Anda di halaman 1dari 82

Gender/ Diagnosis TTD Nama

No Tanggal Nama Diagnosis Perawatan


Umur Banding Supervisor PPDGS
42. 3 Eka P/22 Iritasio Fibroma Mucocele 1.KIE RKI LM
Desember Mardian tahun etcausa tergigit  Menjelaskan temuan oral dan
2019 a tatalaksananya
 Mengedukasi pasien untuk menjaga oral
hygiene dengan sikat gigi 2x/hari pagi
setelah sarapan dan malam sebelum
tidur
 Mengedukasi pasien untuk konsumsi
sayur setiap hari 1 porsi dan
meningkatkan frekuensi air putih
2jam/hari
2.Tatalaksana iritasio fibroma
 Menghentikan kebiasaan buruk
mengigit bibir yang terdapat lesi
 Rujuk ke Sp. BM untuk dilakukan
tindakan pembedahan berupa eksisi
 Grinding cusp gigi 12 dan 13

43. 3 Magdale P/40 Cheilosis 1.KIE RKI LM


Desember na Juliati tahun • Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
2019 • Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral
hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur)
2.Tatalaksana iritasio fibroma
• R/ vaselin album jar no. I
S 3 dd 1 (oles tipis pada bibir)
• Menginstruksikan untuk meningkatkan
frekuensi air putih 2jam sekali
44. 6 Hui In P/ 51 1. KIE AKA LM
Desember Irawan tahun Susp. Oral Lichenoid  Menjelaskan temuan oral dan tatalaksana
2019 Reaction Amalgam  Menjaga oral hygiene dengan sikat gigi
Induced 2x/hari
2. Tatalaksana susp oral lichenoid reaction
amalgam induced
 Mengganti tambalan amalgam dengan
tambalan lain pada gigi 46, 38, 37, 36, 35
 R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml fl
No. I
S 2 dd 10 ml col loris
 Rujuk ke spesialis penyakit mulut
45. 10 Sarifah P/19 SAR Mayor dan Ulkus 1. KIE RKI LM
Desember tahun Cheilosis traumatic • Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
2019 dan • Menjelaskan untuk tetap memperhatikan
Cheilitis oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
• Meningkatkan asupan air putih (2x/hari)
setiap 2 jam minum air putih, makan daging
ikan dana yam 1 porsi / hari.

2.Tatalaksana SAR Mayor


R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml fl No.
I
S 3 dd 10 ml (rendam 2-3 menit, buang)

3. Tatalaksana Cheilosis
R/ Vaseline album 20 gr No I
S 2 dd 1 (oles tipis bibir)
46. 10 Nurul P/29 Ulkus Traumatik SAR 1. KIE RKI LM
Desember Ramadan Mayor  Menjelaskan temuan oral dan
2019 ti tatalaksananya
 Instruksi menjaga oral hygiene dengan sikat
gigi 2x sehari pada pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur serta menyikat lidah
(10-15tarikan/hari)
 Instruksi untuk konsumsi daging, ikan,
ayam 1 porsi/hari

2. Tatalaksana Ulkus Traumatik;


R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml
fl No. I
S 3 dd 10 ml (rendam 2 menit, rendam 1
menit, buang)
47 13 Mulyadi L/54 Smoker’s Melanosis Racial 1. KIE AKA LM
Desember Grade IV, Stomatitis Pigmentati  Menjelaskan temuan oral dan
2019 Nikotina, Alveolar on tatalaksananya
Ridge Keratosis  Instruksi sikat gigi 2x sehari, pagi
setelah sarapan dan malam sebelum
tidur
 Instruksi untuk sikat lidah (10-15x/hari)
 Instruksi untuk konsumsi buah 1x/hari

2. Tatalaksana Smoker’s Melanosis dan


Stomatitis Nikotina
 Edukasi pasien untuk mengurangi dan
berhenti merokok
 Edukasi pasien untuk mengenal bahaya
merokok pada rongga mulut dan
sistemik
 Pro observasi 6 bulan, jika ingin
mengembalikan warna jaringan normal
dapat melakukan ablasi  rujuk
spesialis periodonsia

3. Tatalaksana Alveolar Ridge Keratosis


 Eliminasi trauma  pemasangan gigi
tiruan  pro prostondonsia
48 13 Joceline P/23 SAR minor Ulkus 1. KIE AKA LM
Desember Angela predisposisi trauma traumatik  Menjelaskan temuan oral dan
2019 Cheilosis tatalaksananya
 Instruksikan untuk menjaga oral
hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi
setelah sarapan dan malam sebelum
tidur) dan sikat lidah (10-15
tarikan/hari)
 Instruksikan pasien untuk berhati-hati
saat makan
 Instruksikan pasien untuk konsumsi
buah dan sayur satu porsi per hari
2. Tatalaksana SAR Minor
R/chlorhexidine gluconate 0,2% 60ml fl
No.1
S 2 dd 1 10ml (kompres lesi setelah sikat
gigi dengan kassa slama 1-2 menit, 30
menit setelahnya tidak
makan/minum/kumur
R/kassa steril box No.1
s.u.c
3. Tatalaksana Cheilosis
R/Vaseline album 20gr jar no.I
S 3 dd 1 (oles tipis pada bibir dengan jari
bersih)
Meningkatkan konsumsi air 8 gelas/hari
dengan frekuensi minum per 2 jam

49 13 Dina FH p/24 Thermal mucosal burn 1. KIE


Desember - Menginformasikan temuan oral (bibir bawah
2019 kering, pipi dalam terdapat garis putih,pada
punggung lidah terdapat garis putih, daerah
kemerahan pada langit-langit) dan
tatalksananya.
- Menginstruksikan pasien untuk menjaga
oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur) &
sikat lidah (10-15 tarikan/hari)
- Meningkatkan konsusmsi air putih minimal
8 gelas per hari dengan frekuensi minum per
2 jam & makan buah 1 porsi per hari
2. Tatalaksana thermal mucosal burn
R/ Alloclair plus gel 8 ml jar No I
S 2 dd 1
(Oles pada lesi dengan jari yang bersih,
lesi dikeringkan terlebih dahulu , 30 menit
setelahnya tidak makan/minum/kumur.)
Instruksikan pasien untuk tidak maakn
makanan panas , pedas dan keras sampai
lesi sembuh

50 27 Bunga P/21 SAR Minor, cheilosis Ulkus 1. KIE AKA LM


Desember Jinan traumatiku a. Menginformasikan temuan oral
2019 Sari s, cheilitis (bibir batas dan bawah kering,
lapisan putih tipis pada punggung
lidah, jejas gigi pada pinggiran lidah,
lipatan pada dasar lidah, garis putih
di pipi dalam kanan dan kiri,
sariawan pada bibir bawah) dan
tatalkasananya.
b. Menjelaskan kepada pasien untuk
sikat gigi 2x/hari pagi sesudah
sarapan dan malam sebelum tidur
serta membersihkan lidah
2. Tatalaksana SAR Minor:
a. R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 60
ml fl No. I, S 2 dd kompres (1
menit), 30 menit setelah sikat gigi
b. R/ kassa steril box no. I
Suc
c. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
1 porsi per hari
3. Tatalaksana cheilosis:
a. R/ Vaseline album 20 gr jar no I, S 3
dd 1 (oles tipis dengan jari bersih)
b. Perbanyak konsumsi air putih
>2L/hari dengan frekuensi setiap 2
jam

51 27 Jemmy L/22 SAR Minor, frictional Ulkus 1. KIE: AKA LM


Desember keratosis, cheilosis, traumatik, a. Menjelaskan temuan oral, diagnosa,
2019 tonsilitis leukoplaki dan tatalaksana kepada pasien
a, cheilitis b. Meminta pasien untuk tetap menjaga
OHnya dengan menyikat gigi yang
benar dan rutin 2x/hari (pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur),
serta flossing rutin.
2. Tatalaksana SAR Minor:
a. R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150
ml fl No. I, S2dd 10 ml coll oris
(kumur – rendam 1 menit – buang), 30
menit setelahnya tidak
makan/minum/kumur
b. Mengganti sikat gigi dengan kepala
yang lebih kecil
c. Meningkatkan konsumsi buah dan
sayur 1 porsi 1 hari
d. Meningkatkan istirahat tidur malam 8
jam/hari
3. Tatalaksana frictional keratosis: observasi
selama 6 bulan, bila tidak ada perbaikan,
rujuk ke ortho untuk perbaikan lengkung
gigi
4. Tatalaksana cheilosis: konsumsi air putih
>2L/hari dengan frekuensi setiap 2 jam
5. Tatalaksana tonsilitis: rujuk ke THT
52 3 Januari Coriza P/31 SAR minor, cheilosis Ulkus 1. KIE AKA LM
2019 Irhamna traumatikus - Menjelaskan temuan oral berupa
, cheilitis 1. Bibir atas kering
Bibir bawah kering dan
mengelupas
2. Pipi kanan dan kiri terdapat garis
tebal
3. Bitnik merah pada pipi dalam
kanan
4. Sariawan pada bibir bawah dan pipi
dalam kanan
5. Lapisan putih tebal pada punggung
lidah
- Instruksikan tetap mempertahankan
oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari
(pagi setelah sarapan & malam
sebelum tidur) dan sikat lidah
- Instruksikan tidak minum kopi
dan/atau teh saat setelah makan
2. Tatalaksana SAR
- R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% 150
ml fl. No. I
S coll oris 3 dd 10 ml
Instruksi: kumur selama 1 menit lalu
buang. Jangan makan, minum, dan
berkumur dalam 30 menit setelah
pemakaian obat kumur chlorhexidine
- Multivitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
R/ Surbex Z tab No. X
S 1 dd 1
- Manajemen stress:
- Menghindari/mengurangi pekerjaan
yang melelahkan dan membuat
stress
- Menambah kegiatan lain seperti
olahraga ringan dan kegiatan yang
menghibur
- Menghaluskan cusp distobuccal gigi 37
yang tajam
3. Tatalaksana cheilosis
- Meningkatkan frekuensi minum per 2
jam dengan jumlah total per hari > 2 L
4. Tatalaksana lesi traumatic
- Observasi 6 bulan untuk melihat
apakah lesi berkurang
- Cusp gigi 17 dilakukan penghalusan

