Makalah Sejarah Akuntansi
Makalah Sejarah Akuntansi
OLEH :
PASCASARJANA
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan-YME senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Permasalahan.............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian Akuntansi................................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi..................................................................3
C. Perkembangan Akuntansi di Indonesia....................................................................7
D. Perkembangan Organisasi Profesi Akuntansi.......................................................13
E. Penyusunan Standar Akuntansi Di Indonesia.......................................................16
F. Bidang-bidang Akuntansi........................................................................................18
G. Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain........................................................18
BAB III..................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................19
A. Kesimpulan...............................................................................................................19
B. Saran.........................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Permasalahan
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut.
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi
Menurut Weygant dalam Yadiati & Wahyudi, 2007 akuntansi adalah suatu
sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
3
itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
4
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang
pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status
perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak
sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan
perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
5
a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk
perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.
7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
8. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
6
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar 17
(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta
(Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan sistem pembukuan berpasangan
(Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan ole h luca Pacioli.
Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama
masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam
era ini (Diga dan Yunus 1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an awal
tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga
pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan
kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru
buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia
pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya
diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu
kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990).
Intrernal auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang
sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan
7
pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van
Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-
Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soemarso 1995).
Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan kantor di
Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu
kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-
Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang
buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro
1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda.
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling
ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi
model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang
terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan
tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti oembukaan jurusan akuntansi
8
di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara-STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara 1960,
Universitas Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso 1995) telah
mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada
tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus
mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus
Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden
Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan
kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi
semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah
tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian.
Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito
9
Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia,
kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan
adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model yang dapat
memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Bewrbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk
mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat
standar akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank
Dunia (Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk
untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga,
pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan akuntansi
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah
memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-undang Pasar
Modal (Rosser 1999).
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998,
kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan
pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan
negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini
kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan
rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan
praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel
10
Tabel 1
ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
1945) :
Belanda (VOC) menguasai akuntansi di Indonesia
Belanda perdagangan di Indonesia. Regulasi akuntansi yang
menguasai Jawa Keterlibatan dan aktifitas pertama dikeluarkan
dan kepulauan Pribumi di perdagangan tahun 1642 oleh Gubernur
lain. dibatasi dengan ketat. Jendral Hindia Belanda.
Islam menjadi Etnis China diberi hak Regulasi terebut mengatur
agama mayoritas khusus dibidang administrasi Kas dan
perdagangan dan Piutang (Abdil Kadir
transportasi air 1982)
ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Dominasi perdagangan Akademi lulusan Amerika
Indonesia oleh Belanda dan China mengisi kekosongan
memperoleh mendorong munculnya posisi akuntan dan sistem
kemerdekaan. ketidak adilan di akuntansi dan auditing
Kepemimpinan masyarakat. Akhirnya, Amerika dikenalkan di
presiden Soekarni Indonesia memilih Indonesia. Baik akuntansi
dekat dengan pendekatan sosialis dalam model Belanda maupun
pemerintah Cina pembangunan yang Amerika digunakan
11
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan dominasi secara bersama. Ikatan
terjadi usaha kudeta peran Negara. Tahun Akuntansi Indonesia
oleh komunis yang 1958, semua perusahaan didirikan tahun 1957
berhasil digagalkan milik Belanda untuk memberi pedoman
dan mendorong peran dinasionalisasi dan warga dan untuk
militer. Negara Belanda keluar mengkoordinasi aktivitas
dari Indonesia. akuntan.
ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Dibawah kepemimpinan Terjadi transfer
Suharto menjadi Suharto, pembangunan pengetahuan dan keahlian
Presiden tahun 1966 ekonomi didasarkan pada akuntansi secara langsung
dengan pendekatan pendekatan kapitalis. dari kantor pusat
kebijakan ekonomi Investor asing didorong perusahaan asing kepada
dan politik yang dan tahun 1967 karyawan Indonesia dan
konservatif dikeluarkan Undang- secara tidak langsung
undang Penanaman Modal mempengaruhi aktivitas
Asing yang menghasilkan bisnis.
munculnya perusahaan
asing
Tahun 1973, IAI
mengadopsi seperangkat
Tahun 1997-1998 Krisis prinsip akuntansi dan
Keuangan Asia menimpa standar auditing serta
Indonesia dan banyak professional code of
perusahaan yang bangkrut. conduct. Prinsip-prinsip
akuntansi didasarkan pada
pedoman akuntansi yang
dipublikasikan AICPA
12
tahun 1965.
Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995
ERA SETELAH
SUHARTO
Indonesia berjuang dari Regulasi diperketat untuk
(SETELAH 1998) :
kesulitan ekonomi dan memperbaiki
Suharto dipaksa stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
mengundurkan diri
pada tahun 1998
13
mempromosikan status profesi akuntansi, mendukung pembangunan nasional dan
meningkatkan keahlian serta kompetensi akuntan.
Kemajuan selanjutnya dapat dilihat pada tahun 1990an ketika Bank Dunia
mensponsori Proyek Pengembangan Akunatan (PPA). Melalui proyek ini, berbagai
standar akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian
14
akuntan publik yang berpraktik sejak tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik
sebagai akuntan public selama 1997 tidak wajib mengikuti USAP). Pengenalan
USAP ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat SK
Menteri Keuangan No. 43/ KMK. 017/ 1997 yang berisi ketentuan tentang prosedur
perizinan, pengawasan, dan sanksi bagi akuntan public yang bermasalah (SK ini
kemudian diganti dengan SK No. 470/ kmk.017/ 1999). Empat pupluh lima tahun
setelah pendirian, IAI berkembang menjadi organisasi profesi yang diakui
keberadaanya di Indonesia dan berprofesi sebagai akuntan publik, akuntan
manajemen, akuntan pendidikan dan akuntan pemerintahan.
15
2. Memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi akuntan publik.
3. Mendukung pembangunan ekonomi nasional dan menyiapkan akuntan dalam
menyongsong era liberalisasi jasa akuntan publik.
Hal penting dalam RUU AP ini adalah ketentuan yang menyebutkan bahwa
akuntan publik dan kantor akuntan public dapat dituntut dengan sanksi pidana.
Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan
(ADB 2003) :
16
mempertimbangkan pengumuman resmi yang dikeluarkan International
Accounting Standar Board (IASB) dan badan perumus standar akuntansi
lainnya serta mereview masukan yang diberikan secara langsung oleh pihak
tertentu.
2. Preliminary Consideration. DSAK mendiskusikan isu yang ada dan komisi
yang diperlukan serta melakukan penelitian terhadap isu yang ada sebelum isu
tersebut dimasukkan dalam program kerja DSAK.
3. Preparation of Accounting Discussion Paper. Untuk setiap topic yang
diterima, DSAK membentuk Komite Khusus untuk menyiapkan topic outline
dan Accounting Discussion Paper (ADP) yang secara rinci menjelaskan dan
menganalisa topik tersebut.
4. Preparation of Exposure Draft (ED). Atas dasar pertimbangan yang terdapat
dalam ADP, DSAK menyiapkan ED awal yang harus konsisten dengan
kerangan standar akuntansi internasional. ED awal ini didistribusikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan tanggapan.
5. Publication of ED. ED dipublikasikan di Media Akuntansi – Majalah IAI dan
didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan paling lambat 1 bulan
sebelum Public hearing.
6. Public Hearings. Public hearing diselenggarakan untuk memeberi kesempatan
pada pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan pandangan mereka
terhadap ED tersebut. Atas dasar masukan tersebut, DSAK akan berkonsultasi
dengan pemerintah, organisasi dan individu lain yang relevan sebelum
disyahkan menajadi PSAK.
7. PSAK Preparation. Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk merefleksikan
hasil konsultasi yang telah dilakukan.
8. Approval and Promulgation. DSAK menyetujui PSAK untuk diterbitkan
sebagai pedoman resmi praktik akuntansi tertentu. PSAK yang disetujui
dipublikasikan melalui Media Akuntansi dan Website IAI.
F. Bidang-bidang Akuntansi
17
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6. System Informasi (Information System)
7. Anggaran (Budgeting)
8. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9. Akrual Basis dan Kas Basis
10. Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal
11. Akuntansi Proyek (Project Accounting)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
B. Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
19
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi. 2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana
Situs :
http://id.shvoong.com/humanities/h_history/1699638-sejarah-perkembangan-
akuntansi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://www.geocities.com/bert_tons/akuntansi.html
20