Makalah Dinamika Kisi Krital
Makalah Dinamika Kisi Krital
OLEH : KELOMPOK V
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah di berikan
kepada kami.
Tulisan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan tulisan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
teimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tulisan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan,
oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki tulisan ini.
Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat memberikan banyak manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca tenang Makalah Dinamika Kisi Kristal.
i
Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Pendahuluan....................................................................................................................................4
ii
B. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2. Fonon...............................................................................................................................................8
3. Gelombang Kisi.............................................................................................................................10
4. Gelombang Elastik........................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
Kesimpulan............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang
merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang
digunakan dan dibandingkan dengan jarak antara atom dalam Kristal, dapat
dibedakan pendekatan gelombang pendek dan pendekatan gelombang panjang.
1
ditinjau keadaan dengan dua jenis atom yang tersebar sepanjang rantai secara
berseling (dia-tomik). Ternyata bahwa modelkristal linier yang sederhana itu
memberikan (secara kuantitatif) suatu hasil yang cukup memadai sehingga dapat
pula dikembangkan untuk getaran atom dalam tiga dimensi.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu;
2
BAB II
PEMBAHASAN
( ρ A ∆ x )=[ S ( x+ ∆ x )−S ( x ) ] A
Dengan :
S : Tegangan ( stress )
3
S ( x+ ∆ x ) : tegangan pada kedudukan ( x +∆ x )
ϵ =nhv
4
kita tahu dari dalam percobaan difraksi dpt dihitung bahwa medan
elektromagnetik memiliki banyak efek dari gelombang. apa yang kita pelajari
dari hukum distribusi Planck adalah bahwa energi dalam medan
elektromagnetik yang terkuantisasi. pertimbangan yang sama berlaku untuk
gelombang elastis.
2. Fonon
Fonon dalam fisika adalah kuantum kuantum moda vibrasi pada kisi kristal
tegar, seperti kisi kristal pada zat padat. Kristal dapat dibentuk dari larutan, uap,
lelehan atau gabungan dari ketiganya. Pembentukan kristal sangat dipengaruhi oleh
laju nukleasi dan pertumbuhan. Bila pertumbuhan lambat, kristal yang terbentuk akan
cukup besar, disertai dengan penataan atom–atom atau molekul-molekul secara teratur
dengan berulang sehingga sehingga energi potensialnya minimum. Fisika zat padat
sangat berkaitan erat dengan kristal dan elektron di dalamnya.
Konsep fonon tersirat dalam teori Debye yang sangat penting dan jauh
mencapai konsepnya. Kita telah melihat bahwa energi setiap mode adalah
5
terkuantisasi, energi dari unit kuantum menjadi ћω. Karena mode yang kita miliki
adalah gelombang elastis, yang pada kenyataannya, terkuantisasi energi gelombang
suara elastis. Prosedur ini analog dengan yang digunakan dalam mengkuantisasi
energi medan elektromagnetik, di mana sel hidup alam lapangan diungkapkan dengan
memperkenalkan foton. Dalam kasus ini, partikel seperti entitas yang membawa
energi unit bidang elastis dalam modus tertentu disebut sebuah Fonon. Energi fonon
tersebut yaitu:
ϵ =ħω
p=ħq
Sama seperti kita berpikir tentang gelombang elektromagnetik sebagai aliran
foton, sekarang kita melihat sebuah gelombang suara elastis sebagai aliran fonon yang
membawa energi dan momentum gelombang. Kecepatan perjalanan Fonon sama
dengan kecepatan suara dalam medium.
Yang ada dalam kristal dalam aturan seleksi gelombang vektor untuk
transisi yang diperbolehkan antara kuantum, aturan bagian ini melibatkan K.
kita melihat bahwa hamburan elastis (Brang Difraksi) dari x-ray foton oleh
kristal diatur oleh vektor gelombang memilih aturan
6
k ' =k +G
3. Gelombang Kisi
Pada kisi diatomik memenuhi sifat simetri yang sama dalam ruang q
dibahas dalam kaitannya dengan kisi satu dimensi.
7
4. Gelombang Elastik
Zat padat tersusun dari atom-atom yang terpisah dan pisahan ini harus di
perhitungkan dalam dinamika kisi. Ketika panjang gelombang sangat zat padat dapat
diberlakukan dalam medium tak hingga. Dinamika seperti ini dinamakan gelombang
elastic.
Sekarang kita uji rambatan gelombang elastic pada batang. (gambar 3.1).
