Anda di halaman 1dari 14

MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)

Oleh:

Widia Putri Rahayu


1914121004
Kelompok 1

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian


dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dan
benda-benda yang kecil. Ada dua prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop,
yang pertama mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop
optik ini dapat dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop stereo.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi
mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan serta mikroskop
monokuler dan mikroskop binokuler untuk mengamati bagian dalam sel (Ratna,
2011).

Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Perbesaran lensa
objektif umumnya 4x, 10x, 40x, dan 100x., sedangkan perbesaran lensa okuler
umumnya 6x, 10x dan 12x. Perbesaran total yaitu perbesaran lensa objektif dikali
perbesaran lensa okuler. Dengan perbesaran 1500x, hanya akan tampak beberapa
organel pada mikroskop ini. Sedangkan mikroskop elektron memiliki panjang
gelombang yang jauh lebih pendek dari mikroskop cahaya, sehingga
memungkinkan untuk mencapai daya pisah beberapa ratus lebih besar dari
mikroskop cahaya (Yusminah, 2006).
Mikroskop elektron dapat menghasilkan perbesaran hingga 160.000x sehingga
mampu melihat objek yang sangat kecil. Mikroskop ini menggunakan elektron
sebagai pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti lensa. Bayangan
yang dihasilkan akan ditampilkan dilayar monitor, kemudian objek yang diamati
harus sangat tipis dan berada diruang hampa udara agar dapat ditembus elektron
(Yusminah, 2006).

1.2 Tujuan

Tujuan dari dilakukannya praktikum Mikroskop dan Penggunaanya ini adalah:


1. Mengenal berbagai jenis mikroskop.
2. Mengenali bagian-bagian penting mikroskop serta masing-masing fungsinya.
3. Melatih menggunakan mikroskop secara baik dan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 dengan menggunakan


lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran pada
mikroskop ini terbatas kira-kira 10x dari ukuran objek sebenarnya. Setelah
mengalami perbaikan akhirnya perbesaran mikroskop mencapai 270x sampai
400x (Pratiwi, 2004).

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan


menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang
ukurannya mikropis. Karena mikroskop ini mempunyai lensa-lensa yang mampu
memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang diamati menggunakan 
mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler dan  pembesaran dari lensa
objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa okuler 10x dan lensa objektif
10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x 10 = 100x. Mikroskop berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan “skopos” yang berarti tujuan
yang dapat. Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang
memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau
mikro (Soetarmi, 2004).

Penyelidikan tentang objek-objek yang dimulai dari yang ditemukan mikroskop


oleh Antony Van Leeuwenhook (1632-1723). Berkat penemuan mikroskop
tersebut, berbagai penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai
dikembangkan. Berbagai penelitian yang kemudian berkembang semakin dimulai
dengan perkembangan mikroskop. Mikroskop pertama yang dapat melihat
perbesaran objek hingga 150 kali ukuran asli. Dengan teknik dan susulan pilihan
yang ditingkatkan, mikroskop cahaya mampu melihat objek hingga perbesaran
1.000 kali, kita dapat melihat objek mikroskop elektron yang memiliki perbesaran
lebih dari 10.000 kali. Kita dapat melihat objek mikroskopi dengan lebih detail
dengan menggunakan mikroskop elektron yang perbesarannya lebih dari 10.000
kali. Perkembangan mikroskopis ini mengembangkan penemuan di bidang
biologi, seperti penemuan sel, bakteri dan partikel-partikel mikroskopis (Salomo,
2005).

Mikroskop yang memungkinkan para peneliti untuk melihat sel dan makro yang
tidak tampak dengan mata biasa. Mikroskop cahaya mempergunakan
transiluminasi dan digunakan untuk koneksi jaringan hidup dan jaringan yang
diawetkan serta jaringan-jaringan yang berfluoresensi atau jaringan yang di beri
zat fluoresen. Mikroskop elektron menyinari jaringan dengan batas elektron.
Mikroskop ini memiliki daya pisah 1000 kali di banding mikroskop cahaya dan
dapat mencapai batas atom (Johnson, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum Mikroskop dan Penggunaannya yaitu


kamera, alat tulis, mikroskop stereo, mikroskop majemuk, cawan petri, kaca
preparat, cover glass, jarum pentul, pinset dan tissue.

