Anda di halaman 1dari 5

I’rab dan Bina’

Apabila kata kata tersusun dalam bentuk kalimat maka sebagiannya ada yang berubah harakat
dan huruf akhirnya, disebabkan oleh perbedaan kedudukannya di dalam kalimat kerena
perbedaan ‘amil yang mendahuluinya
Dan sebagiannya ada yang tidak berubah harakat huruf akhirnya , walaupun beberapa ‘amil
yang mendahuluinya berbeda beda, maka yang pertama (yakni: yang mengalami perubahan),
dinamakan mu’rab dan yang kedua (yang tidak mengalami perubahan) dinamakan mabni.
Sedang perubahan (itu sendiri) yang disebabkan oleh ‘amil, dinamakan ‘irab, dan tidak
adanya prubahan oleh adanya ‘amil dinamakan bina’.
I’rab adalah:‫ هو تغيير أوخر الكلم الختال ف العوامل الداخلة عليها لفظ اوتقديرا‬:‫االءعراب‬
I’rab adalah suatu perubahan di akhir kata yang terjadi disebabkan oleh masuknya ‘amil
Maka jadilah harkat akhir dari kata itu di rafa’kan, dinasabkan, di jarkan, ataupun du
jazamkan, tergantung kepada apa yang dituntut oleh ‘amil itu.
Contoh:
Rafa’ :‫علمنا المدرس‬
Nashab :‫احترمنا المدرس‬
Jar :‫سلمت على المدرس‬
Jazam :‫كنت لم اغتسل‬
Bina adalah:‫لزوم اواخر الكلم حالة واحدة وان ختلفت العوامل التى تسبقها‬
Bina’ adalah: tetapnya keadaan akhir kata dalam satu keadaan, walau ‘amil yang
mendahuluinya berbeda beda, maka hal itu, (adanya ‘amil yang berbeda beda) tidak akan
membawa pengaruh apapun.
Contoh:‫ تغلبت على ذلك األمر‬#‫احسنت الى من علمنى‬
Maka kata ‫ من‬dan ‫ ذلك‬, pada contoh yang di atas, sama sekali tidak mengalami perubahan
akhir kalimat meskipun ada ‘amil yang mendahuluinya.
Mu’rab dan Mabni
(kata yang dapat diberi ‘irab dan yang tetap pada suatu keadaan)
Mu’rab adalah:kata yang berobah keadaan akhirnya, yang disebabkan oleh perubahan ‘amil
yang mendahuluinya. Seperti:
‫الرجل‬ :orang laki laki
‫السمأ‬ :langit
‫يكتب‬ :dia sedang menulis
Kata kata yang dapat di’irabi (diberi ‘irab) adalah, fi’il mudhari’ yang tidak bertemu dengan
nun taukid dan nun niswah, dan semua isim kecuali sedikit sekali (yang tidak mu’rab)
Mabni adalah: kata yang keadaan akhirnya tetap pada suatu keadaan. Maka tidak akan
berubah, walau’amil yang mendahuluinya berubah ubah seperti:
‫من‬ :siapa
‫أين‬ :mana
‫هذه‬ :ini
‫كتب‬ :telah menulis
‫أكتب‬ :tulislah
Kata kata mabni meliputi seluruh huruf, fi’il madhi, fi’il amar, untuk selama lamanya, dan
fi’il yang berhubungan dengan salah satu nun taukid atau nun niswah(perempuan), serta
sebagian isim.
Pada dasarnya bina’ adalah untuk hurf dan fi’il, sedangkan I’rab untuk isim
Macam macam Bina’
Mabni ada kalanya huruf akhirnya tetap sukun, seperti:
‫اكتب‬ :Tulislah
‫لم‬ :tidak/belum
Ada kalanya dhammah, seperti:
‫حيث‬ :sekiranya
‫كتبوه‬ :mereka mencatatnya
Ataupun fathah, seperti:
‫كتب‬ :ia sudah menulis
‫أين‬ :dimana
Atau kasrah, seperti:
‫هؤأل‬ :mereka
Dan hurf ‫ ب‬dari kata ‫بسم هللا‬
Dengan demikian dikatakan bahwa mabni sukun, dhammah, fathah, ataupun kasrah.
Dan mengetahui kaidah yang menjadi bina’nya isim dan hurf adalah terhenti berdasarkan
sima’i( apa yang didengar dari percakapan orang Arab.) dan penukilan yang benar.
Maka sebagian darinya (isim dan huruf) ada yang mabni dhammah, fathah, kasrah, dan
sukun.
Akan tetapi untuk mengetahui itu semua (kenapa mesti mabni dhammah, kasrah, fathah, dan
sukun) tidak ada ketetapannya.
Macam macam I’rab
I’rab itu ada empat macam yaitu:
1: Rafa’ :‫ذيد قائم‬
2:Nashab ‫ رأيت ذ يدا‬:
3:Jar ‫ مررت بذ يد‬:
4:Jazam ‫ لم يضرب‬:
Tanda tanda I’rab
Tanda tanda I’rab terdiri dari:
1)Harkat
2)Huruf
3)Membuang
Tanda tanda I’rab yang memakai harkat ada tiga yaitu:
a: Dhammah
b: Fathah
c: Kasrah
Tanda tanda I’rab yang memakai harkat ada empat yaitu:
a: ‫أ‬ (alief)
b: ‫ن‬ (Nun)
c:‫و‬ (Wauw)
d:‫ي‬ (Ya)
Dan tanda tanda dengan membuang itu ada tiga yaitu:
a: membuang harkat (yang disebut sukun/tanda mati)
b: membuang huruf akhir dan ada kalanya
c:membuang hurf ‫( ن‬nun)
1. Tanda rafa’
Rafa’ mempunyai empat tanda yaitu:
a.Dhammah :‫جاء زيد‬ )Zaid telah datang)
‫هند كاتبة‬: (Hindun adalah seorang juru tulis)
b.Wawu ‫الزيدون قائمون‬: (Zaid zaid itu berdiri)
‫الصالحون فائزون‬:(Orang orang yang saleh itu mendapat
keberuntungan)
c.Alief ‫الزيدان قائمان‬: (Dua zaid itu berdiri)
d.Nun ‫يفعالن‬: (Mereka berdua sedang melakukan
sesuatu)
‫تفعالن‬: (kamu berdua sedang melakukan
sesuatu)
2. Tanda Nashab
Nashab mempunyai lima tanda yaitu:
a. … Fathah (‫عرفت بكرا‬/aku telah mengenal Bakar)
(‫رايت زيدا‬/aku telah melihat Zaid)
b. ‫ى‬ Ya ( ‫رايت الزيد ين‬/aku telah melihat zaid zaid)
c. ‫أ‬ Alief (‫عرفت اخاك‬/aku telah mengenal saudaramu)
d. …. Kasrah (‫رايت المعلمات‬/aku telah melihat guru guru wanita)
e. ‫ حذف النون‬Membuang huruf Nun/‫لن تفعلى( ن‬/kamu(seorang perempuan) tidak akan
dapat berbuat)
3. Tanda tanda khafad/jar
Jar memiliki empat tanda yaitu:
a. ‫كسرة‬ kasrah (‫تمسك بالفضائل‬/berpegang teguhlah kepada kebenaran kebenaran)
b. ‫ى‬ ya (‚‫مررت بزيدين‬/aku telah berjumpa dengan dua zaid)
c. ‫فتحة‬ fathah (‫صليت في مساجيد‬/aku telah shalat di beberapa masjid)
4. Tanda tanda jazem
Jazem mempunyai tiga tanda yaitu:
a. Sukun
b. Membuang hurf akhir
c. Membuang Nun
Dan tanda asal bagi jazem adalah sukun.
Contoh:
‫( من يفعل خيرا يجد خيرا‬barang siapa berbuat baik, maka dia akan mendapatkan
kebaikan)
‫( ال تدع اال هللا‬jangan berdo’a kecuali kepada Allah
Kata kata yang di’irabi dengan harakat dan kata kata yang di I’rabi dengan
huruf
kata yang dapat di’irabi ada dua macam:
1. Sebagian dii’rabi dengan harakat
2. Sebagian dii’rabi dengan huruf
A. Mu’rab (kata yang diberi I’rab) dengan harakat ada empat macam yaitu:
a. ‫أالسم المفرد‬
b. ‫الجمع التكسير‬
c. ‫الجمع المؤنث السالم‬
d. ‫الفعل المضارع الذى لم يتصل بأخره شئ‬
Keseluruhan daripada empat macam tersebut di atas, dirafa’kan dengan
memakai dhamma, dinashabkan dengan fathah, dijarkan dengan
kasrah, dan di jazemkan dengan sukun, kecuali isim yang tidak bisa di
tasrif,makai a di jarkan dengan fathah
Contoh:‫( صلى هللا على ابرهيم‬semoga Allah memberikan keselamatan
kepada nabi Ibrahim)
Dan kecuali jamak mu’annatssalim, makai a dinashabkan dengan tanda
kasrah.
Contoh:‫( اكرمت المجتهدات‬aku menghormati orang orang wanita yang
rajin
Dan kecuali fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya berupa huruf ‘illat, (
‫)الفعل المضارع المعتل األخر‬, makai a di jazemkan dengan membuang huruf
akhirnya.
Contoh:
‫لم يخشى‬ (tidak takut)
‫لم يمشى‬ (tidak berjalan)
‫لم يقرء‬ (tidak membaca)

B. Adapun kata yang di’irabi dengan huruf, juga ada empat macam:
a. Isim mutsannah dan isim yang diserupakan dengnnya.
b. Jamak mudzakkar salim dan yang dipersamakan dengannya.
c. Asma’ul khamsah (isim yang lima)
d. Af’alul khamsah (fi’il yang lima)
Asma’ul khamsah (isim yang liama) itu ialah:
‫ابو‬ ayah
‫اخو‬ saudara
‫حمو‬ mertua
‫فو‬ mulut
‫ذو‬ yang mempunyai
Af’alul khamsah/fi’il yang yang lima yaitu:
Setiap fi’il mudhri’yang huruf akhirnya bertemu dengan:
a. Dhamir tasniyyah ( kata ganti yang menunjukkan dua
b. Waw jamak, (waw yang menunjukkan banyak)
c. Ya’‫ ى‬muannasah mukhtabah,(huruf‫ ى‬ya,yang menunjukkan arti
orang kedua perempuan
‫يذهبان‬ (mereka berdua sedang pergi
‫تذهبان‬ (kamu berdua/laki laki/perempuan sedaang
pergi)
‫يذ هبون‬ (mereka laki laki sedang pergi)
‫تذ هبون‬ (kamu semua laki laki sedang bepergian)
‫تذهبين‬ (kamu sorang wanita seag bepergian)

Anda mungkin juga menyukai