SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi
ini tepat pada waktunya. Salawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan bagi kita semua.
Dalam penulisan skripsi ini Penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah membantu dan mendukung Penulis dalam melaksanakan penelitian dan
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Penulis sampaikan kepada papah mamah
tersayang dan kakak yang selama ini selalu mendukung dan memberi semangat
Penulis hingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
Ucapan terima kasih yang secara khusus juga Penulis sampaikan kepada :
1. Kepada Drs. Sunardi, M.si. selaku pembimbing I atas bantuannya selama
penelitian dan penyusunan skripsi yang sangat berarti bagi Penulis.
2. Kepada Dra. Siswati Setiasih, M.Si. selaku pembimbing akademis atas segala
bantuannya sehingga memperlancar proses penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Kepada Dr. Ridla Bakri selaku ketua Departemen Kimia FMIPA UI.
4. Kepada Dra. Tresye Utari, M.Si. selaku koordinator penelitian yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan dalam penelitian.
5. Kepada seluruh dosen-dosen kimia UI yang selama ini telah mengajarkan
ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Kepada Pak Hedi S, Pak Marji, Pak Hadi, Pak Sutrisno (Babeh), Mbak Ema,
Mba Sri, Mbak Ina, Mbak Cucu, Pak Min, Pak Kiri serta seluruh staf
departemen Kimia yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian.
7. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayangnya serta
dukungan moril dan materi kepada saya.
8. Ka Puji, Ka Rasyid, Ka Alfin, Ka rispa, Ka Zora, Ka Dyo, Ka Daniel sebagai
penanggung jawab lab afiliasi yang telah membantu saya dalam penelitian.
iii
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
9. Kepada sahabat-sahabatku: Micu, Fairuz, Indri, Puti, Cipa, Risa, Bocil, Lilid,
Aisha, Dinda, Sesin, Vivi, Lintang, Dea, Uni, dila, Maris, Septri, Pipit, Bos,
Yogi, Andi, James, Lia, Mimit, Vina, Via, Frida, Ebsya, Hapiz, Boy, Ovan,
Asa, Dimas, Haris, Mamat, Deska, Juangga dan semua teman-teman keluarga
besar Nonreg 2008 yang sudah penulis anggap sebagai keluarga. Terima kasih
atas masa-masa indah yang telah diberikan.
10. Kepada Vivi, Dinda, yogi, Bu Nurlita, Ka Sonia, Ka Rohman, atas bantuan
dan diskusinya selama penelitian.
11. Kepada rekan-rekan seperjuangan penelitian : Kakak-kakak angkatan 05, 06,
07 dan teman-teman angkatan 08.
12. Kepada teman-teman Jurusan Kimia FMIPA UI khususnya angkatan 2008
baik paralel maupun reguler serta berbagai pihak yang telah membantu namun
belum tercantumkan dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna, sehingga skripsi ini pun kiranya masih perlu evaluasi
untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap penelitian dan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca terlebih bagi
pembaca yang akan melaksanakan dan membuat penelitian terkait judul dan tema
berikut.
Penulis
iv
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
v
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
ABSTRAKSI
Asam askorbat adalah senyawa kimia yang disebut juga vitamin C dengan rumus
molekul C6H8O6 larut dalam air dan memiliki sifat antioksidan. Karena sifatnya yang
menguntungkan bagi kesehatan, maka kebutuhan manusia akan vitamin C semakin
meningkat. Semakin berkembangnya produk-produk makanan, minuman, obat-
obatan dsb, yang mengandung vitamin C maka diperlukan pengawasan terhadap
kadar vitamin C dalam produk tersebut. Dalam penelitian ini dilakukannya validasi
metode analisis vitamin C dengan spektrofotometri UV-Visibel yang selanjutnya
digunakan untuk analisis vitamin C pada minuman buah kemasan. Parameter metode
validasi dalam penelitian ini meliputi uji presisi, uji linearitas, uji selektifitas, batas
deteksi, batas kuantifikasi, uji sampel, dan uji akurasi. Berdasarkan hasil penelitian
didapat panjang gelombang yang terpilih untuk asam askorbat adalah 243 nm untuk
30 s/d 100 ppm dan 265 nm untuk 30 s/d 0 ppm. Hasil analisis data untuk linieritas,
didapatkan koefisien relasi (r) pada 265 nm yaitu 0,997 dan pada 243nm yaitu 0,998.
