9 - Konsep Ekuitas
9 - Konsep Ekuitas
(Disusun untuk memenuhi tugas makalah Mata Kuliah Teori Akuntansi yang
diampu oleh Ibu. Dr. Niswatin, S.Pd., SE., MSA)
OLEH KELOMPOK 9 :
KONSEP EKUITAS 1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Konsep Aset.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki sangat
kurang. Oleh kerena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman sampul..................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1. Pengertian................................................................................................2
2.2. Tujuan Penyajian Ekuitas........................................................................2
2.3. Teori Ekuitas...........................................................................................2
2.4. Pembedaan Modal Setoran dan Laba Ditahan........................................5
2.5. Modal Yuridis dan Modal Setoran Lain..................................................7
2.6. Perubahan Laba Ditahan.........................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Karena artikulasi harus dipertahankan, ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi
secara sintaktik. Artinya, ekuitas didefinisi secara mekanik atau prosedural dalam kaitannya
dengan elemen-elemen statemen keuangan yang lain. Lebih tegasnya, ekuitas tidak dapat
didefinisi secara independen terhadap aset dan kewajiban. Dalam kerangka dasar Standar
Akuntansi Keuangan (2002), misalnya, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mendefinisikan
ekuitas sebagai berikut (pasal 49):
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Definisi di atas tidak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh FASB dalam SFAC
No. 6 sebagai berikut:
Equity or net assets is the residual interest in the assets of an entity that remains after
deducting its liabilities.
Atas dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama
mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan dalam perusahaan.
Akan tetapi, terdapat dua karakteristik yang melekat pada hak kreditor yaitu (a) penyelesaian
klaim mereka pada tanggal tertentu melalui pada transfer aset dan (b) prioritas di atas
pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal likuidasi. Jadi, klaim kreditor terbatas
jumlahnya dan harus diselesaikan atau dilunasi pada tanggal tertentu.
Hak kreditor dan pemilim (pemegang saham) juga berbeda dalam hal penggunaan
aset. Kreditor pada umumnya tidak mempunyai akses dan kendali dalam penggunaan aset
perusahaan. Mereka juga tidak mempunyai hak dalam pengambilan keputusan operasi
perusahaan secara langsung. Di lain pihak, pemilik (khususnya dalam perusahaan
perseorangan) mempunya akses, hak, dan outoritas untuk menjalankan perusahaan dan
menggunakan atau mengendalikan aset.
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Modal Yuridis
Sebagai pasangan laba ditahan, modal setoran dibedakan menjadi modal yuridis dan
modal setoran lain (agio/premium modal saham). Modal yuridis timbul karena ketentuan
hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang harus dipertahankan
dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalah bahwa
saham harus mempunyai nilai nominal atau nilai minimum yang dinyatakan untuk
menunjukkan hak yuridis. Modal yuridis merupakan jumlah rupiah “minimal” yang harus
disetor oleh investor sehingga membentuk modal yuridis (legal capital).
Laba Komprehensif
Telah disinggung sebelum in bahwa kalau perubahan akibat transaksi operasi atau transaksi
nonpemilik harus dibedakan dan dipisahkan secara tegas dengan perubahan akibat transaksi
pemilik, semua perubahan akibat transaksi operasi harus dilaporkan melalui statemen laba-
rugi.
Pos-pos operasi dalam arti luas sebagai lawan pos-pos transaksi nonpemilik meliputi
pos-pos operasi utama, pos-pos tambahan, dan pos-pos sifatnya khusus atau luar biasa tetapi
berasal dari transaksi nonpemilik. Masalah teoritis dalam hal ini adalah pos-pos mana saja
yang disajikan melalui statemen laba rugi dan pos-pos mana saja yang dilaporkan melalui
statemen laba ditahan. Dalam hal ini, ada dua pendekatan yang dapat dianut yaitu kinerja
sekarang atau normal (current atau normal performance approach) dan semua termasuk
atau surplus bersih (all-inclusive atau clean surplus approach).
Pendekatan ini hanya memasukkan ke dalam statemen laba-rugi pos-pos operasi yang
dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan penggunaan aset (sumber ekonomik) untuk
mencapai tujuan utama. Pendekatan ini menekankan makna periode sekarang atau berjalan
(current) dan operasi (operating) dalam arti sempit. Pendukung pendekatan ini mengajukan
beberapa argumen sebagai berikut
1. Apa harus mengukur efisiensi penggunaan sumber ekonomik untuk perioda berjalan
sehingga laba harus bebas dari hal-hal yang mengaburkan efisiensi. Efisiensi, yang diukur
atas dasar kembalian atas asset (return on assets), merupakan angka penting untuk
memprediksi kemampuan melaba masa datang.
2. Laba merupakan pengukur kinerja manajemen. Oleh karenanya, laba haruslah angka yang
benar-benar merupakan hasil penggunaan sumber ekonomi yang ada dalam batas-batas
pengendalian manajemen. Faktor-faktor yang terjadi diluar kendali manajemen harus
dikeluarkan dari perhitungan laba. Ini berarti laba yang harus disajikan dalam statemen
laba-rugi adalah laba yang berasal dari operasi normal.
3. Laba harus dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antar perioda dan
antarperusahaan secara bermakna. Hal ini hanya dapat dilakukan kalau angka laba hanya
berisi pos-pos yang bersifat operasi dan rutin.
4. Karena fiksasi fungsional (fungsional fixation) pembaca statemen laba rugi yang hanya
melihat angka akhir, pemasukkan pos-pos luar biasa dalam statemen laba rugi dapat
menyesatkan pemakai.
Laba Semua-Termasuk
Pendekatan ini menekankan pemisahan secara tegas transaksi operasi dalam arti luas
dan transaksi modal. Dengan kata lain, yang diperhitungkan sebagai laba dan disajikan
melalui statemen laba-rugi adalah semua pos akibat transaksi nonpemilik. Pendekatan ini
dilandasi oleh konsep dasar kontinuitas usaha yang memandang statemen laba-rugi
merupakan penggalan aliran operasi (pendapatan dan biaya) dalam jangka Panjang. Untuk
dapat memprediksi kemampuan melaba jangka Panjang, statemen laba rugi tidak dapat
berdiri sendiri tetapi harus disajikan sebagai serangkaian statemen laba-rugi sepanjang umur
perusahaan. Dengan demikian, laporan laba-rugi periodic (tahunan) harus memuat pos-pos
yang tidak normal (regular) atau luar biasa. Tidak ada pos selain yang berasal dari transaksi
pemilik langsung masuk atau menerobos ke statemen laba ditahan.
3.2 Saran
Saran penulis terkait dengan materi Konsep Ekuitas diharapkan pembaca dan
terkhususnya penulis sendiri lebih memahami bagaimana konsep ekuitas dalam akuntansi.
Penulis hanya dapat memasukan beberapa poin yang menurut penulis dapat dipahami. Untuk
itu mohon maaf atas segala kekurangan dari makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga bisa memberikan manfaat terutama untuk penulis
dan juga untuk pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://samfarhan.blogspot.com/2017/05/makalah-teori-akuntansi-konsep-ekuitas.html