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Mikroskop dan Penggunaannya


yaitu Trichoderma sp., semut besar, dan aquades.

3.2 Waktu dan Tempat

Praktikum Mikroskop dan Penggunaanya dilaksanakan di Laboratorium


Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada hari Senin, tanggal 2
Maret 2020 pukul 15:00 sampai 17:50 WIB.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum Mikroskop dan Penggunaannya sebagai berikut:

3.3.1 Penggunaan mikroskop stereo


1. Ditempatkan mikroskop stereo beserta transformatornya, hubungkan dengan
sumber listrik.
2. Ditekan tombol “ON” pada transformator, penggunaan voltase yang sesuai
dengan yang tercantum pada mikroskop.
3. Diletakkan spesimen pada cawan petri.
4. Dinyalakan lampu.
5. Diamati spesimen mula-mula dengan lensa mikroskop perbesaran rendah
kemudian dilanjutkan dengan perbesaran yang lebih tinggi.
6. Dicari fokus dengan mengatur posisi lensa obyektif naik atau turun dengan
menggunakan knop pengatur fokus kasar.
7. Diperoleh bayangan yang fokus, pertajam fokus tersebut dengan
menggunakan knop pengatur halus.
8. Diamati dengan seksama dan gambar hasil yang diamati di bawah mikroskop.

3.3.2 Penggunaan mikroskop majemuk


1. Disiapkan preparat yang akan diamati dengan cara meletakkannya pada
permukaan gelas obyek bersih yang sudah diberi satu tetes air.
2. Ditutup spesimen tersebut dengan kaca penutup, hindari terbentuknya
gelembung udara pada preparat.
3. Diletakkan preparat di atas meja di bawah lensa obyektif mikroskop
majemuk.
4. Diposisikan lensa dengan perbesaran terendah tepat di atas gelas obyek dan
dengan mengamati dari samping turunkan lensa mendekati permukaan gelas
preparat sampai maksimum.
5. Diposisikan mata pada lensa okuler, gunakan knop pemutar halus untuk
menaikkan posisi lensa sampai didapatkan gambar yang lebih jelas.
6. Diamati dengan seksama dan gambar hasil yang diamati di bawah mikroskop.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil dari praktikum Mikroskop dan Penggunaannya dapat di lihat pada tabel di
bawah ini:
No Gambar objek yang diamati Keterangan
.
1.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 4x

2.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 10x

3.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 40x
4. Semut Rangrang
Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Subfamili : Formicinae
Genus : Oecophyllini
Spesies : Oecophyllini smaragdina

5. Undur-undur
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Neuroptera
Famili : Mymeleontidae
Subfamili : Mymeleontinae
Genus : Myrmeleon
Spesies : Formicarius
6. Bapak Pucung
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pyrrhocoridae
Subfamili : Pyrrhocoroidea
Genus : Dysdercus
Spesies : Dysdercus cingulatus