Dengan Limit deteksi adalah 0,607 ppm dan limit kuantitasi adalah 2,024 ppm.
Akurasi dari metode ini ditentukan berdasarkan hasil perolehan kembali
menggunakan metode spike standar, sedangkan presisi diukur dengan menghitung
simpangan baku relative. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode analisis
dalam penetapan kadar asam askorbat dengan spektrofotometri UV-Visible
merupakan metode yang baik digunakan, relative murah dan mudah yang dapat
menghasilkan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
vi
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
ABSTRACT
vii
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah. .......................................................................... 1
I.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
I.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 3
I.4 Hipotesis. .................................................................................................. 3
I.5 Manfaat Penelitian. ................................................................................... 3
viii
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
II.3.3 Selektifitas. .................................................................................. 14
II.3.4 Liniearitas dan Rentang. .............................................................. 14
II.3.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantisasi. ........................................... 15
II.4 Spektroskopi. ........................................................................................ 16
II.5 Teori Spektroskopi Serapan Sinar Ultra Violet . .................................. 18
II.6 Instrumentasi Spektrofotometri UV-Visibel.. ...................................... 19
II.7 Analisa Kualitatif dengan Metode Base-Line.. ..................................... 24
ix
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
IV.6 Uji Sampel.. ......................................................................................... 46
IV.7 Uji Perolehan Kembali......................................................................... 48
x
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
DAFTAR GAMBAR
xi
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
DAFTAR TABEL
xii
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
2
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
3
kandungan vitamin C yang terdapat dipasaran dengan baik. Cara kerja dari
penelitian ini yaitu dengan membuat larutan standard vitamin C dengan
berbagai macam konsentrasi dan diukur dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Visibel kemudian mencari panjang gelombang
maksimum, membuat kurva kalibrasi dari vitamin C, menentukan batas
deteksi dan kuantisasi, uji selektifitas dari pencampuran vitamin C dengan
asam sitrat, uji presisi terhadap vitamin C, kemudian menentukan kadar
vitamin C dalam sampel minuman buah kemasan yang diperoleh dipasaran.
I.4 Hipotesis
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 VITAMIN C
4 Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
5
2,3 diketogulonik, lalu dapat menjadi asam oksalat dan 1-asam treonik.
Reaksi vitamin C menjadi asam L-dehidroaskorbat bersifat reversible,
sedangkan reaksi reaksi yang lainnya tidak. (Thurnham dkk, 2000).
II.1.2 Fungsi
Vitamin C adalah zat pereduksi kuat yang dapat bertindak sebagai
antioksidan. Vitamin C merupakan antioksidan efektif sebagai scavenger
terhadap radikal superoksid, peroksil, dan hidroksil. Disamping itu juga
kofaktor atau koenzim dalam reaksi hidroksilasi. Vitamin C dianggap
berperan pula untuk memulihkan radikal tokoferol quinon menjadi tokoferol
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
6
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
7
Selain itu, manfaat lain dari vitamin C ialah turut berperan dalam
pencegahan timbulnya katarak, vitamin C merupakan antioksidan poten untuk
mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk
melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi UV
(Taylor, 1933)
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
8
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
9
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
10
Kacang 10-30
Bawang 10-30
Kentang 10-30
Kapri 10-30
Jagung 12
Wortel 5-10
Daun katuk 164
Daun singkong 125-1
Paria putih 58
Selada air 56
Toge 46
Tomat 34
ASI 5-6
Sumber : Combs dkk,1992; Depkes 1995
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
11
II.3.1 Kecermatan
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
12
II.3.2 Keseksamaan
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
13
pengujian berurutan pada kondisi yang sama. Repitabilitas ini untuk melihat
konsistensi analisis, tingkat kesulitan metode dan contoh uji.
