Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN PADANG


TAHUN AJARAN 2019/2020

ProsedurINJEKSI INSULIN
NamaMahasiswa : __________________________________
NIM : __________________________________
Semester/Kelas : __ / ______________________________
Hari/Tanggal : __________________________________
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI KET
0 1 2
A. FASE PRE INTERAKSI
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien,
pastikan jenis insulin yang digunakan, kadar glukosa
darah pasien (jika sleeding scale), dan ketersediaan
makanan/diet
2. Cuci tangan
3. Persiapan alat
Baki berisi :
1. Bak instrumen kecil
2. Spuit 100 unit
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Insulin vial (kerja cepat, kerja menengah, kerja lama,
dan kombinasi)
5. Handschoon bersih
6. Bengkok
7. Tempat jarum bekas
8. Insulin pen (jika menggunakan pen)

Persiapan dosis obat


Jika menggunakan vial
1. Perhatikan dosis dan tanggal kadaluarsa pada vial
insulin
2. Gulung vial perlahan diantara kedua telapak tangan
(jangan dikocok) untuk melarutkan kembali suspensi
(kecuali insulin kerja cepat)
3. Usap tutup karet vial insulin dengan kapas alkohol.
4. Ambil obat dari vial dengan memasukkan udara
sesuai dengan jumlah dosis yang diinginkan untuk
menghindari ruang vakum didalam vial
5. Letakkan spuit dalam bak instrumen
6. Simpan vial sesuai aturan pabrik

Jika menggunakan insulin pen


1. Pasang jarum pada pen
2. Putar penunjuk dosis sesuai dengan permintaan

B. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik & panggil klien dengan namanya atau
identifikasi klien setidaknya dengan dua alat pengenal

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020


2. Perkenalkan diri
3. Tanyakan keluhan, kaji keadaan spesifik klien, gula
darah (kalau sudah diperiksa), tanda dan gejala
hipoglikemia, ketersediaan diet disamping pasien
4. Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan
penyuntikan insulin yang akan dilakukan, tujuan dan
prosedurnya, serta pentingnya pasien dan keluarga
memahami cara penyuntikan insulin
5. Jelaskan kontrak waktu dan perkiraan lama prosedur
6. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
7. Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
8. Persiapkan lingkungan: tutup jendela/gorden atau
pasang sampiran untuk menjaga privasi klien

C. FASE KERJA
1. Cuci tangan (prinsip 6 langkah)
2. Pakai handscoon bersih
3. Tanyakan pada pasien lokasi penyuntikan biasanya.
tentukan daerah penyuntikan sesuai dengan rotasi yang
seharusnya. Hindari adanya massa, lipodistropi, dan
nyeri tekan.
4. Atur posisi pasien, minta pasien merelaksasikan lengan,
kaki, atau abdomen (tergantung lokasi injeksi). Dekatkan
bak instrumen dan bengkok ke pasien
5. Bersihkan lokasi penyuntikan secara aseptik dengan
kapas alkohol (rotasi keluar dengan arah melingkar
sekitar 5 cm)
6. Pegang kapas diantara jari ketiga dan keempat tangan
non dominan. Lepaskan tutup spuit dengan menarik
secara lurus
7. Menggunakan spuit :
Pegang tabung suntik diantara ibu jari dan telunjuk
tangan dominan. Pegang seperti pulpen, telapak tangan
kebawah, atau pegang tabung suntik diatas ujung jari.
Menggunakan pen :
Buka tutup jarum, pegang pen insulin dengan cara
menggenggam dan jempol di pangkal pen.
8. Regangkan kulit sampai kencang pada lokasi injeksi atau
cubit kulit dengan tangan non dominan
9. Menggunakan spuit :
Injeksikan jarum dengan cepat dan kuat pada sudut 45 –
90 derajat. Untuk klien obesitas, cubit kulit dilokasi dan
injeksikan spuit pada sudut 90 derajat dibawah lipatan
jaringan, untuk pasien kurusdianjurkan dengan sudut 45
derajat.
Menggunakan pen :
Injeksikan pen tegak lurus/90 derajat dengan menekan
bagian atas pen
10. Injeksikan insulin secara perlahan
11. Tarik spuit/pen jangan memijat lokasi penyuntikan
karena akan mempengaruhi kecepatan absorbsi insulin.
12. Buang spuit ke tempatnya, lepaskan handscoon, dan

