Anda di halaman 1dari 7

EKONOMI

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


DI PT TONGA TIUR PUTRA

Wisnu Bimantoro
Chimajah Noor
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRACT
In the business world ‘s competition , companies require their employees to give high performance by working very effective
and efficient. This condition may cause employee to experience working stress. The objective of this research is to find out the relation
between factors that affecting working stress with employee performance of PT.Tonga Tiur Putra. The research shows that there is
a low relation from environment factor (0,317) and medium with organization (0,624) to employee performance. However, research
shows a high relation between individual factors with employee performance. Futher more, all three factors contribute a medium
relation (0,561) to employee performance.

PENDAHULUAN kondisi emosional, proses berpikir dan kondisi fisik


Perkembangan usaha saat ini ditandai dengan seseorang. Biasanya stres disebabkan oleh berbagai
tajamnya persaingan, yang kian gencar di segala bidang faktor, baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar
dalam dunia bisnis. Manusia bekerja tidak saja untuk lingkungan pekerjaan.
mendapatkan penghasilan yang minimal layak untuk Kemampuan masing-masing karyawan untuk
menghidupi dirinya sendiri dan keluarga, tetapi juga untuk menangani stres tidak selalu sama, tergantung daya
memenuhi tuntutan kemanusiaannya, bahkan untuk tahan karyawan tersebut. Jika karyawan memiliki daya
memuliakan pribadinya sebagai manusia. Persaingan di tahan tinggi, maka dia akan dapat mengatasi stresnya,
lingkungan perusahaan menjadikan individu sulit yang berbeda dengan orang yang daya tahannya rendah.
melepaskan tekanan atau beban tuntutan pekerjaan. Ketidak mampuan karyawan dalam menghadapai stres
Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka gangguan dan membiarkannya berlarut-larut berakibat pada kondisi
kejiwaan menghambat kehidupan mereka. Salah satu mental dan emosional dari karyawan, yang akhirnya akan
bentuk gangguan kejiwaan yang banyak yang banyak mempengaruhi kinerjanya.
dialami masyarakat adalah stres. PT.Tonga Tiur Putra merupakan perusahaan yang
Stres sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan bergerak di bidang hasil pengolahan laut dan berorientasi
dari kehidupan manusia. Di zaman yang serba modern padat karya dengan tujuan untuk mengurangi
saat ini, kemajuan semakin pesat yang diraih manusia pengangguran di daerah-daerah pedesaan, khususnya
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah pada daerah yang penduduknya nelayan. Keberadaan
memberikan kesenangan hidup seperti yang selalu PT Tonga Tiur bertujuan: (1) Mengadakan perdagangan
didambakan oleh manusia. Akan tetapi seringkali manusia ekspor dan impor; (2) Sebagai agen, grosir, supplier dan
menjadi hilang kendali, yang membuatnya sulit mencapai distributor dari bermacam-macam dagangan;
ketenangan diri. Pada akhirnya ketidak tenangan (3) Mendirikan dan menjalankan perusahaan-perusahaan
membuat manusia mudah terjebak dalam berbagai dan usaha-usaha di bidang perindustrian umum termasuk
gangguan emosi, seperti stres, depresi, frustasi, cemas pertambangan, perkebunan, kehutanan, pergudangan,
terhadap sesuatu tanpa sebab yang jelas. Stres percetakan, dan konveksi; (4) Perusahaan dalam bidang
merupakan ketegangan mental yang mengganggu jasa, kecuali jasa hukum. Untuk mencapai tujuan tersebut

