TUGAS 3.P.Produk
TUGAS 3.P.Produk
NIM : 031521052
Jawaban
Proses adalah sekumpulan tugas-tugas yang saling berkaitan yang menggunakan input yang
spesifik serta menghasilkan output yang spesifik pula. Desain proses dapat didefinisikan
sebagai tugas-tugas atau pekerjaanpekerjaan apa yang diperlukan dan bagaimana pekerjaan-
pekerjaan tersebut dikoordinasikan di antara fungsi-fungsi, orang-orang, dan organisasi.
Pemilihan proses merupakan suatu pendekatan yang dilakukan organisasi untuk mengubah
sumber daya yang ada menjadi barang atau jasa. Desain proses berkaitan erat dengan tata letak
fasilitas. Tata letak fasilitas adalah penyusunan mesin-mesin dan tenaga kerja yang berfungsi
melaksanakan proses produksi. Proses batch menggunakan tata letak proses. Tata letak proses
merupakan pengaturan mesin-mesin dan tenaga kerja berdasarkan proses yang dikerjakan
dalam satu stasiun kerja.
Terdapat dua tipe pilihan proses yaitu (a) penggolongan berdasarkan aliran produk yang
terdiri dari aliran garis, batch, dan aliran proyek; dan (b) penggolongan berdasarkan pesanan
konsumen yang terdiri dari make-to-order, make-to-stock, dan make-toassembly.
b. Batch
Aliran batch ditandai dengan adanya produksi dalam ukuran-ukuran tertentu atau
kelompok-kelompok tertentu yang disebut batch atau lot. Setiap batch bergerak
mengalir dari satu pusat kerja menuju pusat kerja yang lain. Sebuah pusat kerja adalah
sekelompok mesin atau proses yang hampir sama yang dikelompokkan untuk
melakukan suatu tahapan proses produksi. Misalnya, dalam suatu pabrik terdapat
stasiun-stasiun kerja yang terdiri dari pengelompokan mesin-mesin pemotong logam,
mesin gerinda logam, dan mesin pengecat logam. Proses aliran batch seperti tampak
pada gambar di bawah. Pada gambar tersebut dapat perhatikan adanya beberapa
stasiun kerja serta beberapa produk. Setiap produk dapat memiliki aliran proses yang
berbeda melalui stasiun-stasiun kerja yang ada. Hal ini mengakibatkan aliran proses
tidak mengalir secara teratur, namun bersifat tidak teratur dan melompat-lompat.
c. Proyek
Proyek merupakan proses operasi yang ditujukan untuk menghasilkan produk-produk
yang bersifat unik dan kreatif. Pengertian proyek tidak hanya terbatas pada
pembangunan-pembangunan gedung-gedung, jalan, maupun jembatan, namun proyek
memiliki pengertian lebih dari itu. Contoh proyek antara lain konser musik,
pembangunan gedung, bahkan produksi pesawat terbang. Proyek memiliki waktu
penyelesaian tertentu dan target produk tertentu. Proyek sering kali dicirikan dengan
masalah perencanaan dan penjadwalan kerja, terutama apabila produk belum pernah
dibuat sebelumnya. Proyek juga tidak dapat diautumatisasi, namun, kadangkala
diperlukan juga mesin-mesin dan peralatan umum. Tenaga kerja harus memiliki
keterampilan tinggi karena keunikan produk atau jasa yang diproduksi. Pada aliran
proyek, tidak terdapat aliran produk, hanya saja masih merupakan bagian dari proses
operasi. Pada proyek, terdapat hubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang
lain, kapan suatu pekerjaan dapat dimulai ketika pekerjaan sebelumnya telah selesai
dilaksanakan. Misalnya, pada pembangunan rumah, untuk dapat membangun tembok,
maka harus diselesaikan fondasi terlebih dahulu. Demikian juga, untuk memasang atap,
maka pemasangan tembok harus diselesaikan terlebih dahulu. Gambar aliran proyek
seperti pada di bawah ini
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052
b. Make-to-stock
Make-to-stock (MTS) merupakan proses produksi yang dilakukan dengan tujuan
memenuhi tingkat persediaan tertentu agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen tepat waktu. Pada saat permintaan datang, perusahaan dapat dengan
cepat memenuhi pesanan karena memiliki persediaan yang cukup. MTS merupakan
pilihan proses yang dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih cepat kepada
konsumen yang diambil dari stok atau persediaan yang ada, sekaligus dengan biaya
yang lebih murah daripada proses MTO. Proses MTS bertujuan membuat produk
untuk persediaan, dan pekerjaan-pekerjaan selama proses tidak disesuaikan dengan
keinginan konsumen
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052
c. Make-to-assembly
Make-to-assembly (MTA) merupakan pilihan proses yang merupakan
penggabungan dari proses MTO dan MTS. MTA merupakan proses yang
membangun subsub perakitan berdasarkan permintaan, selanjutnya merakit bagian-
bagian tersebut pada saat terakhir untuk memuaskan permintaan konsumen.
Subsub perakitan dibuat untuk memenuhi persediaan, sedangkan perakitan final
dilakukan berdasarkan pesanan. Proses operasi berjalan terus menerus melalui
proses MTA dan proses MTO untuk standarisasi produk sekaligus mengurangi lead
time produksi. Apabila produk-produk yang terstandarisasi dapat dibuat lebih
cepat, maka tidak perlu dimasukkan dalam persediaan, tetapi dapat langsung
diselesaikan ketika dipesan oleh konsumen.
Teknologi informasi memiliki empat komponen, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
basis data, dan telekomunikasi.
a. Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat
alatnya dapat dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk
nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Perangkat keras dapat
bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga
disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti
oleh perangkat keras tersebut, maka perangkat keras dapat melakukan berbagai
kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah. Peningkatan memori perangkat
keras, kemampuan processing, serta kecepatan didorong oleh perubahan teknologi saat
Nama : Heru Dwi Nugroho
NIM : 031521052
ini. Para ilmuwan di perusahaan komputer dan telekomunikasi memiliki peran yang
sangat besar terhadap perubahan ini.
b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan program komputer tertulis agar perangkat keras dapat
bekerja dan mampu melaksanakan fungsi yang berbeda. Aplikasi perangkat lunak
adalah program yang digunakan oleh pengguna komputer. Perangkat lunak sering pula
disalahartikan hanya sebagai kumpulan informasi. Ini menjadikan informasi dapat
direkam, dimanipulasi, dan dipresentasikan sebagai output yang tidak bernilai.
Informasi semacam ini bukanlah informasi karena tidak dapat digunakan untuk
membuat keputusan yang tepat. Ahli sistem informasi bekerja sama dengan para
manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap sistem informasi
perusahaan, siapa saja yang berhak mengakses, dan bagaimana seharusnya informasi
tersebut digunakan. Perangkat lunak sangat diperlukan untuk berbagai macam kegiatan
operasional dan juga menyediakan berbagai macam sistem pendukung, termasuk
sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan.
c. Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan data yang saling terhubung atau informasi yang
tersimpan dalam sebuah penyimpan data seperti hard disk komputer, floppy disk, atau
rekaman. Suatu basis data dapat berupa catatan persediaan perusahaan, standar waktu
untuk berbagai proses yang berbeda, data biaya, atau informasi permintaan konsumen.
Basis data yang akurat dapat membantu manajer mengambil keputusan-keputusan
yang tepat dan cepat terhadap isu-isu bisnis terkini. Banyak basis data yang tersedia
secara online antara lain harga pasar saham, indikator ekonomi, tingkat inflasi, dsb.
d. Telekomunikasi
Komponen teknologi informasi terakhir adalah telekomunikasi yang merupakan
komponen terpenting. Serat optik, telepon, modem, mesin fax dan peralatan lainnya
memungkinkan adanya jaringan elektronik. Jaringan semacam ini memungkinkan
seorang pengguna komputer di suatu tempat berhubungan langsung dengan pengguna
komputer di tempat lain. Pihak yang terhubung ini dapat saling bertukar informasi
pada saat bersama dan dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi
yang akurat.
3. Biaya
Biaya-biaya dalam uji coba pasar meliputi: (1) biaya langsung uji coba, termasuk biaya
penelitian pasar, (2) biaya peluncuran produk itu sendiri, dan (3) kehilangan
pendapatan (selama masa uji coba belum ada penghasilan). Kadangkala biaya uji coba
sangat besar sehingga perusahaan mempertimbangkan untuk tidak melakukan uji coba
pasar.