53 7 Januari Putri Sari P/23 Susp. Halitosis  Xerostomi 1. KIE: RKI LM


2020 Dewi Hiposalivasi a a. Menjelaskan temuan oral, diagnosa,
Tarigan dan tatalaksana kepada pasien
b. Menginstruksikan pasien untuk tetap
mempertahankan oral hygiene dengan
menyikat gigi yang benar dan rutin
2x/hari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur).
2. Tatalaksana Susp. Halitosis 
Hiposalivasi:
a. R/ NaCl 0,9% 500 ml fl No. I, S4dd
10 ml coll oris (kumur – rendam 1
menit – buang), 30 menit setelahnya
tidak makan/minum/kumur
b. Memperbanyak minum air putih > 2
liter/hari dengan frekuensi 2 jam.
c. Menghisap di ujung bibir buah-buah
asam (jeruk, apel, dll).
d. Mengunyah permen yang tidak
mengandung gula (xylitol).
54 3 januari Yadu L/43 Smokers melanosis, 1. KIE RKI LM
2020 Haryadi frictional keratosis, a. Menjelaskan temuan oral dan
cheilosis tatalaksana
b. Meningkatkan oral hygiene
dengan sikat gigi 2 kali sehari
(pagi sete;ah sarapan dan malam
sebelum tidur)
2. Tatalaksana smokers melanosis
a. Instruksi mengurangi atau
menghentikan merokok
b. Menjelaskan temuan bahaya
merokok dalam rongga mulut
dan sistemik
c. Jika pasien ingin
mengembalikan warna normal
ginginva maka dilakukan ablasi
dan rujuk periodontist
d. Bsrevasi 6 bulan, untuk melihat
perbedaan
3. Tatalaksana cheilosis
a. Mengningkatkan konsumsi air
putih >2 liter setiap hari,
frekuansi minum per 3 jam
4. Tatalaksana frictional kertosis
a. Menghaluskan cusp gigi yang
tajam
b. Observasi 6 bulan untuk melihat
apakah berkurang
55. 3 Januari Yadi L/58 Denture Stomatitis, 1. KIE AKA LM
2020 Gunara Smoker’s Melanosis , - Menjelaskan temuan oral & tatalaksana
Ulkus Traumatik - Menginstruksikan sikat gigi 2x sehari
dan sikat lidah (pagi setelah sarapan &
malam sebelum tidur)
- Meningkatkan konsumsi sayur dan
buah
- Menjelaskan cara pemakaian obat
2. Tatalaksana Denture Stomatitis
- Pemberian chlorhexidine gluconate
0,2% 150ml fl no 1 ( S. 2 DD 10 ml
Coll Oris)
3. Tatalaksana Smoker’s melanosis
- Instruksikan menghentikan kebiasaan
merokok
- Observasi 6 bulan
- Menjelaskan bahaya merokok dalam
rongga mulut dan sistemik
4. Tatalaksana Ulkus Traumatik
- Pemberian chlorhexidine gluconate
0,2% 150ml fl no 1 ( S. 3 DD 10 ml
rendam,kumur buang kurang lebih 1
menit)
5. Pro-perio  ablasi, jika ingin
mengembalikan warna normal gingiva
56. 3 Januari Sela P / 22 Oral Mucocele, 1. KIE
2020 Natasha Cheilosis - Menjelaskan temuan oral dan
tatalaksana
- Mempertahankan oral hygiene dengan
sikat gigi 2x sehari (pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur)
2. Tatalaksana Oral mucocele
- Observasi 6 bulan untuk melihat
perubahan
- Instruksikan untuk menghentikan
kebiasaan menggigit bibir
3. Tatalaksana Cheilosis
- Instruksikan minum air putih >2L/hari,
frekuensi per 2 jam minum

57. 14 Januari Ligar P/22 SAR Minor Ulkus 1. KIE II LM


2020 Galarliya tahun predisposisi trauma, traumatic, - Menjelaskan temuan oral dan
sa Frictional keratosis, leukoplaki tatalaksana
Cheilosis a, cheilitis - Mempertahankan oral hygiene dengan
sikat gigi 2x sehari (pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur)
- Instruksikan pasien untuk perbaikan
pola makan 3x sehari, dan
meningkatkan asupan air putih 2 liter
perhari dengan frekuensi per 2 jam
2. Tatalaksana SAR Minor
- Selective grinding cusp gigi 47 yang
tajam
- Melapisi wax pada alat ortodonti
lepasan
- R/ Kenalog in orabase 0,1% 5 gr jar No.
1
S 3 dd 1 gr (oles tipis pada lesi dengan
jari yang bersih)
3. Tatalaksana Frictional Keratosis
- Instruksikan pasien untuk
menghilangkan kebiasaan menggigit
pipi
4. Tatalaksana Cheilosis
- meningkatkan asupan air putih 2 liter
perhari dengan frekuensi per 2 jam
58. 14 Januari Shovy L/22 Smoker’s Melanosis Pigmentas 1. KIE II LM
2020 Suha tahun i Rasial - menjelaskan temuan oral berupa lapisan dan
Naulia ceruk pada panjang lidah, warna hitam pada
gingiva, warna hitam pada bibir bawah dalam;
serta tatalaksananya
- menjelaskan cara menjaga oral hygiene 
sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur)
-meningkatkan asupan buah dan sayur,
daging/ikan/ayam setiap hari 1 porsi dan air
putih .2L/hari frekuensi per 2 jam
2. Tatalaksana smoker’s melanosis
- instruksi untuk berhenti merokok
- menjelaskan bahaya merokok dalam rongga
mulut dan sistemik
- jika ingin mengembalikan warna normal
gingiva  ablasi (rujuk periodontis)
5. - observasi 6 bulan, untuk melihat
perubahan gusinya
59. 10 Januari Ghina P/24 Cheilosis 1.KIE AKA LM
2020 Sharfina tahun • Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
• Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral
hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur)
2.Tatalaksana
• R/ vaselin album jar no. I
S 3 dd 1 (oles tipis pada bibir)
 R/ Nacl 0,9 % 500ml fl. No I
S 4 dd 10 ml kompres dengan kassa
steril
 Kompres dengan Nacl kurang lebih 1
menit, lalu oleskan Vaselin album
dengan jari yang bersih dengan kassa
steril
• Menginstruksikan untuk meningkatkan
frekuensi air putih 2jam sekali
60 17 Januari Al Fachri L/17 th Smoker’s Melanosis Pigmentas 1. KIE RKI LM
2020 grade III i Rasial - menjelaskan temuan oral berupa lapisan dan
Cheilosis ceruk pada panjang lidah, warna hitam pada
Morsicatio Buccarum gingiva, warna hitam pada bibir bawah dalam;
Fistula serta tatalaksananya
Friksional keratosis - menjelaskan cara menjaga oral hygiene 
sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur) dan sikat lidah (10-15
tarikan/hari)
-meningkatkan asupan buah dan sayur,
daging/ikan/ayam setiap hari 1 porsi dan air
putih 2L/hari frekuensi per 2 jam

2. Tatalaksana smoker’s melanosis


- instruksi untuk berhenti merokok
- menjelaskan bahaya merokok dalam rongga
mulut dan sistemik
- jika ingin mengembalikan warna normal
gingiva  ablasi (rujuk periodontis)
- observasi 6 bulan, untuk melihat perubahan
gusinya

3. Tatalaksana Cheilosis
-menghentikan kebiasaan buruk menggigit dan
menjilat bibir
-konsumsi air putih 2L/hari frekuensi per 2 jam

4. Tatalaksana morsicatio buccarum


-menghentikan kebiasaan buruk menggigit pipi
-observasi selama 6 bulan untuk melihat
perkembangan lesi

5. Tatalaksana fistula
-ekstraksi gangren radiks gigi 26rujuk ke
bedah mulut

6. Tatalaksana friksional keratosis


-asah gigi 18 bagian distobukal yang tajam
URAIAN:

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 42/Eka Mardiana/P/22thn/01-11-26-58/drg. Ratna Kumala Indrastiti, Sp.PM/ Shovy

ANAMNESA

Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan pada bibir bawah kanan sejak 3 bulan yang lalu, tidak merasa sakit (VAS 2). Sebelumnya pernah tergigit. Sudah pernah
berobat ke dokter umum, diberikan cream triamcinolone acetonide yang dioles 1x sehari sebelum tidur dan diberikan vitamin C sudah habis diminum. Awalnya sariawan kecil
yang terasa sakit, namun karena tergigit lagi jadi semakin besar. Pasien merasa tidak ada perubah dengan menggunakan obat tersebut. Sariawan 1-3x/setahun. Pasien sehari-
hari konsumsi buah, daging/ikan, namun tidak suka sayur (1x seminggu). Minum air putih 2L/hari dan makan 2-3x/hari. Riwayat keluhan serupa disangkal. Pasien baru
pertama kali mengalami hal ini, 1 minggu yang lalu berdarah karena tergigit lagi. Pasien lebih sering berada dalam ruangan.Pasien seorang mahasiswa teknik. Riwayat
penyakit sistemik yaitu maag. Riwayat sistemik keluarga yaitu maag (mama), diabetes (papa). Riwayat hospitalisasi, obat, dan makanan disangkal. Kebiasaan buruk
disangkal, namun sejak ada lesi mulai mengjilat bibir bawah.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit


Lainnya :

Lain-lain : bibir atas dan bawah kering dan deskuamasi

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

t.a.k

Mukosa labial : lesi pembesaran jaringan berupa nodul ukuran 7-8mm, bentuk bulat, fluktuasi (-), konsistensi kenyal, sama dengan jaringan, batas jelas, region 42-43

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih kuning seluruh permukaan Tounge coating indeks total (winkel) : 9

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k
lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : macula kehitaman region 33-44, 14-23

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Bibir atas dan bawah: kering, deskuamasi

2. Makula kehitaman pada gingiva region 14-23 dan 33-44  pigmentasi rasial

3. lesi pembesaran jaringan berbentuk nodul dengan diameter 7-8mm, batas jelas, bentuk bulat, konsistensi padat, warna sewarna dengan jaringan, nyeri tekan (-), pada
mukosa labial region 42-43

DIAGNOSIS

Iritasio fibroma et causa tergigit

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1.KIE
• Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
• Mengedukasi pasien untuk menjaga oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
• Mengedukasi pasien untuk konsumsi sayur setiap hari 1 porsi dan meningkatkan frekuensi air putih 2jam/hari
2.Tatalaksana iritasio fibroma
• Menghentikan kebiasaan buruk mengigit bibir yang terdapat lesi
• Rujuk ke Sp. BM untuk dilakukan tindakan pembedahan berupa eksisi
• Grinding cusp gigi 12 dan 13

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 43/Magdalena Juliati/P/40thn/01-11-13-82/drg. Ratna Kumala Indrastiti, Sp.PM/Hanna

ANAMNESA

Pasien datang dengan keluhan gusi berdarah saat menyikat gigi sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan gusi yang agak kehitaman. Pasien mengaku memiliki
kebiasaan merokok sejak 3 tahun yang lalu. Pasien merokok 3 batang/hari. Jenis rokok sampoerna. Pasien mengaku keluarga juga memiliki keluhan gusi kehitaman yang
sama dengan pasien. Pasien sikat gigi x/hari saat pagi dan malam sebelum tidur. Pasien minum air putih 2 liter/hari dan rutin mengonsumsi sayur dan buah. Riwayat
hospitalisasi, kesehatan sistemik, kesehatan sistemik keluarga, alergi obat, dan makanan disangkal.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir atas dan bawah kering dan deskuamasi

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : sedang


Stain : ada

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : subgingiva dan supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi penebalan epitel berupa garis sejajar oklusal warna translusen, regio posterior s/d komisura, tidak dapat diseka

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih seluruh permukaan Tounge coating indeks total (winkel) : 9

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Penonjolan tulang rahang atas 1 lobus torus palatinus

2. Bibir atas dan bawah : kering, deskuamasi

3. Lesi penebalan epitel berupa garis sejajar oklusal, tidak dapat dihapus, warna translusen, dari posterior s/d komisura di mukosa bukal kanan dan kiri  linea alba

DIAGNOSIS

Cheilosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1.KIE
• Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
• Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
2.Tatalaksana iritasio fibroma
• R/ vaselin album jar no. I
S 3 dd 1 (oles tipis pada bibir)
• Menginstruksikan untuk meningkatkan frekuensi air putih 2 jam sekali
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 44/Hui In Irawan/P/51thn/01-11-27-66/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Saint

