Anda di halaman 1dari 4

MENILAI BUKTI SECARA KRITIS

Langkah-Langkah:
1. Apa PICO penelitian tersebut? Apakah PICO mirip dengan PICO anda?
 Ya
2. Sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan?/ seberapa baik
penelitian dikerjakan?
 Penelitian ini layak diaplikasikan kepada pasien.
3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya karena faktor
kebetulan?
 Intervensi tersebut memiliki dampak yang relatif signifikan terhadap
pasien

LANGKAH I : BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN


PICO ANDA (KASUS)
 Buat PICO hasil pencarian
 Bandingkan PICO anda (KASUS KELOLAAN)

PICO ANDA (KASUS


PICO HASIL PENCARIAN
KELOLAAN)
P : Nyeri kepala pada pasian hipertensi P : Nyeri kepala pada pasian hipertensi
I : Kompres hangat pada leher I : Kompres hangat
C:- C:-
O : Menurunkan Nyeri kepala pada pasian O: Menurunkan Nyeri kepala pada pasian
hipertensi hipertensi

LANGKAH II: SEBERAPA BAIK PENELITIAN DILAKUKAN


 Rekrutmen
 Allocation or adjustmen
 Maintenance
 Measurement-blinded-objective

ASPEK YANG
DINILAI DARI ARTIKEL KRITIK
ARTIKEL
Rekrutmen
Jumlah populasi pada Jumlah populasi pada
Populasi penelitian ini tidak penelitian ini tidak
dicantumkan. dicantumkan.
Sampel & Berdasarkan perhitungan Tehnik sampling yang
Sampling rumus, didapatkan jumlah digunakan sudah tepat.
sampel sebanyak 18
responden. Dalam penelitian
ini menggunakan kelompok teknik purposive sampling
kontrol, sehingga dikalikan 2 merupakan salah satu
menjadi 36 (18 responden teknik non random
untuk kelompok perlakuan sampling dan peneliti yang
dan 18 responden untuk menentukan kriteria sesuai
kelompok kontrol) pada dengan tujuan penelitan.
pasien hipertensi di Rumah
Sakit Tugurejo Semarang.
Allocation Or Adjustmen
Jenis penelitian yang dipakai Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pada penelitian kali ini
Acak Sebanding
quasi experiment, teknik adalah design dengan
Matching
sampling purposive sampling rancangan non equivalent
control group design
Maintenance Apakah Status Sebanding Tetap Terjaga
Pengambilan data dengan Penelitian ini
menggunakan lembar mengambilan data dengan
Perlakukan
observasi dan melakukan menggunakan lembar
Adequat
intervensi kompres hangat observasi dan melakukan
pada leher intervensi kompres hangat
pada leher
Measurement-blinded-objective
ada pengaruh pemberian Penelitian ini menggunkan
kompres hangat pada leher terapi kompres hangat
terhadap penurunan pada leher
intensitas nyeri kepala pada Cara pengambilan data
Pengukuran
pasien hipertensi, dimana pada penelitian ini tidak
Objektif
Tersamar kelompok yang diberikan dijelaskan bahwa peneliti
Blind kompres hangat pada leher ikut serta dalam proses
lebih efektif dibandingkan pengumpulan data pasien
dengan kelompok yang tidak saat diberikan terapi
diberikan kompres hangat kompres hangat pada
pada leher. leher

LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN


HASIL DAN INTERPRETASI
 Pengukuran Outcome biner
Biner
Kontinu
 Nilai P (Uji Hipotesis)  Peneliti tidak menjelaskan teknik
 Tingkat Kepercayaan (Estimasi) pengolahan data
 Hasil penelitian Rata-rata rentang
nyeri kepala responden sebelum
diberikan kompres hangat pada
leher sebesar 6,17 dan sesudah
diberikan kompres hangat pada
leher turun menjadi 3,72.

KEPUTUSAN:
HASIL PENELITIAN :
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukan bahwa setelah dilakukan
pengolahan data, didapatkan hasil penelitan dengan menggunakan uji Wilcoxon
sign test didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) dan uji mann Whitney dengan
p value 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian
kompres hangat pada leher terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada
pasien hipertensi, dimana kelompok yang diberikan kompres hangat pada leher
lebih efektif dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan kompres
hangat pada leher.

TELAAH JURNAL

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Pada Leher Terhadap


Judul Penurunan Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasian Hipertensi Di
Rsud Tugurejo Semarang
Peneliti Dody Setyawan , Muslim Argo Bayu Kusuma
Tahun 2014
Jurnal Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK)
Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala.
Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklerosis yang
menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan
Problem
penurunan O2 (oksigen) di otak. Nyeri tersebut dapat
ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis, salah
satunya yaitu dengan menggunakan kompres hangat.
Penanganan kecemasan kepada ibu yang mengalami operasi
section caesaria dapat dilakukan dengan teknik relaksasi dan
distraksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
Intervensi
pemberian terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat
kecemasan ibu preoperasi Sectio Caesaria di rumah sakit
Grand Medistra Lubuk Pakam tahun 2016.
Comparation Aprilia, jayanti. 2013. Perbedaan Kompres Hangat dan
Kompres Alkohol Terhadap Penurunan Nyeri Phlebitis
Pada Pemasangan Infus di RSUD Tugurejo Semarang.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK).
Menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara kompres hangat
dan kompres alkohol terhadap penurunan nyeri phlebitis pada
pemasangan infuse. Kompres air hangat lebih efektif
dibandingkan dengan kompres alcohol dengan p value 0,025.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006). Fundamental
keperawatan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC
Menyatakan bahwa Kompres hangat merupakan salah satu
penatalaksanaan nyeri dengan memberikan energi panas
melalui konduksi, dimana panas tersebut dapat menyebabkan
vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), meningkatkan
relaksasi otot sehingga meningkatkan sirkulasi dan menambah
pemasukan, oksigen, serta nutrisi ke jaringan (Potter & Perry,
2010, hlm.632). Secara anatomis, banyak pembuluh darah
arteri dan arteriol di leher yang menuju ke otak. Pada nyeri
kepala yang diderita oleh pasien hipertensi disebabkan karena
suplai darah ke otak mengalami penurunan dan peningkatan
spasme pembuluh darah. Kompres hangat dilakukan untuk
merelaksasikan otot pada pembuluh darah dan melebarkan
pembuluh darah sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
pemasukan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
Berdasarkan hasil penelitan dengan menggunakan uji
Wilcoxon sign test didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) dan
uji mann Whitney dengan p value 0,000 (p<0,05), sehingga
dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian kompres hangat
Outcome
pada leher terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada
pasien hipertensi, dimana kelompok yang diberikan kompres
hangat pada leher lebih efektif dibandingkan dengan kelompok
yang tidak diberikan kompres hangat pada leher.

Anda mungkin juga menyukai