Anda di halaman 1dari 23

1

MAKALAH

TERAPI AKUPUNTUR (TCM)

Untuk memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah Terapi Komplementer


Dosen Pengampu : Ns Aprillia Sartika, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

Alfi Aula Sofyani (130317449)


Andriansyah (130317451)
Devi Ayu Anggraeni (130317456)
Heni Wulandari (130317458)
Maya Novita (130317465)
Melisa Ayu Lestari (130317466)
Nur Asiah (130317468)
Wulandari (130317474)

PROGRAM STUDI NERS AKADEMIK


INSTITUT MEDIKA DRG SUHERMAN
2020
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i Keperawatan  maupun para pembaca untuk bidang
Ilmu Pengetahuan. Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Terapi Komplementer dengan judul “ Terapi
Akupuntur (TCM)”. Dalam penulisan makalah ini penyusun berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penyusun menerima kritik dan saran yang
positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini. Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Bekasi, 20 Maret 2020

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7

A. Pengertian Terapi Akupuntur..................................................................7


B. Sejarah Akupuntur....................................................................................7
C. Keyakinan dalam Akupuntur...................................................................8
D. Manfaat Akupuntur.................................................................................10
E. Meridian Akupuntur................................................................................11
F. Mekanisme Akupuntur............................................................................14
G. Persiapan Penusukan Akupuntur...........................................................15
H. Masalah Terkait Akupuntur...................................................................17

BAB III PENUTUP..............................................................................................22

A. Kesimpulan...............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akupuntur artinya memasukan jarum ke dalam tubuh melalui titik
khusus secara anatomis. Pengobatan ini berasal dari China sejak 2000
tahun yang lalu dan berkembang serta popular di Amerika Serikat sekitar
20 tahun yang lalu, dan digunakan oleh para ahli anastesi, penyakit syaraf,
perawat, kedokteran fisik, dan dilatih serta disertifikasi sebagai praktisi
oleh National Commison for the Certification of Acupuncturists.
Akupuntur berasal dari Bahasa Latin, yaitu : acus, “jarum” (kata
benda), pungere, “tusuk” (kata kerja) atau dalam Bahasa Mandarin disebut
Zhen jiu dimana Zhen (tusuk) dan jiu (bakar), atau dikenal juga sebagai
terapi “moxibustion” yang merupakan suatu teknik terapi kesehatan
dengan cara memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam “titik
akupuntur” tubuh. Dengan cara ini diharapkan akan memulihkan
kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati
rasa sakit yang diderita pasien. Definisi serta karakteristik titik-titik ini
distandarisasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)(Maranatha,
2017)
Pada tahun 1979 WHO menetapkan penyakit yang dapat
ditanggulangi dengan akupuntur. Dan pada tahun 1991 WHO
mengintegrasikan ilmu akupuntur ke dalam ilmu kedokteran konvensional,
karena sangat banyak evidence mengenai manfaat dan keamanannya. Pada
tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya mengintegrasikan
akupuntur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan mengembangkan
dan mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan safety,
efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan memberi
pedoman standar pengaturan dan jaminan kulaitas. Selain itu juga
meningkatkan ketersediaan profesional dengan mengutamakan penduduk
akses bagi penduduk miskin. Pada saat ini akupuntur telah dipraktekkan
dibanyak negara (Windiramadhan, 2013)
5

Di Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan


formal dengan ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri
Kesehatan sebagai Pilot Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Akupunktur oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1963. Pendidikan
Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim pengajar Dokter Ahli Akupunktur
RRC yang pada waktu itu mengobati Presiden Sukarno kepada para dokter
dari berbagai bagian FKUI/RSCM (a.l. Penyakit Dalam, Saraf, Anak,
THT, dll). Untuk memberikan pelayanan akupunktur kepada masyarakat
kemudian dibentuk Sub Bagian Akupunktur Bagian Penyakit Dalam
FKUI/RSCM dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie. Selanjutnya
berkembang menjadi Bagian Akupunktur, saat ini menjadi Departemen
Akupunktur. Sebagai salah satu Departemen Medik di RS Dr. Cipto
Mangunkusumo, Departemen Akupunktur memberikan pelayanan maupun
konsultasi dengan berdasarkan prinsip medik dan evidence based
(Windriramadhan, 2013)
Berdasarkan uraian di atas, penyusun sebagai mahasisa
keperawatan tertarik untuk membas lebih dalam lagi mengenai terapi
akupuntur yang akan tertuang dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang maka Rumusan dari makalah ini, sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari Terapi Akupuntur?
2. Bagaimana Sejarah Akupuntur?
3. Apa saja Keyakinan dalam Akupuntur?
4. Apa saja Manfaat Akupuntur?
5. Apa yang dimaksud dengan Meridian Akupuntur?
6. Bagaimana Mekanisme Akupuntur?
7. Apa saja Persiapan Penusukan Akupuntur?
8. Apa saja Masalah Terkait Akupuntur?
6

