KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
a. Latar Belakang..........................................................................1
b. Tujuan.......................................................................................1
c. Manfaat.....................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
Mengetahui pengertian malaria, dan
Mengetahui patogenesis penyakit malaria.
1.3 Manfaat
Manfaat di buatnya makalah ini adalah agar pembaca mengerti
lebih dalam dan terperinci tentang malaria dan patogenesis penyakitnya.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Penambahan selsel radang menyebabkan limpa bengkak dan terasa
nyeri. Lamalama konsistensi limpa menjadi keras karena
bertambahnya jaringan ikat.2
4) Malaria Berat, Pada malaria berat mekanisme patogenesisnya
berkaitan dengan invasi merozoit ke dalam eritrosit sehingga
menyebabkan eritrosit yang mengandung parasit mengalami
perubahan struktur dan biomolekular sel untuk mempertahankan
kehidupan parasit. Perubahan tersebut meliputi mekanisme,
diantaranya transport membran sel, sitoadherensi, sekuestrasi dan
resetting.
Sitoadherensi merupakan peristiwa perlekatan eritrosit yang telah
terinfeksi P. falciparum pada reseptor di bagian endotelium venule dan
kapiler. Selain itu eritrosit juga dapat melekat pada eritrosit yang tidak
terinfeksi sehingga terbentuk roset.1
Sekuestrasi terdapat di otak, diikuti dengan hepar dan ginjal, paru,
jantung, usus dan kulit. Sekuestrasi ini diduga memegang peranan
utama dalam patofisiologi malaria berat.1
Resetting adalah suatu fenomena perlekatan antara sebuah eritrosit
yang mengandung merozoit matang yang diselubungi oleh sekitar 10
atau lebih eritrosit non parasit, sehingga berbentu seperti bunga. Salah
satu faktor yang mempengaruhi terjadinya resetting adalah golongan
darah dimana terdapatnya antigen golongan darah A dan B yang
bertindak sebagai reseptor pada permukaan eritrosit yang tidak
terinfeksi.1
3
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa malaria merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh nyamuk anopheles betina atau parasite genus
Plasmodium. Penyakit ini menginfeksi eritrosit dan menyebabkan gejala
seperti demam, anemia, kemudian masuk ke limpa dan akhirnya
menyebabkan kematian.
4
Daftar Pustaka
1) Harijanto PN. 2006. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi
IV. Hal: 1754-60. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2) Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI No.5 th. 2013 tentang Tata
Laksana Malaria
3) Fitriany, Julia, Sabiq Ahmad. 2018. Malaria. Journal Avverous. Vol. 4. No. 2.
Fakultas Famasi. Lhokseumawe: Universitas Malikussaleh.
4) Band JD.Malaria dalam tintinali JE Ed. Emergency medicine A
Comprehensive Study Guide. Edisi enam. New York : McGraw
Hill.2004.953- 958.