PENDAHULUAN
1
Pembangunan kekuatan TNI AL dilakukan di seluruh bidang secara
optimal. Salah satunya adalah kebijakan pembangunan bidang
perbekalan dengan tujuan sumber daya yang dimiliki harus mampu
mendukung pembangunan TNI AL secara keseluruhan. Bidang
perbekalan memiliki beberapa fungsi diantaranya mempersiapkan,
mengusahakan ketersediaan segala bentuk perbekalan barang dan jasa
yang dibutuhkan baik personil maupun alutsista TNI AL. Dengan alur
penyediaan perbekalan yang baik, diharapkan tidak menghambat sedikit
pun tugas-tugas TNI AL dalam mempertahankan negara Republik
Indonesia.
Kebijakan pembangunan bidang perbekalan TNI AL secara langsung
dikendalikan oleh Dinas Perbekalan AL (Disbekal) dan terbagi menjadi
Depo Pusat Pembekalan Armada Kawasan Barat (Dopusbekbar) yang
berpusat di Jakarta dan Depo Pusat Pembekalan Armada Kawasan Timur
(Dopusbektim) yang berpusat di surabaya dan saling terintegrasi sesuai
garis komando. Dopusbektim sebagai unit pelaksana teknis dinas
perbekalan TNI AL merupakan bagian dari manajemen rantai perbekalan
(supplychainmanagement) TNI AL dituntut mampu melaksanakan peranya
dalam melaksanakan distribusi perbekalan secara tepat waktu, jumlah dan
sasaran kepada satuan-satuan pemakai.
Dopusbektim sebagai fasilitas perbekalan wilayah timur menjadi
sangat strategis, jika dihadapkan dengan rencana validasi organisasi yang
menjadikan Surabaya sebagai Markas Kowilla dan Koharmatal, serta
adanya penambahan Alutsista sesuai Minimum Essential Force (MEF)
tentunya memerlukan kesiapan dukungan fasilitas perbekalan. Oleh
sebab itu Dopusbektim dalam menyongsong pembangunan postur TNI AL
sampai dengan 2024 menuju MEF serta WORLD CLASS NAVY
berupaya melakukan strategi-strategi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dalam rangka pemenuhan segala bentuk perbekalan,
diantaranya penataan manajemen kerasipan, penataan fisik gudang
sarana dan prasarana gudang, sistem otomasi pembekalan serta
peningkatan securityalert. Dalam upaya pengembangan ini tentunya
2
melibatkan kecaggihan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang saat ini
udah diakses dan diharapkan dapat mempermudah penyelesaian tugas.
Dopusbektim saat ini menghadapi sejumlah kendala dalam
memenuhi kesiapan dukungan fasilitas perbekalan guna menghadapi
Minimum Essential Force (MEF) TNI AL sampai dengan 2024. Kendala-
kendala tersebut diantaranya yaitu :
1. Kondisi gudang DOPUSBEKTIM saat ini yang mempunyai
kapasitas yang terbatas dengan banyaknya material perbekalan
termasuk di dalamnya material zero moving yang keberadaanya
sudah tidak lagi di PUT oleh beberapa satuan pemakai
menambah banyak material yang tersimpan digudang
DOPUSBEKTIM. Dengan kondisi gudang yang ada di
DOPUSBEKTIM, tentunya kebutuhan akan penambahan
gudang dan Material Handling Equipment (MHE) guna
mendukung pembangunan TNI AL sesuai Minimum Essential
Force (MEF) harus dievaluasi khususnya pada kapasitas
pergudangan seiring dengan rencana pengadaan kekuatan
Alutsista yang akan datang.
2. DOPUSBEKTIM dengan sistem otomasi perbekalan yang
sekarang ini belum bisa menjangkau sampai ke jaringan gudang-
gudang sehingga DOPUSBEKTIM perlu adanya pengembangan
sistem dan metode (Sismed) untuk mempermudah pelayanan.
3. Daftar Susunan Personel (DSP) DOPUSBEKTIM di pandang dari
segi kualitas maupun kuantitas masih belum memadai. Untuk itu
perlu adanya penyesuaian Daftar Susunan Personel (DSP)
DOPUSBEKTIM. Dengan perkembangan organisasi yang telah
dikonsepkan, harus diiringi peningkatan kualitas maupun
kuantitas sumber daya manusia. Dalam mengawaki organisasi
pembekalan tidak hanya di butuhkan kuantitas personil yang
mengelola perbekalan secara fisik semata. Tapi juga dibutuhkan
kualitas keahlian personil, khususnya bidang akuntansi, teknologi
informasi dan Sistem Pemeliharaan Terencana (SPT).
3
Penelitian dengan analisa deskirptis perlu dilakukan dengan tujuan
untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan operasional
perbekalan di Dopusbektim. Dengan hasil dari analisa deskriptis tersebut,
diharapkan diketahui aspek-aspek yang sangat mempengaruhi kesiapan
dukungan fasilitas perbekalan dari aspek kapasitas gudang, sistem dan
metode (sismed), serta sumber daya manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan
penelitian yang dituangkan ke dalam tesis dengan judul “STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DEPO PUSAT
PEMBEKALAN TIMUR (DOPUSBEKTIM) DALAM RANGKA
PERTAHANAN LAUT WILAYAH TIMUR” dan dengan melakukan
analisa deskriptis diharapkan memperoleh hasil yang lebih akurat sebagai
dasar untuk melakukan optimalisasi depo pembekalan di Dopusbektim.
4
2. Menentukan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Dopusbektim guna mendukung pembangunan TNI-AL dalam
rangka pertahanan laut wilayah timur.