Radiologi Pneumonia 2020
Radiologi Pneumonia 2020
Diajukan Oleh:
NIM : 011710054
RADIOTERAPI BALI
(ATRO BALI)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
susunan anatomi fisiologi dan kelainan orang tubuh dapat terlihat. Salah satu
Thorax atau rongga dada adalah bagian tubuh yang berbentuk kerucut,
atas thorax berhunbungan dengan leher dan di bagian bawah dipisahkan dari
mediastinum, dan bagian lateral tempat paru dan pleura. Paru diliputi oleh
selapis membrane tipis yang disebut pleura visceralis yang beralih di halus
pulmonalis menjadi pleura parietalis dan menuju ke permukaan dalam
thorax. Pneumonia adalah perandagan atau inflamasi infeksius akut pada paru-
kepala, gelisah, dan batuk (Muttaqin 2010). Menurut (Langke 2016) Penyakit
ini menjadi penyebab utama jutaan kematian pada semua kelompok (7% dari
kematian total dunia) setiap tahun. Angka ini paling besar terjadi pada anak-
anak yang berusia kurang dari 5 tahun dan dewasa yang berusia lebih dari 75
banyak dijumpai dinegara dengan iklim tropis dan banyak pada anak-anak
yang kekurangan gizi, Penyakit ini banyak menyebabkan kematian baik pada
pneumonia dari arah posterioranterior dan tujuan dari proteksi lateral chest
adalah melihat paru-paru pada kelainan pneumonia arah lateral (Broder 2011).
TIMOR-LESTE”.
sebagai berikut :
Leste?
1.2.2 Apa saja kelebihan dan kekurangan teknik pemeriksaan radiografi thorax
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Timor Leste?
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini
Pneumonia.
3). Astina Yuda (2011) “ Teknik pemeriksaan radiografi thorax Anak pada
pada jenis kasus yang diteliti, dimana peneliti menggunakan studi kasus
Pneumonia Instalasi Radiologi Hospital Nasional Guido Valedares Dili
Timor Leste.
Timor Leste
6). Ita Skolastika, (2012).” Teknik pemeriksaan radiografi thorax pada kasus
Timor Leste .
7). Luh Putu Surya Pratiwi (2015),” Teknik Pemeriksaan radiografi thorax
Timor Leste .
Bab I : Pendahuluan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(depan). Bagian atas thorax berhubungan dengan leher dan di bagian bawa
bagian tengah disebut mediastinum, dan bagian lateral tempat paru dan
pleura. Paru diliputi oleh selapis membrane tipis yang disebut pleura
a.Laring
leher. Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina bersambung di garis
Laring terdiri dari lima tulang rawan antara lain : 1 buah kartilago
tiroid, 2 buah kartilago arytenoid, 1 buah kartilago krikoid, dan 1 buah
kartilago epiglottis. Pada puncak tulang rawan tiroid terdapat epiglotis,
yang berupa Kantun tulang rawan dan membantu menutup laring
sewaktu orang menelan, laring dilapisi oleh selaput lendir kecuali pita
suara dan bagian epiglottis dilapisi oleh epitelium berlapis ( Pearce,
2010).
Keterangan :
1. Epiglotis
2. Tulang Hyoid
3. Membran Thyrohyoid
4. Ligmen Krikothyroid
5. Cartilago Thyroid
6. Muskulus Krikothyroid
7. Cartilago Krikorthyroid
8. Trakhea
b.Trakhea
kelima dan ditempat ini bercabang menjadi dua bronchus. Trachea tersusun
atas 16 sampai 20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang
sebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
Trakhea dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia dan
1. Cartilage
3. Cartilago cricoid
5. Ligament anular
6. Cartilage trakeal
c. Bronchus
menuju ke paru-paru. Bronkus kanan lebih pendek, lebih lebar dan lebih
letaknya dari yang kiri, sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis dan
memasuki hilus dan begitu masuk hilus terbagi menjadi lobus medial dan
inferior. Bronkus kanan dan terbagi menjadi bronkus lobus superior dan
Keteragan :
1. Trakea
2. Bronkus principalis
3. Bronkus segmentalis
d. Paru-Paru
dada, terlatak di sebelah kanan dan kiri, di tengah dipisahkan oleh jantung
berbentuk kerucut dengan apex di atas dan muncul sedikit lebih tinggi dari
paru, sisi belakang yang menyentuh berupa cincin tulang rawan yang
(Sherwood, 2010)
Gambar 2.5Anatomi Paru-Paru (Bontranger, 2018)
influenza atau sering juga disebut proses infeksi atau akut yang mengenai
lain melalui pori intraalveolaris dan percabang bronkus. Hal itu akan
2.3.1 Pengertian
(Merrill, 2016).
melepaskan semua benda opaque dari daerah dada dan leher, termasuk
baju dengan kancing, logam, atau benda lainya yang dapat ditampilkkan
pada radiograf sebagai bayangan. Untuk menyakinkan semua benda
atau obyek lain sekitar leher, jalinan rambut panjang atau diikat
dan Lateral.
1. Posisi pasien
a.Pasien berdiri, kaki dibuka lebar, dan berat tubuh bertumpu pada
kedua kaki.
apek.
2. Posisi obyek
dan berjarak sama dengan melihat batas thorax lateral dan sisi
luar kaset.
3. Central ray
5. FFD
7. Kriteria Radiografi
ditunjukkan.
1. Posisi lateral
2. Posisi obyek
a. Bagian anterior dan posterior tubuh pada pertengahan kaset dan CR.
b. Pasien true lateral coronal palne tegak lurus terhadap kaset dan
3. Central ray
4. Central point
Pada pertengahann thorax setara thorakal ke-7 (T7), 3-4 inci atau 8-10
5. FFD
Pastikan posisi sudah benar lakukan ekspose pada saat inspirasi dan
tahan nafas.
7. Kriteria Radiografi
a. Struktur yang tampak seluruh paru masuk dari apex hingga sudut
thorax anterior.
b. Posisi dagu dan lengan cukup terangkat untuk mencegah soft tissue
iga posterior dan sudut costphrenicu berada pada sisi luar dari kaset
d. Kriteria eksposi tidaka ada gerakan dimana terlihat jelas garis yang
dan kontras cukup agar dapat menggambarkan garis iga dan paru-
2011).
radiasi. Untuk mencapai tujuan proteksi radiasi tersebut, ada tiga cara
1. Waktu
2. Jarak
Paparan radiasi semakin berkurang dengan bertambahnya
1. Psserisai
Perisai ini dibuat dari timbal atau beton. Ada 2 jenis perisai
yaitu:
tabirfluoroscopy.
Pb seperti gonad shield untuk alat reproduksi (testis dan ovarium), dan
lead apron.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Observasi
3.3.2 Dokumentasi
a.Alat tulis
b. Alat perekam
c.Kamera
d. Pedoman wawancara
Studi Kasus
Teknik pemeriksaan Thorax dengan kasus
Pneumonia Di Instalasi Radiologi Hospital Nasional
Guide Valedares Dili Timor-Leste
Pengumpulan data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Hasil danPembahasan
Bali, Denpasar.
Anatomi NinthyEdition.
Bidang Radiodiagnosatik.
Edition.
Corp, Philadelphia.