WIDYA 23 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
banyak permasalahan yang dihadapi untuk mampu psikologis. Akibat dari setiap tindakan lingkungan, situasi,
memanfaatkan peluang pasar ekspor ataupun peluang atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis kepada
pasar dalam negeri,ataupun peluang pasar dalam negeri, seseorang.”
untuk setiap jenis usaha yang ditekuni. Stres perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan
Sumber daya manusia yang berkualitas dan agar hal-hal yang merugikan perusahaan dapat segera
menunjukkan kinerja baik amat penting bagi kelancaran dihindari. Menurut Melayu SP Hasibuan (2002:204) stres
hidup perusahaan. Hal tersebut dianggap penting juga adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
oleh pemilik perusahaan yang tentunya mengharapkan proses berfikir dan kondisi seseorang. Orang-orang yang
laba yang optimal dari kinerja karyawannya, maka mengalami stres menjadi nervous dan merasakan
patutlah stres yang ada kaitannya dengan kinerja kekuatiran kronis. Hampir setiap kondisi pekerjaan bisa
karyawan mendapatkan perhatian yang serius. menyebabkan stres tergantung pada kondisi karyawan.
Permasalahan timbul apabila stres terjadi dalam waktu Kondisi kerja individu tersebut adalah sebagai berikut:
yang cukup lama dengan intensitas yang cukup tinggi. (1). Beban kerja yang sulit dan berlebihan; (2) Tekanan
Dalam keadaan seperti ini biasanya individu mengerjakan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar; (3)
dengan tidak yakin dan sering berbuat kesalahan. Waktu dan peralatan kerja yang kurang adil dan wajar;
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (4) Konflik antar pribadi dengan pimpinan atau kelompok
(1) Apakah terdapat pengaruh antara faktor lingkungan, kerja; (5) Balas jasa yang terlalu rendah; (6) Masalah
faktor organisasi, dan faktor individu terhadap kinerja keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lainnya.
karyawan pada PT Tonga Tiur Putra. (2) Untuk Beberapa hal yang mengidentifikasikan faktor-
mengetahui seberapa besar pengaruh antara faktor faktor stres di antaranya adalah faktor lingkungan,
lingkungan, faktor organisasi, faktor individu, dan ketiga organisasional, dan individual yang bertindak sebagai
faktor tersebut secara bersama-sama terhadap kinerja sumber potensial dari stres. Apakah faktor-faktor ini
karyawan PT.Tonga Tiur Putra. mengarah ke stres yang aktual tergantung pada
Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu perbedaan individual misalnya pengalaman kerja dan
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi kepribadian seperti model stres yang digambarkan di
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan bawah ini
data dari responden. Kuesioner yang digunakan dalam
survei ini bersifat tertutup. Populasi pada penelitian ini Model Stres
Model Tekanan /Stres
adalah staf karyawan PT.Tonga Tiur Putra yang berjumlah
Sumber potensial Konsekuensi
45 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini Faktor lingkungan Perbedaan individual Gejala Fisiologis
sebanyak 40 orang 1. Ketidakpastian ekonomi 1. Persepsi 1. Sakit kepala
2. Ketidakpastian politik 2. Pengalaman kerja 2. Hipertensi
3..Ketidakpastian teknologi 3. Dukungan sosial 3. Penyakit jantung
PEMBAHASAN 4. Keyakinan akan
kedudukan kontrol
Stres 5.Sikap bermusuhan
Menurut Terry Gregson (2007:29) stres diartikan Faktor Organisasi Gejala Psikologis Sres yang dialami
1, Tuntutan tugas 1. Kecemasan
sebagai status yang dialami ketika muncul ketidakcocokan
2, Tuntutan peran 2. Murung
antara tuntutan-tuntutan yang dihadapi dengan 3. Tuntutan antar pribadi 3. Berkurangnya
4. Struktur organisasi kepuasan kerja
kemampuan yang dimiliki. Inilah keseimbangan antara 5. Kepemimpinan organisasi
bagaimana seseorang memandang tuntutan-tuntutan 6. Tahap pendirian dan
kemerosotan
dan bagaimana mengira dapat menangani tuntutan-
Faktor Individual Gejala Perilaku
tuntutan itu. 1. Keluarga dan hubungan 1. Produktivitas
Deborah Meltzer (2006:154) mendefinisikan stres 2. Masalah ekonomi 2. Kemangkiran
3. Kepribadian 3. Tingkat keluarnya
sebagai:”Suatu tanggapan penyelesaian, diperantarai oleh karyawan
perbedaan-perbedaan individu dan proses Sumber: Stephen P. Robbins (2003:3780)

WIDYA 24 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
Dampak-dampak Stres suatu hasil dari fungsi suatu pekerjaan tertentu yang
Stres mempunyai dampak yang sangat besar bagi diinginkan selama suatu periode tertentu.
kehidupan seseorang baik yang bersifat negatif dan ada Kinerja karyawan merupakan salah satu tolok ukur
yang bersifat positif. Dampak positif stres antara lain pencapaian target, tujuan atau sasaran yang menjadi
terdiri dari motivasi diri, rangsangan untuk lebih keras beban tugasnya. Kinerja dipandang sebagai suatu proses
bekerja, dan semakin meningkatnya produktivitas kerja. berkesinambungan yang melibatkan sumber daya
Tetapi banyak juga stressor yang bersifat mengganggu manusia untuk mencapai hal yang diinginkan. Kinerja
dan secara potensial berbahaya. yang baik dapat tercapai pada saat karyawan dalam
Terry Gregson (2002:363) mengemukakan lima jenis kondisi yang baik pula.
dampak stres, yang meliputi: Menurut Suyadi Prawirosentono (2001:27) faktor-
1. Dampak Subyektif; Terdiri dari kecemasan, agresi, faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerja
kebosanan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan karyawan terdiri dari:
kesabaran, rendah diri, gugup, merasa kesepian. 1. Efektivitas dan Efisien; adalah bila tujuan organisasi
2. Dampak Serilaku; Kecenderungan mendapat dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang
kecelakaan, alkoholik, penyalah gunaan obat-obatan, direncanakan. Sedangkan efisiensi berkaitan dengan
emosi yang tiba-tiba meledak, makan berlebihan, merokok jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam mencapai
berlebihan, perilaku yang mengikuti kata hati, tertawa, tujuan.
dan gugup. 2. Otoritas dan Tanggung Jawab; Dalam organisasi
3. Dampak Kognitif; Ketidakmampuan mengambil yang baik kejelasan wewenang dan tanggung jawab
keputusan yang jelas, konsentrasi yang buruk, rentang setiap peserta dalam suatu organisasi akan mendukung
yang pendek, sangat peka terhadap kritik kinerja organisasi tersebut. Walaupun kejelasan
4. Dampak Psikologis; Meningkatnya kadar gulaP wewenang dan tanggung jawab setiap peserta harus
meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, disertai dengan kapasitas masing-masing peserta
kekeringan di mulut, berkeringat, membesarnya pupil organisasi bersangkutan
mata, dan tubuh terasa panas dingin. 3. Disiplin Karyawan; adalah ketaatan karyawan yang
5. Dampak organisasi; Kemangkiran, pergantian bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan
karyawan, rendahnya produktivitas, keterasingan dari perusahaan di mana dia bekerja. Disiplin juga berkaitan
rekan kerja, menurunnya kesetiaan terhadap organisasi. erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak
Kinerja yang melanggar. Masalah disiplin para peserta organisasi
Menurut Moeheriono (2009:33): “Pengertian kinerja baik dia atasan maupun bawahan akan memberi corak
merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian terhadap kinerja organisasi.
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam 4. Inisiatif; Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya
mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi organisasi yang pikir, kreatifitas dalam bentuk ide untuk merencanakan
dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi”.
sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Inisiatif
Suyadi (2001:2):mengemukakan: ”Performance adalah peserta organisasi merupakan daya dorong kemajuan
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja organisasi
orang dalam suatu organisasai, sesuai dengan wewenang dan
bersangkutan.
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai
Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa
hukum sesuai dengan moral maupun etika”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa kinerja sebagai suatu proses kesinambungan
dari suatu tindakan yang terdiri atas unsur yang
melibatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu

WIDYA 25 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
besar tingkat stres.Terlalu sedikit atau terlalu banyak berada di bawah 0,3 atau bertanda negative (-) maka
tuntutan dapat menghalangi kemampuan kita dalam dinyatakan tidak valid (gugur). Sebaliknya bila angka
menangani stres secara efektif. Bila tidak ada stres korelasinya di atas 0,3 maka dinyatakan valid.
tantangan kinerja juga tidak ada, dan kinerja cenderung Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi
rendah. Sejalan dengan meningkatnya stres, kinerja jawaban dari responden melalui pertanyaan yang
cenderung naik, karena membantu karyawan untuk diberikan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi Split Half dari Spearman Brown.
kebutuhan pekerjaan. Bila stres telah mencapai puncak, Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui
yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian pengaruh antara faktor lingkungan, faktor organisasi,
karyawan, maka stres tambahan cenderung tidak faktor individu terhadap kinerja karyawan. Adapun rumus
menghasilkan perbaikan kinerja. Akibatnya bila stres regresi linier berganda adalah:
menjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun, karena Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e.
stres mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Karyawan Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi
kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya, pengaruh antara masing-masing variabel bebas (faktor
menjadi tidak mampu untuk mengambil keputusan- lingkungan, faktor organisasi, dan faktor individu) terhadap
keputusan dan perilakunya menjadi tidak teratur. Akibat variabel terikat (kinerja karyawan). Sedangkan Uji F
paling ekstrim karyawan akan putus asa, keluar atau digunakan untuk mengetahui pengaruh antara tiga
melarikan diri dari pekerjaan dan mungkin diberhentikan variabel bebas (faktor lingkungan, faktor organisasi,
dari pekerjaan. faktor individu) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan)
Variabel dan Metode Analisis Data Pengambilan Sampel
Penelitian ini memiliki tiga variabel bebas yaitu Untuk mengetahui berapa jumlah sampel yang akan
faktor lingkungan (X1), faktor organisasi (X2), dan faktor diteliti digunakan tingkat signifikan 5%. Dengan
individu (X3), karena ketiga variabel tersebut berpengaruh menggunakan rumus Slovin:
terhadap kinerja karyawan.dan satu variabel terikat. n = N........
adalah kinerja karyawan (Y). 1+ Ne2
Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive
diperoleh nilai n= 40
sampling yaitu pemilihan sampling secara sengaja yang
terdiri dari staf karyawan PT.Tonga Tiur Putra Identitas Data Responden
a. Jenis Kelamin Responden
Metode Analisis Data yang digunakan adalah:
Tabel 1. Jenis Kelamin
(1) Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
individu terhadap kinerja karyawan; (2) Korelasi ganda 1 Laki-laki 29 83,33
untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan, 2 Perempuan 11 16,67

faktor organisasi, dan faktor individu terhadap kinerja Jumlah 40 100


Sumber: PT.Tonga Tiur Putra
karyawan. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa laki-laki sebanyak
Pada penelitian ini uji validitas digunakan untuk 83,33% dan perempuan sebanyak 16,67%.
mengetahui pengaruh antara variabel X 1 (faktor
lingkungan) , variabel X2 (faktor organisasi),dan variabel b. Usia Responden
Tabel 2. Usia Responden
X3 (faktor individu) terhadap variabel Y (kinerja karyawan). No Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)
Selanjutnya melihat butir itu valid atau tidak valid 1 20 - 25 24 70
digunakan patokan 0,3 dan dibandingkan dengan angka- 2 26 - 30 81 6,67
3 31 - 35 5 10
angka yang ada pada kolom Corrected Item-Total 4 36 - 40 3 3,33

Correlation. Bila angka korelasi yang terdapat pada Jumlah 40 100


kolom kolom Corrected Item-Total Correlation Sumber: PT.Tonga Tiur Putra

WIDYA 26 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
c. Pendidikan Responden Belahan Genap Sig.(2-tailed) .058
Tabel 3. Pendidikan Responden N 20 20

No Pendidikan Jumlah Persentase (%) Total Skor Pearson Correlation .648* 1


Belahan Ganjil Sig.(2-tailed) .058
1 SLTA 2 3,33 N 20 20
2 D -1 5 6,67
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
3 D -3 5 6,67 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
4 S -1 28 83,33
Dari hasil uji realibilitas dengan menggunakan tehnik
Jumlah 40 100
Sumber: PT.Tonga Tiur Putra belah dua (Split Half) dari Spearman Brown diperoleh
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan ri = 0,786. Hal ini berarti bahwa realibilitas untuk
yang terbanyak adalah S1 (83,33%), kemudian D-1 dan keseluruhan data adalah 0,786 dan data tersebut sudah
D-3 (6,67%) dan SLTA (3,33%) reliable (konstan/tetap). Hasil r tabel (0,648) , dari hasil
Pengukuran Validitas dan Realibilitas r hitung ( 0,786) maka instrumen tersebut layak untuk
Uji validitas adalah untuk mengetahui pengaruh digunakan dalam penelitian.
antara variabel X1 (faktor lingkungan), variabel X2 (faktor Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linier Berganda
organisasi), dan variable X3 ( faktor individu ) dengan Untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel
variable Y (kinerja karyawan) apakah ada keselarasan lingkungan, variabel organisasi, dan variabel individu
antar butir. Selanjutnya melihat butir itu valid atau tidak, secara individual (parsial) terhadap kinerja karyawan
dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara dapat dilihat pada tabel 5 A berikut:
skor butir dengan total. Bila nilai korelasi di bawah 0,3 Tabel 5 A. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Standardized
maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tidak Coefficient Coefficient T Sig
valid sehingga perlu diperbaiki atau dibuang karena tidak
Std.
selaras dengan butir lain. Jika nilai korelasi di atas 0,3 B Error Beta
maka butir instrumen tersebut valid. (constant) 31,611 ,778 40,625 ,000
Dari hasil pengolahan data instrumen faktor Zscore(LING) ,795 ,866 ,158 ,917 ,364
Zscore (ORG) 3,138 ,856 ,6233 ,668 ,001
lingkungan ( X1) didapatkan satu angka di bawah 0,3 Zscore(Ind) 1,073 ,539 ,213 1,992 ,052
yaitu sebesar 0,13, maka butir pertanyaan tersebut ABSdes_lin 1,680 1,062 ,2491 ,582 ,120
ABSdes_org -1,021 1,031 -,132 -,991 ,327
dikatakan tidak valid. Pengolahan data instrument faktor Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
organisasi (X2) didapatkan satu angka dibawah 0,3 yaitu
sebesar 0,02, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan Hasil koefisien faktor lingkungan sebesar 0,795,
tidak valid.Pengolahan data instrument faktor individu ini berarti setiap perubahan faktor lingkungan sebesar
(X3) didapatkan 2 angka di bawah 0,3 yaitu sebesar 0,11 1% akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,795.
dan 0,10, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak Nilai t hitung sebesar 0,917 pada tingkat signifikansi
valid.Pertanyaan yang tidak valid adalah pertanyaan 0,364 yang berarti tidak signifikan karena lebih besar
nomor 5,14, 21, dan 29. dari 0,05. Sehingga dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa
faktor lingkungan secara individual tidak mempunyai
Uji Realibilitas pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan tehnik Koefisien regresi organisasi sebesar 3,138
belahan dua (Split Half). Rumus yang digunakan adalah: menyatakan bahwa setiap perubahan faktor organisasi
ri = 2 rb sebesar 1% akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar
1 + rb 3,138. Nilai t hitung sebesar 3,668 pada tingkat signifikansi
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Correlations
0,001 yang berarti signifikan karena lebih rendah dari
Total Skor Total Skor
Belahan Belahan 0,05. Sehingga dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa
Genap Ganjil variabel organisasi secara individual mempunyai
Total Skor Pearson Correlation 1 .648* pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

WIDYA 27 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
Koefisien regresi individu sebesar 1,073 menyatakan adalah sebesar 0,742. Hal ini menunjukkan bahwa
bahwa setiap perubahan faktor individu sebesar 1% variabel tersebut mempunyai interpretasi yang kuat di
akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 1,073. antara variabel lainnya.
Nilai t hitung sebesar 1,992 pada tingkat signifikansi d. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari variabel
0,052 yang berarti signifikan karena sama dengan 0,05. pengaruh faktor lingkungan, organisasi, dan individu
Sehingga dari hasil uji t dapat dikatakan bahwa variabel terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,561. Hal
individu secara individual mempunyai pengaruh signifikan ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut dan
terhadap kinerja karyawan. pengaruhnya secara bersama-sama terhadap kinerja
Hasil Perhitungan Analisis Korelasi Ganda karyawan memiliki interpretasi yang sedang.
Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS
Hasil Pengujian Hipotesis Antar Varibel
17.00 dapat dilihat pada tabel 5 B, berikut:
1. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Lingkungan
Tabel 5 B. Correlation
Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja Faktor
Rumusan hipotesa:
Lingkungan Organisasi Individu H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Pearson kinerja 1.000 .317 .624 .742 faktor lingkungan terhadap lingkungan kerja karyawan)
Correlation faktor lingkungan .317 1.000 .027 .019
.624 .027 1.000 .069
H1 : p # 0 (ada pengaruh yang signifikan antara faktor
faktor organisasi
faktor individu .742 .019 .069 1.000 lingkungan terhadap kinerja karyawan)
Hasil yang diperoleh t hitung (2,171) > t tabel (2,024)
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada
interpretasi dari masing –masing faktor maupun pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor
interpretasi dari pengaruh ketiga faktor seara bersama- lingkungan terhadap kinerja karyawan.
sama sebagai berikut: 2. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan
Tabel 6. Hasil Analisis Korelasi
Rumusan hipotesa:
Variabel r hitung Interpretasi
H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Pengaruh faktor lingkungan terhadap
faktor organisasi terhadap kinerja karyawan)
kinerja karyawan 0,317 Rendah
Pengaruh faktor organisasi terhadap H1 : p # 0 (ada pengaruh yang signifikan antara faktor
kinerja karyawan 0,624 Sedang
organisasi terhadap kinerja karyawan)
Pengaruh faktor individu terhadap
kinerja karyawan 0,742 Kuat Hasil yang diperoleh t hitung (6,299) > t tabel (2,024)
Pengaruh faktor lingkungan, organisasi,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada
dan individu secara bersama-sama
terhadap kinerja karyawan 0,561 Sedang pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi
terha dap kinerja karyawan.
a. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari variabel 3. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Individu Terhadap
pengaruh faktor lingkungan terhadap kinerja karyawan Kinerja Karyawan
adalah sebesar 0,317. Hal ini menunjukkan bahwa Rumusan hipotesis:
variabel tersebut mempunyai interpretasi yang rendah H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
di antara varabel lainnya. faktor individu terhadap kinerja karyawan)
b. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari variabel H1: p #0 ( ada pengaruh yang signifikan antara faktor
pengaruh faktor organisasi terhadap kinerja karyawan individu terhadap kinerja karyawan)
adalah sebesar 0,624. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil yang diperoleh t hitung (10,177) > t tabel (2,024)
variabel tersebut mempunyai interpretasi yang sedang maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada
diantara variabel lainnya. pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor individu
c. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari variabel terhadap kinerja karyawan.
pengaruh faktor individu terhadap kinerja karyawan

