Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pola Spasial
Urbanisasi dan Perkembangan Wilayah di Koridor Mega Urban Jakarta-Bandung
adalah benar karya saya berdasarkan sumber-sumber ide serta bagian riset yang
sedang dilaksanakan oleh ketua dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Analisis Pola Spasial Urbanisasi dan
Perkembangan Wilayah di Koridor Mega Urban Jakarta-Bandung ini berhasil
diselesaikan. Dengan selesainya karya ilmiah ini penulis mengucapkan rasa
hormat dan terimakasih kepada Bapak Dr Ir Ernan Rustiadi, MAgr selaku
Pembimbing I dan Bapak Setyardi Pratika Mulya, SP MSi selaku Pembimbing II
atas waktu, ilmu, arahan, kritikan, masukan dan dukungannya dalam proses
penyelesaian tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian
karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Penghargaan serta
rasa terimakasih yang tulus dan sangat dalam, disampaikan kepada:
1. Ibu, Bapak, dan Adik beserta keluarga besar yang selalu memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis.
2. Ibu Dr Andrea Emma Pravitasari, MSi selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan masukan.
3. Saudara-saudari seperjuangan MSL 50 yang telah memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
4. Abang Noer Muhammad Dliyaul Haq yang selalu membantu menemani
pengerjaan skripsi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam penulisan
skripsi ini.
5. Sahabat-sahabat tercinta Wisma Sakinah, Iin, Imas, Detri, Yolanda, Darwa,
Nuy, Tya, Sylvi, dan tentunya Dani & Pungky yang selalu menyemangati.
6. Sahabat-sahabat Bangwilers 50 terutama Alfin dan Detri serta Bangwilers 49
yang senantiasa membantu penulis dalam persiapan penelitian serta
senantiasa memberikan motivasi.
7. Sahabat-sahabat TPB, Putra, Qisthi, Nadya, Eva, Medin, Dadi, Hot dan Asad
yang selalu memberikan support terbaiknya.
8. Mbak Nia Audiah yang senantiasa membantu kelancaran skripsi.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi dan tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam karya
ilmiah ini. Namun dengan keterbatasan tersebut penulis berharap karya kecil ini
bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Konurbasi
yang berpindah ingin mencapai sesuatu yang lebih baik dalam kehidupannya.
Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa migrasi pada hakikatnya merupakan
implikasi dari perbedaan fasilitas antara suatu daerah dengan daerah lainnya.
Penduduk dari daerah yang fasilitasnya kurang yang pada umumnya adalah
daerah perdesaan akan berpotensi untuk pindak ke daerah yang berfasilitas
lengkap yakni daerah perkotaan. Migrasi seperti ini dinamakan migrasi desa-kota
(rural-urban-migration).
Menurut Tjiptoherijanto (1999), urbanisasi dan perkembangan kota sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi. Pola dan proses urbanisasi dan
perkembangan kota juga mencerminkan perkembangan ekonomi di perkotaan,
khususnya kota-kota besar. Kegiatan ekonomi sekunder dan tersier seperti
perpabrikan dan jasa cenderung berada di kota-kota besar. Urbanization
economics yang sederhana dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang dapat
mendorong suatu kegiatan usaha untuk berlokasi di kota-kota besar sebagai pusat
konsentrasi penduduk dan prasarana urban. Semakin berpusatnya kegiatan
ekonomi di kota-kota besar di Indonesia akhir-akhir ini juga sangat dipengaruhi
oleh berbagai deregulasi dalam sektor industri dan keuangan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
efisiensi kinerja sektor-sektor ekonomi tersebut.
Konsep Wilayah
Kepadatan Penduduk
Aktivitas Industri
(digital map), lebih jauh lagi sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengolah
dan menganalisis data yang mengacu pada lokasi geografis menjadi lebih
informatif dan berharga.
Salah satu fungsi software ArcGIS dalam analisis atribut adalah calculate
geometry. Calculate geometry merupakan suatu prosedur perhitungan otomatis
pada ArcGIS berdasarkan bentuk geometri dari data GIS yang tergambar dan
sistem koordinat yang digunakan. Pada tipe data titik (point), prosedur calculate
geometry akan menghasilkan informasi posisi X dan Y dari data-data titik.