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020


rapikan alat.
Buka jarum dan tutup pen, simpan dalam suhu ruangan
13. Rapikan klien, perhatikan reaksi klien
14. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempatnya
15. Cuci tangan (6 langkah)
16. Tetap monitor pasien (terutama 15 menit pertama) dan
pastikan pasien segera makan setelah 15 menit.

D. TERMINASI
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan
objektif)
2. Berikan reinforcement positif pada klien atas
kerjasamanya
Jelaskan tindak lanjut injeksi insulin, seperti pasien harus
segera makan setelah 15 menit (jika insulin kerja
singkat)
3. Lakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
4. Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik

E. DOKUMENTASI
1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2. Catat respon klien yang ditemukan saat tindakan

F. Point Penting
1. Kaji pengetahuan pasien tentang insulin dan injeksi
insulin
2. Edukasi injeksi insulin

SKOR TOTAL

Referensi:
1. Black, Joyce ., & Hawks, Jane Hokanson. (2009). Medical Surgical
Nursing : Clinical Management for Positive Outcomes. (8thed.).
Vol.1. St. Louis : Elsevier
2. Potter, Patricia A., & Perry, Anne G. (2009). Fundamental of
Nursing. (7th ed.). Vol.2. Mosby: Elsevier Inc.
3. Smeltzer, Suzanne C.,& Bare, Brenda G. (2009). Texbook of
Medical Surgical Nursing. (10th.ed.). Vol.2. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins
4. Soegondo., Soewondo, & Subekti. (2011). Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu. Edisi 3. Jakarta: FKUI.

Pedoman Penilaian:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna (langkah benar atau tidak
lengkap)
2 = Dilakukan dengan sempurna (sesuai prosedur)

NILAI AKHIR =Jumlah nilai yang didapat X 100%

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020


Jumlah aspek yang dinilai X 2
= ...................
Catatan Observer :
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____

PADANG, .........................................
..............
OBSERVER

( __________________________________
)

INJEKSI INSULIN

1. Insulin
Insulin dieksresikan oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas
yang berfungsi untuk menstimulasi pemasukan glukosa kedalam
sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu
penyimpanan glikogen dalam sel otot dan hati. Insulin juga
menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan
selanjutnya meningkatkan sintesa protein. Selain itu insulin juga
meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan
lemak sebagai energi.

2. Indikasi terapi insulin


a. DM Tipe 1
b. DM Tipe 2 jika terapi lain tidak dapat mencapai target
pengendalian glukosa darah dan pada keadaan stress berat
seperti infeksi berat, pembedahan, MCI, dan stroke.
c. DM Gestasional
d. Ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemi hiperosmolar
non ketotik (SHHNK)
e. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
f. DM yang mendapat terapi parenteral atau memerlukan kalori
tinggi

3. Jenis insulin berdasarkan puncak dan jangka waktu


efeknya
a. Insulin kerja singkat ”short acting”
- Awitan 0,5 – 1 jam. Puncak 2 – 3 jam. Durasi 4 – 6 jam.