∑( )
– 2
SD =
n−1
Keterangan:
= pengukuran tunggal
_
rata rata
n= jumlah pengukuran
1%<RSD≤2% = teliti
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
14
II.3.3 Selektivitas
Uji linearitas ini dilakukan dengan suatu larutan baku yang terdiri atas
minimal 5 konsentrasi yang naik dengan rentang 50-100% dari rentang
komponen uji. Kemudian data diproses dengan menggunakan regresi linear,
sehingga dapat diperoleh respon linier terhadap konsentrasi larutan baku
dengan nilai koefisien korelasi diharapkan mendekati 1 atau diatas 0,995
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
15
untuk suatu metode analisis yang baik. Rentang metode adalah pernyataan
konsentrasi terendah dan tertinggi analit yang mana metode analisis
memberikan kecermatan, keseksamaan dan linearitas yang dapat diterima.
Sebagai parameter adanya hubungan linear , digunakan koefisien korelasi (r)
pada analisis regresi linear y=bx±a. hubungan linier yang ideal dicapai jika
nilai b = 0 dan r = +1 atau -1 tergantung pada arah garis. Nilai a pada regresi
linier menunjukkan kepekaan analisis terutama instrumen yang digunakan
(Harmita, 2004).
∑( x − x
i yi − y )
r= 1/ 2
⎛⎡
( )( )
∑ yi − y ⎤⎥⎦ ⎞⎟⎠
2 2
⎜ ⎢ ∑ xi − x
⎝⎣
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
16
Gambar 2.2
2 Batas deeteksi dalam
m metode penngujian
3 × SD
LoD (Limit of Detection)
D LOD =
Slope
110 × SD
LoQ (Limit of Quantition)
Q LOQ =
Slope
∑(y − y )
2
S =
SD i
n−2
dimaana, SD = Sttandar Deviaasi (simpangan Baku) daari blanko coontoh
mem
mberikan nilaai deviasi staandar yang tiidak sama deengan nol.
II.4 Spektroskoopi
Univers
sitas Indones
sia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
17
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya
tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif
dan kuantitatif.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
18
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
19
Ampifier Visual
Sumber monokro Sampel
detektor atau display
radiasi mator kompartemen
penguat /meter
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
20
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
21
1. Sumber radiasi
Beberapa sumber radiasi yang dipakai pada spektrofotometer UV-Vis
adalah lampu deuterium, lampu tungsten dan lampu merkuri.
• Sumber radiasi deuterium dapat dipakai pada daerah panjang
gelombang 190nm sampai 380nm (daerah ultra violet dekat). Umur
sumber radiasi deuterium ( ) sekitar 500 jam pemakaian.
• Sumber radiasi tungstein merupakan campuran dari filament tungsten
dan gas iodine (halogen), oleh sebab itu disebut sumber radiasi
“tungsten-iodine”. Sumber tungsten-iodine ini dipakai pada
spektrofotometer UV-Vis sebagai sumber radiasi pada daerah
pengukuran sinar tampak dengan rentang panjang gelombang 380-
900nm. Umur tungsten-iodine sekitar 1000 jam pemakaian.
• Sumber radiasi merkuri adalah sutau sumber radiasi mengandung uap
merkuri bertekanan rendah biasanya dan biasanya sumber radiasi
merkuri ini dipakai untuk mengecek atau kalibrasi panjang gelombang
pada spektrofotometer UV-Vis pada daerah ultra violet khususnya
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
22
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
23
pengukuran 190-1100 nm, dan kuvet dari bahn gelas dipakai pada daerah
pengukuran (380-1100nm) karena bahan dari gelas mengadsorbsi radiasi
sinar UV.
4. Detektor
Detektor merupakan salah satu bagian dari spektrofotometer UV-Vis
yang penting. Oleh sebab itu kualitas detektor akan menentukan kualitas
sepktrofotometer UV-Vis. Fungsi detektor didalam spektrofotometer
adalah mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektronik.
- Detektor fotosel
- Detektor tabung foton hampa
- Detektor tabung penggandaan foton (photomultiplier tube)
- Detektor photo diode-array, yang merupakan detector dengan
teknologi yang modern (Mulya, 1994).
