Anda di halaman 1dari 10

1

PENTINGNYA TEKNOLOGI UNTUK MASYARAKAT PEDESAAN


SEBAGAI UPAYA MEMERANGI KETIMPANGAN PENDAPATAN
Hamidah Anugerah Wardani
Universitas Islam Bandung

ABSTRAK

Desa merupakan sebuah kesatuan masyarakat yang telah ada sejak zaman
dahulu. Kesatuan masyarakat ini terus berkembang dari waktu ke waktu.
Meskipun pada awalnya proses perkembangan tersebut terlihat sangat
lamban,seiring dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang,lambat laun
desa mampu bergerak lebih cepat. Perkembangan teknologi yang sangat pesat
dewasa ini mampu memberi kontribusi besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan
teknologi inilah akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan cepat dalam
kehidupan masyarakat,terutama masyarakat desa.Rendahnya pemanfaatan
teknologi menjadi salah satu faktor penyebab kurang berkembangnya industri
pertanian atau nelayan di desa. Pemanfaatan teknologi dianggap dapat memutus
rantai distribusi atau jasa hasil pertanian atau nelayan. Pentingnya teknologi
informasi dan teknologi dirasa penting untuk berdayakan desa. Sehingga
diharapkan mampu memaksimalkan guna pembangunan lintas sektor mulai dari
ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga manajemen pemerintahan daerah

Perkembangan teknologi yang begitu cepat melalui revolusi digital telah


menimbulkan optimisme kemajuan ekonomi. Namun, perkembangan teknologi
tersebut juga memunculkan kekhawatiran bagi semakin tingginya tingkat
ketimpangan. Otomatisasi yang muncul akibat perkembangan teknologi dianggap
akan menggerus permintaan atas tenaga kerja. Dengan pendekatan sejarah dan
ekonomi, tulisan ini bertujuan menganalisis hubungan antara kemajuan teknologi
dan Ketimpangan ekonomi di Indonesia.  Peran teknologi dalam pembangunan
mengalami perubahan seiiring dengan perubahan kebijakan untuk pemerataan, di
Indonesia. Selanjutnya, tulisan ini menunjukkan bahwa di Indonesia
pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) antar wilayah di
Indonesia masih sangat timpang. Pembangunan TIK juga lebih banyak
menguntungkan tenaga kerja terampil dan kelompok berpendapatan tinggi
dibanding tenaga kerja kasar dan kelompok berpendapatan rendah. 

Kata Kunci : Desa,Teknologi,dan Pendapatan

ABSTRACT

The village is a community unit that has existed since ancient times. The unity
of this community continues to develop over time. Although at first the process
of development seemed very slow, along with technological developments in
various fields, the village was gradually able to move faster. Very rapid
technological developments today are able to make a major contribution to human
2

life. These technological advances have finally led to rapid changes in people's
lives, especially rural communities. The low utilization of technology has become
one of the factors causing the underdevelopment of the agricultural or fishing
industry in the village. Utilization of technology is considered to break the
distribution chain or service of agricultural products or fishermen. The importance
of information technology and technology is considered important for
empowering villages.

       The rapid development of technology through the digital revolution has raised
optimism about economic progress. However, the development of these
technologies also raises concerns for the high level of inequality. Automation that
arises due to technological development is considered to erode the demand for
labor. With a historical and economic approach, this paper aims to analyze the
relationship between technological progress and economic inequality in Indonesia.
The role of technology in development has changed along with changes in
policies for equity, in Indonesia. Furthermore, this paper shows that in Indonesia
the development of information and communication technology (ICT) between
regions in Indonesia is still very lame. ICT development also benefits more skilled
workers and high-income groups than unskilled laborers and low-income groups

Key words: Village, Technology, and Income


3

PENDAHULUAN

Ketimpangan pendapatan masyarakat perkotaan kian melebar dibandingkan


dengan masyarakat pedesaan. Salah satu penyebabnya adalah ketimpangan akses
pelayanan pendidikan, kesehatan, dan teknologi dasar serta pertumbuhan
kesejahteraan yang tidak merata. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat desa
bermigrasi mencari nafkah di kota dengan bekerja di sektor informal. Akibatnya,
kota mendapat limpahan penduduk dari kelompok masyarakat berpendapatan
rendah. Masyarakat desa bermigrasi ke kota karena menganggap desa sudah tak
lagi mampu menjadi sumber nafkah

Di era globalisasi ini ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting dan
bermanfaat, apalagi untuk perdesaan ataupun daerah pedalaman yang masih
belum terjamah oleh ilmu pengetahuan yang luas serta kemajuan teknologi yang
pesat. Di daerah pedalaman Indonesia masih banyak yang belum mengetahui atau
mengerti tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Di
Indonesia bagian timur seperti papua, Maluku dan daerah timur lainnya
mengalami keterbelakangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Hal ini di
sebabkan wilayah mereka yang ada di pedalaman dan sulit di akses oleh orang
lain. Sebagai contoh kita dapat bandingkan dengan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah perkotaan besar dan berkelas menengah keatas. Mereka dengan
leluasa dapat menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah
semakin berkembang, akan tetapi tak jarang juga masyarakat yang berkelas
menengah ke bawah di luar daerah pedalaman sudah banyak yang dapat
menikmati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah pedalaman mengalami


kelangkaan yang juga di sebabkan karna pembagian teknologi yang kurang
merata, hal ini juga yang memicu angka kemiskinan di pedalaman sangat tinggi.
Pemerataan ilmu pengetahuan dan teknologi ke daerah pedalaman yang di
lakukan pemerintah di rasa belum membantu, karna bisa di lihat kemiskinan
masyarakat di pedalaman hingga sekarang masih jadi sorotan. Walaupun kita
tidak bisa memungkiri bahwa usaha pemerintah dalam meratakan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk daerah pedalaman sudah lumayan baik
walaupun belum memberikan pengaruh besar untuk angka kemiskinan di daerah
pedalaman Indonesia. Awalnya kita hanya berfikir bahwa kemiskinan di
Indonesia hanya di picu oleh sempitnya peluang kerja bagi masyarakat tetapi
ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peran yang besar untuk
meminimalisir angka kemiskinan di daerah pedalaman Indonesia, karena
pengelolahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik dan benar dapat
menghasilkan suatu masyarakat yang secara moral dan material jauh lebih bagus.

Untuk keluar dari lingkar kemiskinan tentu saja masyarakat memerlukan ilmu
pengetahuan yang luas. Sebagai contoh masyarakat menengah keatas, mereka
selalu menomor satukan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi makanya
sosialisasi mereka lebih bagus. Baik di lingkungan mereka sendiri maupun di
lingkungan kerjanya. Di banding masyarakat menengah ke bawah, mereka rendah
4

akan pengetahuan maka dari itu pemikiran mereka sangatlah sempit dan hanya
mengandalkan keberuntungan mereka dapatkan saja. Oleh karena itu kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang merata sangatlah diperlukan untuk
mensejahterakan dan mengeluarkan mereka sehingga pemerintah setidaknya
sedikit dapat meminimalisir angka kemiskinan. Karna semakin maju
perkembangan jaman, semakin maju pula perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dan semakin berkembang kebutuhan hidup yg kita hadapi semakin
berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN
Gagasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran
betapa pentingnya teknologi bagi masyarakat pedesaan sehigga diharapkan dapat
menambahkan kesejahteraan masyarakat, mendorong perekonomian serta dapat
mencerdaskan seluruh masyarakat di Indonesia. Sebab teknologi telekomunikasi
dan informasi dapat diakses dimanapun, kapanpun dan siapapun tanpa batasan
ruang dan waktu.. Selain itu, dengan metode ini diharapkan mampu meningkatkan
pastisipasi masyarakat desa akan teknologi yang ada serta menjadikan negarawan
yang unggul.

METODE
Penulisan artikel menggunakan metode library research yang
mengumpulkan data-data dari buku-buku, artikel-artikel dan internet. Kegiatan ini
diambil dengan melihat fenomena yang terjadi saat ini disekitar . Pembuatan
artikel ini membutuhkan waktu selama dua minggu. Teknik analisa data yang
digunakan oleh penulis dalam peneltian ini adalah dengan menggunakan analisa
deskriptif dengan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan dengan teks.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Permasalahan desa tertinggal menjadi isu nasional yang secara berkelanjutan


masih terus diupayakan penyelesaiannya oleh pemerintah. Dari kebanyakan kasus
desa tertinggal, isu ketersediaan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi serta sarana
dan prasarana pendukung kualitas dan pola hidup masyarakat. Menariknya di
beberapa wilayah dengan status desa tertinggal rata-rata masyarakat bermata
pencaharian petani dan nelayan. Sementara itu jika melihat kesuburan lahan dan
bahari Indonesia harusnya isu tersebut bisa diminimalkan dengan ketersediaan
sumber daya yang melimpah. Tentu ada sebuah kesenjangan yang menjadikan
masyarakat kurang mampu mengoptimalkan potensi tersebut, salah satunya
seputar pengetahuan dan informasi yang relevan untuk mendukung produktivitas
mereka Sebelumnya, sebagai salah satu upaya, Kemenkominfo sudah giat
menggalakkan inovasi berbasis teknologi untuk membantu mengakselerasi
kemajuan desa tertinggal. Salah satunya ialah dengan merilis aplikasi ponsel
bertajuk pertanian .Dalam sambutannya Menkominfo Rudiantara begitu
menekankan inovasi di bidang agro. Isu ini membuat gebrakan teknologi di sektor
pertanian sangat dibutuhkan karena telah terjadi penurunan kontribusi sektor
5

pertanian yang besar dalam kurun waktu 10 tahun, dengan kerugian yang bernilai
triliunan.

Secara umum tatanan geografis Indonesia memang unik. Berbicara data,


bersumber dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Kemendesa) tercatat terdapat 74.094 desa di seluruh wilayah
Indonesia. Dari total angka tersebut, 18 persen di antaranya masih berada di status
sangat tertinggal. Sementara itu inovasi teknologi di dalam negeri sudah memiliki
kapabilitas untuk mampu menjembatani kesenjangan ini. Salah satunya dengan
mengembangkan konektivitas “instan” untuk memudahkan komunikasi pemegang
kebijakan dan masyarakat di lapangan .Inovator muda yang bergerak di bidang
digital kembali ditantang untuk mampu berperan menciptakan solusi terpadu bagi
permasalahan desa tertinggal ini. Salah satunya berkolaborasi dengan regulator
(yang akan menyiapkan fasilitas berupa konektivitas dan perangkat) untuk
menciptakan sebuah solusi berbasis aplikasi yang mudah digunakan dan tepat
guna. Karena banyak sekali potensi yang sebenarnya dapat dimaksimalkan di
kawasan tersebut. Mulai untuk meningkatkan produktivitas, memenuhi kebutuhan
keamanan dan kesehatan, serta mendongkrak kesejahteraan warganya.

Indikasi kesejahteraan sebuah bangsa adalah ketika warga sampai di level


pedesaan dan pedalaman mampu hidup dengan layak dan tenang. Tak mudah
memang untuk menaklukkan negara kepulauan seluas 1.904.569 km2, namun
semua akan mampu dipecahkan jika berbagai elemen dalam masyarakat,
pemerintah, dan generasi muda mau bersatu-padu menciptakan pemberdayaan
untuk kemajuan bangsa.Internet masuk desa ( desa global ) adalah konsep
mengenai perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia dianailogikan
menjadi sebuah desa yang sangat besar.Perkembangan konsep Desa Global.
Seiring berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang. konsep ini dianggap
sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi, salah satunya
adalah internet, terbukti dapat menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti
yang dinyatakan dalam desa global, membawa dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya adalah orang selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi
di tempat lain, dapat berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill,
mencari dan bertukar informasi.Pemanfaatan dari internet tersebut tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik. Hal ini bukan karena masyarakat desa yang bodoh tapi
lebih karena tidak adanya pendidikan dan pengelolaan yang baik dari lembaga-
lembaga pemerintah dan pihak terkait yang memang seharusnya memberikan
pendidikan kepada masyarakat khususnya di daerah-daerah pedesaan.

Tentunya penggunaan fasilitas internet di desa ini memiliki keterbatasan


dibandingkan penggunaan internet di kota. Kendala yang dihadapi desa dalam
masuknya internet ini adalah kurangnya infrastuktur telekomunikasi di berbagai
daerah dan desa di Indonesia. Hal ini merupakan langkah progresif yang patut
didukung oleh berbagai pihak untuk dapat direalisasikan secepatnya. Pasalnya
dengan masuknya fasilitas internet ke setiap desa di semua wilayah Indonesia
maka masyarakat yang hidup di pelosok, yang selama ini selalu tertinggal
mendapatkan informasi tak akan lagi mengalami hal itu. Hal inilah yang
6

mendasari rencana besar untuk daerah pelosok guna mendapat fasilitas internet
ini.

Setiap rencana tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, seperti pada
rencana internet masuk desa ini, tentunya memiliki tujuan dan menghasilkan
manfaat-manfaat untuk penggunanya nanti. Dengan terkoneksinya setiap desa
dengan internet maka setiap desa akan mendapatkan akses informasi dan
pengetahuan terkini, masyarakat pelosok desa terpencil dapat memanfaatkan
jaringan internet untuk mempromosikan hasil produk alam kepada pedagang dari
luar kota. Juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi desa dan tempat
wisata tradisional ke seluruh masyarakat dunia. Karena itu, keberadaan internet
akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu juga keuntungan
lain terkoneksinya internet hingga ke semua desa adalah seandainya ada bencana
alam di pelosok desa yang jauh dari kota, maka kami mencanangkan tidak
memerlukan waktu lama untuk bertindak sebab masyarakat di sana hanya perlu
menceritakan kepada pemerintah pusat tentang kondisi bencana sebenarnya
melalui koneksi internet. Sehingga bantuan yang didatangkan nanti tepat sasaran
dan berguna bagi masyarakat.

Seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi


teknologi bebasis multi media guna menunjang kegiatan dan pemberdayaan
sosial-ekonomi masyarakat. Penggunaan sarana informasi tekhnologi (IT) sudah
merata dan menyebar ke berbagai pelosok daerah. Sudah bukan hal mewah dan
elite lagi penggunaan sarana IT di kalangan masyarakat dengan ditandainya
pendirian tower BTS (Base Tranceiver Station) di setiap kecamatan oleh
bebeberapa operator seluler maupun tower share internet dengan fasilitas hotspot. 

Program Kegiatan

Pendirian Jaringan Internet Desa merupakan program yang cukup relevan


guna membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik, khususnya masyarakat
pedesaan. Dengan membangun tower share internet akan memudahkan akses
internet yang bisa digunakan secara bersama-sama oleh warga masyarakat
pedesaan. Hal ini akan banyak berguna sekaligus menunjang kegiatan masyarakat
desa dalam berbagai aspek meliputi: pendidikan, pertanian, peternakan,
pembangunan SDM, latihan ketrampilan, puslitbang, dokumentasi, dan lain
sebagainya. 

Maksud dan Tujuan

Dengan menggunakan perangkat komputer yang berbasis multi media,


maka akan memberi pembelajaran/pengenalan masyarakat terhadap penggunaan
sarana IT, sehingga warga desa tidak gaptek alias tertinggal dalam menyerap
kemajuan IT. Juga akan memberikan kemudahan/keuntungan bagi masyarakat
dalam mengakses, update, upload, maupun mendownload/mengunduh berbagai
file/data dan informasi penting/berharga melalui jaringan internet guna menunjang
kepentingan hidup masyarakat. Mengingat jaringan internet sekarang lebih mudah
7

diakses melalui sarana modem seluler (handphone), speedy, atau Wi-fi (dengan
membangun tower share internet/hotspot) dengan tarif yang cukup murah.
Warga bisa mengaplikasikan berbagai informasi dan data-data berharga
yang bisa diakses melalui website/situs/weblog di internet guna menunjang
kegiatan sehari-hari seperti edukasi (pendidikan), penyuluhan, ketrampilan,
pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan perempuan, teknologi tepat guna, dan lain
sebagainya. Sebagai misal: warga petani yang menginginkan informasi tentang
benih, pupuk, atau teknik bercocok tanam yang baik dan segala informasi yang
menyangkut bidang pertanian, peternakan, perkebunan, atau perikanan bisa
langsung mengupdate atau mendownload file-file yang ada di internet. Semuanya
free/gratis. Karena file/data yang disediakan di situs-situs kebanyakan tidak
mengenakan biaya apa pun, kecuali pemesanan barang/paket secara online.
Kaum ibu-ibu bisa mengaplikasikan berbagai teknik ketrampilan seperti
kerajinan tangan, masak memasak, home industri, artikel keluarga, dan segala hal
yang menyangkut dunia rumah tangga yang diunduh langsung dari internet. Selain
itu anak-anak dan pelajar bisa mengakses buku-buku pelajaran (ebook), soal-soal
latihan ujian, latihan ketrampilan, dan bentuk paket edukasi lainnya yang
disediakan secara cuma-cuma. Semua warga bisa menyerap berita atau informasi
dengan lebih mudah dan cepat. Pendeknya, semua aspek dalam kehidupan bisa
diakses melalui internet. Bahkan warga bisa sharing dan berbagi informasi dengan
warga di tempat lain di berbagai belahan dunia melalui sarana chatting, email,
yahoo messenger, facebook, twitter, skype, dan fasilitas layanan online lainnya.

Sarana dan Prasarana Kegiatan


Membangun tower share internet (hotspot) yang mampu mencakup
wilayah satu desa dengan asumsi radius 5 kilometer, sehingga seluruh warga desa
khususnya per rumah yang memiliki PC bisa mengakses internet dengan cepat,
mudah, dan murah. Beberapa buah komputer/laptop, modem, dan wireless (Wi-
Fi) di masing-masing rumah.
Dalam proses alih teknologi diperlukan adanya katalisator yang berperan sebagai
perantara serta mendefinisikan dan memudahkan pemahaman petani terhadap
teknologi. Bahasa teknologi perlu disederhanakan sedemikian rupa hingga bisa
dimengerti dan langsung diaplikasikan oleh petani.
8

KESIMPULAN

Penggunaan internet tak selamanya hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan


yang dalam segi perkembangan teknologi bisa dikatakan lebih maju dibandingkan
masyarakat desa. Sekarang ini, pengguanaan internet pada masyarakat pedesaan
sudah mulai menggeliat. Dapat dilihat dari banyak tersedianya warung internet di
desa-desa yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memeproleh fasilitas
internet. Namun penggunaan fasilitas internet di desa memiliki keterbatasan.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya infrastuktur telekomunikasi di berbagai
daerah dan desa di Indonesia.
Hal ini bertujuan agar setiap desa dapat mendapatkan akses informasi dan
pengetahuan terkini, masyarakat pelosok desa terpencil dapat memanfaatkan
jaringan internet untuk berbagai bidang seperti ekonomi, bisnis,pariwisata,
pemerintahan serta pendidikan. Namun kita perlu menyadari setiap adanya
kemajuan pada suatu bidang, akan muncul juga kekhawatiran akan dampak
negatif internet bagi masyarakat desa. Internet yang akan banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat muda di desa dikhawatirkan akan memicu untuk hal-hal negatif.
Oleh karena itu, sebagai pengguna bijak hendaknya menyadari akan dampak-
dampak negative yang mungkin saja dihadapi dalam setiap kemajuan, diperlukan
self filtering dari diri pengguna itu sendiri untuk meminimalisir kekhawatiran
dampak negative yang akan terjadi.
9

DAFTAR PUSTAKA

Azzura,Siti. 2017. Sri Mulyani sebut teknologi bisa akibatkan kesenjangan


ekonomi.https://www.merdeka.com/uang/sri-mulyani-sebut-teknologi-bisa-
akibatkan-kesenjangan-ekonomi.html . Diakses pada 26 Oktober 2017

Eka,Randi. 2016. Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal dengan Teknologi.


https://dailysocial.id/post/percepatan-pembangunan-desa-tertinggal-dengan-
teknologi/ .Diakses pada 16 April 2016

Helmy,Ahmad . 2018. Teknologi Digital dan Ketimpangan Ekonomi di Indonesia.


http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/803 . Diakses pada 1
November 2018

Irawan Kelana. 2017. Mengatasi Ketimpangan Pendapatan yang Melonjak.


https://republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/17/oxz1i8374-
mengatasi-ketimpangan-pendapatan-yang-melonjak Diakses pada 17 Oktober
2017

Muslim, Bukhori. 2015. Kurangnya Ilmu Teknologi di Pedalaman. Jakarta :


Gramedia

Rasmussen,Andrew.2016. Apakah Kemajuan Teknologi Berbanding Lurus


dengan Kesejahteraan Masyarakat?. https://id.techinasia.com/talk/kemajuan-
teknologi-dan-ketimpangan-ekonomi. Diakses pada 24 Februari 2016

Saudale,Vento .2017. Pemanfaatan Teknologi Dorong Kemajuan Desa.


https://www.beritasatu.com/nasional/469004/pemanfaatan-teknologi-dorong-
kemajuan-desa . Diakses pada 17 Desember 2017

Suryawati, Estu. 2017. Perkembangan Teknologi dan Risiko Ketimpangan di Mata


Chairul Tanjung .
https://money.kompas.com/read/2017/04/04/130000726/perkembangan.teknologi.dan.risi
ko.ketimpangan.di.mata.chairul.tanjung. Diakses pada 4 April 2017

Widayanti,Retno. 2018. Teknologi Pada Masyarakat Desa . Jakarta : Cempaka


Putih
10

Sudaryanto,Tahlim. 2016. Pengaruh teknologi baru dan lingkungan produksi


terhadap kesenjangan pendapatan antar agroekosistem.
http://www.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4466 .
Diakses pada 2016

Anda mungkin juga menyukai