ANAMNESA

Pasien wanita berusia 51 tahun datang dengan keluhan terdapat karang gigi dan ingin dilakukan skeling. Pasien juga merasakan terdapat sesuatu di pipi sebelah kanan
belakang. Lesi sudah ada sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya lesi juga pernah muncul dipipi sebelah kiri. Biasanya lesi menghilang dalam 1 minggu. Sebelum lesi muncul,
tidak terdapat lentingan, tidak demam. Lesi belum pernah diobati. Konsumsi air 2L//hari, makan 2x/hari (siang dan malam). Pasien jarang konsumsi buah dan daging merah.
Pasien tidak merasakan kesulitan makan. Ke dokter gigi 2 tahun yang lalu untuk skeling, tamblan bawah kiri 10 tahu, rasa sakit luka hanya muncul disebelah kiri (tidak
berpindah) karena ada tambalan lepas (amalgam) sejak itu luka muncul. Ada riwayat rambut rontok, ada ngilu disendi tangan kiri. Riwayat sariawan 4-5x/ tahun. Riwayat
penyakit terdahulu adalah maag, riwayat hospitalisasi karena deman dan diare, pasien mengaku memiliki alergi obat penisilin. Riwayat sistemik keluarga disangkal.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : buruk

Stain : ada

Debris : ada
Plak : ada

Kalkulus : subgingiva dan supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi putih bentuk plak, ireguler, ukuran 6x7 mm, batas jelas, disertai warna putih dan eritem, nyeri tekan (-)), regio 17; eritema, batas jeals, ukuran ±
1 mm

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/


v sedang/berat Jumlah 3

ventral: Pelebaran pembuluh darah

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Lesi putih bentuk plak, ireguller, ukuran 6x7 mm, batas jelas, disertai warna putih dan eritem, nyeri tekan (-), regio 17, pada mukosa bukal kanan
2. Pada mukosa bukal kiri terdapat eritem, regio 37, batas jelas, ukuran ± 1 mm
3. Pada dorsum lidah terdapat coating putting pada 2/3 posterior  tongue coating
4. Pada dorsum lidah terdapat fissure, jumlah 3  fissure tongue
5. Pada ventral lidah terdapat pelebaran pembuluh darah  varikositas
6. Bibir kering deskuamasi

DIAGNOSIS

Susp. Oral lichenoid reaction amalgam induced

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1.KIE
• Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
• Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
2.Tatalaksana oral lichenoid reaction amalgam induced
• Mengantikan tambalan amalgam dengan tambalan lain pada gigi 46, 38, 37, 36, 35
• R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150ml fl No. I
S 2 dd 10 ml col loris
• Rujuk ke spesialis penyakit mulut
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 45/Sarifah/P/19thn/01-11-27-81/drg. Ratna Kusuma Indrastiti, Sp.PM/Florencia

ANAMNESA

Pasien wanita berusia 19 tahun datang dengan keluhan terdapat sariawan pada mulut di bawah lidah karena tertusuk tepi kertas foto yang tajam saat foto rontgent gigi di salah
satu klinik di Cilegon, sejak 5 hari yang lalu (VAS 6). Sariawan tersebut terasa nyeri saat makan. Pasien juga merasakan terdapat sariawan lain bawah lidah sejak 1 minggu
yang lalu (VAS 4), dan tidak dikethui penyebabnya. Sariawan lain juga muncul di dekat gigi kiti bawah belakang karena tergigit namun sekarang sudah sembuh dan tidak
putih lagi. Pasien memiliki riawayat sariawan berulang (1-2 bulan sekali), dan tempatnya berpindah-pindah dan waktunya tidak menentu. Sebelum lesi muncul, tidak terdapat
riwayat demam dan tidak ada penurunan berat badan. Lesi belum pernah diobati. Saat ini pasien sedang batuk sejak 5 hari lalu dan sedang minum obat dari apotek. Pasien
belum pernah mengobati sariawan tersebut. Konsumsi air 1,5L/hari, makan 2x/hari (siang dan malam). Pasien jarang konsumsi daging (2 kali/minggu). Pasien pernah ke
dokter gigi hanya untuk konsultasi giginya yang berlubang. Riwayat penyakit terdahulu disangkat, riwayat hospitalisasi disangkal, riwayat alergi disangkal. Riwayat sistemik
keluarga ada yaitu ayah sedang dalam pengobatan penyakit TBC.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : teraba lunak dan sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya : t.a.k

Lain-lain :bir atas dan bawah kering


PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : tidak ada

Plak : tidak ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Regio 46-47 dan regio 36-37

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 5

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah :-

ventral: t.a.k

lateral: lesi kehilangan integritas berupa ulser, single, iregular, batas jelas, ukuran 4 mm x 3 mm, dikelilingi daerah eritema, dasar putih kekuningan,
regio 45.

Dasar mulut : lesi kehilangan integritas berupa ulser, multipel, iregular, batas jelas, ukuran 1,5cm x 0,5cm, dikelilingi daerah eritema, dasar putih kekuningan,
disertai peninggian 3 mm, regio 44-46.
Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Pada mukosa bukal kanan dan kiri terdapat lesi penebalan epitel berupa jejas gigi, sejajar oklusal, sewarna dengan jaringan sekitar, tidak dapat diseka, regio 36-37
serta 46-47, batas jelas cheek biting
2. Pada dorsum lidah terdapat coating putting pada 2/3 posterior  tongue coating
3. Pada lateral lidah kiri terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser, single, iregular, batas jelas, ukuran 4mm x 3mm, dikelilingi eritema, dasar putih kekuningan,
regio 45.
4. Pada dasar mulut terdapatlesi kehilangan integritas berupa ulser, multipel, iregular, batas jelas, ukuran 1,5 cm x 0,5 cm, dikelilingi eritema, dasar putih kekuningan,
regio 44-46, peninggial 3 mm.
5. Pada palatum terdapat eksotosis tulang 1 lobus, ukuran 3 mm x 1 cm  torus palatinus
6. Bibir bawah dan atas kering, deskuamasi

DIAGNOSIS

Stomatitis Aphtosa Mayor dengan faktor predisposisi trauma, Cheilosis.

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1.KIE
 Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
 Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
 Meningkatkan asupan air putih (2x/hari) setiap 2 jam minum air putih, makan daging ikan dana yam 1 porsi / hari.

2.Tatalaksana SAR Mayor


• R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150ml fl No. I
S3 dd 10 ml (rendam 2-3 menit, buang)
3. Tatalaksana Cheilosis
 R/ Vaseline album 20 gr No I
S 2 dd 1 (oles tipis bibir)
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 46/Nurul Ramadanti/P/29thn/01-10-91-20/drg. Ratna Kusuma Indrastiti, Sp.PM/Wida
Priska

ANAMNESA

Pasien perempuan 29 tahun datang dengan keluhan sariawan multiple (6buah) pada ujung lidah dan beberapa di pipi dan gusi, ada rasa sakit (VAS 8) muncul 3 hari yang lalu
saat ke dokter gigi untuk menghaluskan tulang yang tajam pasca pencabutan gigi. Pasien mengaku minum adem sari setiap malam sejak sariawan muncul, tidak ada
perubahan, ada kesulitan untuk makan. Seminggu yang lalu sempat sariawan di bibir sebelah kanan akibat tergigit. Sariawan tidak muncul jika terkena sikat gigi, tidak ada
demam saat sariawan muncul dan tidak diketahui apakah didahului lentingan. Dalam 1 bulan terakhir banyak pekerjaan, 1 minggu yang lalu demam (minum neuralgin).
Konsumsi air putih 2 liter/hari. Daging, ikan, ayam (2xseminggu), sayur dan buah setiap hari. Pasien sering pusing saat duduk kemudian berdiri. Saat ini sedang tidak
menstruasi.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya : t.a.k

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : sedang

Stain : tidak ada


Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : tidak ada

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi kehilangan integritas berupa ulser, dasar putih kekuningan, dikelilingi halo eritema, batas jelas, multiple, ireguler, diameter 4mm, regio 37,35

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 5

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah :-

Lesi kehilangan integritas berupa ulser, dasar putih kekuningan, dikelilingi halo eritema, batas jelas, soliter, ireguler, diameter 2mm, regio 31

ventral: t.a.k

lateral: lesi kehilangan integritas berupa ulser, dasar putih kekuningan, dikelilingi halo eritema, batas jelas, soliter, ireguler, diameter 4mm, regio 31

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : Lesi kehilangan integritas berupa ulser, dasar putih kekuningan, dikelilingi halo eritema, batas jelas, multipel, ireguler, ukuran 10x3mm, regio 36
dan diameter 3mm regio 35

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

7. Pada mukosa bukal kiri terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser, multiple, iregguler, batas jelas, dasar putih kekuningan, dikelilingi eritema regio 35-37
diameter 4mm
8. Pada retromolar pad kiri bawah terdapat daerah eritema
9. Pada dorsum lidah terdapat coating putting pada 2/3 posterior  tongue coating, dan kehilangan integritas berupa ulser, single, iregular, batas jelas, dikelilingi
eritema, dasar putih kekuningan, diameter 2mm, regio 31
10. Pada lateral lidah kiri terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser, single, iregular, batas jelas, dikelilingi eritema, dasar putih kekuningan, diameter 4mm, regio 31.
11. Pada gingiva terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser, multipel, iregular, batas jelas, dikelilingi eritema, dasar putih kekuningan, ukuran 10mmx3mm regio 36,
dan diameter 3mm regio 35

DIAGNOSIS

Ulkus Traumatik

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
 Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
 Menjelaskan untuk tetap memperhatikan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) serta menyikat lidah
(10-15tarikan/hari)
 Meningkatkan konsumsi daging ikan dan a yam 1 porsi / hari.

