Anda di halaman 1dari 7

CASE FLIRTING WITH RISK

Rama Putra Pratama


041711233147

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
1.1 Latar Belakang
Ralph, Suami dari Mary, baru saja meninggal dunia sekitar 3 bulan yang lalu.
Sebelum meninggal, Ralph menginvestasikan hartanya pada saham. Ralph adalah
seorang engineer pada perusahaan manufaktur selama kurang lebih 30 tahun dan
sudah mendapatkan tabungan pensiun dari perusahaan dimana ia bekerja. Selama
beberapa waktu portofolio investasi dia telah bertumbuh sebesar $900.000 yang
meliputi saham dari 3 perusahaan. Ralph sangat beruntung dengan beberapa
pilihannya yang memberikan hasil baik dan setelah banyak stock-split harga dari 3
perusahaan.

Mary, adalah wanita yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga yang
membesarkan dua anaknya yaitu Jim dan Annette. Sedangkan masalah keuangan
keluarga, semua diatur oleh Ralph untuk keluarganya. Mary kemudian menyadari
bahwa dirinya belom siap untuk menanggung itu semua. Agnes, sahabat Mary,
menyarankan Mary untuk menyerahkan akunnya kepada Bill May, perusahaan senior
konsultan keuangan.

Pada pertemuan pertamanya, Bill melihat portofolio milik Ralph dan kaget dengan
betapa sempit fokus komposisinya. Sedangkan dalam beberapa tahun kebelakang,
portofolio miliknya turun hampir sebesar 30% karena adanya penurunan yang
signifikan pada sektor teknologi. Bill memberikan saran kepada Mary bahwa langkah
pertama yang harus dilakukan ialah diversifikasi portofolio dan menurunkan Betanya.
Namun karena pemahaman Mary yang masih kurang, maka Bill berniat untuk
menyediakan beberapa laporan serta pemahaman untuk pertemuan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bayangkan Anda adalah Bill. Bagaimana Anda menjelaskan kepada Mary
hubungan antara risiko dan pengembalian saham individu?
2. Mary tidak tahu apa arti beta dan bagaimana hal itu terkait dengan pengembalian
saham yang diperlukan. Jelaskan bagaimana Anda akan membantunya memahami
konsep-konsep ini!
3. Bagaimana seharusnya Bill menunjukkan arti dan manfaat diversifikasi kepada
Mary?
4. Dengan menggunakan diagram yang sesuai jelaskan bagaimana Bill dapat
menggunakan Security Market Line untuk menunjukkan kepada Mary saham
mana yang Undervalued dan mana yang mungkin Overvalued?
5. Selama presentasi, Mary bertanya kepada Bill, “Katakanlah saya memilih
portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, apa dampak suku bunga terhadap
portofolio saya? Bagaimana seharusnya Bill merespons?
6. Haruskah Bill mengeluarkan Mary dari berinvestasi di saham dan menaruh semua
uangnya fixed-income securities? Jelaskan.
7. Mary memberi tahu Bill, "Saya terus mendengar cerita tentang bagaimana orang
menghasilkan ribuan dolar dengan mengikuti kiat-kiat panas broker mereka."
Bisakah Anda memberi saya beberapa tips menarik mengenai saham yang
undervalued?” Bagaimana seharusnya Bill merespons?
8. Jika Mary memutuskan untuk menginvestasikan uangnya secara merata dalam
saham berteknologi tinggi dan kontra-siklus. Bagaimana tingkat pengembalian
dan risiko yang diharapkan dari portofolionya? Apakah harapan ini realistis?
Jelaskan.
9. Apa yang akan terjadi jika Mary meletakkan 70% portofolionya di saham High
Tech dan 30% dalam Indeks Dana? Apakah kombinasi ini lebih baik untuknya?
Jelaskan.
10. Berdasarkan perhitungan ini, menurut Anda apa yang sebaiknya diusulkan Bill
sebagai kombinasi portofolio yang memungkinkan untuk Mary?