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian Terapi Akupuntur
2. Untuk mengetahui Sejarah Akupuntur
3. Untuk mengetahui Keyakinan dalam Akupuntur
4. Untuk mengetahui Manfaat Akupuntur
5. Untuk mengetahui Meridian Akupuntur
6. Untuk mengetahui Mekanisme Akupuntur
7. Untuk mengetahui Persiapan Penusukan Akupuntur
8. Untuk mengetahui Masalah Terkait Akupuntur
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Terapi Akupuntur


Menurut buku pedoman praktis belajar akupuntur, akupuntur
berasal dari kata Latin. Acus yang artinya jarum dan Punctur yang artinya
menusuk, jadi akupuntur berarti “menusuk dengan jarum” (Dr. Djuharto
S.S, 1982). Didalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan dalam
bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan kedalam
bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. Akupunktur
merupakan pengobatan yang dilakukan menusukkan jarum di titik-titik
tertentu pada tubuh pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki dan tangan
untuk mempengaruhi/ memperbaiki kesalahan aliran bioenergi tubuh yang
disebut dengan Qi (dibaca: Chi). Dalam pergerakannya Qi mengalir searah
dalam sistem saluran yang disebut meridian.
Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani “yartuacus” yang
berarti jarum dan punctura Yang berarti menusuk' Di dalam bahasa Inggris
menjadi to puncture' sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah
cenciu. (Dharmojono dalam Sulung dkk, 2018)

B. Sejarah Akupuntur
Kitab asli Kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab
Kesehatan Klasik Kaisar Kuning, diperkirakan terbit sekitar 2500 tahun
yang lalu. Sejak saat itu, ribuan buku mengenai pengobatan Cina pun
banyak ditulis dan filosofi dasarnya tersebar sejak lama dalam berbagai
kebudayaan Asia. Hampir semua bentuk pengobatan Oriental yang
digunakan di Barat saat ini, termasuk Akupuntur, Shiatsu, pijat Akupresur
dan makrobiotika adalah bagian atau berakar pada pengobatan Cina.
8

Legenda mengatakan bahwa Akupunktur dikembangkan saat dokter


perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka tusukan di tubuh
seorang prajurit Cina. Kitab tertua Akupuntur yang diketahui adalah
Sistematika Klasik Akupuntur yang diperkirakan terbit pada tahun 282.
Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang
mengunjungi Cina dan tercengang kagum ketika bersentuhan dengan
Akupuntur, namun bagi kalangan diluar komunitas Asia-Amerika,
akupuntur masih belum terlalu dikenal sampai pada tahun 1970 saat
Richard Nixon menjadi presiden Amerika Serikat pertama dan
mengunjungi Cina. Pada perjalanan Nixon, para jurnalis terkagumkagum
melihat sebuah operasi besar dilakukan pada pasien tanpa menggunakan
anestesi. Pasien yang benar-benar terjaga dioperasi hanya dengan
menggunakan penusukan jarum akupuntur untuk mengendalikan rasa
sakit. Pada saat itu, seorang kolumnis terkenal dari New York Times,
James Reston harus menjalani operasi dan memilih menggunakan
akupunktur dibandingkan dengan pengobatan nyeri, dan kemudian dia
menulis beberapa cerita yang meyakinkan mengenai efektivitas terapi
akupuntur yang ia jalani. Sekarang, akupuntur dipraktekan di lebih dari 50
negara oleh lebih dari 9000 praktisi akupuntur, dengan setidaknya 4.000
tenaga dokter terlibat di dalamnya. Akupuntur telah menunjukkan
keberhasilan yang tercatat dalam menangani banyak kondisi, dan lebih
dari 15 juta rakyat Amerika telah menggunakannya sebagai solusi
kesehatan mereka (Mawarni dkk, 2016)