2. Tatalaksana Ulkus Traumatik


• R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150ml fl No. I
S3 dd 10 ml (kumur 2 menit,rendam 1menit, buang)
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 47/Mulyadi/L/54thn/01-10-98-29/drg.Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Marcella Lydia

ANAMNESA

Pasien laki-laki usia 54 tahun datang dengan keluhan becak kehitaman pada gusi bagian atas dan bawah. Bercak kehitaman tersebut tidak sakit. Pasien menyadari bercak
hitam saat bercermin 1 tahun yang lalu dan merasa warna hitam semakin gelap. Pasien merokok dari usia 12 tahun sebanyak 1-2 batang/hari dan semakin meningkat di tahun
1980-an hingga sekarang merokok 2 bungkus/hari. Rokok pasien gudang garam filter hingga tahun 1983, setelah itu rokok pasien kretek. Pasien merokok di waktu senggang
dan selalu menghabiskan rokok hingga habis. Pasien makan 2x sehari. Konsumsi buah 1x seminggu. Konsumsi sayur, daging/ikan/ayam setiap hari. Pasien konsumsi air putih
2 liter/hari. Sikat gigi 2x/minggu dikarenakan gigi yang sudah sedikit. Pasien terakhir ke dokter gigi 1 minggu yang lalu untuk membuat gigi tiruan.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : makula coklat kehitaman pada bibir atas dan bawah, batas diffuse, seluruh permukaan

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : buruk

Stain : ada

Debris : ada

Plak : ada
Kalkulus : supragingival dan subgingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Makula coklat kehitaman, batas diffuse, irregular dari posterior sampai dengan komisura, bilateral kiri dan kanan

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus: +/- Klasifikasi: I/II/III

Eksostosis tulang, sewarna dengan jaringan, 2 lobus, ukuran 2x1 cm

Palatum molle : Titik-titik kemerahan, multiple, batas diffuse

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tebal pada 2/3 posterior dorsum lidah Tounge coating indeks total (winkel): 9

Klasifikasi Fisur (Sudarshan) : ringan/sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : macula coklat kehitaman, batas difusse, ireguler, posterior, bilateral kanan dan kiri, gingiva atas anterior

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

Pada pasien laki-laki, 54 tahun, ditemukan lesi sebagai berikut:

1. Makula coklat kehitaman, batas diffuse, irregular, pada bibir bawah dan atas di seluruh permukaan; pada gingiva bawah kanan dan kiri regio posterior; pada mukosa
bukal kanan dan kiri dari posterior sampai dengan komisura; pada gingiva anterior atas
2. Coating putih tebal pada dorsum lidah  tongue coating
3. Fissure jumlah 3 pada dorsum lidah  tongue fissure
4. Lesi putih berupa garis, tidak dapat dihapus, regio posterior, panjang gingiva kanan 4 cm, gingiva kiri 5 cm
5. Eksostosis berukuran 2 cm x 1 cm pada palatum durum, 2 lobus, sewarna dengan jaringan  torus palatinus
6. Titik-titik merah, multiple, pada palatum molle di regio posterior kiri dan kanan, batas diffuse

DIAGNOSIS

Smoker’s melanosis grade IV d.d racial pigmentation, Stomatitis Nikotina, Alveolar Ridge Keratosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
o Menjelaskan temuan oral dan tatalaksananya
o Instruksi sikat gigi 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
o Instruksi untuk sikat lidah (10-15x/hari)
o Instruksi untuk konsumsi buah 1x/hari

2. Tatalaksana Smoker’s Melanosis dan Stomatitis Nikotina


o Edukasi pasien untuk mengurangi dan berhenti merokok
o Edukasi pasien untuk mengenal bahaya merokok pada rongga mulut dan sistemik
o Pro observasi 6 bulan, jika ingin mengembalikan warna jaringan normal dapat melakukan ablasi  rujuk spesialis periodonsia

3. Tatalaksana Alveolar Ridge Keratosis


o Eliminasi trauma  pemasangan gigi tiruan  pro prostondonsia

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 48/Joceline Angela/P/23thn/01-09-92-75/drg.Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Fadhilah Nur A
ANAMNESA

Pasien perempuan 23 tahun datang dengan keluhan terdapat sariawan di gusi depan kiri bawah sejak 1 hari yang lalu terasa perih (VAS 5). Sariawan terjadi karena makan
ikan dori ada bagian tajam yang melukai gusi satu hari yang lalu. Pasien mengaku pernah muncul sariawan 9 bulan yang lalu pada bibir bawah karena tergigit. Hingga saat ini
sariawan belum pernah diobati, tidak ada demam, tidak enak badan disangkal. Pasien mengaku sariawan sejak SMP. Sariawan (1-2x/tahun) dalam keluarga juga ada sariawan
pada adiknya. Konsumsi buah 4-5x/minggu, sayur (3x seminggu), air putih 1,5-2 L/hari. Ayam/ikan/daging setiap hari. Pasien sikat gigi 2x/hari (pagi sebelum sarapan dan
malam sebelum tidur). Saat ini pasien sedang tidak stress.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya : t.a.k

Lain-lain : bibir bawah deskuamasi kering, bibir atas kering

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : tidak ada


Plak : tidak ada

Kalkulus : tidak

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi putih berupa garis lurus sejajar oklusal memanjang dari posterior sampai komisura berwarna translusesn, bilateral kiri dan kanan, tidak dapat
dihapus

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus : +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis pada 2/3 posterior dorsum lidah Tounge coating indeks total (winkel) : 5

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

Macula coklat kehitaman, batas difus, regio 31, ukuran diameter ±1mm

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

Pada pasien ditemukan lesi sebagai berikut :

1. Pada bibir bawah kering deskuamasi, bibir atas kering


2. Pada mukosa bukal kanan dan kiri terdapat lesi putih berupa garis sejajar oklusal berwarna putih translusen, tidak dapat dihapus memanjang dari posterior pada region
37 dan 47  cheek biting
3. Macula coklat kehitaman batas difus regio 31  pigmentasi fisiologis
4. Pada dorsum lidah terdapat coating putih tipis 2/3 posterior  tongue coating
5. Lesi kehilangan integritas berupa ulser, batas jelas, berwarna putih dikelilingi daerah kemerahan dengan ukuran diameter ±1mm, reguler, soliter, regio 32-33

DIAGNOSIS

SAR Minor predisposisi trauma

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- Menginformasikan temuan oral (bibir bawah kering deskuamasi, bibir atas kering, lesi putih pada pipi dalam kanan dan kiri, warna coklat pada ujung
lidah, sariawan pada gusi bawah kiri, lapisan putih pada punggung lidah) dan tatalaksananya.
- Menginstruksikan pasien untuk menjaga oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) & sikat lidah (10-15
tarikan/hari)
- Meningkatkan konsumsi buah & sayur 1 porsi per hari
- Instruksikan pasien untuk berhati-hati saat makan
- Mengedukasi pasien mengendalikan faktor predisposisi SAR
2. Tatalaksana SAR
R/ Chlorhexidine Gluconate 0,2% 60 ml fl no.I
S 3 dd 10 ml (kompres lesi 1-2 menit dengan kassa streil, setelah sikat gigi, 30 menit setelahnya tidak makan/minum/kumur)
R/kassa steril box no.I
S.u.c
3. Tatalaksana Cheilosis
R/ Vaseline album 20gr jar no.I
S 3 dd 1 (oles tipis pada bibir dengan jari yang bersih)
Meningkatkan konsusmsi air putih minimal 1,5-2 L/hari dengan frekuensi minum per 2 jam
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 49/Dina FH /P/24thn/01-06-14-20/drg.Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Ayuna
ANAMNESA

Pasien perempuan 24 tahun datang dengan keluhan adanya rasa sakit (VAS 7) dan tidak nyaman pada langit-langit mulut. Pasien tidak bisa makan. Mulai tidak nyaman sejak
2 hari lalu, setelah makan makanan panas (sorenya indomie panas ± 80°C dan malamnya makan keju panas ± 70°C). pasien belum mengobati sakitnya. Konsumsi air putih 1,5
l/hari, buah (3x/minggu), sayur setip hari, daging/ikan/ayam setiap hari. Tidak ada riwayat sariawan. Sikat gigi 2x/hari (pagi setelah mandi dan malam hari sebelum tidur),
pasien semalam demam.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir bawah deskuamasi, kering

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : tidak ada

Plak : tidak ada


Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi penebalan epitel berupa garis lurus sejajar oklusal memanjang dari posterior sampai komisura berwarna translusesn, bilateral tidak dapat dihapus

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus : +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis pada 2/3 posterior dorsum lidah Tounge coating indeks total (winkel) : 4

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

Pada pasien ditemukan lesi sebagai berikut :

6. Pada bibir bawah terdapat kering, deskuamasi


7. Pada mukosa bukal kanan dan kiri terdapat lesi oenebalan epitel berupa garis sejajar oklusal berwarna putih translusen, tidak dapat dihapus memanjang dari posterior
sampai komisura  linea alba
8. Pada dorsum lidah terdapat coating putih tipis 2/3 posterior  tongue coating
9. Leesi kehilangan integritas berupa daerah erosive kemerahan dengan ukuran 13 x 13 mm batas jelas bentuk ireguler

DIAGNOSIS

Thermal mucosal burn palatum

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

4. KIE
- Menginformasikan temuan oral (bibir bawah kering, pipi dalam terdapat garis putih,pada punggung lidah terdapat garis putih, daerah kemerahan pada
langit-langit) dan tatalksananya.
- Menginstruksikan pasien untuk menjaga oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) & sikat lidah (10-15
tarikan/hari)
- Meningkatkan konsusmsi air putih minimal 8 gelas per hari dengan frekuensi minum per 2 jam & makan buah 1 porsi per hari
5. Tatalaksana thermal mucosal burn
R/ Alloclair plus gel 8 ml jar No I
S 2 dd 1
(Oles pada lesi dengan jari yang bersih, lesi dikeringkan terlebih dahulu , 30 menit setelahnya tidak makan/minum/kumur.)
Instruksikan pasien untuk tidak maakn makanan panas , pedas dan keras sampai lesi sembuh
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 50/Bunga Jinan Sari/P/21thn/01-11-27-30/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Cinta
Nurindah Sari

ANAMNESA

Pasien perempuan 21 tahun datang dengan keluhan sariawan pada bibir bagian dalam bawah, sudah ada sejak 3 hari yang lalu, pasien mengaku sempat tergigit pada bagian
tersebut. Pasien belum mengobati keluhannya, rasa sakit saat makan (VAS = 5). Pasien mengaku sekarang sedang sibuk dengan pekerjaan magangnya, bekerja dalam
ruangan. Sariawan sering muncul di tempat yang berbeda-beda (pipi, lidah, bibir), biasanya karena tergigit, atau tiba-tiba uncul. Pasien mengaku biasanya sebelum sariawan
muncul didahului dengan demam, tetapi tidak terlalu tinggi, biasanya berukuran kurang lebih 3 mm. dalam setahun, sariawan 11-12 kali. Riwayat sariawan dalam keluarga
ayah dan kakak biasanya terjadi karena tergigit atau saat banyak pikiran, sikat gigi 2x/hari pagi dan malam, konsumsi air putih 1 L / hari, konsumsi sayur dan buah jarang,
konsumsi daging 3x/hari. Sariawan biasa diobati Kenalog atau sembuh sendiri. Sariawan pulih dalam waktu 1 minggu. Pasien tidak menggunakan obat kumur.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir bawah dan atas kering, deskuamasi, dan fissure

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Debris : tidak
Plak : ada

Kalkulus : tidak

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi penebalan epitel berupa garis lurus sejajar oklusal dari posterior hingga komisura, tidak dapat dihapus, warna putih translusen, bilateral  linea
alba

Mukosa labial : mukosa labial bawah  Lesi kehilangan integritas berupa ulser dangkal putih kekuningan, single, reguler, batas jelas, regio 34-35 berdiameter ±3
mm, dikelilingi eritema

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 4

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/


v sedang/berat Jumlah 3

ventral: lipatan kecil jumlah 2  plica fimbriata

lateral: jejas gigi  scalloped tongue

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Bibir bawah: kering, deskuamasi, fissure


2. Mukosa bukal kanan dan kiri terdapat:
a. Lesi penebalan epitel berupa garis lurus sejajar oklusal dari posterior hingga komisura, tidak dapat dihapus, warna putih translusen, bilateral  linea alba
3. Pada dorsum lidah terdapat:
a. Coating putih tipis di 2/3 posterior  tongue coating
4. Pada ventral lidah terdapat lipatan kecil, jumlah 2  plica fimbriata
5. Pada lateral lidah kanan dan kiri terdapat jejas gigi  scalloped tongue
6. Pada mukosa labial bawah terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser dangkal putih kekuningan, single, reguler, batas jelas, regio 34-35 berdiameter ±3 mm,
dikelilingi eritema

