Misi: Melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan.
Standar distribusi obat yang baik diterapkan untuk memastikan bahwa kualitas
produk yang dicapai melalui CDOB dipertahankan sepanjang jalur Distribusi.
PRINSIP CDOB
Menjamin keabsahan dan mutu obat agar obat yang sampai ke konsumen adalah
obat yang aman, efektif dan dapat digunakan sesuai indikasinya.
Menjamin agar produk obat tidak keluar ke jalur illicit. Napza: tidak ke illicit
Bahan Kimia Obat : tidak ditambahkan ke jamu.
1. Prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) berlaku untuk aspek
pengadaan, penyimpanan, penyaluran termasuk pengembalian obat dan/atau bahan obat
dalam rantai distribusi.
2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/atau bahan obat bertanggungjawab
untuk memastikan mutu obat dan/atau bahan obat dan mempertahankan integritas rantai
distribusi selama proses distribusi.
3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding dan obat uji
klinis.
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus menerapkan prinsip kehati-
hatian (due diligence) dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur yang
terkait dengan kemampuan telusur dan identifikasi risiko.
1
5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea dan cukai,
lembaga penegak hukum, pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas distribusi dan
pihak yang bertanggung jawab untuk penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan
obat serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.
Manajemen Mutu
1. Manajemen mutu
2. Personalia
2
b. Petugas
c. Pelatihan
4. Dokumentasi
Maksud → pelaksanaan pengadaan & distribusi sesuai UU; penyediaan data &
info yang akurat; tingkat stok pada kondisi yang menjamin kelancaran pelayanan;
penerimaan produk yang benar; penyimpanan yang tepat; dokumentasi yang benar &
lengkap.
Prosedur tetap (protap) → dibuat oleh orang yang kompeten → ditandatangani &
dilegalisasi oleh penanggung jawab (PJ) → isi → judul; nomor; dokumen; revisi; jumlah
halaman; dokumen acuan; nama & ttd pembuat protap; nama & ttd penanggung jawab;
uraian proses.
a. Pengadaan obat
Pemesanan → sumber resmi → stok hidup & stok pengaman → Surat Pesanan
(SP) → ditandatangani PJ, nama & nomer SIKA.
b. Penerimaan obat
c. Penyimpanan obat
d. Penyaluran
Keadaan darurat & recall → prosedur “urgent recall” “non urgent recall” →
petugas khusus → disahkan bidang pemasaran → kapan dilakukan & pengecer yang
mana → disimpan terpisah & aman.
Pemusnahan obat → obat tidak memenuhi syarat → disimpan terpisah & dibuat
daftar → laporan kepada pemerintah → tiap pemusnahan dibuat Berita Acara
Pelaksanaan Pemusnahan yang ditandatangani pelaksana pemusnahan & saksi →
laporan.
Kartu Persediaan + Kartu Barang + Kartu Gudang → Form Mutasi Stok → lebih efisien.
5. Inspeksi diri
6. Penanganan vaksin
Bangunan → mengikuti CPOB & diinspeksi secara berkala oleh Badan POM /
Balai POM setempat.
Harus diperhatikan → daftar pelanggan, jaminan mutu pada cold chain, catatan
penyimpanan, kartu stok, SOP penyimpanan produk, SOP penyimpanan di
gudang, SOP pengiriman, validasi metode & monitoring pengiriman, recall, &
vaksin yang masa kadaluarsa tinggal 2 tahun.
Persiapan → tim 2-3 tenaga kesehatan → kumpulkan & pelajari data obat
donasi → tentukan pemeriksaan → buat surat tugas.
Pra pemeriksaan → jelaskan maksud & tujuan tim, tunjukkan surat tugas →
minat disiapkan data personel (mengkoordinir penerimaan, penyimpanan, &
distribusi obat) & dokumen administrasi (info obat donasi & produsen; invoice;
air way bill/bill of loading; surat persetujuan pemasukan obat, laporan
penerimaan & pengeluaran obat; surat permintaan obat dari pihak yang
membutuhkan; surat jalan; surat penoakan permintaan; & khusus vaksin, harus
ada rekomendasi/pertimbangan dari Ditjen PPM & PL Kemenkes.
Pelaporan → kepada Kepala Badan POM & / Kepala Balai Besar/Balai POM →
ambil sampel → uji laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 6 No.1 Januari 2012: 48-54 diakses tgl 13 Januari 2013 jam
15.10