C. Keyakinan Dalam Akupuntur


Akupuntur dilandasi oleh filosofi China bahwa dalam kehidupan manusia
memiliki 3 (tiga) kekuatan yaitu Chee,Qi ; Shen dan Jing.
a) Chee/Qi
Tubuh memiliki energi kehidupan yang vital disebut Chee?Qi yang
mengalir sepanjang 12 saluran besar disebut dengan meridian dan
setiap saluran ini berkaitan dengan organ dan sistem tubuh yang
terdiri dari :
9

 Meridian paru
 Meridian usus besar
 Meridian lambung
 Meridian Limpha
 Meridian Jantung
 Meridian usu kecil
 Meridian kandung kecing
 Meridian ginjal
 Meridian Perikardium
 Triple warmer Meridian
 Meridian Kandung empedu
 Meridian liver

b) Shen
Shen adalah kekuatan yang memberikan kecerahan hidup yang
bertanggung jawab dalam kesadaran dan kemampuan mental yang
dimanisfestasikan dalam bentuk kepribadian, pemikiran, sensori,
persepsi dan kesadaran akan diri sendiri.
c) Jing
Jing bertanggung jawab dalam tumbuh kembang dan reproduksi.
Jing akan berkurang sedikit demi sedikit selama kehidupan
berlangsung dan tidak dapat digantikan dan akan hilang jika
manusia hidup tidak baik atau berlebihan, dengan akupuntur akan
mengurangi sejumlah jing.

Terapi akupuntur dilakukan yaitu dengan cara memasukan jarum


yang kecil, dari metal, yang dilakukan menggunakan tangan atau stimulasi
elektrik pada titik-titik saluran energi disepanjang tubuh untuk merangsang
meridian dengan tujuan memperbaiki keseimbangan energi dalam tubuh,
akupuntur dapat juga dilakukan pada daun telinga. Akupuntur diyakini
dapat merubah sifat biokimiawi dalam sistem syaraf pusat dan merangsang
hormon-hormon, dan mempengaruhi sistem regulasi tubuh serta proses
10

sintesis pada pengeluaran endorphins, serotonin, dan norepinephrine


sehingga menstimulasi kemampuan proses penyembuhan alami dalam
tubuh dan meningkatkan kesehatan fisik dan emosional (NIH, 1997)

D. Manfaat Akupuntur
a) Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri
punggung kronis rendah, arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh
karena itu dapat mengalami kesehatan fisik secara keseluruhan dan
penyembuhan alam.
b) Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan
tidur. Daripada minum obat yang sebagian besar memiliki efek
samping negatif pada sistem tubuh lainnya, cara terbaik untuk
mengobati kondisi tersebut adalah pengobatan akupunktur.
c) Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi
kecanduan tertentu seperti kecanduan alkohol, merokok kecanduan
dan kecanduan narkoba.
d) Salah satu manfaat terbaik dari terapi akupunktur adalah bahwa hal
itu memberikan sebuah metode holistik pengobatan. Akupunktur
menangani semua masalah kesehatan dan gangguan. Needling titik
akupunktur membantu dalam menghilangkan semua kemungkinan
penyebab penyakit tertentu dan menyembuhkan pasien secara
efektif.
e) Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering
mengalami jatuh dalam tingkat energi karena ketegangan dan
kecemasan. Orang-orang ini bisa mendapatkan keuntungan banyak
dari terapi akupunktur. Akupunktur membuat pasien merasa bebas
dari stres dan lega dari kecemasan.
f) Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan
meningkatkan sirkulasi darah tubuh. Oleh karena itu, membantu
pasien dalam penyakit mencegah.
11

g) Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang


mengalami sakit kepala biasa dan migren. Karena akupunktur tidak
memerlukan obat kuat sama sekali, itu akan menjadi yang terbaik
bagi pasien dalam mengurangi rasa sakit.

