Makalah Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Masyarakat
Makalah Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Masyarakat
Disusun Oleh :
1. Dita Meiva Indriani (4201.0111.A....)
2. Kunidah (4201.0111.A...)
3. Nuradidah (4201.0111.A...)
4. Yunani (4201.0111.A....)
5. Zahrotul Laily Luthfiyani (4201.0111.A....)
S1 Keperawatan
STIKes Cirebon Kampus 2 RS Ciremai
Jl. Kesambi No.237 Cirebon Telp. (0231) 248947
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan membahas Aspek Sosial Budaya yang
Mempengaruhi Perilaku Kesehatan Dalam Masyarakat
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa sumber. isi
makalah ini mencakup tentang Pengertian masyarakat, unsure-unsur masyarakat, pengertian
budaya, unsure-unsur budaya, perubahan social budaya, budaya yang mempengaruhi
kesehatan, aspek social budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan,
aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan dan perubahan
social budaya.
Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan pengertian tentang aspek social
budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dalam masyarakat.
Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak sangat
kami harapkan.
Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2.1 Mayarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan
sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan,
keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
5. Menurut Koentjaraningrat (1996): masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa
identitas bersama
6. Menurut Gillin (1954): masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai
kebiasaan, sikap, tradisi dan perasaan persatuan yang sama
Dalam teori HL blum tentang status ksehatan,maka dijelaskan tentang beberapa faktor yang
mempengaruhi status kesehatan, antara lain:
Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang
mempunyai latar budaya yang beraneka ragam.lingkungan budaya tersebut sangat mepegaruhi
tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut,sehingga dengan beranekaragam
budaya,menimbulkan variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam perilaku
kesehatan.
Dengan masalah tersebut,maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui budaya
dan masyarakat yang dilayaninya,agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
akan memberikan hasil yang optimal,yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manusai adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri sehingga
membentuk kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat.dengan definisi tersebut,Ternyata
pengertian masyarakat masih dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih konkretnya maka
ada beberapa unsur masyarakat,unsur masyarakat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu:
1. kesatuan sosial dan
2. pranata sosial.
Kesatuan sosial merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang
berinteraksi dengan kehidupan masyarakat.sedangkan yang dimaksud , pranata sosial adalah
himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
kehidupan masyarakat. norma-norma tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang
yang hidup dalam masyarakat. Kebudayaan. dalam pengertian yang terbatas,banyak orang yang
memberikan definisi kebudayaan sebagai bangunan yang indah,candi,tari-tarian,seni suara dan
seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang komleks yang
didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral hukam
adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai
anggota masyarakat.sedangkan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan
adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus
didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya tesusun dalam kehidupan masyarakat.
2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status
Kesehatan
1.self concept
2.image kelompok.G.M foster menambahkan,bahwa identifikasi individu kepada kelompoknya
juga berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.
2.5 Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan
G.pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara
makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan
tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut
sangat mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.
Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus dirubah
budayanya
Bentuk perubahan sosial budaya:
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut inovasi
Syarat inovasi:
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan
sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi
lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.
Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social,
budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang
buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara
memperbaiki 4 aspek utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan
kesehatan.
3.2 Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu
peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan
kesehatan, masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan
kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam
merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah
setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam pengelolaan kesehatan
masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki
self belonging bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama. Selain itu, pola
penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas,
Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem
kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan
masyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif
yang berada di masyarakat seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana
Penggerak Pedesaan dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta
2. Fisher, Augrey, 1986, Theories of Communication (Terjemahan Soejono Trimo), Bandung,
Remaja Karya
3. Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins University,
Maryland, Mayfield Publishing Company