DIAGNOSIS

1. Stomatisis aptosa rekuren tipe minor predisposisi trauma


2. Cheilosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
a. Menginformasikan temuan oral (bibir batas dan bawah kering, lapisan putih tipis pada punggung lidah, jejas gigi pada pinggiran lidah, lipatan
pada dasar lidah, garis putih di pipi dalam kanan dan kiri, sariawan pada bibir bawah) dan tatalkasana kepada pasien
b. Menjelaskan kepada pasien untuk sikat gigi 2x/hari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur serta membersihkan lidah
2. Tatalaksana SAR Minor:
4. R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 60 ml fl No. I, S 2 dd kompres (1 menit), 30 menit setelah sikat gigi
5. R/ kassa steril box no. I
Suc
6. Perbanyak konsumsi buah dan sayur 1 porsi per hari
3. Tatalaksana cheilosis:
a. R/ Vaseline album 20 gr jar no I, S 3 dd 1 (oles tipis dengan jari bersih)
b. Perbanyak konsumsi air putih >2L/hari dengan frekuensi setiap 2 jam

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 51/Jemmy/L/22thn/01-10-81-50/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Lily Sutanto

ANAMNESA

Pasien laki-laki 22 tahun datang dengan keluhan sariawan di bawah mulut kanan, sakit sejak 3 hari yang lalu (VAS 2), karena tersodok sikat gigi. Sariawan terakhir 1 bulan
yang lalu. Sariawan dalam 1 tahun kurang lebih 9 kali. Pasien belum pernah mengobati sariawan. Frekuensi sariawan paling sering tahun 2019, sariawan muncul paling sering
karena tergigi, stres, konsumsi buah dan sayur yang kurang. Konsumsi vitamin C 1x sebulan, riwayat sariawan tempat munculnya berpindah-pindah, kadang di lidah, dasar
mulut, paling sering di bibir. Sariawan muncul tiba-tiba, tidak ada demam saat sariawan muncul, riwayat sariawan dalam keluarga: ada. Konsumsi buah-sayur 1x seminggu,
daging setiap hari, air putih sekitar 1,5L/hari. Saat ini pasien batuk dan pilek. Kebiasaan buruk disangkal. Riwayat penyakit sistemik: hospitalisasi akibat duodenitis pada
tahun 2012, maag, alergi kafein. Riwayat penyakit sistemik keluarga: penyakit jantung (ayah), diabetes melitus (kakek/nenek).

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir bawah kering dan deskuamasi


PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : ada

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi putih berbentuk garis, tidak dapat dihapus sepanjang ±3 mm di regio 37

Lesi penebalan epitel berupa jejas gigi regio 36-34, tidak dapat dihapus, warna translusen

Lesi kehilangan integritas, kemerahan, multipel, ireguler berdiameter ±0,5mm regio 33

Mukosa labial : Lesi kehilangan integritas, multipel, ulser dangkal putih kekuningan, reguler, batas jelas, regio 41 berdiameter ±1 mm; regio 32 ±0,5mm

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/


v sedang/berat Jumlah 3

ventral: Pelebaran pembuluh darah vena, bilateral berwarna keunguan


lateral: Lesi putih ±0,1 mm, ireguler, single, batas jelas tidak dapat dihapus di regio 37

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : Lesi kehilangan integritas berupa ulser, singel, oval berdiameter ±2 mm, batas jelas, dikelilingi eritema, dasar dangkal putih kekuningan di regio 44

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : Penonjolan tonsil bilateral kemerahan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

7. Bibir bawah: kering dan deskuamasi


8. Mukosa bukal kiri terdapat:
c. Lesi putih, berbentuk garis, tidak dapat dihapus, panjang ±3 mm, regio 37
d. Lesi penebalan epitel berupa jejas gigi regio 36-34, tidak dapat dihapus, translusen  cheek biting
e. Lesi kehilangan integritas, kemerahan, multipel, ireguler, diameter ±0,5 mm, regio 33
9. Pada tonsil terdapat penonjolan, kemerahan, bilateral
10. Pada dorsum lidah terdapat:
f. Coating putih tipis di 2/3 posterior  tongue coating
g. Pembesaran papil  hiperplasia papil
11. Pada ventral lidah terdapat pelebaran pembuluh vena, keunguan, bilateral  varikositas
12. Pada gingiva bawah kanan lingual terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser, singel, oval berdiameter ± 2 mm, batas jelas, dikelilingi eritema, dasar dangkal
putih kekuningan di regio 44
13. Pada mukosa labial terdapat lesi kehilangan integritas berupa ulser multipel, dasar dangkal putih kekuningan, reguler, batas jelas, regio 41 berdiameter ± 1 mm, regio
32 ±0,5 mm
14. Pada lateral lidah kiri terdapat lesi putih berdiameter ±1 mm, ireguler, single, batas jelas, tidak dapat dihapus, di regio 37

DIAGNOSIS
15. Stomatisis aptosa rekuren tipe minor predisposisi
16. Friksional keratosis pada mukosa bukal kiri (37) dan lateral lidah kiri regio 37
17. Cheilosis
18. Tonsilitis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE:
a. Menjelaskan temuan oral, diagnosa, dan tatalaksana kepada pasien
b. Meminta pasien untuk tetap menjaga OHnya dengan menyikat gigi yang benar dan rutin 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur), serta
flossing rutin.
2. Tatalaksana SAR Minor:
a. R/ chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml fl No. I, S2dd 10 ml coll oris (kumur – rendam 1 menit – buang), 30 menit setelahnya tidak
makan/minum/kumur
b. Mengganti sikat gigi dengan kepala yang lebih kecil
c. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur 1 porsi 1 hari
d. Meningkatkan istirahat tidur malam 8 jam/hari
3. Tatalaksana frictional keratosis: observasi selama 6 bulan, bila tidak ada perbaikan, rujuk ke ortho untuk perbaikan lengkung gigi
4. Tatalaksana cheilosis: konsumsi air putih >2L/hari dengan frekuensi setiap 2 jam
5. Tatalaksana tonsilitis: rujuk ke THT
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 52/Coriza Irhamna/P/31thn/01-11-27-19/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM/Clarinda Vinindya

ANAMNESA

Pasien peremupuan, 31 tahun datang dengan keluhan sariawan pipi kiri dalam dan bibir baawah dalam (VAS masing-masing 1), di pipi kiri muncul sejak 5 hari yang lalu, di
bibir 3 hari yang lalu. Saruawan sakit saat makan pedas, belum diobati. Riwayat sariawan: frekuensi (12x/setahun), tempat berpindah-pindah (pipi, bibir, lidah). Sariawan
muncul tiba-tiba. Adik kandung sering sariawan. Pada 1 bulan sedang banyak pikiran mengenai social dan akademik. Terakhir menstruasi 4 hari yang lalu, siklus menstruasi
tidak lancar. BAB lancar. Perawatan gigi kiri bawah 10 hari yang lalu berdekatan dengan sariawan tersebut di pipi kiri, sariawan muncul tidak ada tergigit. Pasien pernah
mengalami masa-masa bebas sariawan dalam setahun terakhir (lupa kapan saja). Pasien mengeluhkan bibir sering terkelupas dan kering. Pasien kadang-kadang memakai lip
balm, tidak pakai masker saat berpergian, jarang konsumsi daging (1x/bulan), sayur dan buah setiap hari. Air putih 2,5 L/hari sekali minum banyak. Perih pada lidah saat
makan pedas. Biasanya konsumsi suplemen minyak ikan (dalam seminggu ini tidak). 2 bulan ini sariawan makin sering muncul. Habis makan langsung minum teh/kopi. Sikat
gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur).

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir atas kering, bibir bawah kering dan deskuamasi


PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : tidak ada

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi kehilangan integritas berupa ulser, regular, soliter, dasar dangkal putih kekuningan dikelilingi eritem, diameter 4 mm, regio 37

Lesi penebalan epitel berupa garis translusen sejajar oklusal, tidak dapat dihapus di regio 48-47 dan 38-36

Lesi merah berupa titik, ireguler, diameter 1 mm, regio 27

Mukosa labial : Lesi kehilangan integritas berupa ulser, regular, soliter, dasar dangkal putih kekuningan dikelilingi eritem, diameter 2 mm, regio 32

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tebal di 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah -

ventral: t.a.k.

lateral: t.a.k.
Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k.

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

19. Bibir atas: kering, Bibir bawah: kering dan deskuamasi


20. Mukosa labial bawah terdapat:
h. Lesi kehilangan integritas berupa ulser, regular, soliter, dasar dangkal putih kekuningan, dikelilingi eritema diameter 2 mm, regio 32
21. Pada mukosa bukal kanan terdapat:
i. Lesi kehilangan integritas berupa ulser, regular, soliter, dasar dangkal putih kekuningan, dikelilingi eritema diameter 4 mm, regio 37
j. Lesi penebalan epitel berupa garis translusen sejajar oklusal, tidak dapat dihapus di regio 38-36  cheek biting
k. Lesi merah berupa titik, ireguler, diameter 1 mm, regio 27
22. Pada mukosa bukal kiri terdapat:
l. Lesi penebalan epitel berupa garis translusen sejajar oklusal, tidak dapat dihapus di regio 48-47 cheek biting
23. Pada dorsum lidah terdapat  coating putih tebal di 2/3 posterior  tongue coating

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- Menjelaskan temuan oral berupa:
1. Bibir atas kering; bibir bawah kering dan mengelupas
2. Pipi kanan dan kiri terdapat garis tebal
3. Bitnik merah pada pipi dalam kanan
4. Sariawan pada bibir bawah dan pipi dalam kanan
5. Lapisan putih tebal pada punggung lidah
- Instruksikan tetap mempertahankan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan & malam sebelum tidur) dan sikat lidah
- Instruksikan tidak minum kopi dan/atau teh saat setelah makan
2. Tatalaksana SAR
- R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml fl. No. I
S coll oris 3 dd 10 ml
Instruksi: kumur selama 1 menit lalu buang. Jangan makan, minum, dan berkumur dalam 30 menit setelah pemakaian obat kumur chlorhexidine
- Multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
R/ Surbex Z tab No. X
S 1 dd 1
- Manajemen stress:
- Menghindari/mengurangi pekerjaan yang melelahkan dan membuat stress
- Menambah kegiatan lain seperti olahraga ringan dan kegiatan yang menghibur
- Menghaluskan cusp distobuccal gigi 37 yang tajam
3. Tatalaksana cheilosis
- Meningkatkan frekuensi minum per 2 jam dengan jumlah total per hari > 2 L
4. Tatalaksana lesi traumatic
- Observasi 6 bulan untuk melihat apakah lesi berkurang
- Cusp gigi 17 dilakukan penghalusan

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 53/Putri Sari Dewi Tarigan/P/23thn/01-11-34-24/drg. Ratna Kumala I, Sp.PM/Rizqi Assyifa
Fauzia

ANAMNESA

Pasien perempuan 23 tahun datang dengan keluhan terasa ada bau mulut. Keluhan dirasa sejak SMP (±10 tahun lalu). Pasien pernah konsultasi ke dokter gigi tahun 2015 dan
diberi obat kumur (NaCl dan Oxyfresh). Pasien rutin sikat gigi 3x sehari saat pagi setelah sarapan, setelah makan siang, dan malam sebelum tidur. Pembersihan karang gigi
terakhir 6 bulan lalu. Rambut rontok, mata dan daerah kemaluan tidak terasa kering, sendi tangan/kaki tidak nyeri. Pasien merupakan karyawan swasta (pewawancara) dan
bekerja di ruang ber-AC. Pekerjaan dan kegiatan sehari-hari tidak dalam keadaan stress/kelelahan. Pasien sudah 2 bulan dala program diet dengan pola makan buah dan ayam
2 porsi/hari, sayur 1 porsi/hari. Konsumsi air putih 1,2 liter/hari, frekuensi 2 jam. Kebiasaan buruk merokok, minum alkohol, dan menyirih disangkal. Kebiasaan bernapas
melalui mulut dan menjilat bibir disangkal. Terdapat riwayat bruksism pada keluarga (ayah). Riwayat penyakit sistemik: psoriasis kulit sejak SMA (7 tahun lalu) dan masih
menggunakan obat salep topikal, serta hospitalisasi akibat DBD 7 tahun lalu. Riwayat alergi disangkal. Riwayat penyakit sistemik keluarga: psoriasis kulit, penyakit jantung,
dan hipertensi (ayah).