E. Meridian Akupuntur
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan
sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada
persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan
energi pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam
tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit, sebaliknya jika terjadi
hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh
adalah jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan
jaringan meridian tidak terlihat walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran
modern, rahasia teori jalur energi meridian ini masih belum terungkap
karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya, akan tetapi teori
ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Fenomena teori meridian mungkin sama dengan keberadaan nyawa
pada mahluk hidup. Keberadaan nyawa sangat penting bagi kehidupan tapi
belum ada yang bisa mengungkap rahasia keberadaannya. Jadi Keberadaan
meridian belum dapat dibuktikan secara fisik menurut ilmu kedokteran,
walaupun riset telah menunjukkan bagaimana transmisi dari informasi dari
chi dapat berhubungan di bagian-bagian internal manusia.
Di dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energi
"Yang" (positif,panas) dan energi "Ying" (negatif,dingin). Manusia atau
bagian tubuh manusia akan sehat apabila arus energi yang melalui
meridian terdapat keseimbangan antara arus energi "Yang" dan arus energi
"Ying". Kalau "Yang" dan "Ying" tidak seimbang maka manusia akan
terganggu kesehatannya atau sakit.
12

Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit


dengan gejala kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri.
Kelebihan energi "Ying" atau kekurangan energi "Yang" akan
menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala kekurangan
energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati rasa/anaesthesia.
Di titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang
mengatur arus energi "Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau
organ tertentu. Titik inilah titik yang dikenal sebagai titik akupunktur.
Apabila terdapat kelebihan energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau organ
tertentu maka sinshe akan menusuk titik akupunktur untuk menghambat
aliran energi "Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi
"Yang" dan "Ying". Apabila terdapat kelebihan energi "Ying" atau dengan
kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan menusuk titik
akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang
energi "Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan
"Ying". Jadi yang dilakukan pada akupunktur adalah merangsang atau
menghambat energi "Yang".
a. Fungsi Meridian
Fungsi meridian antara lain:
 Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh
sebelah bawah
 Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh
sebelah kiri
 Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan
tubuh
 Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
 Penghubung organ-organ dalam dengan organ-
organ dalam lainnya
 Penghubung organ dalam dengan jaringan
penunjang tubuh
 Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan
jaringan penunjang tubuh lainnya.
13

Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak


terpisahkan yang beraksi bersamaan terhadap rangsangan yang berperan
dalam pertahanan tubuh. Akan tetapi, jika ada penyakit masuk ke dalam
meridian, maka meridian bisa menjadi jalur penyakit untuk menyebar
dalam tubuh, karena itu kita harus merangsang titik-titik pada meridian
untuk mengusir penyakit.

b. Letak
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya
bervariatif tergantung jalurnya. Jalur meridian ada yang
melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-sela otot,
dan karena wujudnya yang tidak nyata ada juga yang
menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada
yang muncul dekat dengan permukaan kulit.
c. Macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh
kita
 Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang
titik akupunktur)
 Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67
pasang titik akupunktur)
 Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik
akupunktur)
14

 Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang


titik akupunktur)
 Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang
titik akupunktur)
 Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik
akupunktur)

Meridian lainnya antara lain:

 Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)


 Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)

F. Mekanisme Akupuntur
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan
sebagai berikut, titik akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik,
merupakan daerah kulit yang banyak mengandung banyak serabut-serabut
syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur akan merangsang syaraf di titik
tersebut dan akan mempengaruhi berbagai neurotransmitter ( Zat Kimiawi
Otak ) serta perubahan biofisika. Zat kimiawi otak inilah yang di percaya
mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat
maupun stress serta meninggikan imunitas dan resistensi (kekebalan dan
perlawanan ) tubuh terhadap penyakit.
Efek penusukan terjadi melalui hantaran saraf dan melalui
humoral/endokrin. Secara umum efek penusukan jarum terbagi atas efek
lokal, efek segmental dan efek sentral :
a. Efek lokal
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan
mikro pada jaringan. Hal ini menyebabkan pelepasan
hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi rantai
biokimiawi.
Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi
kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler, perubahan
15

lingkungan interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi


respons imun nonspesifik, dan penarikan leukosit dan sel
Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai
kemerahan pada daerah penusukan.
b. Efek segmental / regional
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf Aδ
dan rangsangan itu akan diteruskan ke segmen medula
spinalis bersangkutan dan ke sel saraf lainnya, dengan
demikian mempengaruhi segmen medula spinalis yang
berdekatan.
c. Efek sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis
diteruskan pula ke susunan saraf pusat melalui jalur batang
otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan cerebrum.
Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang
merupakan tindakan invasif mikro akan dapat
menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi
mekanisme pertahanan tubuh, sehingga memulihkan
homeostasis.