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020


- Jernih, diberikan 20-30 menit sebelum makan
- Dapat dikombinasikan dengan long acting insulin
- Dikenal dengan instilah insulin reguler. Contoh : Actrapid ®,
Humulin R®

b. Insulin kerja cepat ”rapid acting”


- Absorbsi cepat. Contoh : Novorapid, Humalog, Apidra

c. Insulin kerja sedang ”intermediate acting”


- Awitan 3 – 4 jam, puncak4 – 12 jam, durasi 16 – 20 jam
- Berwarna putih seperti susu
- Pasien harus makan disekitar waktu awitan dan puncak
- Contoh NPH (Monotrad®, Insulatrad®, dan Humulin R®
Kombinasi insulin kerja cepat dan singkat : Mixtrad 30/70 ®
dan Humulin 30/70®
Kombinasi insulin kerja cepat dan sedang : Novomix 30/70 ®
dan Humalog Mix 2575®
- Kadang menimbulkan reaksi imunologik seperti urtikaria
pada lokasi suntikan

d. Insulin kerja panjang ”long acting”


- Awitan 6 – 8 jam, puncak 12 – 16 jam, durasi 20 – 30 jam
- Contoh : ultralente
- Memenuhi kebutuhan basal insulin selama 24 jam tanpa
adanya efek puncak dan sering dikombinasikan dengan
terapi insulin lain dan obat oral. contoh : Glargine (Lantus)
dan Detemir (Levemir)

4. Cara pemberian dan penyimpanan insulin


Insulin disimpan sesuai dengan anjuran pabrik
a. Insulin vial harus disimpan pada lemari es dengan suhu 2 0C –
80C
b. Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk
150-200 C bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu
bulan.
c. Penfill reguler dapat disimpan pada temperatur kamar selama
30 hari sejak pertama kali digunakan. Jika masih baru dapat
disimpan di lemari es (diluar freezer)
d. Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah
penyuntikan, dianjurkan untuk menguling-gulingkan insulin
atau alat suntik yang dingin di telapak tangan atau
meletakkan pada suhu kamar beberapa saat.
e. Vial insulin sebaiknya diperiksa apakah terdapat endapan atau
perubahan fisik lain. Insulin jernih yang menjadi keruh atau
berubah warna, suspensi insulin yang menggumpal atau
membeku menunjukkan bahwa insulin sudah tidak dapat
digunakan.
5. Lokasi penyuntikan insulin

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020


a. Tempat utama penyuntikan insulin adalah di abdomen, lengan
(permukaan posterior), paha (permukaan anterior), dan
bokong. Penyerapan paling cepat di abdomen dan menurun
secara progresif dilengan, paha serta bokon. Penyerapan
insulin juga dipengaruhi oleh aktivitas otot daerah
penyuntikan.
b. Rotasi penyuntikan dilakukan secara sistematis dalam satu
daerah anatomis untuk mencegah lipodistropi dan konsistensi
absorbsi.
c. Penyuntikan tidak boleh lebih dari satu kali pada satu titik
dalam 2 hingga 3 minggu
d. Jika akan melakukan latihan atau olah raga, penyuntikan tidak
boleh dilakukan didaerah ekstremitas yang akan banyak
bergerak karena insulin akan diserap lebih cepat sehingga
berisiko hipoglikemi.

6. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian


insulin
a. Spuit insulin yang digunakan adalah 100 U/ml. Dahulu
terdapat spuit 30 u/ml, dan 40 U/ml, saat ini hanya digunakan
spuit 100 U/ml
b. Untuk mempermudah mengenali spuit adalah memperhatikan
warna tutupnya. 40 U berwarna merah dan 100 U berwarna
orange.
c. Pen insulin biasanya berisi 300 unit insulin (10 unit dalam 1cc)
d. Penggunaan spuit atau jarum pen idealnya adalah sekali
pakai, untuk menghindari nyeri ketika penusukan dan
kerusakan kulit/jaringan
e. Sleeding scale penentuan dosis insulin berdasarkan kadar
glukosa darah pasien. Insulin yang digunakan adalah insulin
kerja cepat dan pendek.

SOP InjeksiInsulin_NovaYanti_KMB III.2019/2020

Anda mungkin juga menyukai