1.3 Analisis
1. Hubungan antara risiko dan pengembalian saham individu
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook,
return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Risk–return trade-off merupakan pernyataan yang menunjukkan adanya
pertukaran antara risiko dan return, suatu tuntutan konsekuensi dari sebuah sebab.
Prinsipnya adalah semakin tinggi risiko suatu pekerjaan maka return yang
diperoleh mestinya harus semakin besar. Maka sering muncul pernyataan “High
risk, high return” yang merujuk pada kompensasi yang besar akibat pekerjaan
yang dilakukan berisiko tinggi. Dengan menginvestasikan uangnya disaham
berisiko tersebut, investor tersebut dapat membeli pada harga yang rendah namun
menjualnya pada harga yang tinggi.
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau
kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
1. bersifat linear atau searah.
2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka
semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

2. Beta
Beta didefinisikan sebagai risiko sistematis suatu aset. Ini mengukur hubungan
antara pengembalian aset dan portofolio pasar. Saham yang bervariasi lebih dari
pasar memiliki beta lebih besar dari 1 dan sebaliknya. Beta digunakan dalam
model harga aset modal (CAPM), model yang menghitung hasil yang diharapkan
dari aset berdasarkan hasil beta dan yang diharapkan pasar. Beta merupakan
index dari resiko sistematis karena kondisi pasar. Semakin tinggi Beta suatu
saham, semakin tinggi reaksinya terhadap index.
Mengetahui beta suatu sekuritas merupakan hal penting untuk menganalisa
sekuritas tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematisnya yang
tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Mengetahui beta masing-masing
sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke
dalam portofolio yang akan dibentuk.

Covariance of stock returns


β=
Variance of market returns
Menurut persamaan Security Market Line equation,

E ( Ri ) =Rf + β i (R M −R f )

E(Ri) : Expected Return aset i


βi : Systematic Risk dari aset i
RM - R f : Risk Premium

Ini menunjukkan bahwa beta saham yang tinggi memiliki tingkat pengembalian
yang disyaratkan lebih tinggi daripada beta saham rendah. Dan semakin besar beta
maka akan semakin besar juga expected return suatu saham, sebaliknya semakin
rendah beta suatu saham maka semakin rendah juga expected return suatu saham.

3. Arti dan manfaat diversifikasi


Diversifikasi memiliki arti “membagi” yaitu membagi dana investasi kita ke
beberapa asset atau investasi, untuk mengurangi risiko kerugian akibat satu
investasi atau asset mengalami kerugian. Manfaatnya adalah sehingga tercipta
keseimbangan agar ketika pasar mengalami kolaps, tidak secara keseluruhan
investasi yang kita tempatkan akan seluruhnya hilang.

4. Saham mana yang Undervalued dan mana yang mungkin Overvalued


menggunakan Security Market Line

Security Market Line


20.00%
18.00%
16.00%
14.00%
Expected Return

12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
Beta

Perusahaan Beta Expected Return


T Bill 0 5.00%
Index 1 5.90%
Utility Company 0.22390572 4.19%
High Tech Company 2.0187991 18.63%
Counter-Cyclical
-1.1290685 10.65%
Company

Garis lurus yang berada pada grafik menunjukan Security Market Line, titik yang
berada diatas garis ini dapat dikatakan sebagai Undervalued, yakni saham
Counter-Cyclical Company dan High Tech Company, sedangkan yang berada
dibawah garis SML dapat dikatakan sebagai Overvalued, yakni saham Utility
Company.

5. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, apa dampak suku bunga


terhadap portofolio?
Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik adalah yang berkorelasi erat dengan
indeks pasar. Suku bunga riil biasanya berbanding terbalik dengan harga saham.
Karenanya, jika suku bunga naik, pengembalian portofolio akan berkurang
sebanyak indeks pasar dan sebaliknya. Dengan kata lain, portofolionya akan
mencerminkan perubahan dalam indeks pasar.

6. Haruskah Bill mengeluarkan Mary dari berinvestasi di saham dan menaruh


semua uangnya fixed-income securities?
Tidak harus, karena Mary masih bisa berinvestasi dalam portofolio yang
terdiversifikasi dengan baik seperti dana indeks pasar. Namun, jika Mary yang
belum sanggup untuk bermain dengan resiko yang cukup tinggi. Maka beralih ke
obligasi adalah suatu pilihan yang bisa dipertimbangan, tentunya dengan return
yang lebih kecil daripada bermain saham.