4.2 Pembahasan

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut mikroskopi. Kata “mikroskopi” berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat oleh mata. Jenis yang paling umum dari mikroskop dan yang
pertama diciptakan yaitu optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri
dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang diletakkan di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron (Pramudita, 2012).
Menurut Ibrahim (2009), untuk mengetahui mikroskop perlu diketahui komponen
mikroskopnya. Berikut adalah komponen mikroskop:
1. Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
mikroskop, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6x, 10x dan 12x.
2. Lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat empat
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 4x, 10x, 40x dan
100x. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak
emersi ke bagian objek. Minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan
untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali letak
lensa dengan objek yang diamati sangat dekat.
3. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
4. Tabung mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler.
5. Lengan mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
6. Meja preparat, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat meletakkan objek
yang akan diamati.
7. Penjepit preparat, yaitu bagian yang berfungsi untuk menjepit preparat agar
objek tetap ditempat yang diinginkan.
8. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan dan memusatkannya ke objek.
9. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
10. Makrometer, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk mendapatkan kejelasan dari gambar objek.
11. Mikrometer, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat untuk mendapatkan kejelasan dari gambar objek.
12. Kaki mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga dan untuk
tempat memegang mikroskop saat hendak dipindahkan.
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang terdiri dari gabungan dua
mikroskop yang memiliki dua yaitu lensa pbjektif dan okuler serta dilengkapi
prisma ganda. Jenis mikroskop stereo hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7x sampai 30x.
Benda yang diamati dengan mikroskop stereo ini dapat dilihat secara tiga dimensi
dan berfungsi menghasilkan gambar secara nyata. Komponen utama mikroskop
stereo ini hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa mikroskop stereo terdiri
dari lensa okuler dan lensa objektif (Setiawati, 2013).

Mikroskop cahaya atau dikenal dengan nama “Compound light microscope”


adalah salah satu jenis mikroskop yang sering digunakan oleh peneliti untuk
melakukan pengamatan dan perbesaran objek mikroskopik seperti jaringan atau
sel pada hewan dan tanaman. Mikroskop cahaya atau mikroskop majemuk
menyediakan gambaran struktur dua-dimensional dengan perbesaran total dari 40
kali hingga 125 kali. Mikroskop majemuk memerlukan kualitas yang tinggi tidak
hanya pada objektif dan bagian mata tetapi juga pada kondensor substage. Fungsi
mikroskop cahaya ini adalah untuk mendapatkan gambar secara detail dan besar
untuk objek-objek kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia secara
langsung (Setiawati, 2013).
V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari dilakukannya praktikum Mikroskop dan Penggunaanya sebagai


berikut:
1. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan iluminasinya, mikroskop dibedakan
menjadi dua yaitu mikroskop elektron dan mikroskop cahaya. Berdasarkan
ukuran obyek yang diamati dan penampilan obyek, mikroskop cahaya
dibedakan atas mikroskop majemuk (compound microscope) dan mikroskop
stereo (stereo microscope.
2. Bagian-bagian penting mikroskop yaitu lensa okuler untuk memperbesar
bayangan secara maya, tegak, diperbesar; lensa obyektif untuk memperbesar
bayangan secara nyata, terbalik, diperbesar; revolver untuk mengatur
perbesaran lensa obyektif; meja preparat untuk meletakkan preparat; penjepit
untuk menjepit preparat; makrometer dan mikrometer untuk menaik turunkan
meja preparat secara cepat dan lambat; diafragma untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya; kondensor untuk memfokuskan cahaya; dan kaki untuk
menyangga mikroskop.
3. Cara menggunakan mikroskop secara baik dan benar yaitu dengan mengatur
letak mikroskop, mengatur pencahayaan mikroskop, mengamati objek dengan
memasang preparat tepat di atas lubang diafragma, kemudian jepit agar
preparat tidak bergeser selama melakukan pengamatan lalu atur fokus objek.
DAFTAR PUSTAKA

Hala, Yusminah. 2006. Biologi Umum 1. Alauddin pers. Makassar.

Ibrahim. 2009. Mikrobiologi dan Parasitologi 1. PT. Citra Aditya Bakti.


Bandung.

Johnson, Kurt E. 2004. Histologi dan Biologi Sel. Seri Kapita Selekta. Jakarta.

Pratiwi, P.A. 2004. Biologi. Gramedia. Jakarta.

Pramudita, Saras Dian. 2012. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktik. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Ratna. 2011. Mikrobiologi Dasar. Gramedia. Jakarta.

Salomo. 2005. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Setiawati, Devi. 2013. Mikroskop Optik. Erlangga. Jakarta.

Soetarmi, Nawangsari. 2004. IPA Biologi. Erlangga. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai