c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen
karena luka bekas jahitan operasi.
b) Keluhan saat masuk RS
Pada saat dikaji, klien mengeluh nyeri dan keram pada kuadran kiri abdomen
bagian bawah sejak 3 bulan yang lalu. Klien mengeluh lemas karena
menahan nyeri. Klien juga mengatakan nafsu makan dan minumnya
menurun. Akhirnya pada tanggal 19 September 2018 klien dibawa ke UGD
RS Sariningsih. Kemudian dokter menganjurkan klien untuk rawat inap dan
menjalani operasi Kista Ovarium.
c) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dikaji, klien mengeluh nyeri karena adanya luka jahitan post
operasi. Nyeri bertambah pada saat klien bergerak dan berkurang pada saat
rileks. Nyeri dirasakan berdenyut-denyut pada bagian kiri abdomen dengan
skala nnyeri 7(0-10). Nyeri dirasakan setiap klien bergerak.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah di rawat 5 bulan yang lalu di Rs.Sariningsih saat akan
dikuret.
4) Genogram
Jenis
Nasi, lauk pauk, sayur, Bubur, buah-buahan, sayuran
buah-buahan
Jumlah ½ porsi(2suap)
1 porsi
Keluhan Klien mengatakan mengeluh
Klien mengatakan tidak mual tiap kali makan.
ada keluhan pola makan
saat di rumah.
b. Minum
Jumlah 2000ml/ hari 1500ml/hari
b) Malam
Lama 7,5 jam/hari 4-5 jam
tidur
22.00-04.30 WIB 23.00-03.00 WIB
Waktu
Klien mengatakan tidak Klien mengatakan susah tidur
Keluhan ada keluhan pola istirahat saat di RS karena nyeri yang
tidur malam pada saat di dirasanya.
rumah.
f. Personal
hygiene
1. Mandi Klien mengatakan belum
Frekuensi 2x sehari pernah mandi selama di RS.
2. Keramas
Frekuensi 2x sehari Klien mengatakan belum
pernah keramas selama di RS.
3. Gosok
gigi 2x sehari 1x sehari
Frekuensi
d. Pemeriksaan fisik
1) Penampilan umum
Klien terlihat lemas menahan nyeri.
2) Pemeriksaan Antropemtri
TB : 165 cm
BB : 83 Kg
3) Tingkat kesadaran
G : Respon buka mata [4]
C :Respon verbal / orientasi baik dan jelas [5]
S :Respon motorik / mampu mengikuti perintah dengan tepat [6]
Total nilai GCS adalah [15]
Kesimpulan : tingkat kesadaran klien Composmentis / sadar penuh.
4) Tanda-tanda vital
T : 110/80 mmHg
P : 68 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 37,0˚C
5) Kepala
Saat dilakukan inspeksi Bentuk kepala bulat, simetris, tidak ada lesi, tidak
ada alopesia, distribusi rambut merata, rambut sedikit kotor, warna rambut hitam.
Saat dilakukan palpasi tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
d. Hidung
Saat dilakukan inspeksi bentuk normal, simetris, berada ditengah kedua
lubang hidung, simetris antara lubang hidung kanan dan kiri, tidak ada
pergerakan cuping hidung, keadaan hidung bagian dalam tidak ada lesi, tidak ada
secret, mukosa hidung lembab, tidak ada perdarahan, tidak ada sumbatan polip
dikedua lubang hidung, tidak terpasang O2. Saat dilakukan palpasi tidak ada
benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Fungsi penciuman baik terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih yang
diberikan dengan menutup mata.
e. Mulut
Saat dilakukan inspeksi bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa bibir lembab,
tidak terdapat stomatitis, kebersihan bibir cukup bersih. Saat diinspeksi mulut
bagian dalam klien mengalami halitosis, gigi bewarna putih kekuningan, jumlah
gigi lengkap, tidak terdapat karies. Gusi bewarna merah muda, tidak ada
pembengkakan, tidak ada perdarahan, tidak ada stomatitis di gusi. Lidah bewarna
merah muda, simetris, cukup bersih, palatum durum dan mole bersih, uvula
berada ditengah-tengah dan bergetar pada saat klien bicara “AH”, dan tidak ada
pembengkakan tonsil. Saat dilakukan palpasi tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Fungsi pengecapan baik terbukti klien bisa membedakan rasa manis gula,
asin garam, dan pahit obat.
f. Telinga
Saat diinspeksi bentuk simetris, tidak ada lesi dan tidak ada serumen. Saat
dipalpasi tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Fungsi pendengaran pendengaran baik terbukti klien dapat mendengar kertas
yang digosokan kedekat telinganya.