WIDYA 28 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012


EKONOMI
4. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor 3. Sedangkan faktor individu mempunyai pengaruh yang
Organisasi, dan Faktor Individu Secara Bersama- kuat terhadap kinerja karyawan.
sama Terhadap Kinerja Karyawan 4. Faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor individu
Rumusan hipotesis: berengaruh secara bersama-sama yang sedang
H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara terhadap kinerja karyawan.
faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor individu
terhadap kinerja karyawan) Saran-Saran
H1 : p # 0 ( ada pengaruh yang signifikan antara faktor 1. Perlu adanya perbaikan kondisi individu agar karyawan
lingkungan, faktor organisasi, dan faktor individu terhadap dapat termotivasi untuk menghasilkan kinerja yang baik.
kinerja karyawan) 2. Perlu menanamkan rasa memiliki bersama (sense of
Hasil yang diperoleh F hitung (8,467) > F tabel belonging) kepada semua karyawan bahwa perusahaan
(2,83) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ini milik bersama untuk meningkatkan kinerjanya.
secara bersama-sama ada pengaruh yang positif dan DAFTAR PUSTAKA
Edy, Soetrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
signifikan antara faktor lingkungan, faktor organisasi, Kencana,Jakarta, 2009
dan faktor individu terhadap kinerja karyawan. Gregson, Terry, Life Without Stress, Prestasi Pustakaraya, Jakarta,
2007
J.Siamnjuntak Payaman,, Manajemen dan Evaluasi Kinerja,Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2009
PENUTUP Meltzer Deborah, Strategi Mengelola Stres,Prestasi Pustakaraya,
Kesimpulan Jakarta, 2006
Moeheriono, Pengukur Kinerja Berbasis Kompetensi,Ghalia
1.Setiap perubahan faktor lingkungan, faktor organisasi Indonesia,Jakarta, 2009
Robbins,P.Stephen, Perilaku Organisasi,,Indeks Gramedia Group,
dan faktor individu akan meningkatkan kinerja karyawan Jakarta, 2003
2. Terdapat pengaruh yang rendah antara faktor Simamora Henry , Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Kencana, Jakarta, 2004
lingkungan dan pengaruh yang sedang antara faktor http://www. Google.co.id
organisasi terhadap kinerja karyawan. Sedangkan faktor

KEMAMPUAN DALAM

MENGELOLA PIKIRAN

SECARA BAIK

DAPAT TERHINDAR

DARI STRES
WIDYA 29 Tahun 29 Nomor 321 Juli - Agustus 2012

Anda mungkin juga menyukai