Andaikan gelombang ini gelombang longitudinal dan Pada setiap titik x dalam batang
terjadi perubahan panjang u (x) . Regangan dituliskan
du
ϵ= (3.1)
dx
S=Ye(3.2)
Untuk menguji perubahan dalam batang, kita pilih bagian yang berubah
sepanjang dx seperti yang terlihat pada gamabar. Dengan hokum kedua Newton kita
dapat tuliskan pergerakan ini dengan
2
( ρ A' dx ) ∂ u2 =[ S ( x + dx ) −S ( x ) ] A ' (3.3)
∂t
8
Dimana ρ adalah massa jenis dan A perubahan luas pada batang. Dibagian kiri
merupakan (m X a) sedankan dikanan adalah gaya yang dihasilkan dari tegangan akhir
∂s
yang dituliskan [ S ( x+ dx )−S ( x ) ]=
∂x
∑ F=ma
2
[ S ( x+ dx )−S ( x ) ] A ' =( ρ A' dx ) ∂ u2
∂t
∂s ' ' ∂2 u
dx A = ρ A dx
( )
∂x ∂ t2
∂e ' ' ∂2 u
Y dx A =( ρ A dx ) 2
∂x ∂t
∂ du ∂2 u
Y
∂ x dx ( ) ' '
dx A =( ρ A dx ) 2
∂t
∂2 u ' ' ∂2 u
Y dx A = ( ρ A dx )
∂ x2 ∂ t2
∂2 u ρ ∂2 u
− =0
∂ x2 Y ∂ x2
∂2 u 1 ∂2 u
Yang dikenal dengan persamaan gelombang satu dimensi − =0 akan
∂ x 2 v 2 ∂ x2
diperoleh ungkapan bagi kecepatan gelombang elastic :
Y
v s=
√ ρ
(3.5)
Jelas bahwa kecepatan gelombang mekanik dalam batang (secara umum pada zat
padat) bergantung pada “besaran elastik” bahan tersebut, yakni modulus Young.
9
ω
dengan Vs konstan di 3.6. dan dipercepat sesuai rumus 3.7. gelombang inilah yang
q
di sebut gelomabang bunyi.
Gambar 3.2 adalah hubungan dispersi untuk gelombang elastik, berupa garis
lurus yang condong. Dimana berbanding lurus dengan q yang sudah kita kenal. Salah
satu contohnya gelombang optik didalam ruang hampa udara memiliki hubungan
disersi , dengan c kecepatan cahaya. Begitu pula berlaku pada gelombang bunyi pada
zat cair dan gas. Penyimpangan dari hubungan linear ini dikenal dengan dispesi. Kita
akan melihat di BAB 6 untuk pendekatan kisi diskrit yaitu ketika panjang gelombang
sangat pendek dibandingkan jarak antar atom. Persamaan 3.5 dapat digunakan untuk
menyelesaikan modulus young. Misalnya sebuah zat padat memiliki v s=5 ×105 cm/s
dan ρ=5 g /cm3 maka akan didapatkan Y =5 ×(5 ×105 )2=1.25 ×1012 g /cm
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Disebut pendekatan gelombang pendek apabila gelombang yang digunakan
memiliki panjang gelombang yang lebih kecil dari pada jarak antar atom.
Dalam keadaan ini, gelombang akan” melihat “ Kristal sebagai tersusun oleh
atom-atom yang diskrit; sehingga pendekatan ini sering disebut pendekatan
kisi diskrit. Sebaliknya, bila dipakai gelombang yang panjang gelombangnya
lebih besar dari jarak antar atom, kisi akan “nampak” malar(kontinu) sebagai
suatu media perambatan gelombang. Oleh karena itu, pendekatan ini sering
disebut sebagai pendekatan kisi malar.
2. Fonon dalam fisika adalah kuantum kuantum moda vibrasi pada kisi kristal
tegar, seperti kisi kristal pada zat padat. Kristal dapat dibentuk dari larutan,
uap, lelehan atau gabungan dari ketiganya.
3. Kecepatan gelombang mekanik Dalam batang 9secara umum pada zat padat)
bergantung pada “besaran elastic” bahan tersebut, yakni moduud Young
Y
v s=
√ ρ
11
DAFTAR PUSTAKA
Catatan kuliah F1-441 Pendahuluan Fisika Zat Padat, juruan Fisika Institute Teknologi Bandung
1999
Motlan, Sirait. PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT. 2015. Unimed Press; Medan
12