Anda di halaman 1dari 1

I'rob munada bisa ‫منصوب‬, bisa ‫ مبني على الضمة‬.

A. I'rob munada mesti ‫ منصوب‬apabila munada :


1. Mudhof, seperti "‫"يا نبيَّ هللا‬, nabiyya munada yang ‫ منصوب بالفتحة ألنه مضاف‬karena ia
mudhof.
2. Menyerupai mudhof, seperti " ً‫ = يا طالِعا ً جبال‬Wahai pendaki gunung", thooli'an bukan
mudhof karena bertanwin, tapi bermakna mudhof. ‫منصوب باأللف ألنه شبيه بالمضاف‬
3. ‫نكرة غير مقصودة‬, yaitu nakirah yang tidak tertentu siapa yang dipanggil. Contoh: " ‫يا‬
‫ = !رجالً انصرْ ني‬Wahai lelaki (siapapun), tolonglah aku". Rojulan di nashob karena
nakiroh ghoiru maksuudah.
B. I'rob munada mesti mabni atas dhommah apabila munada:
1. Nama tunggal / ‫علم مفرد‬, seperti "‫ مبني على الضمة‬," ُّ‫ “ يا علي‬,"‫ يا محم ُد‬tanpa ditanwin
dhommahnya. Adapun nama yang berbentuk idhofah seperti abdullah, maka
i'robnya nashob.
2. ‫ نكرة مقصودة‬, yaitu nakiroh yang tertuju pada seorang tertentu. Contoh: "‫يا رج ُل انصرني‬
= wahai lelaki (yang di depanku), tolong lah aku" ‫مبني على الضمة‬

Jika yang diinginkan untuk diseru adalah isim yang ada alif laam:
---------------------------
Maka huruf nida nya mesti memakai tambahan:
1. Ayyuhaa, untuk mudzakkar, contoh "Yaa ayyuha an-nabiyyu"
2. Ayyatuhaa, untuk muannats, contoh "Yaa ayyatuha an-nafsul muthmainnah"
3. Hadza, untuk mudzakkar, contoh "Yaa hadza ar-rojulu"
4. Hadzihi, untuk muannats, contoh "Yaa hadzihi al-mar'atu"

‫ص‬
Yang menjadi munada' adalah ayyu, ayyatu (dengan i'rob ‫)مبني عادلى الضمة‬, dan hadza,
hadzihi (dengan i'rob ‫ منادى من اسم اشارة مبني على السكون في محل رفع‬:‫)هذا‬. Adapun kata yang
ingin diseru (yaitu setelah tambahan tersebut), maka kedudukannya sebagai sifat.
Contoh cara meng-i'rob: "Yaa ayyuha an-nabiyyu". 
Yaa = huruf nida'
Ayyu = Munada yang mabni di atas dhommah
Haa = Huruf tambahan
An-Nabiyyu = Sifat dari ayyu yang marfu' dengan tanda dhommah karena isim
mufrod.

Anda mungkin juga menyukai