Anda di halaman 1dari 23

TEORI AKUNTANSI

“SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI”

OLEH :

KELOMPOK 5 (MAKSI 5):

1. IBRAHIM SUSANTO (0042 04 23 2017)

2. LUKYTA GUSTI ACFIRA (0013 04 23 2017)


3. RAHMAYATI (0045 04 23 2017)

PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan-YME senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 7 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Permasalahan.............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian Akuntansi................................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi..................................................................3
C. Perkembangan Akuntansi di Indonesia....................................................................7
D. Perkembangan Organisasi Profesi Akuntansi.......................................................13
E. Penyusunan Standar Akuntansi Di Indonesia.......................................................16
F. Bidang-bidang Akuntansi........................................................................................18
G. Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain........................................................18
BAB III..................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................19
A. Kesimpulan...............................................................................................................19
B. Saran.........................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia


berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang
berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah


menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian
barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan
kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang
dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di
warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik
akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan
kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.

Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai


perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga
ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi
maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang
cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.

Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat


sebuah makalah dengan judul Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi.

1
B. Permasalahan

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat


permasalahan dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul


hingga sekarang?”
2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan


tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran
yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni:

1. Untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah perkembangan ilmu


akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah akuntansi di Indonesia

D. Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut.

1.  Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

Menurut Weygant dalam Yadiati & Wahyudi, 2007 akuntansi adalah suatu
sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Meigs dalam wikipedia.com, 2008 akuntansi adalah


pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
“bahasa bisnis”.

Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan.


Interpretasi akuntansi terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian, mengenali
atau memilah peristiwa-peristiwa ekonomi yang merupakan laporan
keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan dilakukan secara sistematis, kemudian
pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran, menetapkan nilai dari
peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4) pengkomunikasian,
menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah berlangsung.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara


sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada
3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan

3
itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan


kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh
kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan
judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua
aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry


sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa
penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut.
Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh
Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di
Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama


“menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.”

4
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang
pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status
perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak
sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan
perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan


akuntansi sebagai berikut.

1. Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
4. Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan
yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

5
a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk
perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.

7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.

a. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk


pengolahan data.
b. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
e. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
g. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

8. Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses


manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-
model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan,
dan analisis cost benefit;

6
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

C. Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar 17
(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta
(Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan sistem pembukuan berpasangan
(Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan ole h luca Pacioli.
Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama
masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam
era ini (Diga dan Yunus 1997).

Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an awal
tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga
pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan
kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru
buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia
pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya
diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu
kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990).
Intrernal auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang
sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan

7
pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van
Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-
Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soemarso 1995).
Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan kantor di
Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu
kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-
Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang
buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro
1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda.

Nasionalisasi atas perusahaan yagn dimiliki Belanda dan pindahnya orang-orang


Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan
tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling
ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi
model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang
terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan
tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti oembukaan jurusan akuntansi

8
di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara-STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara 1960,
Universitas Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso 1995) telah
mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada
tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus
mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).

Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki


kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok terebut berusaha
untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetetif dan lebh berorentasi pada pasar –
dengan dukungan praktik akutansi lebih baik. Kebijakan kelompok tersebut
memeperoleh dukungan yang kuta dari investor asing dan lembaga-lembaga
internasional (Rosser 1990). Sebelum perbaikan pasar model dan pengenalan
reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui
perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan – satu untuk menunjukkan gambaran
sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk
menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk
mengajukan pinjaman/ kredit dari bank domestic dan asing; dan satu lagi yang
menunjukkan hasil negative (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).

Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus
Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden
Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan
kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi
semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah
tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian.
Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito

9
Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia,
kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan
adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model yang dapat
memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

Bewrbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk
mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat
standar akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank
Dunia (Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk
untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga,
pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan akuntansi
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah
memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-undang Pasar
Modal (Rosser 1999).

Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998,
kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan
pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan
negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini
kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan
rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan
praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel

10
Tabel 1

Faktor Linfkungan dan Praktik Akuntansi

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN


POLITIK DAN EKONOMI AKUNTANSI
SOSIAL

ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
1945) :
Belanda (VOC) menguasai akuntansi di Indonesia
 Belanda perdagangan di Indonesia. Regulasi akuntansi yang
menguasai Jawa Keterlibatan dan aktifitas pertama dikeluarkan
dan kepulauan Pribumi di perdagangan tahun 1642 oleh Gubernur
lain. dibatasi dengan ketat. Jendral Hindia Belanda.
 Islam menjadi Etnis China diberi hak Regulasi terebut mengatur
agama mayoritas khusus dibidang administrasi Kas dan
perdagangan dan Piutang (Abdil Kadir
transportasi air 1982)

ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Dominasi perdagangan Akademi lulusan Amerika
Indonesia oleh Belanda dan China mengisi kekosongan
memperoleh mendorong munculnya posisi akuntan dan sistem
kemerdekaan. ketidak adilan di akuntansi dan auditing
Kepemimpinan masyarakat. Akhirnya, Amerika dikenalkan di
presiden Soekarni Indonesia memilih Indonesia. Baik akuntansi
dekat dengan pendekatan sosialis dalam model Belanda maupun
pemerintah Cina pembangunan yang Amerika digunakan

11
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan dominasi secara bersama. Ikatan
terjadi usaha kudeta peran Negara. Tahun Akuntansi Indonesia
oleh komunis yang 1958, semua perusahaan didirikan tahun 1957
berhasil digagalkan milik Belanda untuk memberi pedoman
dan mendorong peran dinasionalisasi dan warga dan untuk
militer. Negara Belanda keluar mengkoordinasi aktivitas
dari Indonesia. akuntan.

ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Dibawah kepemimpinan Terjadi transfer
Suharto menjadi Suharto, pembangunan pengetahuan dan keahlian
Presiden tahun 1966 ekonomi didasarkan pada akuntansi secara langsung
dengan pendekatan pendekatan kapitalis. dari kantor pusat
kebijakan ekonomi Investor asing didorong perusahaan asing kepada
dan politik yang dan tahun 1967 karyawan Indonesia dan
konservatif dikeluarkan Undang- secara tidak langsung
undang Penanaman Modal mempengaruhi aktivitas
Asing yang menghasilkan bisnis.
munculnya perusahaan
asing
Tahun 1973, IAI
mengadopsi seperangkat
Tahun 1997-1998 Krisis prinsip akuntansi dan
Keuangan Asia menimpa standar auditing serta
Indonesia dan banyak professional code of
perusahaan yang bangkrut. conduct. Prinsip-prinsip
akuntansi didasarkan pada
pedoman akuntansi yang
dipublikasikan AICPA

12
tahun 1965.

Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995

ERA SETELAH
SUHARTO
Indonesia berjuang dari Regulasi diperketat untuk
(SETELAH 1998) :
kesulitan ekonomi dan memperbaiki
Suharto dipaksa stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
mengundurkan diri
pada tahun 1998

D. Perkembangan Organisasi Profesi Akuntansi

Sampai dengan tahun 1950an, di Indonesia belum ada profesi akuntansi


lulusan universitas lokakl. Hampir semua akuntan memiliki kualifikasi
proffesional yang berasal dari Belanda. Munculnya Undang-Undang No. 34/ 1954
tentang Pemakaian Gelar Akuntan merupakan fondasi lahirnya akuntan yang berasal
dari universitas lokal. Pada tahun 1957, kelompok pertama mahasiswa akuntansi lulus
dari Universitas Indonesia. Namun demikian, kantor akuntan public milik orang
Belanda tidak mengakui kualifikasi mereka. Atas dasar kenyataan tersebut, akuntan
lulusan Universitas Indonesia bersama-sama dengan dengan akuntan senior lulusan
Belanda mendirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957.
professor Soemarjo Tjitrosidojo – akademisi berpendidikan Belanda adalah Ketua
Umum IAI yang pertama (Yunus 1990). Tujuan didirikannya IAI ini antara lain

13
mempromosikan status profesi akuntansi, mendukung pembangunan nasional dan
meningkatkan keahlian serta kompetensi akuntan.

Selama tahun 1960an, menurunnya peran kegiatan keuangan mengakibatkan


penurunan permintaan jasa akuntansi dan kondisi ini berpengaruh pada
perkembangan profesi akuntansi di Indonesia. Namun demikian, perubahan kondisi
ekonomi dan politik yang terjadi pada akhir era tersebut, telah mendorong
pertumbuhan profesi akuntansi. Profesi akuntansi mulai berkembang cepat sejak
tahun 1967 yaitu setelah dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing
dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri 1968 (Soemarso 1995).
Usaha profesionalisasi IAI mendapat sambutan ketika dilaksanakan konvensi
akuntansi yang pertama yaitu pada tahun 1969. hal ini terutama disebabkan oleh
adanya Surat Keputusan Menteri Keuangan yang mewajibkan akuntan bersertifikat
menjadi anggota IAI (ADB 2003)

Pada tahun 1973, IAI membentuk “Komite Norma Pemeriksaan Akuntan”


(KNPA) untuk mendukung terciptanya perbaikan ujian akuntansi (Bahciar 2001).
Yayasan Pengembangan Ilmu Akuntansi Indonesia (YPAI) didirikan pada tahun 1974
untuk mendukung pengembangan profesi melalui program pelatihan dan kegiatan
penelitian. Selanjutnya pada tahun 1985 dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan
Akuntansi (TKPA). Kegitan TKPA ini didukung sepenuhnya oleh IAI dan didanai
oleh Bank Dunia sampai berakhir tahun 1993. misinya adalah untuk mengembangkan
pendidikan akuntansi, profesi akuntansi, standar profesi dank ode etik profesi.

Kemajuan selanjutnya dapat dilihat pada tahun 1990an ketika Bank Dunia
mensponsori Proyek Pengembangan Akunatan (PPA). Melalui proyek ini, berbagai
standar akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian

Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) mulai dikenalkan. Ujian Sertifikasi


Akuntan Publik berstandar Internasional diberlakukan sebagai syarat wajib bagi

14
akuntan publik yang berpraktik sejak tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik
sebagai akuntan public selama 1997 tidak wajib mengikuti USAP). Pengenalan
USAP ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat SK
Menteri Keuangan No. 43/ KMK. 017/ 1997 yang berisi ketentuan tentang prosedur
perizinan, pengawasan, dan sanksi bagi akuntan public yang bermasalah (SK ini
kemudian diganti dengan SK No. 470/ kmk.017/ 1999). Empat pupluh lima tahun
setelah pendirian, IAI berkembang menjadi organisasi profesi yang diakui
keberadaanya di Indonesia dan berprofesi sebagai akuntan publik, akuntan
manajemen, akuntan pendidikan dan akuntan pemerintahan.

Profesi akuntansi menjadi sorotan publik ketika terjadi krisis keuangan di


Asia pada tahun 1997 yang ditandai dengan bangkrutnya berbagai perusahaan dan
Bank di Indonesia. Hal ini disebabkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan
tersebut, banyak yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (unqualified audit
opinions) dari akuntan publik. Pada bulan Juni 1998 Asian Devloment Bank (ADB)
menyetujui Financial Governance Reform Sector Develoment Program (FGRSDP)
untuk mendukung usaha pemerintah mempromosikan dan memperkuat proses
pengelolaan perusahaan (governance) di sektor public dan keuangan. Kebijakan
FGRSDP yang disetujui pemerintah adalah usaha untuk menyusun peraturan yang
membuat :

1. Auditor bertanggung jawab atas kelalaian dalam melaksanakan audit


2. Direktur bertanggung jawab atas informasi yang salah dalam laporan
keuangan dan informasi publik lainnya.

Tahun 2001, Departemen Keuangan mengeluarkan Draft Akademik tentang


Rancangan Undang-Undang Akuntan Publik yang baru. Dalam draft ini disebutkan
bahwa tujuan dibenetuknya UU Akuntan Publik adalah :

1. Melindungi kepercayaan publik yang diberikan kepada akuntan public.

15
2. Memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi akuntan publik.
3. Mendukung pembangunan ekonomi nasional dan menyiapkan akuntan dalam
menyongsong era liberalisasi jasa akuntan publik.

