. bunyi hukun newton II “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya.”
3. bunyi hokum newton III “setiap aksi akan menimbulkan reaksi,jika suatu benda
memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan
gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama tetapi arahnya
berlawanan.”
4. 1. Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relative zat cair terhadap air
2. jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum kosong berisi udara
3. kapal laut dan kapal selam
4. galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan air
5. balon udara

5. Diketahui: A1=0,04M2

A2=0,1M2

F1=5N

Jawab= F1/F2=A1/A2

=5/F2=0,04/0,1

=5/F2=0,4
=F2=5/0,4

=12,5

Pertanyaan dari kelompok lain:

 Kenapa baling-baling dapat mendorong kapal laut ke depan ? (nurfazila)


Jawaban: Sesuai dengan prinsip hukum III Newton yaitu aksi reaksi yang mana ketika
baling-baling kapal bergerak mendorong air ke belakang sebagai aksi, sebagai
reaksinya adalah air memberikan gaya kepada baling-baling sehingga kapal akan
bergerak kedepan. (Aprilia Wulandari)
 Bisakah kita mencari massa air pada tekanan zat cair sedangkan kita hanya mengetahui
kedalamnya? (nurhikmah)
Jawaban: untuk mencari massa air kita perlu memakai rumus tekanan zat padat, dan
tidak bias memakai zat cair. (chessy aziza putri)
 Apa yang terjadi jika ada pipa kapiler pada bejana berhubungan? (siti ayu khodijah)
Jawaban: karena pipa kapiler itu kecil yang memungkinkan air untuk menaiki sisi bejana
sehingga tidak berlalu.dan pipa bejan diisi dengan masa jenis yang berbeda (dea aprilia)
 Kenapa gaya gesek selalu berlawanan dengan arah? (mia)
Jawaban : Karena untuk mendapatkan gaya gesek, suatu benda harus berlawanan arah,

Anda mungkin juga menyukai