MATEMATIKA
BIMBINGAN BELAJAR
SAKTI
(SARANA BELAJAR KRETAIF DAN INOVATIF)
Disusun Oleh :
Winardi, S.Pd.I
SAKTI
SARANA BELAJAR KRETAIF DAN INOVATIF
Jl. Letkol Hasan Yoesoef Desa Susukan Agung Kec.
Susukanlebak Kab. Cirebon 14285
Telp. 082112535584
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB I
BILANGAN
A. JENIS BILANGAN
1. Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang diawali dari
angka 1 (satu) sampai dengan tak terhingga. Contoh: 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ... dan seterusnya.
2. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang merupakan gabungan
dari bilangan bulat positif, nol (0), dan bilangan bulat negatif.
Contoh: ..., –5, –4, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….
Bilangan bulat negatif Bilangan bulat positif
3. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang diawali
dari nol (0) sampai dengan tak terhingga. Contoh: 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, ... dan seterusnya.
4. Bilangan Genap
Bilangan genap adalah bilangan bulat yang habis dibagi
dua. Contoh: 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, ... dan
seterusnya.
5. Bilangan Ganjil
Bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi
dua. Contoh: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, ... dan seterusnya.
6. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang tepat memiliki dua
buah faktor yaitu 1 (satu) dan bilangan itu sendiri. Contoh: 2,
3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, ....
Karena:
faktor dari 2 adalah 1 dan 2,
faktor dari 3 adalah 1 dan 3,
faktor dari 5 adalah 1 dan 5, dan seterusnya.
7. Bilangan Kuadrat
- Bilangan kuadrat adalah bilangan yang merupakan hasil
perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri.
- Bilangan kuadrat disebut juga bilangan pangkat dua.
Contoh:
12 (dibaca satu kuadrat) = 1 x 1 = 1
22 (dibaca dua kuadrat) = 2 x 2 = 4
1
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
2
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
XC artinya 100 – 10 = 90
CD artinya 500 – 100 = 400
CM artinya 1.000 – 100 = 900
3) Lambang yang nilainya lebih kecil, jika dituliskan di
sebelah kanan lambang yang nilainya lebih besar
berarti penjumlahan.
Contoh: VIII artinya 5 + 3 = 8
XII artinya 10 + 2 = 12
LX artinya 50 + 10 = 60
CXX artinya 100 + 20 = 120
DCCC artinya 500 + 300 = 800
MC artinya 1.000 +100 =1.100
16 : 5 = tidak bisa;
Maka faktor-faktor dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, dan 16.
LATIHAN
1. Bilangan 30 mempunyai faktor sebanyak ....
2. Di antara bilangan di bawah ini yang habis dibagi dengan 9
adalah ….
3. Bilangan 49 apabila dituliskan dalam bilangan Romawi
adalah ....
4. Nilai angka 2 pada bilangan 325.147 adalah ....
5. Nilai tempat 7 pada bilangan 1.759.246 adalah ....
5
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB II
OPERASI BILANGAN BULAT
6
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
b. 2. 6 – 3 = 3
c. 3. –3 + 4 = 1
d. 4. –3 – (–2) = –1
Keterangan:
Untuk positif, panah ke arah kanan, sedangkan untuk negatif
panah ke arah kiri.
b. Perkalian Bilangan Bulat
Rumus pada operasi perkalian bilangan bulat.
+x+=+ Contoh: 3 x 4 = 12
+x–=– 3 x (–2) = –6
–x+=– –5 x 4 = –20
– x– = + (–5) x (–5) = 25
c. Pembagian Bilangan Bulat
Rumus pada operasi pembagian bilangan bulat.
+:+=+ Contoh: 6 : 2 = 3
+:–=– 9 : (–3) = –3
–:+=– –50 : 5 = –10
–:–=+ (–512) : (–8) = 64
Catatan: Suatu bilangan bulat tidak boleh dibagi bilangan 0.
7
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
n + 7 – 7 = 15 – 7
n+0=8
n = 8.
- Perpindahan suku dari ruas kiri (sebelah kiri tanda =) ke
ruas kanan (sebelah kanan tanda =) harus disertai
dengan perubahan tanda. (Positif menjadi negatif dan
sebaliknya).
n + 7 = 15 (+7 dipindah ke ruas kanan menjadi –7)
Sehingga: n = 15 – 7= 8.
Jadi, nilai n = 8
Contoh: n – 5 = 12, berapakah n?
Aturan langkahnya:
- Tiap ruas jika ditambah dengan bilangan yang sama,
tidak akan mengubah persamaan. Maka:
n – 5 = 12
n – 5 + 5 = 12 + 5
n = 17
- Perpindahan suku dari ruas kiri (sebelah kiri tanda =)
ke ruas kanan (sebelah kanan tanda +) harus disertai
dengan perubahan tanda.
- Perhatikan contoh: n – 5 = 12, Maka: n – 5 = 12 (–5
dipindah ke ruas kanan, menjadi + 5)
Sehingga: n = 12 + 5
n = 17
Jadi, nilai n = 17
Contoh: 56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
1
b. a-n = 𝑛 = , syaratnya a ≠ 0.
𝑎
1 1 1 1
Contoh: 2-1 = 1 = 3-2 = 2 =
2 2 3 9
c. an x bn = (a x b)n
Contoh: 32 x 52 = (3 x 5)2
d. an : bn = (a : b)n
Contoh: 42 : 22 = (4 : 2)2
e. am x an = am+n
Contoh: 32 x 35 = 32+5 = 37
f. am : an = am – n
Contoh: 55 : 52 = 55-2 = 53
LATIHAN
1. 22 + 32 + 42 = …..
2. Bilangan pangkat dua antara 50 dan 100 adalah ....
3. (4 x 5) + (4 x 6) = 4 n. Maka n adalah....
4. Nilai dari (100 + 10) : 11 – 5 =....
5. 83 x 82 = ....
6. 252 x 262 = ....
7. (–5) x (–6) = ....
CATATAN
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
11
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB III
MENENTUKAN FPB DAN KPK
Faktor Persekutuan
Contoh:
1. Tentukan faktor persekutuan dari 12 dan 18.
Jawab : Faktor 12 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 12
Faktor 18 = 1 , 2 , 3 , 6 , 9 , 18
Jadi, faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
2. Tentukan faktor persekutuan dari 24 dan 36.
Jawab : Faktor 24 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 8 , 12 , 24
Faktor 36 = 1 , 2 , 3 , 4 , 6 , 9 , 12 , 18 , 36.
