Mikrobiologi Mikroskop Dan Penggunaannya
Mikrobiologi Mikroskop Dan Penggunaannya
Oleh:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Perbesaran lensa
objektif umumnya 4x, 10x, 40x, dan 100x., sedangkan perbesaran lensa okuler
umumnya 6x, 10x dan 12x. Perbesaran total yaitu perbesaran lensa objektif dikali
perbesaran lensa okuler. Dengan perbesaran 1500x, hanya akan tampak beberapa
organel pada mikroskop ini. Sedangkan mikroskop elektron memiliki panjang
gelombang yang jauh lebih pendek dari mikroskop cahaya, sehingga
memungkinkan untuk mencapai daya pisah beberapa ratus lebih besar dari
mikroskop cahaya (Yusminah, 2006).
Mikroskop elektron dapat menghasilkan perbesaran hingga 160.000x sehingga
mampu melihat objek yang sangat kecil. Mikroskop ini menggunakan elektron
sebagai pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti lensa. Bayangan
yang dihasilkan akan ditampilkan dilayar monitor, kemudian objek yang diamati
harus sangat tipis dan berada diruang hampa udara agar dapat ditembus elektron
(Yusminah, 2006).
1.2 Tujuan
Mikroskop yang memungkinkan para peneliti untuk melihat sel dan makro yang
tidak tampak dengan mata biasa. Mikroskop cahaya mempergunakan
transiluminasi dan digunakan untuk koneksi jaringan hidup dan jaringan yang
diawetkan serta jaringan-jaringan yang berfluoresensi atau jaringan yang di beri
zat fluoresen. Mikroskop elektron menyinari jaringan dengan batas elektron.
Mikroskop ini memiliki daya pisah 1000 kali di banding mikroskop cahaya dan
dapat mencapai batas atom (Johnson, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM
Hasil dari praktikum Mikroskop dan Penggunaannya dapat di lihat pada tabel di
bawah ini:
No Gambar objek yang diamati Keterangan
.
1.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 4x
2.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 10x
3.
Jamur Trichoderma sp.
Perbesaran 40x
4. Semut Rangrang
Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Subfamili : Formicinae
Genus : Oecophyllini
Spesies : Oecophyllini smaragdina
5. Undur-undur
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Neuroptera
Famili : Mymeleontidae
Subfamili : Mymeleontinae
Genus : Myrmeleon
Spesies : Formicarius
6. Bapak Pucung
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pyrrhocoridae
Subfamili : Pyrrhocoroidea
Genus : Dysdercus
Spesies : Dysdercus cingulatus
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut mikroskopi. Kata “mikroskopi” berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat oleh mata. Jenis yang paling umum dari mikroskop dan yang
pertama diciptakan yaitu optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri
dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang diletakkan di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron (Pramudita, 2012).
Menurut Ibrahim (2009), untuk mengetahui mikroskop perlu diketahui komponen
mikroskopnya. Berikut adalah komponen mikroskop:
1. Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
mikroskop, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6x, 10x dan 12x.
2. Lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat empat
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 4x, 10x, 40x dan
100x. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak
emersi ke bagian objek. Minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan
untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali letak
lensa dengan objek yang diamati sangat dekat.
3. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
4. Tabung mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler.
5. Lengan mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
6. Meja preparat, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat meletakkan objek
yang akan diamati.
7. Penjepit preparat, yaitu bagian yang berfungsi untuk menjepit preparat agar
objek tetap ditempat yang diinginkan.
8. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan dan memusatkannya ke objek.
9. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
10. Makrometer, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk mendapatkan kejelasan dari gambar objek.
11. Mikrometer, yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat untuk mendapatkan kejelasan dari gambar objek.
12. Kaki mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga dan untuk
tempat memegang mikroskop saat hendak dipindahkan.
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang terdiri dari gabungan dua
mikroskop yang memiliki dua yaitu lensa pbjektif dan okuler serta dilengkapi
prisma ganda. Jenis mikroskop stereo hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7x sampai 30x.
Benda yang diamati dengan mikroskop stereo ini dapat dilihat secara tiga dimensi
dan berfungsi menghasilkan gambar secara nyata. Komponen utama mikroskop
stereo ini hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa mikroskop stereo terdiri
dari lensa okuler dan lensa objektif (Setiawati, 2013).
Johnson, Kurt E. 2004. Histologi dan Biologi Sel. Seri Kapita Selekta. Jakarta.
Pramudita, Saras Dian. 2012. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktik. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.