Hal penting dalam RUU AP ini adalah ketentuan yang menyebutkan bahwa
akuntan publik dan kantor akuntan public dapat dituntut dengan sanksi pidana.

E. Penyusunan Standar Akuntansi Di Indonesia

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan
(ADB 2003) :

1. Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan


exposure draft disiapkan
2. Approval – draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai
standar.
3. Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan
tentang pengaruh dan implementasi standar yang baru
4. Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam
perusahaan.
5. Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak
menerapkan.

Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model


Amerika dengan sedikit modifikasi. Menurut aturan yang dibuat Dewan Standar
Akuntansi Keuangan, proses penyusunan standar akuntansi keuangan melibatkan
delapan tahap berikut ini (ADB 2003) :

1. Issue Identification. Kongres IAI yang bertemu setiap 4 tahun mengeluarkan


resolusi tentang program kerja strategi DSAK. DSAK ini memonitor dan

16
mempertimbangkan pengumuman resmi yang dikeluarkan International
Accounting Standar Board (IASB) dan badan perumus standar akuntansi
lainnya serta mereview masukan yang diberikan secara langsung oleh pihak
tertentu.
2. Preliminary Consideration. DSAK mendiskusikan isu yang ada dan komisi
yang diperlukan serta melakukan penelitian terhadap isu yang ada sebelum isu
tersebut dimasukkan dalam program kerja DSAK.
3. Preparation of Accounting Discussion Paper. Untuk setiap topic yang
diterima, DSAK membentuk Komite Khusus untuk menyiapkan topic outline
dan Accounting Discussion Paper (ADP) yang secara rinci menjelaskan dan
menganalisa topik tersebut.
4. Preparation of Exposure Draft (ED). Atas dasar pertimbangan yang terdapat
dalam ADP, DSAK menyiapkan ED awal yang harus konsisten dengan
kerangan standar akuntansi internasional. ED awal ini didistribusikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan tanggapan.
5. Publication of ED. ED dipublikasikan di Media Akuntansi – Majalah IAI dan
didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan paling lambat 1 bulan
sebelum Public hearing.
6. Public Hearings. Public hearing diselenggarakan untuk memeberi kesempatan
pada pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan pandangan mereka
terhadap ED tersebut. Atas dasar masukan tersebut, DSAK akan berkonsultasi
dengan pemerintah, organisasi dan individu lain yang relevan sebelum
disyahkan menajadi PSAK.
7. PSAK Preparation. Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk merefleksikan
hasil konsultasi yang telah dilakukan.
8. Approval and Promulgation. DSAK menyetujui PSAK untuk diterbitkan
sebagai pedoman resmi praktik akuntansi tertentu. PSAK yang disetujui
dipublikasikan melalui Media Akuntansi dan Website IAI.
F. Bidang-bidang Akuntansi

17
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
6. System Informasi (Information System)
7. Anggaran (Budgeting)
8. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
9. Akrual Basis dan Kas Basis
10. Akuntan Internal dan Akuntan Eksternal
11. Akuntansi Proyek (Project Accounting)

G. Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain

Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha


semata. Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga
menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta
terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan transaksi usaha
sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri.
Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting,
dan dalam arti luas semua warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi
pada kesempatan tertentu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat


menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali

18
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu


tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.

B. Saran

Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

DAFTAR PUSTAKA

Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting,


Yogyakarta : Andi

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

19
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Yadiati, Winwin & Ilham Wahyudi. 2007. Pengantar Akuntansi, Jakarta : Kencana

Situs :

http://id.shvoong.com/humanities/h_history/1699638-sejarah-perkembangan-
akuntansi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi

http://www.geocities.com/bert_tons/akuntansi.html

20

Anda mungkin juga menyukai