Jadi, faktor persekutuan dari 24 dan 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6,
dan 12.
Faktorisasi Prima
Faktorisasi prima yaitu bentuk perkalian bilangan prima suatu
bilangan. Contoh:
1. Tentukan faktorisasi prima dari 360.
Jawab:
Caranya : - Lakukan pembagian seperti bentuk di bawah.
- Gunakan bilangan pembagi 2, 3, 5, 7 dan
seterusnya yang merupakan bilangan prima.
- Hasil bagi harus sampai pada bilangan 1 (satu).
- Lingkari pembagi-pembagi yang merupakan
bilangan prima.
Perhatikan!
90 90
2 2
45 45
3 3
15 Atau cukup 15
ditulis:
3 3
5 5
5
1
12
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Diperoleh : 90 = 2 x 3 x 3 x 5 = 2 x 32 x 5.
Jadi, faktorisasi prima dari 90 = 2 x 32 x 5.
A. MENENTUKAN FPB
Untuk menentukan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
digunakan beberapa cara, antara lain:
- Dengan faktorisasi prima (pohon faktor).
- Dengan tabel.
1. Menentukan FPB dengan Cara Faktorisasi Prima Mencari
FPB dari Dua Bilangan
Contoh : Tentukan FPB dari 90 dan 120
• Jika faktor yang sama itu mempunyai pangkat yang
berbeda, ambil faktor yang pangkatnyaterbesar.
120
90
2
2 60
45
2
3 30
15
2
3 15
5
3
5
2
Faktorisasi prima dari 90 = 2 x 3 x 5.
Faktorisasi prima dari 120 = 23 x 3 x 5.
Cara menentukan FPB:
• Tulis bilangan-bilangan itu dalam bentuk perkalian faktor
prima (faktorisasi prima).
• Ambil faktor yang sama dari bilangan-bilangan itu.
• Jika faktor yang sama itu pangkatnya berbeda, ambil
faktor yang pangkatnya terkecil.
Maka: FPB dari 90 dan 120 = 2 x 3 x 5 = 30.
Jadi, FPB dari 90 dan 120 adalah 30.
2. Cara menentukan KPK dengan tabel.
13
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB IV
BILANGAN PECAHAN
A. PENGERTIAN PECAHAN
Perhatikan gambar di bawah!
Sebuah kue yang berbentuk lingkaran, dipotong
menjadi 4 bagian yang sama besar. Artinya: setiap
1
potong adalah bagian dari kue semula.
4
1. Arti Bilangan Pecahan
𝑝
Bilangan pecahan adalah setiap bilangan yang berbentuk ,
𝑞
dengan p dan q merupakan bilangan bulat dan q ≠ 0.
Bentuk umum pecahan
p →pembilang
q →penyebut, q ≠0
1 1 2 4 6
Contoh : , , , , dan sebagainya.
2 3 5 5 7
2. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang bernilai
sama.
1 2 4 8 3 6 18
Contoh: = = = , 𝑑𝑎𝑛 = =
2 4 8 16 5 10 30
3. Garis Bilangan Pecahan
Berfungsi untuk membandingkan dua bilangan pecahan atau
lebih. Perhatikan gambar garis bilangan berikut!
1 2 4 1 3 9
Dari gambar di atas, maka : = = , ˂ ˂
2 4 8 2 4 8
4. Cara Mencari Pecahan Senilai
a. Mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan
yang sama.
Contoh:
15
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
3 3𝑥2 6
= =
5 5𝑥2 10
3 3𝑥3 9 3 6 9 12
= = = = =
5 5𝑥3 15 5 10 15 20
3 3𝑥4 12
= =
5 5𝑥4 20
2. Pengurangan Pecahan
a. Mengurangkan Pecahan Biasa yang Penyebutnya Sama
4 1 3
Contoh: - =
5 5 5
b. Mengurangkan Pecahan Biasa yang Penyebutnya Tidak
Sama
3 2 3𝑥5 2𝑥4
Contoh : - = - (KPK dari 4 dan 5 adalah 20)
4 5 20 20
15−8
=
20
7
=
20
c. Mengurangkan Pecahan Campuran dan Pecahan Biasa
4 2 4𝑥7 2𝑥5
Contoh : 3 - = 3 + − (KPK 5 dan 7 = 35)
5 7 35 35
28−10
=3+
35
18
=3+
35
18
=3
35
18
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
12−5
=1+
15
7
=1+
15
7
=1
15
3. Perkalian Pecahan
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐
Rumus : x =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑
a. Perkalian Pecahan Biasa dengan Bilangan Bulat
Caranya:
Kalikan bilangan bulatnya dengan pembilang pada
pecahannya!
2 4𝑥(−2)
Contoh: 4 x − =
15 15
8
=-
15
b. Perkalian Antarbilangan Pecahan Biasa
Caranya:
Pembilang dikalikan dengan pembilang, dan penyebut
dikalikan dengan penyebut.
6 5 6𝑥5
Contoh : x =
7 8 7𝑥8
30
=
56
c. Perkalian Bilangan Pecahan Campuran dengan Pecahan
Biasa
Caranya:
Pecahan campuran diubah dahulu menjadi pecahan
biasa, kemudian dikalikan langsung.
1 4 2𝑥3 +1 4
Contoh : 2 x = x
3 5 3 5
7 4
= x
3 5
28
=
15
13
=1
15
19
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
4. Pembagian Pecahan
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑑
Rumus: : =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑐
a. Pembagian Bilangan Bulat dengan Pecahan Biasa
Caranya:
Kalikan bilangan bulatnya dengan kebalikan dari pecahan
3 5
itu. Contoh : 8 : = 8 x
5 3
8𝑥5
=
3
40
=
3
b. Pembagian Bilangan Bulat dengan Pecahan Campuran
1 9
Contoh : 12 : 2 = 12 :
4 4
4
= 12 x
9
48
=
9
1
=5
3
c. Pembagian Pecahan Campuran Dengan Bilangan Bulat
1 7
Contoh: 2 : 5 = : 5
3 3
7 1
= x
3 5
7
=
15
d. Pembagian Pecahan Campuran dengan Pecahan
Campuran
1 1 5 4
Contoh: 2 : 1 = :
2 3 2 3
5 3
= x
7 4
15
=
28
20
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
C. BILANGAN DESIMAL
1. Pengertian Pecahan Desimal
Pecahan desimal atau bilangan desimal adalah suatu
bilangan yang diperoleh dari hasil membagi suatu bilangan
dengan angka 10, 100, 1.000, 10.000, dan seterusnya.