G. Persiapan Penusukan Akupuntur


1. Alat Terapi
a. Jarum
1) Jarum akupunktur, berfungsi sebagai perangsang
energi alami tubuh
2) Segitiga, untuk menusuk bagian tubuh tertentu
dengan tujuan mengeluarkan darah
3) Jarum pengetuk, untuk memberikan efek rangsang
pada bagian Permukaan kulit
4) Jarum teiinga, untuk memberikan efek rangsang
secara berkesinambungan pada bagian telinga
b. Moksa
16

Terbuat dari daun hia (artemi sia vulgaris) yang dibentuk


seperti silinder sebagai Safana penghangat titik akupunktur
tertentu. Penggunaannya dibakar seperti obat anti nyamuk
bakar. Bentuknya terdiri dari Moksa batang dan Moksa
Silinder.
c. Alkohol 70%
Sebagai alat pencegahan terjadinya infeksi
d. Kapas, sebagai media alkohol yang akan dioleskan pada
kulit sebelum dan sesudah penusukan jarum
e. Timer, untuk menentukan waktu lamanya terapi
f. Bantal nadi, sebagai penyangga tangan yang akan diperiksa
g. Nierbeken, untuk menampung jarum setelah penusukan.
Digunakan wadah yang sesuai dengan ketentuan medis
(Susilo dalam Sulung dkk, 2018)
2. Teknik penusukan
a. Persiapkan alat, seperti jarum, kapas, alkohol. timer dan
tempat sampah medis
b. Cuci tangan dengan menggunakan sabun anti septik
c. Basahi kapas dengan alkohol
d. Olesi permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan
kapas yang telah dibasahi alkohol
e. Keluarkan jarum dari packingnya dengan cara menyobek
dengan ujung kuku ibu jari. Lalu pegang gagang jarum,
jangan menyentuhnya
f. Tusukkan jarum pada titik akupunktur yang dipilih. Untuk
meminimalkan rasa sakit saat jarum menembus permukaan
kuiit, sebaiknya dilakukan dengan cepat
g. Putar timer sesuai lamanya terapi yang diinginkan. Untuk
"menguatkan" penusukan selama 10 menit dan untuk
"melemahkan" penusukan diatas 20 menit
17

h. Selama terapi berlangsung lakukan perangsangan dengan


cara memutar jarurn ke kiri dan ke kanan perlahan-lahan
atau menggoyangkan jarum
i. Setelah waktu yang ditentukan tercapai yaitu dengan
ditandai berbunyinya timer, cabut jarum perlahan
j. Usapkan kembali permukaan kulit dengan kapas beralkohol
k. Tempatkan jarum pada tempat sampah medis. Jarum
akupunktur hanya dapat digunakan untuk sekali pakai
(Susilo dalam Sulung dkk, 2018).

3. Karakteristik Titik Akupuntur


a. Berkaitan dengan syaraf kutaneus atau sara fotot
b. Berada sepanjang saraf superfisial
c. Berada di lokasi serabut saraf menembus fascia dalam yang
timbul dekat permukaan
d. Terletak diatas foramentuiang
e. Terletak di lokasi batang syaraf masuk kedalam otot,
batang saraf otot terdiri atas serabut aferen (sensorik),
serabut saraf eferen (motorik) dan serabut saraf simpatis
f. Pada batang saraf, membentuk kesatuan neuvaskuler masuk
ke dalam otot
g. Titik akupunktur terkait dengan batang saraf yang berisikan
banyak serabut saraf
h. Terletak di lokasi dimana batang saraf besar bercabang
menjadi 2 atau lebih
i. Lokasi yang peka dengan struktur ligamen
j. Terletak sepanjang suturan tengkorak. Setiap titik
akupuntur memiliki satu atau lebih dari 10 kriteria di atas,
dimana titik akupuntur dengan no urut lebih kecil lebih
cepat memperlihatkan nyeri (Neiiwan 2010 dalam Sulung,
2018).
18

H. Masalah Terkait Akupuntur


Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat
berkhasiat bagi kesehatan atau penyembuhan penyakit. Metode yang
digunakan adalah dengan menusukkan jarum-jarum halus pada titik-titik
tertentu di permukaan tubuh. Namun, penobatan dengan menggunakan
terapi akupuntur juga memiliki beberapa risiko diantaranya (Mawarni dkk,
2016) :
1. Seorang terapis akupuntur harus memastikan jarum atau alat-alat
yang digunakan untuk terapi akupuntur bersih dan steril untuk
menghindari dari permasalahan :
a. Jarum akupuntur bekas dipakai orang lain Sebaiknya jarum
yang digunakan hanya untuk satu pasien saja, Hal ini untuk
cara mencegah penularan bakteri dan virus dari satu pasien
kepada pasien yang lain.
b. Jarum akupuntur yang telah terkontiminasi radikal bebas
Jarum akupuntur sangat rentan dihinggapi berbagai bakteri
yang kasat mata yang biasanya terbawa oleh radikal bebas
termasuk sinar matahari dan polusi udara. penting untuk
menyimpan jarum akupuntur pada tempat yang tidak
langsung disinari matahari atau udara yang kotor seperti
udara penuh asap rokok. Karena bahaya asap rokok dapat
menjadi penyebab utama tidak sterilnya jarum akupuntur
dan kapas yang digunakan ketika proses pengobatan
dilakukan.
c. Kapas yang digunakan tidak bersih Kapas yang kotor akibat
debu atau bekas dipakai oraang lain walaupun terlihat
masih bersih mampu menjadi perantara masuknya bakteri
pada tubuh pasien lain.
d. Kondisi ruangan pasien yang kotor
Ruangan terapi yang berdebu, lantai yang kotor atau
jendela serta tempat tidur pasien yang tidak pernah
dibersihkan secara berkala dapat mengakibatkan
19

munculnya berbagai macam bakteri yang dapat


mengganggu jalannya proses pengobatan.
e. Para terapis yang tidak menggunakan sarung tangan Tenaga
terapis yang tidak membersihkan kedua tangannya dan
tidak memakai sarung tangan dapat menjadi pengantar
bakteri paling mudah kejarum akupuntur yangsebelumnya
telah tersentuh atau terpegang. Sangat penting mengetahui
manfaat membersihkan tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan proses pengobatan.
f. Waktu penusukan jarum akupuntur yang terlalu lama
Penusukan jarum akupuntur biasanya berlangsung tidak
lebih dari 5 menit, Tetapi jika lebih dari itu maka pasien
akan mengalami keluhan kesehatan lain.
2. Seorang terapis akupuntur harus berpengalaman untuk dapat
melakukan pengobatan akupuntur dengan baik dan benar. Apabila
seorang terapis akupuntur belum atau kurang terlatih maka dapat
menyebabkan :
a. Bengkak pada permukaan kulit
Metode akupuntur yang dilakukan oleh tenaga
terapis tidak berengalaman dapat menyebabkan permukaan
kulit yang mendapatkan penusukan jarum akupuntur
mengalami pembengkakan dan nyeri ketika disentuh, Hal
ini terjadi karena penusukan jarum yang terlalu dalam dan
mengiritasi pembuluh darah.
b. Tubuh lelah
Metode akupuntur yang dilakukan seseorang yang
tidak profesional dapat menyebabkan pasien merasa
kelelahan dan letih usai menjalani terapi akuountur. Hal ini
terjadi karena sang terapis melakukan penusukan pada titik
titik saraf tubuh yang ternyata tidak tepat sasaran.
c. Infeksi
20

