Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PENGGOLONGAN OBAT

DISUSUN OLEH :

Addriyanti limatahu NH0519001

PROGRAM STUDI DIPLOMAT TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmatNya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini yang berjudul “Penggolongan Obat” bisa selesai pada waktunya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnah, oleh
karena itu kritikan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun yang
selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Makassar, maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah1
C. Tujuan penulisan1
D. Manfaat penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
A. Penggolongan Obat menurut undang-undang 4
BAB III PENUTUP10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, perkembangan ilmu farmasi sudah semakin maju. Banyak


sekali macam-macam jenis sediaan farmasi yang dikembangkan antara
lain yakni obat-obatan. Obat belakangan ini menjadi salah satu barang
wajib yang dibawa kemana-mana saat beraktifitas oleh sebagian
masyarakat.

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral, maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau
khasiatnya bisa kita dapatkan.

Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk


peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan distribusi yang terdiri
dari obat bebas, obat keras dan berbagai penggolongan lainnya. Untuk
mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta menjaga keamanan
penggunaannya, maka pemerintah menggolongkan jenis-jenis obat.

Oleh karena itu, saya membuat makalah berjudul “Penggolongan


Obat” yang akan membahas tentang pengertian obat serta berbagai
penggolongan obat-obatan menurut undang-undang.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa saja penggolongan obat menurut undang-undang?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahu penggolongan obat menurut undang-undang

D. Manfaat

1
Saya menyusun makalah ini dan berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca dan penulis berharap manfaat dari makalah ini adalah :
1. Pembaca bisa megetahui dan memahami penggolongan obat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengolongan obat
Obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria penggolongan
dan dimaksudkan untuk peningkatkan keamanan dan ketepatan serta
pengamanan distribusi.

1. Pengolongan Obat menurut Undang-Undang Kesehatan dan Peraturan


Menteri Kesehatan no 949/Menkes/Per/VI/2000.

a. Obat bebas

Adalah Obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter disebut


OTC (Over The Counter), tediri atas Obat bebas dan Obat terbatas.
Penandaan Obat bebas diatur berdasarkan S.K Menkes RI Nomor
2380/A/SKA/1983 tentang tanda Khusus untuk Obat bebas dan
Obat bebas terbatas. Di indonesia, Obat golongan ini ditandai
dengan lingkaran bewarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Contoh obat bebas :

tablet Vit.C 100 mg, 250 mg; tablet B kompleks, tablet Bi


100 mg, 50mg, 25mg : tablet multivitamin. Boorwater, 2-4 salep,
salep boor. Julapium , buikdrank, staaldrank. Promag, bodrex,

3
biogesic, panadol, puyer bintang toedjoe, diatabs, entrostop, dan
sebagainya.

b. Obat bebas Terbatas


Adalah Obat yang sebenarnya termasuk Obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai
dengan tanda peringatan. Tanda Khusus pada kemasan etiket Obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam.

Obat bebas Terbatas juga mempunyai tanda-tanda perigatan yang


selalu tercantum pada kemasan Obat, berupa empat persegi panjang
berwarna hitam berukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm. Tanda
peringatan ini membuat pemberitahuan-pemberitahuan penggunaan
Obat dan ditulis dengan tinta putih. Contoh tanda-tanda peringatan itu
antara lain:

4
Contoh obat bebas terbatas:

 tinctura lodii (P3) = anti septik


 lequor burowi (P3) = obat kompres
 gargarisma kan (P2)= obat kumur
 rokok asthma (P4)= obat asthma,
 tablet ephedrinum 25mg (P1)= obat asthma
 tablet santomim 30mg (P1)= obat cacing,
 tablet vitamin K 1,5mg = anti pendarahan,
 ovula sulfanilamidun (P5)= anti inveksi di vagina,
 obat batuk / obat pilek, krim anti septik , neo rheumacyl
neuro, visine, rohto,antimo.

c. Obat wajib Apotek


Adalah Obat keras yang dapat diberikan Oleh Apoteker penglola
Apotek atau disingkat APA kepada pasien. Tujuan OWA ini adalah
memperluas keterjangkuan Obat untuk masyrakat. Obat-Obat yang
digolongkan dalam golongan ini merupakan Obat- Obatan yang
diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien.

5
Contoh obat wajib apotek:

Clindamicin 1 tube, obat luar untuk acne . Diclovenac 1


tube, obat luar untuk anti inflamasi (asam mefenamat) Ibuprofen
tablet 400mg, 10 tablet. Tablet 600mg, 10 tablet; obatb alergi kulit
(salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin),
anti alergi sistemik ( CTM ), obat KB hormonal.

d. Obat keras
Adalah Obat yang mempuyai Khasiat tinggi dan harus dengan
resep dokter untuk mendapatknnya. Berdasarkan keputusan Mentri
Kesehatan RI Nomor 02396/A/SKA/III/1986 penandaan Obat
keras dengan lingkaran berwarna merah dan bergaris tepi hitam
serta huruf K yang menyentuh garis.

Contoh obat keras:


semua obat injeksi, obat anti biotik (chloramphenicol,
penicillin, tertacyclin, ampicillin) obat anti bakteri ( sulfadiazin,
sulfasomidin), amphetaminum ( O.K.T), hydantoinum = obat anti
epilepsi, reserpinum = obat anti hipertensi, vitamin K= anti

6
pendarahan, yohimbin = aphrodisiaka, isoniazidum = anti TBC,
nitroglicerinum = obat jantung.

e. Obat Psikotropika dan Narkotika


Adalah zat/Obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan Syaraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku, disertai dengan munculnya halusinasi, ilusi, gangguan
berfikir, perubahan perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan dan efek stimulasi bagi penggunanya. Tanda pada
golongan Obat ini Adalah palang mera didalam lingkatan putih
bergaris tepi merah.

Contoh obat Psikotropika dan Narkotika :

Untuk Psikotropika adalah Ecstasy dan Sabu-sabu.


Untuk Narkotika adalah Opium, sediaan opium berupa (tinctura,
extractum, pulv, deveri), ada juga Kikain kasar dan ecgonin,
morfin, diasetil morfin, kokain dan garamny, cannabis indicac =
ganja dan sediaannya, kodein, thebain, dan juga obat bius sintetis
(dolantin, pethidin, demerol, amidon, methadon, symoron)

2. Penggolongan obat berdasarkan kegunaan di dalam tubuh yaitu :


a. Obat penyembuhan (terapeutic)
b. Obat pencegahan (prophylaclic)
c. Obat diagnosis (diagnostic)

7
3. Penggolongan obat berdasarkan cara penggunaan obat yaitu :
a. Medicamentum ad usum internum atau pemakaian dalam yang
biasanya ditandai oleh etiket berwarna putih dan diperuntukan
untuk pengunaan oral (melalui mulut).
b. Medicamentum ad usum externum atau pemakaian luar yang
biasanya ditandai dengan etiket berwarna biru. Contoh obat ini
adalah injeksi, plantasi, membran mukosa, rektal, vaginal,
nasal, opthalmic, aurical, collutio/gargar isma/gargle.

4. Penggolongan obat berdasarkan cara kerja obat tersebut yaitu :


a. Obat lokal
Adalah obat yang bekerja secara lokal atau pada jaringan
setempat,seperti pemakaian topical.
b. Obat sistemik
Adalah obat yang kerjanya didistribusikan ke seluruh tubuh
seperti tablet analgetik.

5. Penggolongan obat berdasarkan proses fisiologis dan biokimia didalam


tubuh yaitu :
a. Obat farmakodinamik
Obat yang bekerja terhadap tubuh dengan jalan mempercepat
atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia
dalam tubuh. Misalnya hormon, deuretik, hipnotik, dan obat
otonom.
b. Obat kemoterapi
Obat ini dapat membunuh parasit dan kuman didalam tubuh.
Obat ini memiliki kegiatan farmakodinamik,minimal untuk
melawan parasit seperti, cacing, protozoa, bakteri, dan virus.
Obat neoplas atau obat kanker juga termasuk dalam golongan
obat ini.
c. Obat diagnosis
Obat ini membantu pengenalan suatu penyakit.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebetulnya yang dimaksud dengan obat secara harfiah adalah
semua zat baik kimiawi, hewani ataupun nabati yang dalam dosis (takaran)
yang layak dapat menyembuhkan, meringankan, mencegah penyakit atau
menjaga kesehatan kita. Adapun pengertian obat secara khusus antara lain
yakni obat baru, obat paten, obat jadi dan sebagainnya.
Adapun penggolongan obat dapat dibedakan berdasarkan peraturan
dalam peraturan perundang-undangan kesehatan, kegunaan dalam tubuh,
penggunaan obat, cara kerja obat serta fisiologi dan biokimia didalam
tubuh. Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan distribusi yang terdiri
dari obat bebas, obat keras dan berbagai penggolongan lainnya. Untuk
mengawasi penggunaan obat oleh rakyat serta menjaga keamanan
penggunaannya, maka pemerintah menggolongkan jenis-jenis obat.

B. Saran
Bagi pembaca diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca
diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai obat serta
penggolongannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2007. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press

Anief, Moh. 2010. Penggolongan Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press

Wijoyo, Yosef. 2011. Penggolongan Obat. Klaten : PT Intan Sejati

https://www.academia.edu/38099462/Edoc.site_makalah_penggolongan_obat

10

Anda mungkin juga menyukai