1
Contoh: 0,1 → 0,1 artinya
10
123
0,123 → 0,123 artinya
1000
2. Menentukan Nilai Tempat Bilangan Desimal
Perhatikan bilangan 6,54321
Keterangan:
6 = menunjukkan satuan
5 = persepuluh (= 10 5 atau 0,5)
4 = perseratus (= 100 4 atau 0,04)
3 = perseribu (= 1.000 3 atau 0,003)
2 = persepuluh ribu (= 10.000 2 atau 0,0002)
1 = perseratus ribu (= 100.000 1 atau 0,00001)
Jadi,6,54321 = 6 + 0,5 + 0,04 + 0,003 + 0,0002 + 0,00001
21
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
22
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
D. MENGUBAH BILANGAN
1. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Desimal
1 1𝑥5 5
Contoh : = = = 0,5
2 2𝑥5 10
3 3 𝑥 25 75
= = = 0,75
4
4 𝑥 25 100
2. Mengubah Desimal Menjadi Pecahan Biasa
25 25 ∶25 1
Contoh : 0,25 = = =
100 100 ∶25 4
275 275∶25 11 3
2,75 = = = =2
100 100:25 4 4
3. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Persen
1 1
Contoh : = x 100% = 50%
2 2
3 3
= x 100% = 75%
4 4
23
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
LATIHAN
1. FPB dari 24 dan 36 adalah....
a. 4 c. 8
b. 6 d. 12
2. FPB dan 35, 40, dan 45 adalah....
a. 3 c. 7
b. 5 d. 8
3. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 6 dan 8 adalah....
a. 16 c. 24
b. 18 d. 36
4. KPK dari bilangan 6, 8, dan 9 adalah....
a. 24 c. 36
b. 54 d. 72
5. Amir berenang setiap 3 hari, Bandi berenang setiap 4 hari,
dan Cepi berenang setiap 6 hari. Pada tanggal 1 Agustus
2007 ketiga anak itu pergi berenang bersama untuk pertama
kalinya. Pada tanggal berapakah mereka berenang bersama-
sama untuk yang kedua kalinya?
a. 13 Agustus 2007 c. 24 Agustus 2007
b. 19 Agustus 2007 d. 25 Agustus 2007
6. 324,01 + 56,3 – 2,097 = ….
a. 378,213 c. 379,213
b. 380,213 d. 381,213
24
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
CATATAN
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
25
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB V
PERBANDINGAN DAN SKALA
B. BENTUK-BENTUK PERBANDINGAN
1. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai adalah suatu perbandingan antara nilai
A dan nilai B, di mana jika nilai A bertambah besar, maka
nilai B juga bertambah besar dan sebaliknya jika nilai A
mengecil, maka nilai B juga mengecil.
Contoh perbandingan senilai : Jumlah liter bensin dan jarak
ditempuh.
Artinya : semakin banyak jumlah liter bensin yang dipakai
semakin jauh jarak yang ditempuh.
Contoh : Jika harga 3 buah buku adalah Rp 5.000,00.
Berapakah harga 12 buah buku?
Jawab : 3 → 5.000
12 → ....?
Dalam matematika, bentuk di atas dapat ditulis sebagai
berikut.
3 → 5.000
26
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
12 → n
Maka nilai n dapat dicari dengan cara perbandingan senilai
yaitu:
3 5000
=
12 𝑛
Jika dikalikan silang, bentuknya menjadi:
3 x n = 5.000 x 12
3n = 60.000
60.000
n=
3
n = 20.000
Jadi, harga 12 buku adalah Rp 20.000,00.
27
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
28
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
𝐴 3−𝑎
Diketahui : A : B = 3 : 5 atau =
𝐵 5 −𝑏
A + B = 24
Ditanyakan : Umur A = ....?; Umur B = ....?
- Umur A :
𝑎
Rumus A = x (A + B)
𝑎+𝑏
3
Maka : A = x 24
3+5
72
=
8
=9
Jadi, umur A adalah 9 tahun.
- Umur B :
𝑏
Rumus B = x (A + B)
𝑎+𝑏
5
Maka : B = x 24
3+5
120
=
8
= 15
Jadi, umur B adalah 15 tahun.
7
Maka : B = x 10
7−5
70
=
2
= 35
29
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
5
Maka : B = x 10
7−5
50
=
2
= 25
Jadi, umur B adalah 25 tahun.
2
A= x 36
2+3+4
72
=
9
A=8
Jadi, umur A adalah 8 tahun.
- Umur B:
𝑏
Rumus B = x (A+B+C)
𝑎+𝑏+𝑐
3
A= x 36
2+3+4
108
=
9
A = 12
Jadi, umur B adalah 12 tahun.
30
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
- Umur C:
𝑐
Rumus A = x (A+B+C)
𝑎+𝑏+𝑐
4
A= x 36
2+3+4
144
=
9
A = 16
Jadi, umur C adalah 16 tahun.
Contoh:
Tiga orang anak A, B, dan C mempunyai perbandingan
umur sebagai berikut.
A:B:C=3:4:5
a b c
Jika jumlah umur A dan B adalah 14 tahun, tentukanlah :
Umur A, B, C
Jawab:
Dari soal diketahui: A : B : C = 3 : 4 : 5 dan jumlah umur(A +
B) = 14
- Umur A:
𝑎
Rumus A = x (A+B)
𝑎+𝑏
3
A= x 14
3+4
42
=
7
A=6
Jadi, umur A adalah 6 tahun.
- Umur B:
𝑏
Rumus B = x (A+B)
𝑎+𝑏
4
B= x 14
3+4
56
=
7
B=8
31
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
𝑐
Rumus C = x (A+B)
𝑎+𝑏
5
C= x 14
3+4
70
=
7
C = 10
Jadi, umur C adalah 10 tahun.
Contoh :
Asmira, Bonia, dan Citra masing-masing mempunyai koleksi
boneka. Perbandingan boneka milik Asmira, Bonia, dan
Citra adalah 11 : 7 : 4. Jika selisih boneka Asmira dan Bonia
adalah 16 buah, hitunglah banyaknya:
a. Boneka Asmira.
b. Boneka Bonia.
c. Boneka Citra.
Jawab:
Misalkan : Boneka Asmira =A
Boneka Bonia = B
Boneka Citra = C.