Metode akupuntur yang dilakuakn para terapis


dengan menggunakan jarum yang tidak steril atau
sebelumnya telah dipakai pada pasien lain maka resiko
yang akan ditanggung pasien berikutnya adalah tertular
penyakit hepatitius atau virus penyakit lain. sebaiknya
penggunaan jarum hanya berlaku untuk satu orang saja.
d. Kepala menderita pusing
Metode akupuntur yang dilakukan para terapis
dengan tidak profesional dapat menyebabkan seseorang
menderita pusing pusing dan kepala terasa berat usai terapi
dilakukan. Hal ini disebabkan jarum yang ditusukkan pada
titik titik saraf tertentu seputar dahi terlalu dalaam dan tidak
tepat sasaran.
e. Kehilangan kesadaran diri
Seorang terapis yang melakukan penusukan jarum
secara sembarangan dan tidak tepat dapat mengakibatkan
seorang pasien tidak sadarkan diri atau pingsan, Kondisi ini
dikarenakan titik titik akupuntur atau simpul saraf pasien
mengalami penyumbatann aliran darah .
f. Gangguan paru paru
Adakalanya tenaga terapis yang tidak profesional
melakukan kesalahan besar berupa penusukan jarum
kebagian dada tetapi menembus organ vital internal yaitu
paru paru, Akibatnya pasien mengalami gangguan
kerusakan paru.
g. Depresi
Ada para terapis akupuntur yang tidak profesional
melakukan penusukan jarum disekitar leher tetapi tidak
tepat mengenai titik titik saraf yang diinginkan, Akibatnya
aliran darah sekitar leher menuju kepala menjadi tersendat
sendat yang memicu seseorang terserang depresi ringan dan
rasa gelisah yang berkesinambungan. Jika kondisi tersebut
21

berulang setiap melakukan terapi maka pasien dapat


terserang depresi berat. h. Insomnia Seorang pasien yang
menderita insomnia dapat disembuhkan penyakitnya
dengan terapi akupuntur yang sesuai dengan aturan tetapi
jika tidak, Maka seorang pasien justru dapat mengalami
kesulitan tidur yang lebih berat.
h. Gangguan sumsum tulang belakang
Penusukan jarum akupuntur yang sembarangan dan
tidak tepat sasaraan atau terlalu dalam maka dapat
menyebabkan seorang pasien mengalami gangguan
sumsum tulang belakang.
i. Timbul nyeri
Tenaga terapis yang tidak profesional kerab
melakukan penusukan jarum terlalu kasar, terlalu dalam
dan melukai pembuluh darah, Kondisi ini dapat
menyebabkan kulit yang mendapat penusukan menjadi
membiru serta nyeri.
3. Terapi akupuntur tidak dapat digunakan pada pasien dengan
kondisi tertentu, diantaranya :
a. Pasien memiliki kelainan hemoglobin
4. Seorang yang memiliki kelainan hemoglobin disarankan untuk
berkonsultasi terlebih dahulu pada ahli akupuntur yang telah
berpengalaman atau pada dokter yang terkait agar pasien tidak
mengalami keluhan kesehatan. Seseorang yang menderita kelainan
hemoglobin rentan terserang pembengkakan dan pendarahan ketika
penusukan jarum akupuntur dilakukan
22

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupuntur merupakan jenis pengobatan tradisonal cina dengan
cara menusukkan jarum dalam berbagai ukuran ke “titik-titik meridian”
tertentu dalam tubuh. Titik meridian adalah jalur yang sangat penting
dalam tubuh manusia sebagai tempat mengalirnya qi. Qi yang mengalir
dalam tubuh manusia memberikan energi vital untuk organ tubuh agar
organ-organ tubuh tersebuh dapat berfungsi dengan baik. Jika Qi dapat
mengalir dengan bebas, maka struktur dan fungsi organ tubuh bagian
dalam dapat bekerja efektif.
23

DAFTAR PUSTAKA

Nurgiwiati, Endeh. 2018. Terapi Alternatif dan Komplementer dalam Bidang


Keperawatan. Bogor : Penerbit IN MEDIA

Windriramadhan, Alvian Pristy. 2013. Akupuntur. Jurnal. Retrevied From


https://www.academia.edu/6669619/pengobatan_komplementer_akupuntu
r (Accesed 12 Maret 2020, Pukul 14.00 WIB)

Maranatha. 2017. Latar Belakang Akupuntur. Retrevied from


http://respository.marantha.edu/1994 (Accesed 15 Maret 2020, Pukul
10.00 WIB)

Mawarni, Bella Oktavia dkk. 2016. Makalah Kesehatan Holistik Akupuntur.


Retrevied from https://baixardoc.com/documents/makalah-akupuntur-
5dbc95dcb3d04 (Accesed 16 Maret 2020, Pukul 18.00 WIB)

Sulung, Neila dkk. 2018. Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Tingkat


Kesembuhan Pasien Post Stroke Di Pusat Rehabilitasi Stroke Singkarak.
Jurnal. Retrevied from
http://ejournal.kopertis10.0r.id/index.php/jit/article/view/57 (Accesed 17
Maret 2020, Pukul 14.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai