Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah Bahasa
Indonesia ini tepat pada waktunya.

Penulisan karya tulis ilmiah Pengaruh Drama Korea terhadap perilaku atau sikap siswa
SMAN 1 Taman ini dibuat agar pembaca dapat memperluas wawasan dan ilmu tentang pengaruh
Drama Korea terhadap perilaku atau sikap siswa kelas XII IPA 5 SMAN 1 Taman.

Penyelesaian penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan
partisipasi dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

 Bapak Drs. Juwair, selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah memberikan
materi pembelajaran tentang karya tulis ilmiah.
 Teman teman kelas XII IPA 5 SMAN 1 Taman yang sudah membantu dalam berbagai
bagian.
 Website yang berada di internet karena sudah memberikan berbagai informasi tentang
karya tulis ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu
penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun. Penulis juga
berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Sidoarjo, 15 February 2018

Penulis
ABSTRAK
Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana fenomena drama korea saat ini melanda
banyak orang dari remaja hingga orang dewasa. Hal ini sudah menjadi hal yang cukup serius
karena memiliki dampak positif dan negative bagi para K-drama lovers. Namun semua itu
kembali pada diri mereka sendiri bagaimana menyikapi fenomena ini. Drama Korea (drakor)
hadir dengan cerita yang romantis, lucu, dan mendebarkan yang sangat mudah diterima di
banyak kalangan.

Aksi dan wajah actor maupun aktris dalam drama korea memberikan kontribusi besar
bagi terkenalnya drama korea. Tanpa aksi yang mendebarkan dan wajah yang menawan sang
actor atau artis, mungkin saat ini drama korea tidak dapat setenar sekarang. Korea merupakan
contoh yang baik untuk Negara lain didunia terutama dilihat dari bidang kreatifitas. Bangsa
Indonesia yang memiliki beragam budaya kelak dapat menciptakan trendsetter bagi bangsa lain
sekaligus memopulerkan budaya bangsa dimata internasional.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini budaya Korea begitu mewabah pada remaja di seluruh dunia.
Budaya Korea sudah menjamur, bahkan cukup menggeser budaya Negara lainnya, seperti
budaya Jepang yang juga pernah menjangkit remaja dunia. Tentu hal ini banyak
memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja Indonesia. Bukan hanya dari segi
drama saja yang menjadikan Korea berpengaruh besar terhadap para remaja, namun
terdapat juga dari sisi yang lain, seperti K-pop, Korean style, dan lain lain.

Sering kita menemukan teman teman yang begitu ter obsesi dengan hal hal yang
berbau Korea. Sehingga mereka tidak mengetahui perkembangan dunia entertainment
Indonesia, justru mereka lebih mengikuti dan antusias dengan perkembangan dunia
entertainment Korea, mempelajari tulisan dan bahasa Korea tetapi jarang mempelajari
bahasa daerah sendiri. Bahkan dijejaring social pun banyak dari mereka yang
mencantumkan berbagai kota di Korea Selatan sebagai kota tempat tinggal atau asalnya.

Ciri ciri drama Korea yang dinikmati oleh masyarakat pada umunya adalah
penampilan, jalan cerita, jenis cerita. Penampilan yang dimaksud adalah pakaian yang
bagus, badan yang sempurna, dan wajah yang rupawan. Jalan cerita yang dimaksud
adalah jalan cerita yang tidak membosankan. Jenis cerita yang dimaksud adalah jenis
cerita yang kreatif dan jarang ditemukan.

Berdasarkan kenyataan di atas, saya mengadakan penilituab yang berjudul


“Pengaruh Drama Korea Terhadap Perilaku atau Sikap siswa kelas XII IPA 5 SMAN 1
Taman”

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah di jelaskan sebelumnya., maka dalam
karya tulis ini kami menyimpulkan rumusan masalah sehubungan dengan karya tulis ini
adalah sebagai beriku :
1. Apakah semua siswa kelas 12 Ipa 5 SMAN 1 Taman mengerti apa itu drama
Korea?
2. Apakah semua siswa kelas 12 Ipa 5 SMAN 1 Taman menyukai drama Korea ?
3. Genre apa yang paling banyak disenangi Siswa kelas 12 ipa 5 SMAN 1 Taman ?
4. Apa dampak positif dan negatif dari drama korea terhadap perilaku atau sikap
siswa kelas 12 ipa 5 sman 1 taman ?

1.3 Tujuan Penilitian

Tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :


1. Menambah wawasan pembaca tentang peranan dan pngaruh drama korea
terhadap perilaku atau sikap siswa kelas 12 ipa 5 SMAN 1 Taman.
2. Memberikan informasi tentang dampak positif dan negatif drama korea
terhadap siswa kelas 12 ipa 5 SMAN 1 Taman.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi tentang pengaruh drama Korea terhadap perilaku atau sikap siswa kelas
12 ipa 5 SMAN 1 Taman.

1.5 Metode Penilitian


Penilitian ini menggunakan penilitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan penilitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme
yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab
akibat. Penilitian deskriptif adalah suatu metode penilitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau
saat lampau. Penilitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada
variable variable bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penggambaran kondisibisa individual atau menggunakan angka angka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal
anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga
12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula
pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya
suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.

Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia


berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk
menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian
masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam
membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari
kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di
antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi
belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan
oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan
jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa
dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:
53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa
dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut
Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003:
26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:

 Masa remaja awal, 12 - 15 tahun


 Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
 Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi


empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21
tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti
Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

2.2 Definisi Drama Korea


Drama Korea (Hangul: 한국드라마; RR: hanguk deurama) atau K-
drama mengacu pada drama televisi di Korea (Hangul: 드라마; RR: deurama),
dalam sebuah format miniseri, yang diproduksi dalam bahasa Korea. Banyak dari
drama ini telah menjadi populer di seluruh Asia dan telah memberi kontribusi
pada fenomena umum dari gelombang Korea, dikenal sebagai "Hallyu (bahasa
Korea: 한류)", dan juga "Demam Drama" di beberapa negara seperti di negara-
negara Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia termasuk Indonesia.[1][2] Beberapa
drama terkenal telah disiarkan melalui saluran televisi mancanegara; sebagai
contoh, Dae Jang Geum (2003) telah dijual ke lebih dari 91 negara.

Secara umum, ada dua genre utama drama Korea. Genre pertama
menyerupai opera sabun barat dengan plot pendek, berakhir cepat, dan tanpa
referensi seksual yang jelas, yang biasanya sering ditemukan di drama barat.
Drama ini biasanya melibatkan konflik terkait hubungan percintaan, hubungan
bisnis, hubungan antara mertua (biasanya antara ibu dan anak/menantu
perempuan). Selain itu, mereka sering terlibat cinta segitiga yang rumit di mana
pemeran utama wanita biasanya jatuh cinta dengan seorang "anak nakal", serta
terdapat pula karakter utama yang menganiaya dirinya sendiri. Drama ini
berlangsung dari 16 episode sampai lebih dari 100 episode (biasanya tidak lebih
dari 200 episode).

Genre utama lainnya adalah mengenai drama sejarah Korea (juga dikenal
sebagai sa geuk), yang merupakan dramatisasi fiksi sejarah Korea. Drama sejarah
Korea biasanya melibatkan alur cerita yang sangat kompleks dengan kostum, set
dan efek khusus yang rumit.[5]Seni bela diri, pertarungan pedang dan kuda sering
menjadi komponen utama dari drama sejarah Korea tersebut. Drama Korea, baik
drama sejarah atau modern, biasanya ditandai dengan kualitas produksi yang
sangat baik, karakter dengan penjiwaan yang baik, naskah yang cerdas tetapi
sebagian besar bergantung pada penggunaan pola dasar karakter.
2.3 Perkembangan Drama Korea dari masa ke masa

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

https://id.wikipedia.org/wiki/Drama_Korea

Anda mungkin juga menyukai