Dari soal diketahui:
A : B : C = 11 : 7 : 4 dan Selisih(A – B) = 16
a b c
- Boneka Asmira = A
𝑎
Rumus A = x (A-B)
𝑎−𝑏
11
A= x 16
11−7
176
=
4
A = 44
Jadi, banyaknya boneka Asmira = 44 buah.
- Boneka Bonia = B
𝑏
Rumus B = x (A-B)
𝑎−𝑏
7
B= x 16
11−7
112
=
4
B = 28
32
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
4
A= x 16
11−7
64
=
4
A = 16
Jadi, banyaknya boneka Citra = 16 buah.
D. SKALA
Skala pada peta menyatakan perbandingan antara ukuran
pada gambar/peta dengan ukuran yang sebenarnya.
ukuran pada peta /gambar
Skala =
ukuran /jarak sebenar nya
Contoh:
1. Jarak sebenarnya antara Jakarta–Bogor adalah 60 km. Jika
jarak kedua kota itu pada peta 4 cm, berapa perbandingan
skalanya?
Jawab:
Skala = Jarak pada peta : jarak sebenarnya
= 4 cm : 60 km
= 4 cm : 6.000.000 cm
= 4 : 6.000.000 (dibagi 4)
= 1 : 1.500.000.
Jadi, perbandingan skala adalah 1 : 1.500.000.
2. Skala pada peta tertulis 1 : 1.000.000. Jarak kota A dan B
pada peta setelah diukur adalah 5 cm. Berapa kilometer
jarak sebenarnya antara kota A dan kota B?
Jawab:
Skala 1 : 1.000.000 artinya: 1 cm pada skala mewakili
1.000.000 cm (10 km) pada jarak sebenarnya.
Maka:
Jarak sebenarnya antara kota A dan kota B adalah:
= 1.000.000 5 cm
= 5.000.000 cm
= 50 km.
Jadi, jarak sebenarnya kota A dan B = 50 km.
33
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
34
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB VI
PENGUKURAN
A. PENGUKURAN PANJANG
Contoh :
a. 5 km = 5 10 = 50 hm
b. 3,75 hm = 3,75 100 m = 375 m
c. 4,6 km = 4,6 100.000 cm = 460.000 cm
d. 60 dm = 60 : 10 m = 6 m
e. 5 km + 12 hm = (5 1000 m) + (12 100 m)
= 5.000 m + 1.200 m
= 6.200 m
f. 120 cm + 10 dam = (120 : 100 m) + (10 10 m)
= 1,2 m + 100 m
= 101,2 m
B. PENGUKURAN LUAS
Pada pengukuran luas, satuan yang umum digunakan ada 2
macam yaitu: Satuan dalam sistem metric; Satuan dalam
sistem are
1. Satuan dalam Sistem Metrik
Contoh:
1. 1 km2 = 100 hm2
= 10.000 dam2
= 1.000.000 m2
2. 4 dam2 = 4 x 100 m2
2
= 400 m
35
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Penting!
1 ha =1 hm2 = 10.000 m2
1 a = 1 dam2 = 100 m2
1 ca = 1 m2
Contoh:
a. 825 ca = 825 : 10 da = 82,5 da.
b. 4 are = 4 dam2
= 4 100 m2
36
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
= 400 m2.
c. 45 are + 25 ca = … m2
Jawab : 45 are + 25 ca = (45 100) m2 + 25 m2
= (4.500) m2 + 25 m2
= 4.525 m2
d. 5 ha – 200 dam2 + 6.500 m2 = ... are
Jawab: 5 ha = 5 x 100 are = 500 are
200 dam2 = 200 x 1 are = 200 are
6.500 m2 = 6.500 : 100 are = 65 are
Jadi, 5 ha – 200 dam2 + 6.500 m2
= 500 are – 200 are + 65 are
= 365 are.
C. PENGUKURAN VOLUME
1. Satuan volume Kubik
Contoh:
a. 2500 mm3 = 2500 : 1000 cm3
= 2,5 cm3.
b. 6,75 dam3 = 6,75 1.000 m3
= 6.750 m3.
Contoh:
a. 2,5 k ℓ = 2,5 10 h ℓ (turun 1 tingkat dikali 10)
= 25 h ℓ .
37
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
D. PENGUKURAN BERAT
HAFALKAN!
1 ton = 1.000 kg 1 ton = 10 kwintal
1 kwintal = 100 kg 1 kg = 10 ons
1 kg = 2 pon 1 pon = 5 ons
1 ons = 1 hg
Contoh:
a. 3 kg = 3 10.000 dg = 30.000 dg.
b. 465 g = 465 : 100 hg = 4,65 hg.
c. 2,5 ton + 4 kwintal + 200 pon = .... kg.
Jawab: 2,5 ton = 2,5 1.000 kg = 2.500 kg
4 kwintal = 4 100 kg = 400 kg
200 pon = 200 : 2 kg = 100 kg
Jadi, 2,5 ton + 4 kwintal + 200 pon
= 2.500 kg + 400 kg + 100 kg
= 3.000 kg.
d. 70 pon = .... ons.
Jawab: 70 pon = 70 5 ons (ingat, 1 pon = 5 ons)
= 350 ons.
38
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
E. PENGUKURAN WAKTU
Satuan waktu yang sering digunakan adalah:
1 millenium = 1.000 tahun 1 tahun = 12 bulan
1 abad = 100 tahun 1 tahun = 52 minggu
1 windu = 8 tahun 1 tahun = 365 hari
1 dasawarsa = 10 tahun 1 tahun = 2 semester
1 dekade = 10 tahun 1 tahun = 4 triwulan
1 lustrum = 5 tahun 1 tahun = 3 caturwulan
1 bulan = 4 minggu 1 jam = 60 menit
1 bulan = 30 hari 1 menit = 60 detik (sekon)
1 minggu = 7 hari 1 jam =3.600 detik
1 hari = 24 jam
Contoh:
1
a. 3 abad = .... tahun.
2
1 1
Jawab : 3 abad = 3 x 100 tahun = 350 Tahun
2 2
b. 2 tahun + 7 bulan = .... hari.
Jawab: 2 tahun = 2 x 365 hari = 730 hari
7 bulan = 7 30 hari = 210 hari
Jadi, 2 tahun + 7 bulan = 730 hari + 210 hari
= 940 hari.
1
c. 2 Jam = .... menit = ....detik.
