Hasan
Hasan
HADITS HASAN
Secara bahasa, hasan berarti al-jamal, yaitu indah. Hasan juga dapat juga berarti sesuatu sesuatu
yang disenangi dan dicondongi oleh nafsu. Sedangkan para ulama berbeda pendapat dalam
mendefinisikan hadits hasan karena melihat bahwa ia meupakan pertengahan antara hadits
shahih dan hadits dha’if, dan juga karena sebagian ulama mendefinisikan sebagai salah satu
bagiannya.
Definisi Tirmidzi: yaitu semua hadits yang diriwayatkan, dimana dalam sanadnya tidak ada
yang dituduh berdusta, serta tidak ada syadz (kejangalan), dan diriwatkan dari selain jalan
sepereti demikian, maka dia menurut kami adalah hadits hasan.
Definisi Ibnu Hajar: beliau berkata, adalah hadits ahad yang diriwayatkan oleh yang adil,
sempurna ke-dhabit-annya, bersanbung sanadnya, tidak cacat, dan tidak syadz (janggal) maka dia
adalah hadits shahih li-dzatihi, lalu jika ringan ke-dhabit-annya maka dia adalah hadits hasan li
dszatihi.
Kriteria hadits hasan sama dengan kriteria hadits shahih. Perbedaannya hanya terletak pada sisi
ke-dhabit-annya. yaitu hadits shahih lebih sempurna ke-dhabit-annya dibandingkan dengan
hadits hasan. Tetapi jika dibandingkan dengan ke-dhabit-an perawi hadits dha’if tentu belum
seimbang, ke-dhabit-an perawi hadits hasan lebih unggul.
Hasan Li-Dzatih
Hadits hasan li-dzatih adalah hadits yang telah memenuhi persyaratan hadits hasan yang telah
ditentukan. pengertian hadits hasan li-dzatih
Hasan Li-Ghairih
Hadits hasan yang tidak memenuhi persyaratan secara sempurna. dengan kata lain, hadits
tersebut pada dasarnya adalah hadits dha’if, akan tetapi karena adanya sanad atau matan lain
yang menguatkannya (syahid atau muttabi’), maka kedudukan hadits dha’if tersebut naik
derajatnya menjadi hadits hasan li-ghairih.