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : Bibir atas kering.

Bibir bawah kering, fissure, dan terdapat makula coklat kehitaman, diameter ±1 mm, oval, berbatas jelas, pada regio 31-41.

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : tidak ada

Plak : ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III


Cheek Biting +/-

Lesi penebalan epitel berupa garis jejas gigi, sejajar oklusal, translusen, tidak dapat dihapus, pada regio 38.

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
Eksostosis tulang, keras, sewarna dengan jaringan sekitar, nyeri tekan negatif, berjumlah dua lobus, ukuran ±5 mm x 3 mm.

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: t.a.k Tounge coating indeks total (winkel) : 0

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah -

ventral: Pelebaran pembuluh darah vena, bilateral, berwarna keunguan-biru

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : Makula kecoklatan, batas difus, pada gingiva regio 13-21 dan regio 43-33.

Saliva : Tidak menggenang, berbuih Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Salivary flow rate unstimulated : 0,08 ml/menit

MASALAH KLINIS

1. Bibir atas: kering. Bibir bawah: kering; fissure; dan terdapat makula coklat kehitaman, diameter ±1 mm, oval, berbatas jelas, pada regio 31-41  nevus
2. Pada mukosa bukal kiri: Lesi penebalan epitel berupa garis jejas gigi, sejajar oklusal, translusen, tidak dapat dihapus, pada regio 38  cheek biting
3. Pada palatum durum terdapat eksostosis tulang, keras, sewarna dengan jaringan sekitar, nyeri tekan negatif, berjumlah dua lobus, ukuran ±5 mm x 3 mm  torus
palatinus
4. Pada ventral lidah terdapat pelebaran pembuluh vena, keunguan-biru, bilateral  varikositas
5. Pada gingiva atas dan bawah terdapat makula kecoklatan, batas difus, pada regio 13-21 dan regio 43-33  pigmentasi rasial

DIAGNOSIS

1. Susp. Halitosis  Hiposalivasi

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE:
a. Menjelaskan temuan oral, diagnosa, dan tatalaksana kepada pasien
b. Menginstruksikan pasien untuk tetap mempertahankan oral hygiene dengan menyikat gigi yang benar dan rutin 2x/hari (pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur).
2. Tatalaksana Susp. Halitosis  Hiposalivasi:
a. R/ NaCl 0,9% 500 ml fl No. I, S4dd 10 ml coll oris (kumur – rendam 1 menit – buang), 30 menit setelahnya tidak makan/minum/kumur.
b. Memperbanyak minum air putih > 2 liter/hari dengan frekuensi 2 jam.
c. Menghisap di ujung bibir buah-buah asam (jeruk, apel, dll).
d. Mengunyah permen yang tidak mengandung gula (xylitol).

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator:54/Yadi haryadi/L/01-11-31-07/drg Ratna K Sp.PM/Nabila Ekayani Calfina

ANAMNESA
Pasien laki-laki usia 43 tahun datang dengan keluhan terdapat bercak kehitaman pada gusi bagian atas dan bawah, tidak terasa sakit. Pasien mengetahui adanya
bercak saat bercermin dan mengetahui sejak 4 tahun yang lalu. Pasien merokok sejak 10 ahun yang lalusebanyak 12 batang perhari dengan merek sampoerna
mild. Pasien merokok saat pagi hari, setelah makan, malam hari. Pasien pernah ke dokter gigi untuk ditambal (tahun 2018) . pasien menyikat gigi 2 kali sehari
(pagi sebelumsarapan dan malam). Pasien mengkonsumsi sayur, buah (2Xseminggu), daging/ikan/ayam setip hari. Pasien memiliki kulit berwatna sawo
matang. Pasien tidak mengetahui adanya gusi kehitaman pada keluarganya. Pasien tidak menggunakan obat kumur dan tidak memakai UV cream. Pasien
sariawan 2kali dalam setahun dan nenek pasien sering sariawan.
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : Bibir atas kering.

Bibir bawah kering, fissure, dan terdapat makula coklat kehitaman, diameter ±1 mm, oval, berbatas jelas, pada regio 31-41.

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada

Debris : Ada

Plak : Ada

Kalkulus : supragingiva, subgingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Macula coklat kehitaman, batas diffuse pada mukosa bukan kanan dan kiri
Mukosa labial : Macula coklat kehitaman, batas diffuse

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifiasi I/II/III


v
Eksostosis tulang, keras, sewarna dengan jaringan sekitar, nyeri tekan negatif, berjumlah satu lobus, ukuran ± 3 mm x 2 mm.

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: t.a.k Tounge coating indeks total (winkel) :

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah -

ventral: Pelebaran pembuluh darah vena, bilateral, berwarna keunguan-biru

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : batas diffuse pada region 32,33,43,44 gingiva bawah, pada bibir bawah seluruh permukaan, pada region 32 dan24 regio gingiva atas

Saliva : Tidak menggenang, berbuih Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Salivary flow rate unstimulated : 0,08 ml/menit

MASALAH KLINIS

1. Macula coklat kehitaman, batas diffuse pada region 32,33,43,44 gingiva bawah, pada bibir bawah seluruh permukaan, pada region 32 dan24 regio gingiva atas pada
mukosa bukan kanan dan kiri
2. Pada palatum durum ada eksostosis tulang, keras, sewarna jaringan, keras, nteri tekan - , 1 lobus
3. Coating putih,1/3 posterior -> tounge coating
4. Fissure jumlah 1 pada midline lidah -> fissure tounge
5. Lesi putih berupa plak, ireguler, ukuran 5-6 mm, tidak dapat dihapus
DIAGNOSIS

1. Smokers melanosis
2. Frictional keratosis
3. cheilosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

5. KIE
a. Menjelaskan temuan oral dan tatalaksana
b. Meningkatkan oral hygiene dengan sikat gigi 2 kali sehari (pagi sete;ah sarapan dan malam sebelum tidur)
6. Tatalaksana smokers melanosis
a. Instruksi mengurangi atau menghentikan merokok
b. Menjelaskan temuan bahaya merokok dalam rongga mulut dan sistemik
c. Jika pasien ingin mengembalikan warna normal ginginva maka dilakukan ablasi dan rujuk periodontist
d. Bsrevasi 6 bulan, untuk melihat perbedaan
7. Tatalaksana cheilosis
a. Mengningkatkan konsumsi air putih >2 liter setiap hari, frekuansi minum per 3 jam
8. Tatalaksana frictional kertosis
a. Menghaluskan cusp gigi yang tajam
b. 6 bulan untuk melihat apakah berkurang

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 55/Yadi Gunara/L/58thn/01-11-26-5801-10-93-79/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM / Ligar

ANAMNESA
Pasien laki-laki 58 tahun datang untuk kontrol, keadaan mulut sudah lebih baik. Datang kontrol 9 hari dari perawatan awal. Sakit memakai gigi tiruan saat makan. Pasien
tidak konsumsi obat, hanya rutin 3 hari saja. Pasien merendam gigi tiruan saaam malam kurang lebih 30 menit, lalu dilanjutkan dengan air mineral semalaman. Nystatin
dipakai 2x sehari, dengan mengulum dalam mulut kurang lebih 3 menit lalu menelannya. Konsumsi buah & sayur (3x / minggu). Konsumsi air mineral kurang lebih 3
liter/hari. Pasien sikat lidah 1x sehari. Ada rasa sakit didepan bawah pasca pencabutan, juga karena gigi palsi longgar (sudah kurang lebih 15 tahun gigi palsu dipakai) riwayat
sariawan disangkal ( < 1x / tahun)

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : sedang

Stain : tidak

Debris : tidak

Plak : tidak

Kalkulus : tidak
Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

t.a.k

Mukosa labial : makula coklat kehitaman batas difus di bibir atas & bawah menyeluruh permukaan gingiva atas & bawah

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : macula kehitaman seluruh regio

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS
7. Makula coklat kehitaman batas difus bibir atas & bawah dan gingvia atas & bawah seluruh permukaan
8. Papila, multipel diameter 1 mm, kekuningan regio posterior, bilateral  Fordcye’s granule
9. Coating putih tipis 2/3 posterior  tongue coating
10. Fissure pada dorsum lidah tunggal  tongue fissure
11. Lesi kehilangan integritas berupa ulser diameter 3 mm, iregular, batas jelas dikelilingi eritema regio 47

DIAGNOSIS

- Denture stomatitis
- Smoker’s melanosis
- Ulkus Traumatik

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- Menjelaskan temuan oral & tatalaksana
- Menginstruksikan sikat gigi 2x sehari dan sikat lidah (pagi setelah sarapan & malam sebelum tidur)
- Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
- Menjelaskan cara pemakaian obat
2. Tatalaksana Denture Stomatitis
- Pemberian chlorhexidine gluconate 0,2% 150ml fl no 1 ( S. 2 DD 10 ml Coll Oris)
3. Tatalaksana Smoker’s melanosis
- Instruksikan menghentikan kebiasaan merokok
- Observasi 6 bulan
- Menjelaskan bahaya merokok dalam rongga mulut dan sistemik
4. Tatalaksana Ulkus Traumatik
- Pemberian chlorhexidine gluconate 0,2% 150ml fl no 1 ( S. 3 DD 10 ml rendam,kumur buang kurang lebih 1 menit)
5. Pro-perio  ablasi, jika ingin mengembalikan warna normal gingiva
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 56/Sela Natasha/P/22thn/01-10-97-71/drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM / Kevin

ANAMNESA

Pasien wanita, 22 tahun datang untuk melakukan control, datang 3 minggu setelah pemeriksaan awal, dengan diagnosa mucocele oral e.c. lipbiting. Pasien diinstruksikan
untuk menghentikan kebiasaan buruk menggigit bibir. Pasien sudah berusaha tidak menggigit bibir, namun secara tidak sadar terkadang tetap melakukannya. Pasien
mengatakan tidak terasa perubahan signifikan, tidak sakit, tidak ada keluhan tambahan. Pasien mengaku meningkatkan frekuensi minum air, dan aplikasi lipbalm. Pasien
makan 2x sehari, daging, sayur minimal 1 porsi/hari, buah-buahan 1-2x seminggu

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :

Lain-lain : bibir atas dan bibir bawah kering, deskuamasi

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik


Stain : tidak

Debris : tidak

Plak : ada

Kalkulus : tidak

Mukosa bukal : Fordyce Granule +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

t.a.k

Mukosa labial : nodul tunggal, batas tidak jelas, diameter 4mm, permukaan halus, konsistensi lunak pada regio 42 dan 33

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 4

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : makula coklat kekuningan tipis, sepanjang permukaan regio 13-23

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Bibir atas : kering ; bibir bawah ; kering, deskuamasi


2. Coating putih tipis pada dorsum lidah  Tongue coating
3. Fissure pada dorsum lidah  Fissured tongue
4. Makula coklat kekuningan tipis batas difus, regio 13-23  pigmentasi fisiologis
5. Penebalan epitel berupa garis translusen, sejajar oklusal, regio 46-44, 34-36  cheek biting
6. Nodul, tunggal, batas jelas, diameter 4mm, permukaan halus, lunak, regio 42,33

DIAGNOSIS

- Oral Mucocele /dd Oral Fibroma


- Cheilosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- Menjelaskan temuan oral & tatalaksana
- Mempertahankan oral hygiene dengan sikat gigi 2x/hari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
2. Tatalaksana Oral Mucocele
- Observasi 6 bulan untuk melihat perubahan
- Instruksikan untuk menghentikan kebiasaan menggigit bibir
3. Tatalaksana Cheilosis
- Instruksikan minum air putih >2L/hari, dengan frekuensi minum per 2 jam
Nomor/ Nama pasien/JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 57/Ligar Galarliyasa/P/22 tahun/01-10-72-50/II/Zhiara Aulia

ANAMNESA

Pasien, wanita, 22 tahun datang dengan keluhan sariawan di pipi kanan karena tergigit saat makan 2 hari yang lalu (VAS: 3). Pasien belum pernah mengobati sariawannya
dengan apapun. Pasien pernah sariawan di lokasi yang sama 2 minggu yang lalu karena tergigit saat makan. Sebelum sariawan muncul tidak terdapat demam dan lentingan.
Pasien mengaku dalam 1 minggu ini sedang banyak pikiran dan pekerjaan. Pasien mengkonsumsi air putih 2 Liter per hari, konsumsi buah 3x seminggu, sayur setiap hari,
daging/ayam setiap hari. Pasien mengaku ibunya memiliki riwayat satiawan juga sebanyak 4-6x dalam setahun. Pasien memiliki riwayat sariawan sebelum menstruasi,
sebanyak 4-6x dalam setahun. Siklus menstruasi pasien teratur setiap bulan. Sariawan muncul spontan dan tempat berpindah-pindah. Pasien menyikat gigi 2x sehari pagi dan
malam hari, tidak menggunakan obat kumur. Pasien menyikat lidah namun tidak sampai belakang dikarenakan mual. Pasien tinggal di kost, pola makan 2x sehari siang dan
malam hari. Konsumsi alcohol dan rokok disangkal. Pasien menggunakan alat ortodonti lepasan selama 3 bulan, digunakan saat malam hari. Os memiliki kebiasaan
menggesekkan bibir ke alat ortodonti lepasan. Pasien bekerja sebagai mahasiswa, dan bekerja dalam ruangan ber-AC. Pasien jarang menggunakan pelembab bibir.

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe : t.a.k

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Kelenjar getak bening lainnya : t.a.k

Lain-lain : bibir atas kering, dan bibir bawah kering, deskuamasi


PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

Lesi kehilangan integritas berupa ulser bentuk ireguler, dangkal, batas tepi lesi tidak jelas, ukuran 2x2 mm, dasar putih kekuningan, dikelilingi
eritema disertai jaringan keratotic di regio 47

Lesi putih berupa gaaris putih translusen, menonjol, pada posterior sampai dengan komisura, tidak dapat dihapus, sejajar oklusal, bilateral

Lesi putih berupa bercak-bercak, kasar, tidak dapat dihapus, batas tidak jelas, ireguler, regio 43 dan 33, vertikal

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis 2/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur (Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k
Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Lesi kehilangan integritas berupa ulser bentuk ireguler, dangkal, batas tepi lesi tidak jelas, ukuran 2x2 mm, dasar putih kekuningan, dikelilingi eritema disertai
jaringan keratotic di regio 47  SAR Minor, predisposisi trauma
2. Lesi putih berupa gaaris putih translusen, menonjol, pada posterior sampai dengan komisura, tidak dapat dihapus, sejajar oklusal, bilateral  linea alba
3. Lesi putih berupa bercak-bercak, kasar, tidak dapat dihapus, batas tidak jelas, ireguler, regio 43 dan 33, vertikal  frictional keratosis
4. Bibir atas: kering ; bibir bawah: kering, deskuamasi  Cheilosis
5. Coating putih tipis pada ⅔ dorsum lidah  Tongue coating

DIAGNOSIS

- SAR Minor, predisposisi trauma. DD Ulkus traumatic


- Frictional keratosis
- Cheilosis

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- Menjelaskan temuan oral dan tatalaksana
- Mempertahankan oral hygiene dengan sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
- Instruksikan pasien untuk perbaikan pola makan 3x sehari, dan meningkatkan asupan air putih 2 liter perhari dengan frekuensi per 2 jam
2. Tatalaksana SAR Minor
- Selective grinding cusp gigi 47 yang tajam
- Melapisi wax pada alat ortodonti lepasan
- R/ Kenalog in orabase 0,1% 5 gr jar No. 1
S 3 dd 1 gr (oles tipis pada lesi dengan jari yang bersih)
3. Tatalaksana Frictional Keratosis
- Instruksikan pasien untuk menghilangkan kebiasaan menggigit pipi
4. Tatalaksana Cheilosis
- Meningkatkan asupan air putih 2 liter perhari dengan frekuensi per 2 jam
URAIAN:

Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator: 58/Achmad Saiful/L/22thn/01-11-35-50/drg. Indriasti Indah W, Sp.PM (K)/ Shovy

ANAMNESA

Pasien laki-laki, Achmad Saiful, 22 tahun, datang dengan keluhan ada bercak kehitaman di gusi depan, tidak sakit, munculnya sejak kapan, merokok (tidak terlalu aktif, sehari
kurang lebih 1 batang) 13 tahun yang lalu, mulai aktif 2019 awal, sehari satu bungkus. Konsumsi air putih kurang lebih 2L/hari, sayur-buah 4x sebulan, ikan/ayam/daging 1x
sebulan (banyak telor/tempe), sikat gigi 1x (setelah mandi), ada keluhan tambahan gigi berlubang kanan bawah (vas=7) sejak 3 tahun, timbul 1 muncul, pernah berdarah,
pernah dirawat ke dokter gigi, bekerja di ruang AC, tinggal dikos, rokok filter, merokok asap dimasukan dalam mulut, asal keluar hidung (kurang lebih 3 detik). Pasien
merupakan seorang mahasiswa dan memiliki kebiasaan buruk merokok. Riwayat sistemik; riwayat obat-obatan rutin; riwayat hospitalisasi; dan riwayat alergi makanan dan
obat disangkal. Riwayat sistemik keluarga yaitu gula (nenek), jantung (ibu), dan tulang (bapak).

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe : t.a.k

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya :-

Lain-lain :-
PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak

Debris : ada

Plak : ada

Kalkulus : supragingiva

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting +/-

t.a.k

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III

t.a.k

Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: warna coating: coating putih tipis 1/3 posterior Tounge coating indeks total (winkel) : 4

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) : ringan/ sedang/berat

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : makula coklat kehitaman seluruh permukaan, batas difus


Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan.

MASALAH KLINIS

1. Bibir atas dan bawah: kering, deskuamasi

2. Makula kehitaman pada gingiva region 14-23 dan 33-44  pigmentasi rasial

3. lesi pembesaran jaringan berbentuk nodul dengan diameter 7-8mm, batas jelas, bentuk bulat, konsistensi padat, warna sewarna dengan jaringan, nyeri tekan (-), pada
mukosa labial region 42-43

DIAGNOSIS

Iritasio fibroma et causa tergigit

RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- menjelaskan temuan oral berupa lapisan dan ceruk pada panjang lidah, warna hitam pada gingiva, warna hitam pada bibir bawah dalam; serta tatalaksananya
- menjelaskan cara menjaga oral hygiene  sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)
-meningkatkan asupan buah dan sayur, daging/ikan/ayam setiap hari 1 porsi dan air putih .2L/hari frekuensi per 2 jam
2. Tatalaksana smoker’s melanosis
- instruksi untuk berhenti merokok
- menjelaskan bahaya merokok dalam rongga mulut dan sistemik
- jika ingin mengembalikan warna normal gingiva  ablasi (rujuk periodontis)
- observasi 6 bulan, untuk melihat perubahan gusinya
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator:59/Ghina Sharfina/P/01-08-19-82/ drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM /Nm. Valencia Sarasti

ANAMNESA
Pasien perempuan 24 tahun dating dengan keluhan bibir atas dan bawah kering, terasa perih dan sering berdarah. Rasa perih timbul saat bibir kering dan di
kelupas, tidak spontan, VAS=2. Keluhan tsb sejak seminggu yang lalu. Pasien mengaku sering mengelupas bibirrnya saat merasa stress. Kebiasan itu sudah
sering dilakukan selama 2,5 tahun yang lalu. Bibir berdarah karena dikelupas sejaka seminggu yang lalu (bibir bawah). Rasa perih timbul saat bibir kering
dikelupas, selama beberapa menit, konsumsi air putih 600ml/hari. Buah dan sayur setiap hari konsumsi dalam jumlah sedikit. Pasien sering berada diruangan
diruang ber-AC (± 10 jam/hari). Pasien mengaku sedang tidak mengganti-ganti alat kosmetik bibir ataupun wajah (bedak/lipstick). Pasien mengaku pernah
memakai lipbalm 4 bulan yang lalu, namun hanya digunakan beberapa hari dan tidak dilanjutkan kembali karena pasien tidak suka menggunakannya. Pasien
sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur). Pasta gigi merk systema, tidak memakai obat kumur. Keluhan tersebut belom pernah
diobati dgn apapun. Menstruasi teratur. Pasien belum menikah, belum bekerja. Saat ini seorang mahasiswa koas FKG UI tingkat akhir, sehari-hari tinggal
bersama keluarganya. Keluhan mulut kering disangkal. Banyak kegiatan dalam 1 bulan terakhir. Memakai kawat gigi ± 4 bulan
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya : t.a.k

Lain-lain : deskuamasi bibir atas, deskuamasi bibir bawah, fissure, krusta di region 42-43 hampir di seluruh permukaan

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada


Debris : tidak ada

Plak : tidak ada

Kalkulus : tidak ada

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting + /-

Lesi putih berupa garis translusen, sejajar oklusal, posterior s/d komisura tidak dapat di hapus, bilateral

Mukosa labial : lesi pembesaran jaringan berupa jejas kawat translusen pada gigi di region 37,35 dan 44,45

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: coating putih tipis pada 1/3 dorsum lidah Tounge coating indeks total (winkel) : 3

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah -

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : t.a.k

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

MASALAH KLINIS

1. Bibir bawah kering, deskuamasi, krusta di region 12, bibir atas kering, deskuamasi, fissure krusta di regi 42, 43, hamper diseluruh permukaan
2. Coating putih putih tips di 1/3 dorsum lidah, winkel : 3
3. Lesi putih berupa garis putih setinggi permukaam oklusal dan region posterior sampai ke komisura (kanan dan kiri), translusen, tidak dapat di hapus. bilateral
4. Lesi pembesaran jaringan berupa papula sewarna jaringan di tekan (-), konsistensi lunak di region 41,42 berjumlah 3 berdiameter ±masing-masing 1mm
5. Lesi pembesaran jaringan berupa jejas kawat gigi di region 34,35,44,45
6. Fissure berjumlah ± 3

DIAGNOSIS

1. Cheilosis
RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

1. KIE
- menjelaskan temuan oral berupa bibir atas dan bawah kering, pecah-pecah adanya lapisan tipis di gigi kanan dan kiri, lapisan tipis di punggung lidah dan
tatalaksananya
- tetap mempertahankan oral hygine dengan sikat gigi 2x/sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur)

2. Tatalaksana Cheilosis
-menghentikan kebiasaan buruk mengelupas bibr
-frekuensi konsumsi air putih 2L/hari frekuensi per 2 jam
- Oles tipis Vaselin Album pd bibir 4x sehari atau dirasa bila kering dan saat diruangan ber-AC

R/ Vaselin Album 20 gram jar No. I


S 4dd oles tipis dgn jari bersih di bibir atas dan bawah

R/ Nacl 0,9% 500ml Fl. No. I


S4 dd kompres lesi dengan kassa steril
R/ kassa steril box No. I
S pro Kompres

- Kompres dengan Nacl kurang lebih 1 menit (dengan kassa streil), lalu oleskan vaselin album dengan jari yang bersih
Nomor/ Nama pasien / JK/ Umur /RM/ DPJP/ Operator:60/Al Fachri/L/01-11-33-04/drg Ratna K Sp.PM/Fadhilah Nur Amalina

ANAMNESA
Pasien laki-laki usia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat bercak kehitaman pada gusi bagian atas dan bawah, tidak terasa sakit. Pasien tidak ingat sejak
kapan perubahan warna gusi terjadi. Perubahan warna tersebut belum pernah diobati. Pasien merokok sejak usia 10 tahun dengan rokok filter sebanyak 1
batang/hari. Usia 16 th 2 batang/hari. Pasien sekarang merokok dan vape juga, pasien merorok asap disimpan dimulut dan dikeluarkan melalui hidung.
Keluarga tidak ada yang merokok dan tidak ada bercak pada gusinya. Pasien ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi sekitar 2 minggu yang lalu. pasien
menyikat gigi 1 kali sehari (pagi hari). Pasien mengkonsumsi sayur, buah setiap hari, daging/ikan/ayam setip hari, air putih 1L/hari, konsumsi the 3x/hari.
Pasien BAB lancar, tidur ±8 jam/hari. Pasien tidak ada sakit sistemik, keluarga tidak ada sakit sistemik. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan. Pasien pernah
dirawat di rumah sakit saat SD karena DBD. Pasien merupakan siswa kelas 3 SMA yang baru lulus dan bekerja sebagai ojek online mengguakan masker saat
bekerja. Pasien menyirih disangkal, asien minum alkohol saat SMP sekarang sudah berhenti. Pasien alergi cumi-cumi.
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

Sirkum oral : t.a.k

Kelenjar limfe :

Submandibula kanan : tidak teraba dan tidak sakit

Submandibula kiri : tidak teraba dan tidak sakit

Submental : tidak teraba dan tidak sakit

Lainnya : t.a.k

Lain-lain : Bibir bawah kering.

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

Kebersihan mulut : baik

Stain : tidak ada


Debris : tidak ada

Plak : tidak ada

Kalkulus : tidak ada

Mukosa bukal : Fordyce Granule : +/- Klasifikasi (WHO) : I/ II/ III

Cheek Biting + /-

Lesi putih berupa plak pada kanan dan kiri batas jelas, tidak dapat diseka, pada regio 44- 43 dan regio 34 sampai komisura kiri

Lesi putih berupa garis sejajar oklusal pada kanan dan kiri, tidak dapat diseka regio 48 dan 38-37

Mukosa labial : t.a.k

Palatum durum : Torus Palatinus +/- Klasifikasi I/II/III


v
Palatum molle : t.a.k

Lidah : dorsum: coating putih kekuningan pada 2/3 posterior lidah Tounge coating indeks total (winkel) : 9

Klasifikasi Fisur ( Sudarshan) :ringan/ sedang/berat Jumlah -

ventral: t.a.k

lateral: t.a.k

Dasar mulut : t.a.k

Gingiva : makula coklat kehitaman, batas difus, pada rahang bawah regio 46 – 35 gingiva bawah, pada rahang atas hampir diseluruh permukaan gingiva atas

Lesi putih berupa plak pada retromolar pad regio 48, diameter ±3mm, tidak dapat diseka

Saliva : t.a.k Halitosis:+/ -

Lain-lain : t.a.k
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

MASALAH KLINIS

7. Bibir bawah kering, deskuamasi


8. Makula coklat kehitaman, batas difus, pada rahang bawah regio 46 – 35 gingiva bawah, pada rahang atas hampir diseluruh permukaan gingiva atas
9. Papul ireguler diameter ±2mm, nyeri tekan positif, kenyal
10. Lesi putih berupa plak pada retromolar pad regio 48, diameter ±3mm, tidak dapat diseka
11. Coating putih kuning tipis pada 2/3 posterior -> tongue coating
12. Lesi putih berupa garis sejajar oklusal pada kanan dan kiri mukosa bukal, tidak dapat diseka, regio 48 dan 37-38
13. Lesi putih berupa plak pada kanan dan kiri mukosa bukal, tidak dapat diseka, region 44-43 dan 34 sampai komisura kiri

DIAGNOSIS

2. Smoker’s Melanosis grade III


3. Cheilosis
4. Morsicatio Buccarum
5. Fistula
6. Friksional keratosis
RENCANA PERAWATAN DAN PERAWATAN

3. KIE
- menjelaskan temuan oral berupa lapisan dan ceruk pada panjang lidah, warna hitam pada gingiva, warna hitam pada bibir bawah dalam; serta tatalaksananya
- menjelaskan cara menjaga oral hygiene  sikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) dan sikat lidah (10-15 tarikan/hari)
-meningkatkan asupan buah dan sayur, daging/ikan/ayam setiap hari 1 porsi dan air putih 2L/hari frekuensi per 2 jam

4. Tatalaksana smoker’s melanosis


- instruksi untuk berhenti merokok
- menjelaskan bahaya merokok dalam rongga mulut dan sistemik
- jika ingin mengembalikan warna normal gingiva  ablasi (rujuk periodontis)
- observasi 6 bulan, untuk melihat perubahan gusinya
5. Tatalaksana Cheilosis
-menghentikan kebiasaan buruk menggigit dan menjilat bibir
-konsumsi air putih 2L/hari frekuensi per 2 jam

6. Tatalaksana morsicatio buccarum


-menghentikan kebiasaan buruk menggigit pipi
-observasi selama 6 bulan untuk melihat perkembangan lesi

7. Tatalaksana fistula
-ekstraksi gangren radiks gigi 26rujuk ke bedah mulut

8. Tatalaksana friksional keratosis


-asah gigi 18 bagian distobukal yang tajam

REKAPITULASI DATA PASIEN Integrasi FKGUI ( Des sd 2019)

Nama PPDGS Lim Me Ty / 1806259492

Tanggal
Nama Inisial Klinik Jumlah
No NRM Diagnosis Kerja Kunjungan
Pasien DPJP Integrasi Kunjungan
Pertama

01-11-26-
42 Eka M. RKI 1 3/12/2019
58 Iritasio fibroma etcausa tergigit
Magdalena 01-11-13-
43 Cheilosis RKI 3/12/2019
Juliati 82 1

44 Hui In 01-11-27-
Susp. Oral lichenoid reaction amalgam induced AKA 1 6/12/2019
. Irawan 66

45 01-11-27-
Sarifah Stomatitis Aphtosa Recurrent Mayor RKI 1 10/12/2019
. 81
46 Nurul 01-10-91-
Ulkus Traumatik RKI 3 10/12/2019
. Ramadanti 20

01-10-98-
47 Mulyadi Smoker’s Melanosis Grade IV AKA 1 13/12/2019
29

Joceline 01-09-92-
48 SAR Minor predisposisi trauma AKA 2 13/12/2019
Angela 75

01-06-14-
49 Dina FH Thermal mucosal burn AKA 3 13/12/2019
20

Bunga 01-11-27-
50 SAR minor, cheilosis AKA 1 27/12/2019
Jinan Sari 30

01-10-81-
51 Jemmy SAR minor, friksional keratosis, cheilosis, tonsilitis AKA 1 27/12/2019
50

Coriza 01-11-27-
52 SAR minor, cheilosis, lesi traumatik AKA 1 3/1/2020
Irhamna 19

Putri Sari
01-11-34-
53 Dewi Susp. Halitosis  Hiposalivasi RKI 2 7/1/2020
24
Tarigan

54

Yadi 01-10-93-
55 Denture stomatitis, Smoker’s melanosis, Ulkus Traumatik AKA 1 3/1/2020
Gunara 79

Sela 01-10-97-
56 Oral Mucocele, Cheilosis AKA 1 3/1/2020
Natasha 71
Ligar
01-10-72-
57 Galarliyas SAR Minor, frictional keratosis, cheilosis II 1 14/1/2020
50
a

Achmad 01-11-35-
58 Smoker’s Melanosis II 1 14/1/2020
Saiful 50

59 Ghina 01-08-19-
Cheilosis AKA 3 10/1/2020
. Sharfina 82

01-11-33-
60 Al Fachri Smoker’s Melanosis grade III RKI 2 17/1/2020
04
REKAP KESELURUHAN PASIEN YANG DIKERJAKAN ( 6 Juli s/d 12 Nov 2019)

Nama : Lim Me Ty
NPM : 1806259492
Angkatan : 2018
JUMLA REQUIREMEN
NO KELOMPOK PENYAKIT H T
PASIEN RAWAT
JALAN        
1. LESI PUTIH DAN ATAU LESI BUKAN PUTIH
  Frictional keratosis 1
  Fordyce Granule
  Cheek biting terinflamasi  
  Friksional keratosis  
  Cheek biting 11
  Linea Alba 11
  Rasial pigmentation 1
  Geographic Tongue
  Fissure tounge   11
  Varikositas 111
  Vaskular formation
  Plica fimbriata 1
  Median Rhomboid Glositis
  Angular cheilitis
  Denture Stomatitis
  Smokers melanosis 11
  Nevus   1
  Pigmentation metalic
  Pigmentation ec. Def vit B 12
  Petechiae
Oral lichenoid reaction 1
2 LESI ULSERASI DAN VESIKOBULOSA
  Stomatitis Aphthousa Rekuren 111I1
  exfoliative cheilitis
  Cheilosis I1111
  Cheilitis alergika
  Rekuren Herpes Labialis
  Rekuren Intra Oral Herpes
  Kontrol Rekuren Herpes Labialis
  Kontrol Rekuren Intra Oral Herpes
  ulkus traumatik  
  Termal burn  
  Abses  
  Morsicatio bucarum  
  Ulser non spesifik  
  Lesi Traumatik  
3. PEMBESARAN JARINGAN DAN LESI LAIN
  Denture Induce Fibrous Hyperplasia  
  Hiperplasia papil  
  Penonjolan tulang   1
  Fibroma   1
  torus palatinus   11
4. Lain-lain
  ankyloglosia  
  scalloped tounge   1
  Halitofobia  
MEDIKOKOMPROMIS DAN/
5. IMUNOKOMPROMIS
Suspc. Mucouse Membran Pemphigoid

Anda mungkin juga menyukai