Sedangkan pada data garis (polyline), prosedur ini akan menghasilkan informasi
panjang serta luas untuk tipe data area (polygon). Selain calculate geometry
untuk menghitung luas polygon, terdapat fungsi lain dalam software ArcGIS
yakni Join and relates. Join atribut ini berfungsi untuk menggabungkan atribut
yang satu dengan atribut lainnya dengan syarat harus ada field yang sama dalam
kedua tabel yang akan digabungkan (Prahasta 2005).
minimal memiliki satu anggota pada setiap grup dan setiap objek pada basis data
harus berada dalam satu grup partisi. Penggerombolan spasial atau spatial
clustering dapat diterapkan pada sekelompok objek spasial yang serupa secara
bersama-sama, dengan asumsi implisit bahwa pola cenderung dikelompokkan
dalam ruang dibandingkan dengan pola acak. Sebagai fungsi dari data mining,
penggerombolan spasial dapat digunakan sebagai alat yang berdiri sendiri untuk
mendapatkan wawasan tentang distribusi data, mengamati karakteristik setiap
penggerombolan, dan fokus pada kelompok penggerombolan tertentu untuk
analisis lebih lanjut (Han et al. 2001).
Sebagian besar jenis dari analisis spasial membutuhkan informasi tingkat
hubungan spasial di dalam suatu data. Spatial clustering mempertimbangkan jarak
sebagai suatu variabel penting dalam penggerombolan. Menurut Rustiadi dan
Kobayashi (2000), contiguity atau ketersambungan antar poligon menunjukkan
wilayah yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan memiliki karakteristik
yang sama serta dipengaruhi oleh jarak/distance yang saling berdekatan.
Klasifikasi spasial dapat dilakukan dengan menggunakan analisis klaster dengan
melibatkan variabel-variabel geografis. Batasan dalam proses identifikasi wilayah
yang berdekatan menggunakan prosedur penggantian nilai centroid. Dalam
klasifikasi spasial, unit-unit yang dikelompokkan hanya wilayah-wilayah yang
memiliki kedekatan spasial. Pengelompokan spasial dapat diperoleh dengan
berbagai pendekatan, diantaranya pendekatan menggunakan variabel-variabel
geografis atau posisi koordinat dari wilayah yang diklasterkan. Prosedur
pengelompokan ini menggunakan euclidean distance sebagai acuan dalam
menentukan kedekatan spasial antar wilayah. Euclidean distance merupakan
konsep menghitung jarak menggunakan prinsip perhitungan phytagoras.
Persamaan yang digunakan dalam spatial clustering adalah MinƩDij2. Dimana
Min adalah nilai terkecil dan ƩDij adalah total jarak euclidean berbobot spasial.
METODE PENELITIAN
Start
Pemilihan variabel
Hasil
Interpretasi
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara) sedangkan data sekunder merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data-data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data tersebut meliputi
data potensi desa (Podes) tahun 2003, 2006, 2008, 2011, dan 2014, peta jaringan
jalan tahun 2015, peta built up area tahun 2015, dan peta administrasi level
kecamatan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, hasil interpretasi citra
MODIS melalui Divisi Perencanaan Pengembangan Wilayah, Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
15
Keterangan :
KP = Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
P = Jumlah Penduduk (jiwa)
L = Luas Wilayah (km2)
16
(( ) )
Keterangan :
A = Pertumbuhan penduduk (% per tahun)
Xt = Jumlah penduduk tahun akhir (jiwa)
Xo = Jumlah penduduk tahun awal (jiwa)
t = Selisih tahun awal dan tahun akhir
𝑖𝑗
𝑖𝑗 ∗
𝑖
Keterangan:
Aij = indeks fasilitas ke-j pada wilayah ke-i
Xij = jumlah fasilitas ke-j di wilayah ke-i
Pi = jumlah penduduk di wilayah ke-i
𝑖𝑗
𝑖𝑗
𝑗 𝑗
Keterangan:
Xij = jumlah fasilitas ke-j di wilayah ke-i; i =1,2,...n; j =1,2,...n
X.jɑj = jumlah wilayah per jumlah wilayah yang memiliki fasilitas (bobot)
17
∑ dimana :
Keterangan :
IPKj = Indeks perkembangan kecamatan (IPK) ke-j
Iij = Nilai (skor) sarana prasarana ke-i di wilayah ke-j
I’ij = Nilai (skor) sarana prasarana ke-i terstandarisasi wilayah ke-j
I i min = Nilai (skor) sarana prasarana ke-i terkecil
SDi = Standar deviasi sarana prasarana ke-i
Data yang digunakan dalam analisis skalogram pada penelitian ini adalah
jumlah fasilitas pendidikan, jumlah fasilitas ekonomi, serta jumlah aktivitas
industri. Sebelum melakukan analisis skalogram terlebih dulu dilakukan uji
korelasi antar variabel untuk melihat keeratan hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui suatu variabel
merupakan indikator perkembangan wilayah atau bukan. Pentingnya seleksi
variabel ini dilakukan untuk Hasil uji korelasi dari 14 variabel menunjukkan
bahwa hanya 10 variabel yang memiliki nilai uji korelasi positif dan merupakan
indikator perkembangan wilayah. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
variabel-variabel yang digunakan dalam analisis skalogram.
