Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegawatdaruratan adalah kejadian tidak terduga yang memerlukan tindakan segera. Pertolongan
Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan
pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian.
Penolong pertama adalah masyarakat awam yang sudah dibekali pengetahuan teori dan praktek
bagaimana merespon dan melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Kita tidak dapat selalu
mengandalkan layanan ambulan atau para medik segera tiba dilokasi kejadian.
Tujuan pertolongan pertama adalah menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan
korban, mencegah cedera/penyakitmenjadi lebih parah, mempertahankan daya tahan korban,
mencarikan pertolongan yang lebih lanjut. Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari
kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah ”Time Saving is Life
Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat
haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa
dalam hitungan menit saja (henti nafas 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian).
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D (Airway – Breathing –
Circulation – Disability). Keempat poin-poin tersebut adalah poin-poin yang harus sangat diperhatikan
dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat Darurat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Keracunan ?
2. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar dan Tersiram Air Panas ?
3. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas ?
4. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Tenggelam ?
5. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Kemasukan Benda Asing ?
6. Bagaimana Pertolongan Pertama Pada Gigitan Binatang Berbisa ?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Keracunan
2. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar dan Tersiram Air Panas
3. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
4. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Tenggelam
5. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Kemasukan Benda Asing
6. Untuk Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Gigitan Binatang Berbisa
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertolongan Pertama Pada Keracunan


Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan
bahkan dapat mengakibatkan kematian.  Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat
mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh organisme menular, seperti bakteri, virus, dan
parasit. Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang diproses atau dimasak dengan tidak benar.
Pertolongan pertama pada keracunan dapat dilakukan dengan cara :
1. Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan memberi korban minum air putih
atau susu sesegera mungkin. Jangan beri jus buah atau asam cuka untuk menetralkan racun.
2. Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang korban untuk muntah.
3. Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut korban bila ia dalam keadaan
pingsan. Jangan berusaha memuntahkannya jika tidak tahu racun apa yang ditelan.
4. Jangan berusaha memuntahkan korban bila menelan bahan-bahan seperti pembersih toilet, cairan
antikarat, cairan pemutih, sabun cuci, bensin, minyak tanah, tiner serta cairan pemantik api.
Zat asam akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada lambung atau esofagusnya jika
dimuntahkan. Sedangkan produk BBM yang dimuntahkan dapat masuk ke paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
5. Bila penderita keracunan makanan banyak muntah dan diare, berikan cairan pengganti yang cukup
seperti air putih, oralit atau campuran air putih-gula 2 sendok teh-garam ½ sendok teh atau air
kelapa untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
6. Berikan tablet karbon aktif untuk menyerap racun di dalam saluran pencernaan yang diminum
dengan air putih.
7. Bila tidak ada tablet karbon aktif, bisa mengkonsumsi susu untuk mengikat racun dalam saluran
pencernaan dan merangsang penderita untuk muntah sehingga racun keluar dan tidak beredar
dalam tubuh. Namun , jika penderita mengalami diare, sebaiknya tidak diberikan susu.
8. Untuk racun yang ditelan: Singkirkan apapun yang masih berada dalam mulut korban. Jika racun
yang diduga merupakan pembersih rumah atau bahan kimia lainnya, bacalah label wadah dan ikuti
panduan untuk keracunan yang tidak disengaja.
9. Untuk racun yang tersentuh kulit: Singkirkan pakaian yang terkontaminasi dengan menggunakan
sarung tangan. Cucilah kulit selama 15 sampai 20 menit di air yang mengalir.
10. Untuk racun yang kena mata: Bilaslah mata dengan air bersuhu sejuk atau suam-suam kuku selama
20 menit atau sampai pertolongan datang.
11. Untuk racun yang dihirup hidung: Bawalah korban ke udara segar sesegera mungkin.
12. Jika korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti tidak bergerak, bernapas,
atau batuk, segera lakukan resusitasi jantung (CPR).

2
2.2 Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar dan Tersiram Air Panas
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas pada
tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi electromagnet (Brunner & Suddarth, 2002).
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak dengan sumber panas
seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajar, 2002).
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa sakit, mencegah
terjadinya infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin dialami korban. Caranya adalah
dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga dapat mencegah luka pada jaringan di
bawahnya berkembang lebih parah lagi.
a) Luka Bakar Tingkat I
Luka bakar tingkat I adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian
luar lapisan kulit. Contohnya adalah kulit terkena sengatan sinar matahari atau kontak langsung
dengan objek yang panas seperti air mendidih. Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari
bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat',
gejala luka bakar ringan ini berupa kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan,
nyeri namun kulit tidk terkoyak karena melepuh.
Ketika mengalami atau melihat korban luka bakar tingkat I, pertolongan pertama yang dapat
dilakukan adalah:
1. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir atau kompres dengan air dingin. Lakukan
sampai rasa sakit menghilang.
2. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.
3. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
4. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter.

b) Luka Bakar Tingkat II


Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II adalah luka bakar yang menyebabkan kerusakan pada
lapisan di bawah kulit. Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First
Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar tingkat II ini
berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak yang tak hilang selama beberapa hari dan kulit terlihat
lembab atau becek.
Apabila terjadi luka bakar seperti ini, segera lakukan hal berikut:
1. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan handuk
kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya dicelupkan ke dalam air.
2. Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang lembut.
3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.
4. Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari organ juantung.
5. Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di sekitar bibir atau kesulitan
bernapas.
6. Jangan coba mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan minyak, semprotan atau
ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter.

3
c) Luka Bakar Tingkat III
Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang menghancurkan semua lapisan
kulit. Kontak terlalu lama dengan sumber panas dan luka bakar akibat tersengat listrik adalah
penyebab utama luka bakar tingkat III. Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya
yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka
bakar tingkat III berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur dan sedikit nyeri karena
ujung saraf telah rusak.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika menemui kasus ini adalah:
1. Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api menggunakan selimut, bed cover,
karpet, jaket atau bahan lain. Jangan melepaskan pakaian yang melekat pada luka.
2. Terkadang korban mengalami kesulitan napas, khususnya bila luka terdapat pada leher, wajah
dan di sekitar mulut, bisa juga akibat menghirup asap. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan
korban bisa bernapas.
3. Tempelkan kain basah atau air dingin untuk menurunkan suhu pada daerah luka. Jangan
gunakan air es untuk luka di bagian wajah, tangan dan kaki sebab dapat menyebabkan syok.
4. Tutup luka bakar dengan perban steril dan tebal, kain bersih, sarung bantal, popok bersih atau
bahan lain yang dapat ditemukan. Tetapi jangan gunakan bahan yang mudah rontok seperti
kapas atau kapuk. Jangan oleskan minyak atau ramuan lain pada luka. 5. Segera telepon
ambulans. Korban perlu mendapat penanganan medis dengan segera.

2.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas


Kecelakaan (accident) adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan (Ismoyo Djati,2001).
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan bertabrakan dengan benda lain dan
menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka – luka atau kematian
manusia atau binatang (WHO,2004).
Jika korban mengalami pendarahan
1. Hal yang sering terjadi saat kecelakaan adalah pendarahan. Jika Anda melihat ada bagian tubuh
korban yang berdarah, terutama jika pendarahannya parah, upayakan untuk segera menghentikan
pendarahan tersebut agar korban tidak kehabisan darah.
2. Sebelum menangani kulit yang berdarah, gunakan sarung tangan sekali pakai, jika ada, guna
meminimalkan penularan penyakit infeksi.
3. Anda bisa menghentikannya dengan cara menekan area yang terluka. Gunakan kapas atau perban
jika tersedia. Kemudian tekan luka hingga pendarahan berhenti. Jika darah masih menembus
melewat perban, lapisi lagi dengan kapas atau perban dan tekan hingga pendarahan berhenti.
Jangan membuka perban awal, cukup dicek secara berkala untuk memeriksa apakah darah sudah
berhenti mengucur.
4. Terkadang terdapat benda yang tertancap pada area yang terluka. Jika menghadapi kasus yang
seperti ini, jangan pernah mencoba mengeluarkan atau menekannya, tapi serahkan hal itu kepada
tim medis. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa menekan sisi kiri dan kanan area yang terselip
benda, lalu letakkan kasa atau kain bersih mengitari luka tersebut sebagai penahan agar benda
yang tertancap tidak bergerak. Setelah itu balut dengan perban.
4
5. Jika ada anggota badan yang terputus, seperti jari, bungkus jari tersebut dengan kantong plastik
atau plastik pembungkus (plastic wrap). Setelah itu, pastikan agar anggota badan yang terputus
tadi ikut dibawa bersama korban ke rumah sakit.
6. Selalu cari bantuan medis untuk korban yang mengalami pendarahan, kecuali pendarahan kecil.

Jika korban mengalami luka bakar


1. Luka bakar yang dialami korban kecelakaan sepeda motor, dapat disebabkan karena kulit
bersentuhan dengan knalpot yang panas. Untuk mengatasi luka bakar, Anda harus segera
mendinginkan luka dengan air dingin yang mengalir, namun bukan air es, selama 20 menit atau
hingga rasa sakit hilang. Jika air dingin tidak ada, Anda bisa gunakan minuman dingin lain. Jangan
mengoleskan krim, salep, atau minyak pada luka tersebut. Tindakan ini sebaiknya dilakukan
segera setelah kejadian atau dalam waktu 20 menit setelah kejadian.
2. Selanjutnya, Anda bisa membungkus dengan longgar luka bakar dengan plastic wrap, atau plastik
yang bersih dan tembus pandang untuk luka bakar di tangan.
3. Selagi proses pendinginan dilakukan, Anda bisa menghangatkan tubuh korban dengan jaket atau
apa pun yang bisa mencegah korban dari kedinginan atau hipotermia. Akan tetapi, hindari daerah
yang terkena luka bakar.
4. Setelah melakukan pertolongan pertama ini, Anda bisa membawa korban ke rumah sakit terdekat
untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Jika korban mengalami  keseleo


1. Mengistirahatkan anggota tubuh yang keseleo.
2. Setelah itu, kompres dengan air es guna mengurangi pembengkakan. Jika Anda hanya
menggunakan es batu, pastikan pengompresannya jangan terlalu lama karena bisa merusak
jaringan kulit.
3. Angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung berada untuk mengurangi
pembengkakan.

Jika korban mengalami patah tulang


1. Jangan menggerakkan bagian yang cedera. Untuk patah tulang belakang, Jangan menggerakkan
korban dan disarankan untuk segera menghubungi tim medis untuk menanganinya.
2. Pada kondisi ini, jangan memberi makanan atau minuman apa pun kepada korban yang mengalami
patah tulang. Kemungkinan mereka kemungkinan akan diberikan obat bius ketika sampai di rumah
sakit.

Jika korban mengalami syok


1. baringkan korban jika memungkinkan dan angkat bagian kaki.
2. hangatkan tubuh korban dengan jaket agar dia merasa lebih nyaman. Saat menghadapi kondisi ini,
hindari memberikannya makanan atau minuman apa pun.