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
25
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
26
BAB III
METODE PENELITIAN
III.3.1 Alat
26 Universitas indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
27
III.3.2 Bahan
Bahan penilitian ini meliputi:
1. Asam askorbat (vitamin C) (s)
2. Asam sitrat (s)
3. Ethanol (aq)
4. Aquabidest (aq)
5. Beberapa sampel minuman buah kemasan dari berbagai merk yang
dipilih karena bentuknya larutan dan pada etiketnya tertera kadar
vitamin C dalam tiap botolnya.
Universitas indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
28
Universitas indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
29
Universitas indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
30
Universitas indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
31
BAB IV
31 Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
32
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
33
yang lebih kecil akan menyerap panjang gelombang yang lebih panjang.
Kekuatan suatu asam merupakan kemampuannya menyumbangkan atau
melepaskan proton pada molekul air. Asam lemah adalah asam yang tidak
terionisasi secara signifikan dalam larutan. Vitamin C merupakan asam lemah
yang mempunyai nilai Ka yang kecil (sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan;
asam hanya terurai sebagian).
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
34
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
35
IV.2 Presisi
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
36
Tinggi
absorban
3ppm
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
37
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
38
Dari data diatas pada tabel 4.3 bahwa nilai persentase deviasi standar
relative pada konsentrasi-konsentrasi ini lebih rendah dari syarat yang
ditetapkan, jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen spektrofotometri UV-
Visibel tersebut masih cukup baik untuk digunakan.
IV.3 Liniearitas
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
39
konsentrasi pada rentang 30 ppm (v/v) sampai dengan 100ppm pada panjang
gelombang 243nm.
Berikut adalah tabel dan grafik persamaan linier dari standar vitamin C
dengan pelarut aquabidespada panjang gelombang 265nm untuk konsentrasi
rendah (0.1ppm s/d 30ppm):
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
40
Berikut adalah tabel dan grafik persamaan linier dari standar vitamin C
dengan pelarut aquabidespada panjang gelombang 243nm untuk konsentrasi
tinggi (30ppm s/d 100ppm):
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
41
(ܴଶ = 0,897). Pada rentang daerah ini adalah kurang linier sehingga perlu
dicari daerah linier untuk melakukan kerja.
Pada rentang linier ini dibuat suatu garis linier dari konsentrasi versus
absorbansi. Berikut persamaan linier dari standar vitamin C:
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
42
Dari data di atas didapatkan nilai absorbansi yang berada pada rentang
linier yang diperkenankan yaitu y= 0.054x+ 0.006 dengan nilai regresi linier
mengalami peningkatan yaitu (ܴଶ = 0,997) untuk panjang gelombang 265nm
dan y=0,044x-0,254 dengan nilai regresi linier mengalami peningkatan yaitu
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
43
(ܴଶ = 0,998) untuk panjang gelombang 243nm. Daerah ini memiliki regresi
linier yang lebih tinggi dari regresi linier yang ditetapkan yaitu R≥0.995 pada
kelayakan suatu metode analisis. Pada rentang linier ini menunjukkan bahwa
daerah ini adalah daerah respon linier suatu validasi metode penetapan kadar
senyawa dalam suatu analit.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
44
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
45
Berikut adalah kurva dari asam sitrat dan vitamin C , yang dibuat
konsentrasinya masing-masing sebesar 10 ppm.
(a) (b)
(c)
Gambar 4.10 Grafik (a) asam sitrat 10ppm (b) vitamin C 10ppm (c)
percampuran antara vitamin C dengan asam sitrat.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
46
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa kadar yang tertera pada
kemasan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
47
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
48
Gambar 4.12 Grafik (a) sampel A yang diencerkan sepuluh kali (b) sampel A
yang ditambahkan standar vitamin C 10ppm
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
49
Gambar 4.13 Grafik (a) sampel B yang diencerkan sepuluh kali (b) sampel B
yang ditambahkan standar vitamin C 10ppm
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
50
BAB V
KESIMPULAN
50 Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
51
SARAN
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
52
DAFTAR PUSTAKA
Carr A. C., and Frei B. (1999) Toward a new recommended dietary allowance for
vitamin C based on antioxidant and health effect in humans. Am. J. Clin. Nutr.
69, 1086-1107.
Chan, Chung Chhown., Herman Lam, Y. C. Lee, Xue Ming Zhang (ed). 2004
Analitical Method Validation and Instrument Performance Verification. John
Willey & sons , Inc Publication. New Jersey.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
53
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_askorbat
Kanta, Subrata, Julia. 2006. Validasi Metode Analisis. Pusat Penelitian Kimia
LIPI
Levine M., Dhariwal K. R., Welch R. W., Wang Y., dan Park J.B. (1995)
Determination of optimal Vitamin C requirements in humans. Am. J. Clin.
Nutr. 62 (suppl), 1347S-1356S.
Machlin L.J., dan Bendich A., (1987) free radical tissue damage : protective role
of antioxidant nutrient. FASEB J. l, 441-445.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
54
Matilainen T., Vartiainen E., Puska P., Alfthan G., Pokusajeva S., Moisejeva N.,
dan Uhanov M. 1996. Plasma ascorbic acid concentrations in the republic of
Karelia, Rusia, and in North Karelia, Finlandia. Eur. J. Clin. Nutr. 50, 115-
120.
Muhilal, Jus’at I., Djalal F., dan Tarjowo (1998) Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan, dalam risalah widyakarya pangan dan gizi VI ed, hal 877, LIPI,
Jakarta.
Narins D. M. C (1996) vitamin dalam Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy
(Mahlan L.K., and Stumps S.E., eda) 9 ed, hal 110-4.
Niki E., Noguchi N., Tsuschihashi H., Gotoh N. (1995) Interaction among
vitamin C, vitamin E and B carotene. Am. J. Clin. Nutr. 62 (suppl), 1322S-
1326S.
Schetman G., Byrd J. C., dan Gruchow H.W. (1989) The influence of smoking on
Vitamin C status in adult. Am. J. Public health. 79, 158-162.
Sumardi. 2005. Tinjauan Umum Validasi metode Analisis. Pusat Penelitian Kimia
LIPI Bandung.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
55
Tetrasari, Hermini. 2003. Validasi Metode Analisis. Pusat Pengkajian Obat dan
Makanan BPPOM.
Thurnham D. I., Bender D. A., Scott J., dan Halsted C.H. (2000) Water soluble
vitamins, dalam Human Nutritions and Dietatics (Garrow J. S., James W. P.
T., and Ralph A., eds) hal 249-257, Harcourt Publishers Limited, United
kingdom.
Wood, R.A Nillsondan dan H. Wallin. 1998. Quality in The Food Analysis
Laboratory The Royal Society of Chemistry Cambrige.
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
56
Lampiran 1
A. Uji Presisi
1. Kurva Uji Presisi pada panjang gelombang 265 nm (Pelarut aquabidest)
56 Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
57
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
58
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
59
3. Uji presisi asam askorbat pada panjang gelombang 265nm (Pelarut aquabidest)
I. Uji presisi asam askorbat konsentrasi 0.1 ppm (v/v)
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
II. Uji presisi asam askorbat konsentrasi 0.5 ppm (v/v)
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
III. Uji presisi asam askorbat konsentrasi 1 ppm (v/v)
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
60
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
61
4. Uji presisi asam askorbat pada panjang gelombang 243 nm (Pelarut aquabidest)
I. Uji presisi asam askorbat konsentrasi 30 ppm (v/v)
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Alat spektrofotometri UV-Visibel dioperasikan pada tempat dan waktu yang sama
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
62
Lampiran 2
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
63
Lampiran 3
C. Bagan Kerja
Pembuatan larutan
standar asam askorbat
Validasi metode analisis (instrumen
spektrofotometri UV‐Vis)
Uji respon instrumen
Uji presisi
Uji liniearitas Uji LOD dan LOQ
Uji selektifitas
Uji Sampel
Uji perolehan kembali
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
64
Lampran 4
D. Uji sampel
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
65
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
66
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012
67
Universitas Indonesia
Validasi metode..., Laras Andria Wardani, FMIPA UI, 2012