Spatial Clustering
√( ) ( ) ( ) {( ) ( ) }
Keterangan :
D ij = Jarak euclidean berbobot spasial antara i dan j
Zmi’ = Nilai atribut i untuk variabel Z yang terstandarisasi
Zmj’ = Nilai atribut j untuk variabel Z yang terstandarisasi
Xi = Nilai koordinat lokasi pada sumbu X
Y = Nilai koordinat lokasi pada sumbu Y
= Bobot spasial
m = Jumlah variabel
𝑖 ∑ 𝑖𝑗
Keterangan :
Min = Nilai terkecil
ƩDij = Total jarak euclidean berbobot spasial
CV = Coefficient of variation (persentase keragaman data dalam suatu kelas)
Selain itu, di dalam analisis spatial clustering terdapat parameter lain yang
diukur yaitu K dan CV. K atau contiguity merupakan ketersambungan antara satu
wilayah dengan wilayah lain dalam satu klaster. K dihitung secara manual dengan
melihat ketersambungan antar poligon. Sedangkan CV atau Coefficient of
Variation adalah persentase keberagaman data dalam satu klaster yang sama.
Semakin kecil nilai K menunjukkan suatu klaster semakin compact. Semakin
kecil CV menunjukkan keragaman data dalam suatu klaster menjadi kecil. Hal
tersebut menunjukkan bahwa CV yang rendah menjadi prnciri suatu klaster yang
baik. Menurut Rustiadi dan Kobayashi (2000), rumus menghitung CV adalah
sebagai berikut.
( )
Keterangan :
= Standar deviasi dari jarak/distance (D ij)
= Rata rata jarak/distance (D ij)
19
Wilayah Penelitian
Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini terdiri dari kabupaten dan kota
di sepanjang koridor mega urban Jakarta-Bandung dengan jumlah total 20
kabupaten dan kota meliputi Kota Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat,
Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor,
Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tanggerang, Kabupaten Tanggerang, Kota
Tanggerang Selatan, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bandung Barat, dan terdapat tambahan daerah yang menjadi cakupan
wilayah penelitian di luar metropolitan Jakarta serta Bandung Raya yaitu
Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Skala
penelitian yang digunakan adalah skala kecamatan dengan total wilayah penelitian
sebanyak 341 kecamatan pada tahun 2014.
50,000,000 44,495,818
45,000,000 40,405,333
40,000,000
32,382,198 34,221,348
Jumlah Penduduk
35,000,000 29,685,178
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2002 2005 2007 2010 2013
Tahun
Sumber ; data potensi desa tahun 2003, 2006, 2008, 2011, dan BPS 2014
Gambar 3. Jumlah penduduk koridor mega urban Jakarta-Bandung 2003-2014
20
Penggunaan Lahan
Industri
Pengolahan
21%
Pertanian
46%
Jasa dan
lainnya
33%
arah, meliputi arah barat yaitu Tanggerang, arah timur yaitu Bekasi dan
Karawang, serta arah selatan yaitu Kota Depok dan Bogor.
