Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa
tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
proses yang sistematis untuk pengumpulan data dalam mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam
medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakan diagnosis
dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara
sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah
pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi,
beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi (Manalu,2015).
Mata merupakan organ penting dan sangat sensitif dari tubuh makhluk hidup
termasuk kucing. Abnormalitas atau penyakit mata pada kucing yang sering terjadi
antara lain seperti katarak, entropion, ektropion, glaukoma, atau luka akibat trauma. Hal
ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya posisi mata yang terletak di bagian
cranial sehingga lebih besar kemungkinan mengalami terjadinya trauma maupun
gangguan yang terjadi pada struktur mata. Telinga adalah organ yang kompleks yang
mencakup dua fungsi penting untuk mendengar (persepsi suara) dan keseimbangan
(maintenance tubuh) posisi. Sehubungan dengan fungsi dan berdasarkan anatomi telinga
dibagi menjadi tiga bagian Telinga luar, penerima suara telinga tengah yang mengubah
gelombang suara menjadi getaran mekanik, telinga bagian dalam, di mana getaran
mekanik diubah menjadi impuls listrik diakui oleh pusat mendengar di otak (Azani,
2008). Kulit yang melapisi saluran telinga adalah permukaan yang relatif halus, memiliki
epidermis tipis dan dermis yang memiliki lampiran (folikel rambut dan kelenjar
sebaceous dan ceruminous) Kelenjar sebaceous menghasilkan lipid netral dan kelenjar
ceruminous mengeluarkan asam dan fosfolipid mucopoly saccharides (Islami,2018).
Telinga tengah (medium) : mengamplifikasi dan bagian dari penghantar vibrasi dari
gendang telinga sampai kepada lapis dalam telinga
Ossikel: memindahkan vibrasi gelombang suara dari membrana tympanica ke kchlea
dengan cara meningkatkan atau menurunkan vibrasinya sehingaa menjadi seimbang
atau equilibrium
Tuba Eustachii (tuba auditorius): menghubungkan telinga tengah dengan faring,
tujuannya menyamakan tekanan udara pada kedua sisi membran tympanica
Setelah hari pertama pengobatan, anjing dapat membuka mata dan suhu tubuh kembali
normal dan anjing aktif kembali. Setelah selesai pengobatan anjing tersebut sembuh dari
conjunctivitis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh
pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Pemeriksaan ini dilakukan dengan proses
yang sistematis untuk pengumpulan data dalam mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan pasien. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan
pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan
pasien. Pemeriksaan pada mata hewan bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terjadi
abnormalitas aatau gangguan kesehatan pada hewan tersebut. Pemeriksaan fisik pada mata
meliputi pemeriksaan pada bagian – bagian mata. Pemeriksaan pada telinga bertujuan untuk
mengetahui adanya gangguan atau abnormalitas pada telinga, pemeriksaan pada telinga
meliputi pemeriksaan posisi telinga, bau telinga, kebersihan telinga, permukaan daun telinga,
dan adanya reflex panggilan
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, semoga kedepannya penulis bisa
lebih baik lagi dalam penulisan makalah. Krirtik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan untuk kebaikan penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Islami, Putri.2018. Laporan Kasus: Otitis Eksterna dan Auricular Hematoma (Othematoma)
pada Anjing Samoyed. Yogyakarta : UGM
Maggalatung, Andi. 2016. Kajian Observasional Lapang Otitis Eksterna Pada Anjing Di
Klinik Hewan Di Makassar. Makassar: Universitas Hassanudin
Manalu.2015. Pelaaksanaan Pemeriksaan Fisik Oleh Perawat Rumah Sakit Advent Bandar
Lampung. Bandung : Universitas Advent Indonesia
Sari, Eka.2017. Penanganan Kasus Prolapsus Bulbus Oculi Sinistra Pada Kucing Persia Di
ZOO Klinik Makassar. Makassar : Universitas Hassanudin
Widodo, S. 2017. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. Bogor: IPB Press