2
1 1
Jawab: 2 Jam = 2 𝑥 60 menit = 150 menit.
2 2
1 1
2 Jam = 2 𝑥 3.600 detik = 9.000 detik.
2 2
d. 25.200 detik = .... menit = .... jam
Jawab: 25.200 detik = 25.200 : 60 menit = 420 menit
25.200 detik = 25.200 : 3.600 jam = 7 jam
e. 1 jam 35 menit 50 detik
2 jam 30 menit 45 detik +
.... jam ... menit ....detik.
Jawab: 1 jam 35 menit 50 detik
2 jam 30 menit 45 detik +
3 jam 65 menit 95 detik
tetap diubah diubah
Menjadi:
3 jam (60 + 5) menit (60 + 35) menit
39
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
G. PENGUKURAN SUHU
Satuan ukuran suhu yang sering digunakan adalah: CELCIUS
(C), REAMUR (R), FAHRENHEIT (F), KELVIN (K)
Satuan ukuran suhu adalah derajat (simbol:o)
Alat pengukur suhu dinamakan TERMOMETER.
1. Perbandingan Skala pada Termometer
Celcius mempunyai skala 100 (dari 0o sampai 100 o).
Reamur mempunyai skala 80 (dari 0o sampai 80o).
Fahrenheit mempunyai skala 180 (dari 32o sampai 212 o).
Kelvin mempunyai skala 100 (dari 273o sampai 373 o).
Karena skala pada termometer Kelvin sama dengan skala
pada termometer Celcius, maka:
40
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
K = C + 273
Perbandingan skala ketiga termometer yang lain adalah:
C : R : (F – 32) = 100 : 80 : 180
Disederhanakan (dengan dibagi 20) menjadi,
C : R : (F – 32) = 5 : 4 : 9
Untuk mengubah derajat Celcius ke Reamur dan sebaliknya
5 4
gunakan rumus: C = x R atau R = x C
4 5
Untuk mengubah derajat Celcius ke Fahrenheit dan
sebaliknya gunakan rumus:
5 9
C = x (F-32) atau F = ( x C)+32
9 5
Untuk mengubah derajat Reamur ke Fahrenheit dan
sebaliknya gunakan rumus:
4 9
R = x (F-32) atau F = ( x R)+32
9 4
Contoh:
1. 20 o C = .... o R
4 4
Jawab: R = x C = x 20o
5 5
o
= 16 R
2. 40 C = .... oF
o
9 9
Jawab: F = ( x C)+32 = ( x 40o)+32
5 5
360
= +32 = 72 + 32
5
= 104oF
3. 176 o F = .... o R
4 4
Jawab: R = x (F-32) = x (176 - 32)
9 9
4 576
= x 144 =
9 9
= 64oR
41
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
LATIHAN
7. 50 oF = … oC.
a. 10 c. 20
43
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
b. 15 d. 25
44
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB VII
BANGUN DATAR
A. PERSEGI
B. PERSEGI PANJANG
Persegi panjang adalah bangun datar yang
dibatasi oleh 4 (empat) buah sisi dengan sisi-
sisi yang saling berhadapan sama panjang
dan sejajar, serta sisi-sisi yang bersebelahan
saling tegak lurus.
Ciri-ciri persegi panjang :
a. Mempunyai 4 (empat) buah sisi dengan sisi-sisi yang saling
berhadapan sama panjang dan sejajar (//).
- AB = DC dan AB // DC
- AD = BC dan AD // BC
45
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
C. JAJAR GENJANG
Jajargenjang adalah bangun datar yang
dibatasi oleh 4 (empat) buah sisi, dengan
sisi-sisi yang saling berhadapan sama
panjang dan sejajar. Sisi yang saling
bersebelahan tidak saling tegak lurus.
Ciri-ciri jajar genjang
a. Mempunyai 4 buah sisi, dengan sisi-
sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar.
- AB = DC dan AB // DC
- AD = BC dan AD // BC
b. Mempunyai 2 buah garis diagonal yang panjangnya tidak
sama. AC = diagonal; BD = diagonal; dan AC ≠ BD.
c. Tidak mempunyai sumbu simetri.
d. Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati
bingkainya.
Keliling Jajargenjang Luas Jajargenjang
Kel = AB + BC + CD + AD Luas = alas tinggi
= AB t
D. BELAH KETUPAT
Belah ketupat adalah bangun datar yang
dibatasi oleh 4 (empat) buah sisi yang
panjangnya sama, dengan sisi-sisi yang
saling berhadapan saling sejajar dan sisi-
sisinya tidak saling tegak lurus.
Ciri-ciri belah ketupat
46
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
E. LAYANG-LAYANG
Layang-layang adalah bangun datar
segiempat yang dibentuk oleh dua segitiga
sama kaki, yang alasnya sama panjang dan
berimpit. AC tegak lurus BD (ditulis AC ⊥
BD).
Ciri-ciri laying-layang
a. Mempunyai 4 buah sisi dengan 2
pasang sisinya sama panjang, yaitu AB =
BC dan AD = DC.
b. Dibentuk oleh 2 buah segitiga sama kaki, yaitu segitiga ABC
dan segitiga ADC.
c. Mempunyai 2 buah garis diagonal yang tidak sama
panjangnya, dan berpotongan saling tegak lurus.
d. Mempunyai sebuah sumbu simetri, yaitu BD.
e. Mempunyai 2 cara untuk dipasangkan menempati
bingkainya.
Keliling Layang-layang Luas Layang-layang
1
Kel= AB + BC + CD + AD Luas = x AC x BD
2
F. TRAPESIUM
Trapesium adalah bangun datar segiempat yang sepasang
sisinya yang berhadapan saling sejajar.
Jenis-jenis Trapesium
47
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
- AB // DC.
- AD = BC.
- AD = tinggi trapesium
2. Trapesium siku-siku
- AB // DC.
- AD ≠ BC.
- t = tinggi trapesium.
3. Trapesium sembarang
- AB // DC.
- Panjang sisi-sisinya tidak ada yang
sama.
Ciri-ciri Trapesium
a. Pada setiap trapesium, selalu mempunyai sepasang sisi
yang sejajar.
b. Pada trapesium siku-siku selalu mempunyai 2 (dua) buah
sudutsiku-siku (90o).
c. Pada trapesiuim sama kaki, mempunyai 2 (dua) buah garis
diagonal yang sama panjangnya dan 2 (dua) buah pasang
sudut yang sama besarnya.