6.000 5.289
5.000
Laju pertumbuhan
4.000 3.544
3.202
2.838
3.000 2.522
2.000
1.000
0.000
2003-2006 2006-2008 2008-2011 2011-2014 2003-2014
Tahun
kata lain daerah tersebut semakin berkembang. Tahun 2003 dan 2006, koridor
mega urban Jakarta-Bandung didominasi oleh kecamatan-kecamatan dengan
indeks perkembangan wilayah berkisar antara 0-3 yang ditandai dengan warna
biru paling terang. Selanjutnya pada tahun 2008 hingga tahun 2014 nilai rata-rata
IPK terus meningkat dan kecamatan-kecamatan yang memiliki IPK tinggi
semakin meluas. Pola sebaran Indeks Perkembangan Kecamatan di koridor mega
urban Jakarta-Bandung tersebut mengikuti jaringan jalan Tol Cipularang dan Jalur
Puncak. Artinya, kecamatan-kecamatan yang dilalui oleh kedua jaringan jalan
tersebut atau dengan kata lain kecamatan-kecamatan di sepanjang koridor mega
urban Jakarta-Bandung memiliki IPK lebih tinggi dibandingkan dengan
kecamatan lainnya yang berlokasi lebih jauh dari keberadaan dua jalan tersebut.
Sebagian besar wilayah yang memiliki IPK tinggi terletak di DKI Jakarta,
Bandung, Bogor, dan sebagian kecilnya tersebar di sepanjang Karawang, Bekasi,
dan Purwakarta.
Menurut Winardi (2005), penduduk suatu wilayah akan selalu berusaha
menjamin kelangsungan dan perkembangan hidupnya melalui penyediaan
berbagai sarana dan prasarana penunjang sebagai sumberdaya pendukung
(supporting resources). Nilai kemanfaatan sumberdaya pendukung tersebut sangat
tergantung dari tingkat aksesibilitas masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas-
fasilitas tersebut, terutama dalam memenuhi kebutuhan sosial ekonominya.
Terpenuhinya kebutuhan sosial ekonomi tersebut akan diikuti oleh peningkatan
tuntutan terhadap dukungan fasilitas-fasilitas lainnya. Tingkat pelayanan fasilitas
sosial ekonomi dipengaruhi keterkaitan spasial daya layan fasilitas itu sendiri
dengan atribut-atribut spasial seperti infrastruktur, kondisi topografi dan aspek
demografi. Oleh karena itu, keberadaan jalan menjadi salah satu alasan mengapa
fasilitas-fasilitas sosial ekonomi lebih berkembang di wilayah yang aksesibilitas
dan kepadatan penduduknya tinggi sehingga pola sebaran indeks perkembangan
kecamatan sama dengan pola sebaran kepadatan penduduk yang mengikuti
jaringan jalan Tol Cipularang dan jalan nasional yaitu Jalur Puncak. Hal tersebut
berdasarkan asumsi bahwa semakin tinggi jumlah penduduk di suatu wilayah
maka harus diikuti dengan pemenuhan kebutuhan akan fasilitas-fasilitas sosial
maupun ekonomi.
Peta (Gambar 10) menunjukkan bahwa pada bobot spasial 0.5 zona merah
atau wilayah yang termasuk kedalam klaster 1 terpisah satu sama lain. Namun
semakin tinggi bobot spasial yang digunakan menunjukkan area yang berada di
dalam kelas yang sama semakin menyatu satu sama lain. Menurut Prasetyo
(2014), penaksiran parameter di suatu titik akan lebih dipengaruhi oleh titik-titik
yang dekat dengan lokasi dari pada titik-titik yang lebih jauh. Bobot spasial
dihitung untuk mengindikasikan kedekatan tiap titik data pengamatan. pembobot
spasial dapat dikatakan juga sebagai matriks yang menggambarkan kekuatan
interaksi antar lokasi berdasarkan informasi jarak tiap wilayah. Kecamatan-
kecamatan yang termasuk ke dalam klaster 1 pada bobot spasial 0.5 dan 1
sebagian besar terletak di DKI Jakarta, Kota Bogor, dan Kota Bandung. Klaster 2
sebagian besar berada di Jabodetabek dan sisanya masuk ke dalam klaster 3.
Namun pada bobot spasial 2 dan 4 klaster 1 terletak di Jakarta, Tanggerang,
Bogor, dan Depok serta beberapa kecamatan di Bekasi. Sisanya masuk kedalam
klaster 2 dan 3 termasuk Bandung.
31
Simpulan
1. Pola sebaran penduduk yang mengikuti jaringan jalan nasional dari tahun ke
tahun semakin meluas. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan terhadap
kawasan tersebut supaya kepadatan penduduk di daerah sepanjang koridor
mega urban Jakarta-Bandung dapat dikendalikan di masa yang akan datang.