g. Dada
Saat diinspeksi bentuk normal, letaknya simetris, kulitnys bewarna sawo
matang, tidak ada lesi, pengembangan paru sama (regular). Pada saat
menginspeksi kardiovaskular, tidak terlihat adanya pembengkakan apex. Pada
saat dipalpasi klien tidak terdapat nyeri tekan, ekspansi paru seimbang antara
kanan dan kiri, vocal premitus baik, terdengar jelas, taktil premitus normal,
terbukti bergetar diseluruh area paru dan teraba jelas ditangan perawat. Pada saat
diperkusi suara paru resonan dan suara jantung dullness. Pada saat diauskultasi,
suara paru normal(vesicular) dan suara jantung normal (lupdub S1,S2), frekuensi
jantung normal.
h. Punggung
Pada saat dinspeksi, warna punggung bewarna sawo matang, bentuk normal,
simetris, tidak terdapat lesi. Pada saat diauskultasi, bronchotubular normal,
inspirasi lebih besar dari pada ekspirasi, bronchovaskular normal, inspirasi sama
dengan ekspirasi, vesicular normal, inspirasi lebih kecil dari pada ekspirasi dan
tidak ada suara tambahan ronchi. Pada saat dipalpasi, vocal premitus baik,
terbukti pada saat klien mengatakan A,I,U,E,O terdengar jelas.
Taktil premitus normal.
i. Abdomen
Saat dilakukan inspeksi wana kulit abdomen sama seperti kulit lainya, bentuk
simetris, karakteristik luka operasi sedikit basah karena klien kurang mobilisasi,
terdapat pus, luka jahitan tampak kemerahan. Saat dilakukan auskultasi bising
usus 8x/menit. Saat dilakukan palpasi tidak ada benjolan, terdapat nyeri tekan.
Pada klien post op kista ini tidak dilakukan perkusi karena luka jahit masih
belum kering sempurna.
j. Ekstremitas
a. Ekstermitas atas
Saat diinspeksi bentuk simetris sama panjang, warna kulit sama seperti
warna kulit lainnya, kebersihan kuku cukup bersih namun agak sedikit
panjang, tidak terdapat polidaktil, tidak terdapat lesi, pergerakan lengan
sebelah kiri terbatas karena terpasang infus RL 20 tts x/menit. Saat dipalpasi
turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan, CRT(Capillary
Revil Time) kurang dari 2 detik.
Fungsi otot :
5 5
b. Ekstermitas bawah
Pada saat diinspeksi, bentuk simetris dan sama panjang, warna kulit sama seperti
warna kulit lainnya, tidak terdapat polidaktil, pergerakan kaki mampu
mengangkat namun tidak dapat lama menahan gravitasi. Pada saat dipalpasi CRT
kuku kurang dari 2 detik. Reflek baynski negative, terbukti pada saat membuat
tanda Tanya terbalik, pasien dengan reflek menekuk jarinya kearah dalam.
5 5
4 4
e. Data psikologis
1) Status emosi : Pada saat dikaji, emosi klien tampak stabil, tidak mudah
tersinggung dan tidak mudah marah.
2) Kecemasan: Pada saat dikaji, klien tampak cemas pada luka jahitannya.
3) Pola koping : Bila terjadi permasalahan dalam keluarga klien akan merundingkan
dengan keluarganya.
5) Konsepdiri
a) Gambaran diri : Klien mngatakan tidak ada bagian anggota tubuh yang tidak
disukai.
b) Peran diri : Klien merupakan seorang ibu rumah tangga, ibu dari 2 anak.
c) Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
d) Harga diri : Walaupum belum mencapai ideal dirinya namun klien tidak
merasa rendah diri.
f. Data sosial
Klien sering berinteraksi dan berbaur dengan lingkungan dan orang sekitar.
g. Data spiritual
Klien tampak tabah dan sabar terhadap sakit yang dialaminya.
h. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
Tanggal 22 September 2018
Do :
- terdapat luka post op
pada abdomen yang
tertutup kassa.
-keadaan umum klien
tampak lemah
- klien terpasang infus
RL
- karakteristik luka post
op tampak sedikit
basah karena klien
kurang mobilisasi.
- luka bekas jahitan
tampak kemerahan dan
terdapat pus.
- BU 8x/menit
-TTV
T : 110/80 mmHg
P : 68 x/menit
R : 20x/ menit
S : 37,0˚C
2 Ds :
- klien mengatakan Nyeri luka Post.Op Gangguan
geraknya terbatas ↓ personal hygiene
-klien mengatakan Kelemahan fisik
lemas ↓
- klien mengatakan Badan lemas
personal hygiene nya ↓
terganggu karena tidak dapat beraktivitas secara
geraknya terbatas. mandiri(intoleransi aktivitas)
↓
Do : gangguan personal hygiene
- klien tampak
beraktifitas dengan
bantuan.
-skala aktivitas 2 (0-5)
- klien tampak lemas
- klien tampak
terpasang infus RL.
- kekuatan otot klien
Ekstermitas atas : 5.5
Ekstermitas bawah: 4.4
3. Ds :
- klien mengatakan Mual Nutrisi kurang
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri luka post.Op pada abdomen.
2. Gangguan kebutuhan personal hygiene berhubungan dengan intoleransi aktifitas.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan imobilitas fisik.
5.
C. PERENCANAAN
No Diagnosa Intervensi
. keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
1 Gangguan rasaSetelah dilakukan 1. Ganti perban pada 1. Mengganti perban/
nyaman tindakan keperawatan luka post .Op merawat luka dapat
berhubungan 2x24 jam masalah 2. Berikan posisi mengetahui keadaan luka
dengan nyeri pada gangguan rasa nyaman yang nyaman operasi klien, juga
luka post opteratasi dengan kriteria 3. Observasi tingkat meminimalisir adanya
dibagian abdomen. hasil : nyeri infeksi.
Ds : 1. klien sudah tidak 4. Ajarkan teknik 2. Meminimalkan
- klien mengeluh mengeluh nyeri untuk mengurangi stimulasi/meningkatkan
nyeri pada luka post 2. luka pos op pada rasa nyeri seperti relaksasi
operasinya. bagian abdomen relaksasi dan 3. Memantau sejauh mana
-skala nyeri 7 (0-10) sudah kering distraksi nyeri tersebut
- klien mengatakan 3. skala nyeri 5. Kolaborasi dengan bertambah/berkurang.
bahwa dirinya berkurang. tim medis 4. Mengurangi rasa nyeri
kurang 4. TTV mencapai pemberian yang dapat dilakukan
gerak(imobilisasi) batas normal. analgetik secara mandiri oleh klien.
TD : 120/80 mmHg 5. Membantu proses
Do : R : 16-24x/mnt penyembuhan.
- terdapat luka post S : 36,5-37,5
op pada abdomen N : 60-100x/mnt
yang tertutup kassa.
-keadaan umum
klien tampak lemah
- klien terpasang
infus RL
- karakteristik luka
post op tampak
sedikit basah karena
klien kurang
mobilisasi.
- luka bekas jahitan
tampak kemerahan
dan terdapat pus.
- BU 8x/menit
-TTV
T : 110/80 mmHg
P : 68 x/menit
R : 20x/ menit
S : 37,0˚C
17.00
2. Klien sudah tidak mengeluh nyeri 1
19.00 H : nyeri pada luka post.Op sudah berkurang.
3. Mengganti perban pada luka bekas jahitan di
19.00 abdomen 1
H : Luka tampak baik.
4. Memberikan posisi yang nyaman
19.00 H : Klien menerima tindakan yang diberikan 1
oleh perawat.
21.00 5. Mengkaji kekuatan otot
H : Kekuatan otot 2
20.00 -ekstermitas atas : 5
- ekstermitas bawah : 4
Sabtu 6. Mengkaji skala nyeri 1
22-09-2018 H : skala nyeri : 5(0-10)
13.00 7. Menganjurkan klien miring kanan miring kiri 2
15.00 dan duduk dalam waktu 15-20 menit sekali.
H : klien dapat mengikuti anjuran perawat.
15.30 Dan klien dapat flatus.
8. Memberikan obat analgetik (ibuprofen) 1
15.30 dengan cara supositoria
H : rasa nyeri klien berkurang.
19.00
1. Mengobservasi TTV 1
19.00 TD : 120/70 mmHg
P : 70x/mnt
19.00 R : 21x/mnt
S : 37,5
20.00 2. Memfasilitasi klien dalam beraktifitas 2
H : klien dapat seka ditempat tidur.
20.00 3. Mengkaji kekuatan otot klien
H : Kekuatan otot 1
20.00 –ekstermitas atas : 5
-ekstermitas bawah : 5
22.00 4. Mengkaji skala nyeri klien
H : skala nyeri : 4(0-10) 1
5. Menganjurkan makan makanan dalam
keadaan hangat. 3
H : klien makan makanan dalam keadaan
hangat.
O : 3 (0-10)
A : masalah teratasi.
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi.
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi.
P : hentikan intervensi.
CATATAN PEMBIMBING