Keliling Trapesium
Keliling trapezium = Jumlah panjang sisi-sisinya
= AB + BC + CD + AD
Luas Trapesium
1
Luas trapezium = x (jumlah sisi sejajar) x tinggi
2
Atau
1
L = x (AB + CD) x t
2
48
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Contoh:
1. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 15 cm. Hitunglah
keliling persegi dan luas persegi!
Jawab: a. Keliling persegi = 4 x sisi
= 4 x 15 cm
= 60 cm.
b. Luas persegi = sisi x sisi
= 15 cm x 15 cm
= (15 x 15) cm2
= 225 cm2
2. Sebuah persegi panjang mempunyai sisi-sisi yangm
panjangnya 25 cm dan lebarnya 15 cm. Hitunglah!
a. Keliling persegi panjang.
b. Luas persegi panjang.
Jawab:
Ditanyakan: a. keliling = …?; b. luas = …?
a. Keliling = 2 x (p + ℓ )
= 2 x (25 + 15)
= 2 x (40)
= 80 cm.
b. Luas = p x ℓ
= 25 cm x 15 cm
= 375 cm2.
3. Perhatikan gambar di bawah!
ABCD adalah jajargenjang. DE = tinggi (t). Jika
AB = 30 cm, DE = 8 cm, AD = 12 cm.
Hitunglah!
= 2 x (30 + 12)
= 2 x 42
= 84 cm.
4. Suatu belah ketupat panjang sisinya adalah 30 cm. Jika
panjang diagonal-diagonalnya adalah 48 cm dan 36.
Hitunglah!
a. Kelilingnya
b. Luasnya
Jawab:
Diketahui: AB = BC = CD = AD = 30 cm
AC = diagonal 1 = 48 cm
BD = diagonal 2 = 36 cm
a. Kelililng = 4 x panjang sisi
= 4 x AB
= 4 x 30 cm
= 120 cm.
1
b. Luas = x AC x BD
2
1
= x 48 cm x 36 cm
2
1
= ( x 48 x 36) cm2
2
= 24 x 36 cm2
= 864 cm2.
5. Sebuah layang-layang mempunyai sisi panjang 10 cm dan
sisi pendek 5 cm. Hitunglah keliling layang-layang tersebut!
Jawab: Keliling = 2 (sisi panjang + sisi pendek)
= 2 (AB + BC)
= 2 (10 + 5)
= 2 (15)
= 30 cm.
Jadi, keliling layang-layang adalah 30 cm.
6. Sebuah layang-layang panjang diagonalnya masing-masing
adalah 12 cm dan 16 cm. Hitunglah luas layanglayang itu!
Penyelesaian:
Diketahui: Diagonal 1 = 12 cm
Diagonal 2 = 16 cm
Ditanyakan: Luas layang-layang?
1
Jawab: Luas = x(diagonal 1) x (diagonal 2)
2
50
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
1
= x 12 cm x 16 cm
2
1
= x (12 x 16) cm2
2
= (6 x 16 cm2)
= 96 cm2.
Jadi, luas layang-layang 96 cm2.
7. Hitunglah luas dan keliling trapesium di bawah ini!
1
Jawab: Luas ABCD = x (AB + DC) x tinggi
2
1
= (AB + DC) x DE
2
1
= 𝑥 (24 + 10) x 8
2
1
= 𝑥 (34) 8
2
= 136 cm2.
Keliling ABCD = jumlah panjang sisi-sisinya
= AB + BC + CD + AD
= 24 + 10 + 12 + 10
= 56 cm.
LATIHAN
51
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
52
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB VIII
SEGITIGA
A. PENGERTIAN SEGITIGA
Segitiga adalah suatu bangun yang dibatasi oleh tiga ruas
garis dan mempunyai tiga titik sudut.
- Tiga ruas garis, yaitu AB, BC, dan AC.
- Tiga titik sudut, yaitu sudut A (ditulis A), sudut B (ditulis B),
sudut C (ditulis C).
- Lambang sebuah segitiga bisanya dinotasikan dengan ∆.
Jadi, segitiga ABC dapat ditulis dengan ∆ ABC.
- Jumlah besarnya sudut-sudut dalam suatu segitiga 180o.
Jadi, A + B + C = 180o
Keliling = AB + BC + AC
1
Luas = x alas x tinggi
2
1
= 𝑥 AB x t
2
B. JENIS-JENIS SEGITIGA
Ditinjau dari panjang sisi-sisinya:
53
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Contoh:
54
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Contoh:
Jika panjang AB = 4 cm dan AC = 3 cm. Hitunglah panjang BC!
Jawab: BC2 = AB2 + AC2
BC2 = 42 + 32
BC2 = 16 + 9
BC2 = 25
55
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BC = 25
BC = 5 cm
Tripel Phytagoras
Tripel Phytagoras adalah tiga pasang bilangan yang memenuhi
dalil phytagoras.
Contoh:
a. 3 , 4 , 5 dan kelipatanya
b. 5 , 12 , 13 dan kelipatanya
c. 7 , 24 , 25 dan kelipatanya
d. 8 , 15 , 17 dan kelipatanya
e. 11 , 60 , 61 dan kelipatanya
f. 20 , 21 , 29 dan kelipatanya
LATIHAN
a. 120
b. 200
c. 240
d. 320
56
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB IX
LINGKARAN
57
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
80 𝑜
= BAC
2
BAC = 40o
LATIHAN
1. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 7 cm. Hitunglah keliling
lingkaran dan luas lingkaran
2. Luas bangun di bawah ini adalah … cm2
58
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB X
BANGUN RUANG
A. KUBUS
1. Pengertian
Kubus adalah suatu ruang yang dibatasi oleh enam buah
sisi (daerah persegi yang kongruen).
2. Ciri-Ciri
a. Mempunyai 6 buah sisi yang kongruen yang berbentuk
persegi, yaitu ABCD, ABFE, BCGF, ADHE, DCGH, dan
EFGH.
b. Mempunyai 12 buah rusuk yang sama panjang, yaitu: AB,
BC, CD, AD, AE , BF, CG, DH, EF , FG, GH , dan EH.
Rusuk kubus adalah pertemuan dua sisi kubus yang
berupa ruas garis.
c. Mempunyai 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F,
G, H. Titik sudut atau titik pojok adalah pertemuan tiga
buah rusuk yang saling tegak lurus.
d. Pasangan sisi kubus yang berhadapan saling sejajar,
sedangkan sisi kubus yang berpotongan saling tegak
lurus.
3. Rumus-rumus
Luas Permukaan Jika panjang rusuk kubus = s; maka
Kubus Luas permukaan kubus = 6 x s2,
Volume Kubus Volume kubus = s3
Rumus-rumus Panjang diagonal sisi = s 2
pada Kubus Panjang diagonal ruang = s 3
4. Contoh : Diketahui kubus ABCD EFGH dengan panjang
rusuk 4 cm. Tentukan:
a. Panjang semua rusuk c. Luas alasnya
b. Volume kubus d. Luas sisinya
59
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
Jawab:
Diketahui panjang rusuk = s = 4 cm
a. Panjang semua rusuk = 12 × s
= 12 × 4
= 48 cm.
b. Volume kubus = s = 43 = 64 cm3.
3
B. BALOK
1. Pengertian
Balok adalah suatu benda ruang yang dibatasi oleh 6 daerah
persegi panjang yang terdiri atas 3 pasang persegi panjang
yang kongruen (sama).
2. Ciri-Cirinya
a. Mempunyai 6 buah bidang sisi berbentuk persegi
panjang, yaitu ABCD, EFGH, ABFE , DCGH , ADHE, dan
BCGF.
b. Mempunyai 3 kelompok rusuk yang sama dan sejajar.
AB = DC = EF = HG = panjang balok.
AD = EH = BC = FG = lebar balok.
AE = DH = BF = CG = tinggi balok.
c. Mempunyai 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Titik sudut merupakan pertemuan 3 buah rusuk yang
saling tegak lurus.
d. Mempunyai 12 buah rusuk, yaitu AB, DC, EF, HG, AD,
EH, BC, FG, AE, DH, BF, dan CG.
3. Rumus-rumus
Luas Permukaan Panjang = p, lebar = l , tinggi = t
Balok Luas balok = 2x((pxl)+(pxt)+(lxt))
Volume Balok Volume kubus = p x l x t
Rumus-rumus Panjang diagonal sisi = 𝑝2 𝑥 𝑙2 𝑥 𝑡 2
pada Balok Panjang diagonal ruang = 4x(p+l+t)
60
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
C. PRISMA
1. Pengertian
Prisma adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh dua
bidang yang sejajar dan beberapa bidang lain yang saling
memotong menurut garis yang sejajar.
2. Ciri-ciri umum:
a. Bidang alas dan bidang atas prima dapat berupa
segibanyak.
b. Bidang alas dan bidang atas prima sejajar dan kongruen.
3. Macam-macam Prisma
a. Prisma segitiga : Alas dan atapnya berbentuk segitiga.
Ciri-ciri prisma segitiga
- Memiliki 9 (sembilan) buah rusuk, yaitu: AB, BC, AC,
AD, BE, CF, DE, EF, DF.
- Memiliki 5 (lima) buah bidang sisi, yaitu: ABC, DEF,
ABED, BCFE, CADF.
- Mempunyai 6 (enam) buah titik sudut, yaitu: A, B, C, D,
E, F.
61
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
D. TABUNG
1. Pengertian
Bangun ruang berbentuk prisma tegak yang atas dan
bidang alasnya berupa lingkaran dengan jari-jari yang
sama.
2. Ciri-ciri
a. Bidang atas dan bidang alas tabung berupa lingkaran
yang jari-jarinya sama.
b. Tinggi tabung adalah jarak antara titik pusat lingkaran
atas dan titik pusat lingkaran alas.
c. Jumlah rusuk tabung 2 buah.
d. Memiliki 3 buah bidang sisi, yaitu tutup tabung, alas
tabung, dan selimut tabung.
62
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
3. Rumus-rumus
Luas Permukaan = 2 luas alas + luas selimut
Tabung = 2 πr2 + 2πrt = 2π (r+t)
Volume Tabung = (luas alas) × (tinggi) = πr2t
Rumus-rumus pada
Luas selimut Tabung = 2πrt
tabung
Dengan :
r = jari-jari dan d = diameter, t = tinggi
Contoh : Diketahui sebuah tabung dengan diameter 14 cm dan
tingginya 20 cm(p= 22 7 ) . Hitunglah:
a. Luas alas tabung
b. Luas permukaan tabung
c. Volume tabung
Jawab:
14 22
Diketahui: d = 14 cm maka r = = 7 cm, t = 20 cm π =
2 7
22 22
a. Luas alas tabung = πr = x 7 = 2
𝑥 49 2
7 7
= 22 x 7 = 154 cm2
22
b. Luas permukaan = 2πr (r+t) = 2 x 7 x 20
7
= 44 x 27 = 1.188 cm2
c. Volume tabung = luas alas x tinggi
= 154 x 20 = 3080 cm3
E. KERUCUT
1. Pengertian
Suatu bangun ruang yang merupakan suatu limas beraturan
yang alasnya berbentuk lingkaran.
2. Ciri-ciri
a.Alas berbentuk lingkaran.
b.Tinggi kerucut (t) adalah jarak antara puncak kerucut dan
pusat lingkaran alas kerucut.
63
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
F. LIMAS
1. Pengertian
Sebuah bangun ruang dengan bidang alas segibanyak dan
dari bidang alas dibentuk sisi serupa segitiga yang bertemu
pada satu titik.
2. Ciri-ciri
a. Limas Segitiga : Bagian alasnya berbentuk segitiga.
Ciri-ciri Limas Segitiga:
- Mempunyai 4 buah titik sudut, yaitu A, B, C, T.
- Mempunyai 4 buah bidang sisi, yaitu ABC, ACT, BCT,
ABT.
- Mempunyai 6 buah rusuk, yaitu AB, AC, BC, AT, BT,
CT.
b. Limas Segiempat : Alasnya berbentuk segiempat.
64
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
1
Jawab: Volume = × (luas alas) × (tinggi)
3
1
= x (10 x 8 x 15 5) = 80 x5
3
= 400 cm3
G. BOLA
1. Pengertian
Suatu bangun ruang yang terjadi jika setengah lingkaran
diputar mengelilingi diameternya.
2. Ciri-ciri
a. Pusat bola adalah 0.
b. r adalah jari-jari bola.
c. Irisan bola dengan bidang mendatar selalau berbentuk
lingkaran.
d. Memiliki sebuah bidang sisi.
e. Tidak memiliki rusuk dan titik sudut.