7. Beberapa tips menarik mengenai saham yang undervalued


Membeli saham di saat harga dibawah nilai saham memang menggiurkan dan
dapat cepat membuat kaya/mendapatkan return yang banyak. Tetapi juga harus
diperhatikan apakah turunnya harga saham hanya fenomena sesaat dan nantinya
akan naik lagi, ataukah memang harga saham perusahaan tersebut sudah mulai
menurun dan jatuh, dan akan berakibat kerugian bagi pemegang saham. Sehingga
perlu dilakukan lagi analisa volatilitasnya untuk mengetahui apa yang terjadi pada
harga saham ini kenapa menjadi turun.

8. Jika Mary memutuskan untuk menginvestasikan uangnya secara merata


dalam saham high-tech dan saham counter-cyclical. Bagaimana tingkat
pengembalian dan risiko yang diharapkan dari portofolionya? Apakah
harapan ini realistis? Jelaskan.

Portofolio
Perusahaan Bobot Expected Return Hasil
High Tech Co. 0.5 5.00% 0.025
Counter-Cyclical Company 0.5 5.90% 0.0295
Expected Return Portofolio 5.45%
Risiko Portofolio
Perusahaan W^2 VAR W^2 X VAR Covariance 2W Cov X
W 2WW
High Tech Co. 0.25 5.55 0.0138750 0.0355483 0.5 0.017774135
%
Counter-Cyclical 0.25 2.28 0.0056923
%
Variance 3.73%
Std Dev 19.32%

Dengan investasi yang merata di kedua perusahaan tersebut, Expected Return dari
portofolio tersebut adalah 5.45% dengan standar deviasi atau risiko sebesar 19.32%.
Harapan ini hanya serealistis angka yang digunakan untuk menghitungnya. Dengan
demikian, kita harus membuat asumsi realistis tentang probabilitas dan pengembalian,
untuk mendapatkan perkiraan pengembalian yang realistis.

9. Apa yang akan terjadi jika Mary meletakkan 70% portofolionya di saham
High Tech dan 30% dalam Indeks Dana? Apakah kombinasi ini lebih baik
untuknya? Jelaskan.

Portofolio
Perusahaan Bobot Expected Return Hasil
High Tech Co. 0.7 5.00% 0.035
Index 0.3 5.90% 0.0177
Expected Return Portofolio 5.27%

Risiko Portofolio
Perusahaan W^2 VAR W^2 X VAR Covariance 2WW Cov X 2WW
High Tech Co. 0.49 5.55% 0.0271950 0.0276839 0.42 0.011627247
Index 0.09 1.38% 0.0012428
Variance 4.01%
Std Dev 20.02%

Melihat tabel di atas, tampak jelas bahwa portofolio 70-30 yang terdiri dari High
Tech Company dan Indeks tidak lebih baik untuk Mary, karena memiliki tingkat
risiko yang lebih tinggi, yakni 20.02% dibandingkan dengan 19.32%, dengan
return yang juga lebih rendah, yakni 5.27% dibandingkan dengan 5.45% jika
dibandingkan dengan investasi saham 50% - 50% High Tech Company dengan
Counter Cyclical Company.

10. Berdasarkan perhitungan ini, menurut Anda apa yang sebaiknya diusulkan
Bill sebagai kombinasi portofolio yang memungkinkan untuk Mary?
Bill sebaiknya mengusulkan untuk mengajukan alternatif investasi pada High
Tech Company dengan Utility Company dengan komposisi 10% pada High Tech
Company dan 90% pada Utility Company.

Portofolio
Perusahaan Bobot Expected Return Hasil
High Tech Co. 0.1 5.00% 0.005
Utility Company 0.9 9.20% 0.0828
Expected Return Portofolio 8.78%
Risiko Portofolio
W^ 2W
Perusahaan 2 VAR W^2 X VAR Covariance W Cov X 2WW
High Tech Co. 0.01 5.55% 0.0005550
0.0066467 0.18 0.001196398
Counter-Cyclical 0.81 0.08% 0.0006448
Variance 0.24%
Std Dev 4.90%

Dengan risiko 4.90% dan Expected Return yang dihasilkan sebesar 8.78% ini
merupakan kombinasi dengan return yang terbesar dengan risiko yang terkecil
dibandinkan kombinasi lainnya mengingat Mary yang tidak ingin mengambil risiko
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai