BST Mata Aldo (DR Ibrahim SPM)
BST Mata Aldo (DR Ibrahim SPM)
Oleh:
Pembimbing:
Bedsite Teaching
Topik
Disusun oleh:
Laporan kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 02 September 2019 s.d 07 November
2019
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Ss
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Talang jawa selatan kab Lahat
Tanggal Pemeriksaan : 07 September 2019
Pemeriksaan Fisik
e. Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 78 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 22 kali/menit
Suhu : 36,9o C
f. Status Oftalmologis
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
Visus 6/9 ph 6/6 NLP
Tekanan 13,6 mmHg 18,5 mmHg
intraokular
KBM Proptosis
13 25
GBM
0 0-4
-4
-4 0 -4
0
-4
0 0-4
Palpebra Tenang Tenang
Konjungtiva Tenang Tenang
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks cahaya Bulat, Central, Refleks
(+), diameter 3 mm cahaya (+), diameter 3 mm
- CT Scan Orbita
- MRI Orbita
4. Diagnosis Banding
- Fibrous Displasia
5. Diagnosis Kerja
Susp. Meningioma Sphenoid Wing Okuli Sinistra
6. Tatalaksana
- KIE
- Rujuk
7. Prognosis
Okuli Sinistra
o Quo ad vitam : dubia
o Quo ad sanationam : dubia
o Quo ad functionam : dubia
5
Lampiran
BAB II
ANALISIS MASALAH
Ny. Ss usia 50 tahun, datang dengan keluhan mata kiri yang semakin menonjol sejak 2,5
tahun yang lalu. Mata merah (+) OS, penurunan penglihatan (+) OS, nyeri daerah mata (+)
OS, mata berair (-), kotoran mata (-), pandangan seperti dalam terowongan (-), pandangan
kilatan cahaya (-), pandangan benda terbang (-), pandangan gelap sebagian (-), penglihatan
tampak ganda (-). Pusing (+), sakit kepala (+) hilang timbul. Mual (-) Muntah (-).
Pada pemeriksaan status generalis didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 78x/menit, Respiratory rate
22x/menit, suhu 36,9oC. Pada pemeriksaan oftalmologi mata kiri didapatkan visus NLP.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis kasus ini adalah
CT Scan orbita.
Dari anamnesis, didapatkan keluhan mata kiri sejak 2,5 tahun sebelum masuk rumah
sakit. Dari gejala yang dikeluhkan tersebut didapatkan benjolan semakin besar namun
perlahan-lahan. Dari anamnesis dapat diambil kemungkinan diagnosis banding berupa
sphenoid wing meningioma, dan fibrous dysplasia dimana merupakan jenis tumor mata yang
paling sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 40 tahun. Menyingkirkan diagnosis
banding tersebut dapat dilakukan dengan pemeriksaan penunjang.
Sphenoid Wing Meningioma merupakan tumor orbita mata yang ada di dalam
meningeal berasal dari arachnoid villi cap cells. Sifat pertumbuhan sel dari sphenoid wing
meningioma ini lambat namun progresif. Terjadi dua kali lipat lebih banyak pada perempuan
dibanding laki-laki. Insidensi meningkat dengan bertambahnya usia. Sebagian besar kasus
adalah tumor jinak. Dari gejala klinis, pada umumnya tidak ada nyeri, kemudian terdapat
eksoftalmus unilateral. Jika tumor terus bertumbuh, akan menyebabkan proptosis, massa pada
fossa temporal, edema kelopak mata, kemosis, diplopia, hingga penurunan penglihatan.
Karena tumor ada di intrakranial, dapat juga terjadi sakit kepala, pembengkakan optic nerve
head, penurunan sensasi nervus trigeminus, hingga kejang. Kemudian dapat juga terjadi
hiperostosis reaktif pada tulang yang terkena dan hiperplasia pada jaringan lunak yang
terlibat. Pada pemeriksaan CT scan, dapat ditemukan hiperostosis dan kalsifikasi yang
disebabkan oleh tumor. Pada MRI, dapat dilihat gambaran yang lebih baik untuk melihat
ekstensi dural pada tumor. Adanya gambaran dural tail dapat menolong untuk membedakan
meningioma dari fibrous dysplasia.
7