3. Rumus-rumus
Luas Permukaan Bola = 4π r2
Volume Bola 4
= π r3
3
dengan: r = jari-jari bola
65
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
LATIHAN
1. Perhatikan gambar balok di bawah ini.
Jika volumenya adalah 120 dm2 maka
panjang balok tersebut adalah … dm.
CATATAN
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
66
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB XI
SISTEM KOORDINAT
LATIHAN
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Titik yang ditunjukkan oleh
koordinat (-2, 3) adalah ....
68
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
3. Suatu bangun melalui titik-titik A(2, 2), B(–3, 2), C(–3, –2),
dan D(5, –2).
a. Berbentuk apakah bangun ABCD?
b. Tentukan panjang AB, BC, CD, dan AD!
c. Tentukan luas ABCD!
CATATAN
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
69
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB XII
ARITMATIKA SOSIAL
71
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
60.000 3
= 𝑥 100 % = 𝑥 100 % = 15 %.
400.000 20
Jadi, persentase kerugian pedagang adalah 15 %.
73
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
LATIHAN
1. Seorang pedagang membeli satu lusin piring dengan harga
Rp36.000,00. Jika piring dijual dengan harga Rp3.600,00 tiap
buah, maka keuntungan pedagang tersebut adalah ….
2. Bruto dari suatu barang adalah 112 kg. Jika nettonya adalah
105 kg, maka tara dalam persen adalah ….
3. Tini menyimpan uang di bank Rp52.000,00. Setelah 1 tahun,
jumlah simpanannya menjadi Rp59.800,00. Bunga yang
diberikan bank itu dalam 1 tahun adalah ….
CATATAN :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
76
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
BAB XIII
PENGOLAHAN DATA
B. MENYAJIKAN DATA
Data dapat disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Tabel 4. Diagram Lingkaran
2. Diagram Batang 5. Piktogram
3. Diagram Garis
Contoh:
Data mengenai banyaknya karyawan pada perusahaan Sakti
Jaya dari tahun 2003 sampai tahun 2008.
a. Tahun 2003 jumlah karyawan sebanyak 40 orang.
b. Tahun 2004 jumlah karyawan sebanyak 50 orang.
77
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
78
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
79
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
5. Piktogram
Piktogram adalah diagram yang disajikan dalam bentuk
gambar atau lambang. Setiap lambang mewakili bilangan
tertentu.
Contoh: Akan disajikan data penderita penyakit Demam
Berdarah di sebuah kota selama lima tahun, dari tahun 2003
sampai tahun 2007 sebagai berikut.
Tahun Jumlah Penderita
2003 30 orang
2004 20 orang
2005 50 orang
2006 80 orang
2007 40 orang
Pada piktogram digambarkan.
Tahun Jumlah Penderita
2003 ©©©
2004 ©©
2005 ©©©©©
2006 ©©©©©©©©
2007 ©©©©
© = mewakili 10 orang
C. MENGOLAH DATA
1. Rata-rata Hitung (Mean)
Rumus:
Jumlah nilai data
Rata rata =
Banyaknya data
Contoh:
1. Hasil ulangan matematika 8 orang murid adalah: 6, 7, 5, 6,
4, 6, 7, 7. Tentukan rata-rata nilai ulangannya!
Jawab:
6+7+ 5+ 6+ 4+ 6+ 7+ 7
Rata rata = =6
8
Jadi, rata-rata nilai ulangan delapan murid tersebut adalah
6.
2. Hasil ulangan matematika dari 40 siswa adalah.
5, 7, 6, 7, 7, 8, 5, 6, 8, 9
8, 6, 7, 5, 5, 6, 7, 8, 6, 7
80
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
5, 6, 6, 6, 8, 7, 5, 8, 8, 9
7, 7, 5, 5, 9, 9, 6, 6, 7, 8.
Tentukanlah rata-rata (mean) dari data tersebut!
Jawab:
• Pertama, urutkanlah data itu dari yang terkecil ke yang
terbesar. Setelah diurutkan menjadi.
5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5 = nilai 5 muncul 8 kali.
6, 6, 6, 6, 6, 6, 6, 6, 6, 6 = nilai 6 muncul 10 kali.
7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7 = nilai 7 muncul 10 kali.
8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8 = nilai 8 muncul 8 kali.
9, 9, 9, 9 = nilai 9 muncul 4 kali.
• Kedua, buatlah tabel seperti berikut!
Nilai Banyak siswa (frekuensi) Jumlah nilai
5 8 5 × 8 = 40
6 10 6 × 10 = 60
7 10 7 × 10 = 70
8 8 8 × 8 = 64
9 4 9 × 4 = 36
Jumlah = 40 Jumlah = 270
• Ketiga, menentukan rata-rata (mean) dengan
Jumlah nilai 270
rumus: Rata rata = = = 6.75
Jumlah frekuensi 40
Jadi, rata-rata dari data hasil ulangan 40 siswa adalah
6,75.
2. Modus
Modus yaitu data yang berbentuk angka atau ukuran, yang
paling sering muncul. Jadi: modus = angka yang paling
sering muncul
Contoh: Diketahui data: 6,6,7,7,8,7,8,7,9,9,8. Tentukan
modusnya!
Jawab:
Karena pada data di atas angka (nilai) 7 paling banyak
muncul, maka modus dari data itu adalah 7.
3. Median (Nilai Tengah)
Median adalah nilai tengah atau nilai yang terletak di tengah
dari kumpulan data setelah data diurutkan dari terkecil ke
terbesar atau sebaliknya. Diketahui banyaknya data adalah
n.
81
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
4. Kuartil
Kuartil adalah nilai yang membagi data yang telah diurutkan
menjadi 4 bagian yang sama. Jenis kuartil:
a. Kuartil bawah (Q1)
b. Kuartil tengah (Q2) = median
82
Sarana Belajar Kreatif dan inovatif (SAKTI)
LATIHAN
1. Nilai ulangan Ayu adalah: 9, 8, 7, 5, 6, 7, 8, 9, 8. Nilai rata-rata
ulangan Ayu adalah ….
Diagram lingkaran di bawah ini untuk
menjawab soal nomor 2-4.
Diagram di samping adalah diagram
olahraga kesukaan murid-murid kelas VI
SD SIDAPRANA. Jumlah murid = 48
siswa.
2. Penggemar olahraga bulutangkis adalah … siswa.
3. Penggemar olahraga voli adalah … siswa.
4. Penggemar olahraga basket adalah … siswa.
83