5
Jika korban pingsan
1. Dengan membaringkannya di permukaan yang datar. Angkat kaki setinggi posisi jantung berada.
Setelah itu, buka kancing kerah baju atau longgarkan ikat pinggangnya.
2. Jika setelah satu menit dia sadarkan diri, jangan langsung menyuruhnya duduk atau berdiri untuk
menghindarinya pingsan kembali. Namun jika dalam jenjang waktu tersebut dia belum kunjung
sadar, segera hubungi tim medis.
3. Anda bisa langsung mengecek sistem pernapasannya masih bekerja atau tidak. Jika Anda tidak
merasakan hembusan napas atau pergerakan dada, Anda bisa memberikan napas buatan atau CPR
(cardiopulmonary resuscitation).

2.4 Pertolongan Pertama Pada Tenggelam


Tenggelam adalah kematian yang disebabkan mati lemas (kekurangan napas) ketika cairan
menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari udara hingga menyebabkan asfiksia.
Penyebab utama kematian adalah hipoksia dan asidosis yang mengakibatkan henti jantung.
1. Berteriak Minta Pertolongan
2. Memberi Tahu Petugas Penyelamat
3. Menggunakan Alat Terdekat untuk Meraih Korban
4. Berenang Mendekati Korban, Menjangkau, dan Membopongnya Kembali
5. Membaringkan Korban jika Sudah di Daratan
6. Napas Buatan

Napas buatan diberikan ketika memang diketahui bahwa korban tak dalam kondisi bernapas dan
sesudah dilakukan pengecekan nadi selama 10 detik. Sebelum memulai CPR, di bawah ini adalah
cara memberikan 5 kali napas buatan:

 Pertama-tama, hidung korban harus Anda jepit lebih dulu dan kemudian barulah lanjutkan
dengan menempatkan bibir Anda yang dalam kondisi tertutup/terkatup di atas mulut
korban.
 Ambil napas lebih dulu seperti biasa dan udara yang sudah diambil itulah yang Anda
tiupkan pelan-pelan ke dalam mulut korban; akan lebih baik 1-2 detik tiap kalinya.
Penyaluran napas ini cukup efektif dan banyak yang berhasil untuk membuat korban
kembali bernapas serta sadar kembali.
 Ketika membantu korban anak yang usianya 1 tahun kurang, katupkan bibir Anda dan
napas buatan bisa disalurkan dengan cara mengembuskannya tanpa harus menjepit bagian
hidung si anak.
 Harus selalu melakukan pengecekan lebih dulu apakah dada korban sudah naik dan turun
sebelum Anda bisa memulai proses pemberian napas buatan berikutnya.
 Ada kemungkinan korban kemudian sadar dan muntah. Ketika ini terjadi, kepala korban
perlu Anda miringkan lebih dulu lalu isi mulutnya dibuang supaya korban tak mengalami
tersedak.

7. CPR

CPR merupakan langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat korban tak lagi responsif
dan diketahui tak dalam kondisi bernapas saat diangkat ke daratan. Ada perbedaan dalam

6
melakukan langkah CPR untuk anak-anak di bawah 1 tahun dan anak-anak yang usianya sudah 1
tahun ke atas serta orang dewasa.

CPR untuk Anak Usia < 1 tahun

 Letakkan 2 jari di bagian tulang dada korban.


 Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan untuk
menekan bagian ujung tulang dada.
 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali yang laju kompresinya adalah 100 kali per menit;
boleh lebih tapi jangan kurang. Dada korban bisa dibiarkan untuk naik sepenuhnya di
antara tekanan.
 Lihat dan perhatikan apakah korban sudah bernapas kembali.

CPR untuk Orang Dewasa dan Anak > 1 Tahun


 Letakkan salah satu bagian bawah pergelangan tangan tepat di bagian tengah dari dada
korban, yakni di antara garis puting. Tangan satunya lagi bisa ditempatkan di atas tangan
yang tadi.
 Lakukan penekanan ke bawah kurang lebih 5 sentimeter, tapi jangan sampai menekan
bagian tulang rusuk korban.
 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali di mana laju per menitnya bisa 100 kali atau
lebih; dada bisa dibiarkan naik sepenuhnya di antara tekanan.
 Setelah itu, perhatikan sekaligus periksalah apakah korban sudah kembali bernapas.

8. Tidak Meninggalkan Korban

2.5 Pertolongan Pertama Kemasukan Benda Asing

Kemasukan benda asing adalah keadaan darurat dimana bagian tubuh seperti mata, hidung, telinga
dan mulut secara tidak sengaja (tidak diinginkan) atau disengaja kemasukan benda asing yang dapat
mengganggu sistem vital tubuh siapa saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kematian karena
kurangnya pengetahuan pertolongan pertama.

a. Benda masuk ke mata

Benda asing yang masuk mata biasanya kecil dan ringan. Istilah umumnya adalah
“kelilipan”. Kelilipan yang ringan dapat dibersihkan dengan jalan mencuci (mengguyur) mata
dengan air bersih. Lebih baik lagi bila menggunakan air masak. Kelilipan yang tidak terguyur
dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air bersih terlebih dahulu. Kelilipan yang tajam
harus diambil dengan hati-hati sebab apabila tergeser dapat melukai mata.
Kelilipan larutan kapur tembak ( contoh lainnya kapur tohor ) harus ditangani seperti ketika
mata terkena basa keras, yaitu seluruh muka dan mata dibasuh dengan larutan cuka encer dengan
perbandingan satu bagian cuka dicampur dengan satu bagian air. Atau bisa juga dengan air biasa.

7
Guyuran dilakukan secara terus menerus selama tiga puluh sampai empat puluh lima menit dan
harus mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama diguyur penderita harus
menggerak-gerakkan bola matanya.

b. Benda masuk ke hidung


Anak-anak kadang memasukkan biji-bijian atau manik-manik ke dalam lubang hidungnya.
Untuk mengambilnya sebaiknya diserahkan kepada dokter. Jikalau ingin mencoba mengambilnya
sendiri, pergunakan sebatang kawat berujung tumpul yang dibengkokkan seperti kail. Masukkan
kail tersebut dengan sangat hati-hati menyusup di samping benda yang masuk tadi. Setelah
melampauinya tariklah benda asing tadi perlahan-lahan.
Apabila benda tersebut belum begitu masuk ke dalam, bisa dicoba dengan cara memerintah
anak mengeluarkannya seperti ketika mengeluarkan lendir dari hidung dengan memencet bagian
hidung yang tidak kemasukan benda tersebut.

c. Benda masuk telinga


Sekali waktu mungkin bayi anda menangis tanpa sebab. Jika anda menjumpai hal
demikian, periksalah telinga bayi dengan bantuan lampu senter. Kemungkinan ada serangga yang
masuk dan menggigit. Kadang ada juga anak yang langsung menunjuk telinganya memberi isyarat
bahwa ada sesuatu yang masuk ke telinganya.
Serangga yang masuk ke telinga dapat dibunuh dengan meneteskan baby oil ataupun
minyak zaitun ke dalam liang telinga yang kemasukan serangga. Apabila belum berhasil bisa
dicoba meneteskan alkohol 70%. Jika tidak ada bahan-bahan yang tadi, bisa dicoba dengan
meneteskan obat tetes telinga beberapa kali. Usahakan agar alkohol tidak masuk ke kerongkongan
dengan cara memiringkan kepala ke arah telinga yang tidak terkena beberapa saat setelah ditetesi.
Jika benda asing yang masuk ke telinga berupa biji-bijian basah yang mudah mengambang,
jangan sekali kali anda mencoba mengeluarkannya dengan memasukkan cairan (misalnya air,
minyak, obat tetes telinga ataupun alkohol) ke dalam telinga. Sebaiknya diambil dengan korek
kuping secara hati-hati. Bila belum berhasil bawalah ke dokter.
Namun pada umumnya, benda kecil yang masuk ke telinga dapat kita keluarkan dengan
jalan memiringkan kepala ke arah telinga yang termasuki benda tersebut. Kemudian tepukkan
tangan beberapa kali di kepala sebelah atau dekat telinga yang satu lagi.

d. Benda masuk ke tenggorokan


Bila benda masuk ke dalam saluran nafas, dudukkan penderita di kursi. Tundukkan kepala
penderita, lalu tepuk tengkuknya dengan keras. Jika kasus ini terjadi pada anak kecil, angkat
kakinya dan dijungkirkan. Kemudian tepuk punggungnya keras-keras. Benda yang menyangkut
tadi biasanya dapat terlempar keluar dengan cara ini. Jika belum berhasil, cobalah
menelungkupkan penderita. Lalu rogohlah tenggorokkannya dengan jari kemudian cungkil benda
asing yang menyangkut tadi supaya keluar. Caranya ialah dengan memasukkan jari anda
menyusuri gigi dan terus ke dinding belakang tenggorokan. Setelah benda yang menyumbat dapat
diraba, cungkillah ke arah mulut. Cara lain ialah dengan mencoba mendesak benda tersebut
dengan tekanan udara yang didorongkan dari ronga perut sebagai berikut:

Untuk anak-anak usia dua tahun ke atas


1. Peluklah korban dari belakang dan lingkarkan tangan anda ke perut tepat di bawah tulang iga
terakhir.
2. Bengkokkan punggung korban ke depan dengan posisi kepala agak menggantung.

8
3. Kepalkan salah satu tangan anda tepat di bawah tulang dada korban, kemudian letakkan
telapak tangan anda yang satunya lagi di atas kepalan tadi.
4. Tekan dan dorong perut korban kuat-kuat dan menyentak dengan sudut empat puluh lima
derajat ke atas ke arah letak jantung.
5. Jangan menekan tulang iganya.
6. Jangan menekan dengan lengan anda tetapi pergunakan kepala tangan dengan hentakkan yang
cepat dan kuat.

Untuk anak kecil atau bayi


1. Telentangkan korban dan letakkan pangkal telapak tangan anda ditentang sekat rongga
badannya ( lihat petunjuk di atas)
2. Tekan secara kuat dan tujukan ke arah jantung dengan sudut empat puluh lima derajat ke atas
rongga dada.
3. Jika anda sendiri yang menjadi korban sementara tidak ada orang yang membantu anda,
lakukanlah penekanan dengan kepalan tangan anda sendiri seperti petunjuk di atas. Bila pada
kondisi-kondisi di atas wajah penderita mulai membiru, usahakan memberikan pernafasan
buatan dari mulut penolong ke mulut penderita, dan siapkan penderita untuk segera dibawa ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat.

e. Benda yang tertelan


Jika benda yang tertelan termasuk benda tajam, jangan mencoba mengeluarkannya dengan
obat pencahar (laxative /obat urus-urus). Sebab akan sangat membahayakan usus. Sebaiknya
penderita diberi makanan padat seperti kentang, singkong, pisang atau roti.

f. Benda masuk ke kulit


Untuk mengeluarkan jarum, duri, peluru atau serpihan kayu dan benda lain yang masuk ke
dalam kulit sebaiknya diserahkan ke tenaga medis. Namun tidak menutup kemungkinan kita bisa
mencabut sendiri apabila benda masih tampak di permukaan kulit. Untuk mengeluarkannya kita
membutuhkan alat rumah tangga seperti gunting, pisau tajam, peniti atau jarum. Dengan catatan
benda-benda tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara membakarnya langsung atau
dengan merebusnya sampai mendidih selama kurang lebih lima sampai sepuluh menit.
Jika benda masuk ke dalam telapak kaki, segera atasi dengan cara mengistirahatkan kaki tersebut.
Gerakan kaki dapat mengubah letak benda makin masuk ke dalam.
Adapun jika benda yang masuk ke dalam kulit adalah kail, maka jangan sekali-kali anda
menariknya kembali. Akan tetapi doronglah mata kail tersebut hingga muncul keluar. Kemudian
potonglah mata kail tersebut sehingga dapat ditarik ke luar dengan mudah.

2.6 Pertolongan Pertama Pada Gigitan Binatang Berbisa


Gigitan binatang berbisa adalah gigitan atau serangan yang di akibatkan oleh gigitan hewan berbisa
seperti ular, laba-laba, kalajengking, dll. Korban gigitan ular adalah pasien yang digigit ular atau
diduga digigit ular. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic) yaitu bisa ular yang merusak dan
melumpuhkan jaringan- jaringan sel saraf sekitar luka gigitan yang menyebabkan jaringan- jaringan
sel saraf tersebut mati dengan tanda-tanda kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam
(nekrotis).
a. Gigitan Ular Berbisa

9
Bisa ular mengandung toksin dan enzim yg berasal dr air liur. Bisa tsb bersifat Hematotoksin
(keracunan dalam), Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf), dan Histaminik (bisa
menyebabkan alergi pada korban)
Penanganan untuk Pertolongan Pertama :
1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
3. Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan mengikat di bagian daerah gigitan
pembengkakan untuk membendung  sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi
aliran arteri. Tetapi utk mengikat pd daerah yg tergigit utk saat ini sdh tidak dianjurkan lagi.
4. Cegah gigitan sekunder atau korban kedua
5. Buka semua cincin atau benda lain yang mejepit ketat
6. Pantau tanda – tanda vital
7. Jika daerah yg tergigit mulai membengkak dan berubah warna, segera bawa ke fasilitas
kesehatan terdekat

b. Gigitan Lipan
Ciri-cirinya yaitu ada sepasang luka bekas gigitan, sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan
sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam
Penanganan :
1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptic
2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedic

c. Gigitan Lintah dan Pacet


Ciri-cirinya yaitu adaanya pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan
Penanganan
1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

d. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya


Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun
beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang
sangat menyakiti.
Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau
pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek
sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping.

e. Pertolongan pada Gigitan Kalajengking


Seperti pada gigitan ular, korban harus ditenangkan. Sebab, perasaan tidak tenang ataupun gelisah
akan mengakibatkan racun semakin cepat menjalar ke dalam tubuh.
1. Baringkan penderita dengan posisi jantung lebih tinggi agar racun tidak menyebar ke jantung.
2. Keluarkan racun dengan cara memencetnya dengan kedua tangan setelah sebelumnya anda
mencuci kedua tangan.
3. Setelah itu, cuci bekas luka dengan menggunakan air hangat dan sabun. 
4. Jika kondisi korban tidak juga membaik, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan intensif.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang
dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari
11
kematian. Tujuan pertolongan pertama adalah menyelamatkan nyawa korban, meringankan
penderitaan korban, mencegah cedera/penyakitmenjadi lebih parah, mempertahankan daya tahan
korban, mencarikan pertolongan yang lebih lanjut. Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal
dengan singkatan A-B-C-D (Airway – Breathing – Circulation – Disability).

3.2 Saran
Sebaiknya kita lebih memperdalam pengetahuan tentang cara – cara Pertolongan Pertama pada Gawat
Darurat agar jika terdapat orang di sekitar kita yang mengalami kegawat daruratan kita dapat cepat
menanganinya untuk mengantisipasi jika pertolongnan medis terhambat.

Soal, Jawaban dan Pembahasan (25 soal)

1. Gejala apa saja yang biasanya muncul jika terinfeksi atau keracunan bakteri salmonella…
a. Sakit perut
b. Diare
c. Demam
d. A,B,C benar Semua

12
Jawaban : (D) A,B,C benar semua
Pembahasan : Jika terinfeksi bakteri salmonella, gejala yang biasanya muncul antara lain beupa sakit
perut, demam, dan diare. Dan biasanya infeksi salmonella sendiri berlangsung antara 4-7
hari.

2. Dibawah ini yang manakah pertolongan pertama menolong keracunan pada bayi dan balita?
a. Meminumkan air putih dan susu sesegera mungkin
b. Diamkan beberapa menit
c. Menyarankan korban menangis
d. Menyarankan memakan permena

Jawaban : (A) Meminumkan air putih dan susu sesegera mungkin


Pembahasan : Pertolongan pertama pada keracunan dapat dilakukan dengan cara :
 Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan memberi korban
minum air putih atau susu sesegera mungkin. Jangan beri jus buah atau asam cuka
untuk menetralkan racun.
 Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang korban untuk muntah.
 Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut korban bila ia
dalam keadaan pingsan. Jangan berusaha memuntahkannya jika tidak tahu racun
apa yang ditelan.

3. Dibawah ini yang manakah pengertian luka bakar menurut definisi (Moenajar, 2002)
a. Luka bakar adalah luka yang terinfeksi dari bakteri
b. Luka bakar adalah luka yang terkena cairan panas atau zat yang panas
c. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak
dengan sumber panas seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
d. Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas pada
tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi electromagnet

Jawaban : (C) Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak
dengan sumber panas seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
Pembahasan : Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontrak dengan
sumber panas seperti api, air, panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenajar, 2002)

4. Apakah tujuan pertolongan pertama pada luka bakar?


a. Mencegah terjadinya infeksi dan Mengurangi rasa sakit
b. Mencegah agar tidak muntah
c. Mencegah terjadinya pendarahan
d. Mengurangi Hipertensi

Jawaban : (A) Mencegah Terjadinya Infeksi dan Mengurangi rasa sakit


Pembahasan : Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa sakit,
mencegah terjadinya infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin dialami korban. Caranya
13
adalah dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga dapat mencegah luka pada jaringan di
bawahnya berkembang lebih parah lagi.

5. Luka bakar ringan di sebut juga dengan luka bakar…..


a. Luka bakar tingkat V
b. Luka bakar tingkat III
c. Luka bakar tingkat I
d. Luka bakar tingkat ½

Jawaban : (C) Luka bakar I


Pembahasan : Luka Bakar I adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian
luar lapisan kulit.

6. Luka bakar tingkat I adalah luka bakar ringan, apa sajakah contoh luka bakar ringan atau luka
bakar tingkat I itu?
a. Kulit terbakar terkena cairan
b. Kulit terkena sengatan matahari atau kontak langsung dengan objek yang panas
c. Kulit kemerahan
d. Kulit melepuh dan bengkak

Jawaban : (B) Kulit terkena sengatan matahari atau kontak langsung dengan objek yang panas
Pembahasan : Luka bakar tingkat I atau luka bakar ringan Contohnya adalah kulit terkena sengatan sinar
matahari atau kontak langsung dengan objek yang panas seperti air mendidih.

7. Perhatikan langkah-langkah dibawah ini:

I. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi
II. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir atau kompres dengan air dingin.
Lakukan sampai rasa sakit menghilang
III. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar
IV. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter

Langkah – langkah diatas adalah langkah pertolongan pertama pada luka bakar tingkat I atau luka
bakar ringan yang belum sesuai urutan, manakah urutan yang tepat dari pilihan dibawah ini?
a. III-IV-II-I
b. I-II-III-IV
c. II-I-III-IV
d. I-III-IV-II

Jawaban : (C) II-I-III-IV


Pembahasan : Ketika mengalami atau melihat korban luka bakar tingkat I, pertolongan pertama yang
dapat dilakukan adalah:
1. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir atau kompres dengan air dingin.
Lakukan sampai rasa sakit menghilang.
14
2. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.
3. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
4. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter.

8. Seorang anak berusia 3th mengalami luka akibat tersiram air panas karena kecerobohan
orangtuanya pada bagian tangan dan dada nya penolongan pertama yang kita lakukan sebagai tim
medis adalah?
a. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan
handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya dicelupkan ke
dalam air.
b. Berikan air panas dengan lap
c. Basuhi bekas luka dengan betadine
d. Diamkan dalam beberapa menit

Jawaban : (A) Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan
menggunakan handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya
dicelupkan ke dalam air.
Pembahasan :
1. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan handuk
kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya dicelupkan ke dalam air.
2. Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang lembut.
3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi

9. Gejala apa saja yang menimbulkan dan mengakibatkan luka bakar?


a. Kulit memerah
b. Kulit mengelupas
c. Luka melepuh
d. A,B,C benar semua

Jawaban : (D) A,B,C benar semua


Pembahasan : Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang sering disebabkan oleh panas dan bisa
sangat menyakitkan hingga mengakibatkan gejala seperti :
1. Kulit memerah
2. Kulit mengelupas
3. Luka melepuh
4. Kulit hangus
5. Pembengkakan
10. Kerusakan pada folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea masih utuh merupakan luka
ciri dari ..
a. Luka bakar tingkat atau derajat I
b. Luka bakar tingkat atau derajat II dangkal
c. Luka bakar derajat III
d. Luka bakar sedang

Jawaban : (B) Luka bakar tingakat atau derajat II dangkal

15
Pembahasan : Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II dangkal adalah luka bakar yang
menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, dan kelenjar sebasea masih utuh.

11. Manakah dibawah ini luka bakar yang sudah tergolong sangat parah?
a. Luka bakar tingkat I
b. Luka bakar tingkat II
c. Luka bakar tingkat III
d. Luka ringan

Jawaban : ( C ) Luka bakar tingkat III


Pembahasan : Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang menghancurkan
semua lapisan kulit

12. Dibawah ini manakah faktor yang memengaruhi kecelakaan lalulintas?


a. Faktor Manusia
b. Faktor Kendaraan
c. Faktor Jalan
d. Semua jawaban benar

Jawaban : ( D ) semua jawaban benar


Pembahasan : Ada 3 faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu; a) Faktor manusia b) Faktor
kendaraan, c) Faktor Jalan

13. Menurut (Ismoyo Djati, 2001) pengertian kecelakaan adalah?


a. Kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan
b. Kejadian terjatuh dari kendaraan
c. Kejadian terlibat tabrakan
d. Kejadian kendaraan jatuh tunggal

Jawaban : ( A ) Kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan


Pembahasan : Kecelakaan (accident) adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan (Ismoyo
Djati,2001)

14. Menurut (WHO, 2004) Pengertian Kecelakaan adalah?


a. Kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan
b. Kejadian terjatuh dari kendaraan
c. Kejadian dimana sebuah kendaraan bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan
kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka – luka atau kematian
manusia atau binatang
d. Kejadian Jatuh tunggal

16
Jawaban : ( C ) kejadian dimana sebuah kendaraan bertabrakan dengan benda lain dan
menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka – luka atau
kematian manusia atau binatang

Pembahasan : Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan bertabrakan
dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan
luka – luka atau kematian manusia atau binatang (WHO,2004).

15. Hal apa saja yang seringg terjadi pada kecelakaan lalu lintas?
a. Jadi lupa
b. Pendarahan
c. Patah gigi
d. Sakit Mata

Jawaban : ( B ) Pendarahan
Pembahasan : Hal yang sering terjadi saat kecelakaan adalah pendarahan. Jika Anda melihat ada bagian
tubuh korban yang berdarah, terutama jika pendarahannya parah, upayakan untuk segera
menghentikan pendarahan tersebut agar korban tidak kehabisan darah.

16. Terkadang terdapat benda yang tertancap pada area yang terluka. Jika menghadapi kasus yang
seperti ini hal apa yang harus kita lakukan sebagai tim medis?
a. Bisa menekan sisi kiri dan kanan area yang terselip benda, lalu letakkan kasa atau kain
bersih mengitari luka tersebut sebagai penahan agar benda yang tertancap tidak
bergerak. Setelah itu balut dengan perban.
b. Cukup dicek secara berkala untuk memeriksa apakah darah sudah berhenti mengucur.
c. Gunakan sarung tangan sekali pakai, jika ada, guna meminimalkan penularan penyakit infeksi.
d. A,B,C Benar Semua

Jawaban : ( A ) Bisa menekan sisi kiri dan kanan area yang terselip benda, lalu letakkan kasa
atau kain bersih mengitari luka tersebut sebagai penahan agar benda yang tertancap tidak
bergerak. Setelah itu balut dengan perban.
Pembahasan : Terkadang terdapat benda yang tertancap pada area yang terluka. Jika menghadapi
kasus yang seperti ini, jangan pernah mencoba mengeluarkan atau menekannya, tapi
serahkan hal itu kepada tim medis. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa menekan sisi
kiri dan kanan area yang terselip benda, lalu letakkan kasa atau kain bersih mengitari luka
tersebut sebagai penahan agar benda yang tertancap tidak bergerak. Setelah itu balut
dengan perban.
17. Perhatikan langkah-langkah dibawah ini :
1. Mengistirahatkan anggota tubuh yang keseleo.
2. Setelah itu, kompres dengan air es guna mengurangi pembengkakan. Jika Anda hanya
menggunakan es batu, pastikan pengompresannya jangan terlalu lama karena bisa merusak
jaringan kulit.

17
3. Angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung berada untuk mengurangi
pembengkakan.
Dari pernyatan diatas adalah langkah-langkah pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas jika
korban mengalami keseleo,manakah urutan yang tepat?
a. 3-2-1
b. 2-1-3
c. 1-3-2
d. 1-2-3

Jawaban : ( D ) 1-2-3
Pembahasan : Jika korban mengalami  keseleo

1. Mengistirahatkan anggota tubuh yang keseleo.


2. Setelah itu, kompres dengan air es guna mengurangi pembengkakan. Jika Anda hanya
menggunakan es batu, pastikan pengompresannya jangan terlalu lama karena bisa merusak
jaringan kulit.
3. Angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung berada untuk mengurangi
pembengkakan

18. Hal yang dilakukan pertama jika menolong korban pingsan akibat kecelakaan lalulintas adalah?
a. Jika setelah satu menit dia sadarkan diri, jangan langsung menyuruhnya duduk atau berdiri
untuk menghindarinya pingsan kembali. Namun jika dalam jenjang waktu tersebut dia belum
kunjung sadar, segera hubungi tim medis.

b. Dengan membaringkannya di permukaan yang datar. Angkat kaki setinggi posisi


jantung berada. Setelah itu, buka kancing kerah baju atau longgarkan ikat pinggangnya.
c. Diamkan 5 menit dahulu
d. Anda bisa langsung mengecek sistem pernapasannya masih bekerja atau tidak. Jika Anda tidak
merasakan hembusan napas atau pergerakan dada, Anda bisa memberikan napas buatan
atau CPR (cardiopulmonary resuscitation)

Jawaban : (B) Dengan membaringkannya di permukaan yang datar. Angkat kaki setinggi posisi jantung
berada. Setelah itu, buka kancing kerah baju atau longgarkan ikat pinggangnya
Pembahasan : Jika korban pingsan
1. Dengan membaringkannya di permukaan yang datar. Angkat kaki setinggi posisi jantung berada.
Setelah itu, buka kancing kerah baju atau longgarkan ikat pinggangnya.
2. Jika setelah satu menit dia sadarkan diri, jangan langsung menyuruhnya duduk atau berdiri untuk
menghindarinya pingsan kembali. Namun jika dalam jenjang waktu tersebut dia belum kunjung sadar,
segera hubungi tim medis.
3. Anda bisa langsung mengecek sistem pernapasannya masih bekerja atau tidak. Jika Anda tidak
merasakan hembusan napas atau pergerakan dada, Anda bisa memberikan napas buatan atau CPR
(cardiopulmonary resuscitation)

18
19. Penyebab utama kematian pada korban tenggelam adalah?
a. Hipertensi
b. Hipotensi
c. Hipoksia
d. Hiperkarbon

Jawaban : ( C ) Hipoksia
Pembahasan :Penyebab utama kematian adalah hipoksia dan asidosis yang mengakibatkan henti jantung

20. Kapan nafas buatan di berikan kepada korban tenggelam?


a. Napas buatan diberikan ketika memang diketahui bahwa korban tak dalam kondisi
bernapas dan sesudah dilakukan pengecekan nadi selama 10 detik
b. Ketika korban tidak bergerak sama sekali
c. Ketika korban sudah tak sadarkan diri
d. Pada saat korban sudah tidak bisa mendengarkan suara apapun

Jawaban : ( A ) Napas buatan diberikan ketika memang diketahui bahwa korban tak dalam kondisi
bernapas dan sesudah dilakukan pengecekan nadi selama 10 detik
Pembahasan : Napas buatan diberikan ketika memang diketahui bahwa korban tak dalam kondisi
bernapas dan sesudah dilakukan pengecekan nadi selama 10 detik

21. CPR merupakan langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat korban tak lagi responsif
dan diketahui tak dalam kondisi bernapas saat diangkat ke daratan, dibawah ini manakah
merupakan langkah CPR untuk anak usia < 1 tahun?
a. Lakukan penekanan ke bawah kurang lebih 5 sentimeter, tapi jangan sampai menekan bagian
tulang rusuk korban
b. Letakkan salah satu bagian bawah pergelangan tangan tepat di bagian tengah dari dada korban,
yakni di antara garis puting. Tangan satunya lagi bisa ditempatkan di atas tangan yang tadi.
c. Setelah itu, perhatikan sekaligus periksalah apakah korban sudah kembali bernapas
d. Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan untuk
menekan bagian ujung tulang dada.

Jawaban : ( D ) Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan untuk
menekan bagian ujung tulang dada
Pembahasan : CPR untuk Anak Usia < 1 tahun
 Letakkan 2 jari di bagian tulang dada korban.
 Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan untuk
menekan bagian ujung tulang dada.
 Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali yang laju kompresinya adalah 100 kali per
menit; boleh lebih tapi jangan kurang. Dada korban bisa dibiarkan untuk naik
sepenuhnya di antara tekanan.
 Lihat dan perhatikan apakah korban sudah bernapas kembali.

19
22. Ny. N bingung ketika melihat anaknya meringis nangis kesakitan dan melihat anaknya yang
berusia 1 tahun itu nangis sambil memegang telinganya, pertolongan pertama yang harus
dilakukan oleh Ny. N adalah?
a. Meniupkan telinga si bayi terserbut
b. Ikutan panic
c. Meneteskan baby oil ataupun minyak zaitun ke dalam liang telinga
d. Diamkan sampai 5 menit sampai anak itu tidak menangis lagi

Jawaban : ( C ) Meneteskan baby oil ataupun minyak zaitun ke dalam liang telinga
Pembahasan : Serangga yang masuk ke telinga dapat dibunuh dengan meneteskan baby oil ataupun
minyak zaitun ke dalam liang telinga yang kemasukan serangga. Apabila belum berhasil
bisa dicoba meneteskan alkohol 70%. Jika tidak ada bahan-bahan yang tadi, bisa dicoba
dengan meneteskan obat tetes telinga beberapa kali.

23. Jika anak kita menelan benda tajam pertolong yang kita lakukan adalah?
a. mencoba mengeluarkannya dengan obat pencahar (laxative /obat urus-urus)
b. memberikan air sirup
c. memberikan Jus buah
d. memberikan makanan padat seperti kentang, singkong, pisang atau roti

Jawaban : ( D ) Memberikan makanan padat seperti kentang, singkong, pisang atau roti
Pembahasan : Jika benda yang tertelan termasuk benda tajam, jangan mencoba mengeluarkannya
dengan obat pencahar (laxative /obat urus-urus). Sebab akan sangat membahayakan usus.
Sebaiknya penderita diberi makanan padat seperti kentang, singkong, pisang atau roti.

24. Bagaimana tanda-tanda jika digigit ular berbisa?


a. Kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam (nekrotis)
b. Kulit sekitar gatal
c. Kulit sekitar berwarna kuning-kuningan
d. Kulit sekitar memerah

Jawaban : ( A ) Kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam (nekrotis)
Pembahasan : gigitan yang menyebabkan jaringan- jaringan sel saraf tersebut mati dengan tanda-tanda
kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam (nekrotis).

25. Tn. X mengantarkan anak nya yang berusia 5 tahun kerumah sakit karena digigit ular selama 15
menit yang lalu dibagian betis kirinya. Saat ini pasien mengeluh sakit dan meringis nangis tiada
henti, serta merasakan sakit kepala dan lidah terasa tebal. Pasien tampak berkeringat, serta muntah-
muntah.
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien diatas, termasuk dalam family apakah ular yang
menggigit pasien?
a. Elapidae
b. Viperidae/Crotalidae
20
c. Hydropidae
d. Rattelesnake
e. Crotalidae

Jawaban : ( C ) Hydropidae
Pembahasan : Bisa ular jenis neurotoksin :
 Terdapat pada ular Hyropidae
 Gejala local : rasa sakit minimal dan oedem sedikit
 Gejala sistemik : Ptosis bilateral, sulit bicara, bibir merasa tebal,sulit menelan,
-salivasi,diplopia,-mual dan muntah, paralisa otot-otot pernafasan dan terjadilah gagal
nafas.

DAFTAR PUSTAKA

21
Brunner & Suddarth, 2002
Moenajar, 2002
Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid
Ismoyo Djati,2001
WHO,2004
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pertolongan-pertama-untuk-keracunan/ Informasi kesehatan
direview dan diedit oleh dr. Tania Savitri - Dokter Umum.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2859886/5-pertolongan-pertama-pada-keracunan-makanan
dari dr. Jessica Florencia disini.
https://besyarishalihat.wordpress.com/2017/11/01/pertolongan-pertama-pada-gigitan-binatang-berbisa/
dari dr. Siti Rahayu

22

Anda mungkin juga menyukai