2. Peta sebaran Indeks Perkembangan Kecamatan dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengembangan wilayah oleh pemerintah setempat terutama
pengembangan daerah-daerah yang tertinggal.
33
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Jawa Barat Dalam Angka. Bandung (ID):
Badan Pusat Statistik
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Jawa Barat Dalam Angka. Bandung (ID):
Badan Pusat Statistik.
Ahmadi A. 2003. Ilmu Sosial Dasar: Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta (ID):
Rineka Cipta.
Ahmadi. 2005. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan fisik area
pinggiran kota berdasarkan aspek persepsi bermukim pada Kota Sengkong
Provinsi Sulawesi Selatan [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Ansyari SI. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya (ID): Usaha Nasional.
Bintarto R. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta (ID):
Ghalia Indonesia.
Bintarto R. 1997. Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta (ID): Ghalia
Indonesia.
Budihardjo E. 1993. Kota Berwawasan Lingkungan. Bandung (ID): Penerbit
Alumni.
Christiani C, Tedjo P, Martono B. 2014. Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap
Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah. Vol
1(2): 102-114.
Daldjoeni. 1998. Geografi Kota dan Desa. Bandung (ID): Penerbit Alumni.
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Kamus Tata Ruang Ikatan Ahli
Perencanaan Indonesia. Jakarta.
Han J dan Kamber M. 2006. Data Mining: Concepts and Techniques. San
Francisco (USA): Morgan–Kauffman.
Han J, Kamber M, Anthony KHTung. 2001. Spatial Klastering Methods in Data
Mining: A Survey. Data Mining and Knowledge Discovery-DATAMINE
Handayani D, Soelistijadi R, Sunardi. 2005. Pemanfaatan Analisis Spasial Untuk
Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi Studi Kasus:
Kabupaten Pemalang. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. Vol 10(2):
108-116.
Hartini S, Harintaka, dan Istarno. 2008. Analisis Konversi Ruang Terbuka Hijau
Menjadi penggunaan Perumahan di Kecamatan Tembalang Kota
Semarang. 4(30): 470-478.
Hasibuan N. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan Regulasi.
Jakarta (ID): LP3ES.
Hikmana E. 2011. Dampak Migrasi Penduduk Terhadap Kualitas Hidup dan
Ekonomi Wilayah. Jurnal Aspirasi. 1(2): 2-4.
Kasikoen KM. 2011. Tipologi perkotaan di kabupaten cilacap. Jurnal
Planesa.Vol 2(1): 65-72.
Koestoer RH. 2001. Tapak Keruangan Kota: Dimensi Keruangan Kota (Teori
dan Kasus). Jakarta (ID) : UI Press.
Marius JA. 2006. Perubahan Sosial. Jurnal Penyuluhan. 2(2): 125-132.
Munibah K, Sitorus S.R.P., Rustiadi E, Gandasasmita K, dan Hartisari. 2009.
Model Hubungan Antara Jumlah Penduduk dengan Luas Lahan Pertanian
dan Permukiman. Jurnal Tanah dan Lingkungan. 11(1): 31-39
34
LAMPIRAN
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
41 Bojongsoang 119188 12.03 750.00 0.23 936.68 Klaster3
42 Buahbatu 94946 10.60 594.21 0.18 206.98 Klaster2
43 Bungursari 48943 14.25 934.68 0.29 497.98 Klaster3
44 Cabangbungin 48824 4.21 657.39 0.20 631.18 Klaster3
45 Cakung 519352 18.52 3423.99 1.06 132.45 Klaster2
46 Campaka 65390 8.75 234.33 0.07 759.32 Klaster3
47 Campaka 24211 6.31 728.98 0.23 817.24 Klaster3
48 Campaka mulya 38827 9.39 65.80 0.02 654.01 Klaster3
49 Cangkuang 72762 11.07 426.54 0.13 438.15 Klaster3
50 Caringin 121787 9.54 588.73 0.18 266.63 Klaster3
51 Cariu 46474 8.43 309.23 0.10 719.67 Klaster3
52 Cempaka putih 84777 18.85 461.47 0.14 2569.58 Klaster2
53 Cengkareng 546381 20.22 2434.60 0.75 2303.00 Klaster1
54 Ciampea 156070 6.02 1034.39 0.32 1118.65 Klaster3
55 Ciampel 41609 11.19 550.53 0.17 805.04 Klaster3
56 Cianjur 163828 6.67 899.70 0.28 1813.73 Klaster3
57 Ciawi 112041 6.69 572.55 0.18 101.37 Klaster3
58 Cibarusah 26055 8.85 408.76 0.13 673.80 Klaster3
59 Cibatu 26882 10.04 683.50 0.21 761.15 Klaster3
60 Cibeber 119450 5.86 490.09 0.15 533.60 Klaster3
61 Cibeunying kaler 70878 24.96 361.90 0.11 1372.32 Klaster2
62 Cibeunying kidul 107727 27.14 388.43 0.12 154.70 Klaster1
63 Cibinong 299449 5.75 2702.67 0.83 396.82 Klaster3
64 Cibinong 68087 8.89 135.23 0.04 241.43 Klaster3
65 Cibiru 70066 9.71 357.01 0.11 923.80 Klaster2
66 Cibitung 251494 8.22 1519.20 0.47 1585.38 Klaster3
67 Cibodas 151815 9.12 823.68 0.25 1976.19 Klaster2
68 Cibuaya 52458 6.31 671.59 0.21 768.91 Klaster3
69 Cibungbulang 131284 6.43 526.59 0.16 572.53 Klaster3
70 Cicalengka 115828 9.39 494.05 0.15 226.54 Klaster3
71 Cicendo 99468 20.00 701.09 0.22 223.98 Klaster2
72 Cidadap 58175 21.14 452.02 0.14 2169.57 Klaster3
73 Cidaun 66353 6.42 575.49 0.18 863.47 Klaster3
74 Cigombong 97693 5.79 468.64 0.14 12.76 Klaster3
75 Cigudeg 123319 3.19 693.64 0.21 652.92 Klaster3
76 Cihampelas 112380 7.56 695.66 0.21 347.04 Klaster3
77 Cijati 33542 5.39 103.00 0.03 656.11 Klaster3
78 Cijeruk 84633 7.44 300.61 0.09 155.23 Klaster3
79 Cikadu 35606 6.16 77.47 0.02 878.87 Klaster3
80 Cikalong wetan 119186 9.25 763.40 0.24 502.84 Klaster3
81 Cikalongkulon 97599 7.64 442.90 0.14 643.39 Klaster3
82 Cikampek 113174 9.88 1023.66 0.32 414.02 Klaster3
38
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
83 Cikancung 88942 8.15 321.23 0.10 56.98 Klaster3
84 Cikarang barat 481652 6.37 2912.86 0.90 1575.52 Klaster2
85 Cikarang pusat 199593 8.32 589.92 0.18 705.18 Klaster3
86 Cikarang selatan 86092 7.55 2011.88 0.62 248.27 Klaster3
87 Cikarang timur 59952 12.05 983.24 0.30 455.91 Klaster3
88 Cikarang utara 233852 6.27 2691.87 0.83 142.13 Klaster3
89 Cikupa 252318 10.24 3216.53 0.99 1541.30 Klaster3
90 Cilaku 101094 6.21 596.65 0.18 107.13 Klaster3
91 Cilamaya kulon 64215 7.58 469.29 0.14 546.68 Klaster3
92 Cilamaya wetan 79946 7.96 701.07 0.22 488.72 Klaster3
93 Cilandak 195947 19.87 1542.72 0.48 614.24 Klaster2
94 Cilebar 42686 9.10 331.69 0.10 698.38 Klaster3
95 Ciledug 179824 7.12 789.07 0.24 2625.16 Klaster1
96 Cilengkrang 51578 8.10 334.61 0.10 368.10 Klaster3
97 Cileungsi 302522 6.08 2963.45 0.92 959.73 Klaster3
98 Cileunyi 192312 6.19 918.47 0.28 1755.61 Klaster3
99 Cililin 87472 5.21 586.20 0.18 380.28 Klaster3
100 Cilincing 391544 14.57 2791.06 0.86 1314.17 Klaster2
101 Cilodong 146220 7.58 1101.88 0.34 1357.64 Klaster2
102 Cimahi selatan 250337 6.41 1251.88 0.39 1243.95 Klaster2
103 Cimahi tengah 169677 7.23 930.95 0.29 1458.88 Klaster2
104 Cimahi utara 159001 7.07 950.36 0.29 457.92 Klaster2
105 Cimanggis 283025 7.95 1787.37 0.55 301.19 Klaster2
106 Cimaung 77437 7.05 779.59 0.24 375.88 Klaster3
107 Cimenyan 113720 5.89 1145.96 0.35 100.70 Klaster3
108 Cinambo 24663 7.09 275.44 0.09 1661.52 Klaster3
109 Cinere 125697 7.41 873.27 0.27 196.97 Klaster2
110 Ciomas 168040 7.24 1054.40 0.33 1184.32 Klaster2
111 Cipanas 108115 9.98 887.23 0.27 219.01 Klaster3
112 Ciparay 160087 6.81 869.93 0.27 356.94 Klaster3
113 Cipatat 128343 9.84 1591.73 0.49 486.85 Klaster3
114 Cipayung 252822 5.12 788.34 0.24 1267.54 Klaster1
115 Cipayung 149612 17.62 2093.76 0.65 1442.74 Klaster3
116 Cipeundeuy 80330 5.20 678.45 0.21 537.61 Klaster3
117 Cipondoh 274201 8.04 1461.38 0.45 1437.24 Klaster2
118 Cipongkor 88233 7.17 736.53 0.23 460.01 Klaster3
119 Ciputat 212824 5.58 1757.65 0.54 1049.86 Klaster2
120 Ciputat timur 193484 5.56 1617.91 0.50 788.06 Klaster2
121 Ciracas 263918 18.00 1559.99 0.48 1528.38 Klaster2
122 Ciranjang 77427 3.70 444.47 0.14 132.37 Klaster3
123 Cisarua 72521 7.74 930.68 0.29 351.15 Klaster3
124 Cisarua 120457 21.67 841.16 0.26 276.79 Klaster3
39
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
125 Cisauk 73458 8.52 1017.43 0.31 152.02 Klaster3
126 Ciseeng 108050 6.35 1180.77 0.36 242.89 Klaster3
127 Cisoka 86754 5.49 957.69 0.30 188.87 Klaster3
128 Citeureup 218685 20.88 1813.77 0.56 454.03 Klaster3
129 Ciwidey 76649 7.02 435.14 0.13 245.02 Klaster3
130 Coblong 131435 26.89 637.41 0.20 2573.35 Klaster2
131 Cugenang 103378 6.25 834.72 0.26 355.04 Klaster3
132 Curug 186889 4.54 2225.73 0.69 1791.35 Klaster3
133 Darangdan 60952 4.27 677.55 0.21 526.52 Klaster3
134 Dayeuhkolot 116889 5.66 783.24 0.24 851.69 Klaster2
135 Dramaga 107515 6.80 816.74 0.25 914.32 Klaster3
136 Duren sawit 392961 12.36 2132.67 0.66 2487.03 Klaster2
137 Gambir 78051 26.18 719.48 0.22 916.64 Klaster2
138 Gedebage 35757 7.32 367.62 0.11 664.30 Klaster3
139 Gekbrong 53075 6.22 290.05 0.09 487.77 Klaster3
140 Grogolpetamburan 230551 16.00 1062.19 0.33 2092.86 Klaster1
141 Gunung kaler 52255 5.85 695.57 0.21 272.34 Klaster3
142 Gunung putri 388766 5.90 3768.64 1.16 1860.92 Klaster3
143 Gunung sindur 119682 5.87 1607.24 0.50 129.80 Klaster3
144 Gununghalu 73820 6.64 437.74 0.14 766.52 Klaster3
145 Haurwangi 55561 5.80 553.60 0.17 417.98 Klaster3
146 Ibun 80358 6.95 221.79 0.07 350.90 Klaster3
147 Jagakarsa 345176 16.23 1913.39 0.59 359.15 Klaster2
148 Jambe 42868 6.26 547.28 0.17 302.38 Klaster3
149 Jasinga 98982 7.28 377.88 0.12 655.11 Klaster3
150 Jatiasih 121493 5.15 1634.09 0.50 1300.59 Klaster3
151 Jatiluhur 230143 4.70 802.86 0.25 220.44 Klaster2
152 Jatinegara 62792 7.40 1021.42 0.32 958.11 Klaster3
153 Jatisampurna 270208 6.50 1321.09 0.41 1994.43 Klaster3
154 Jatisari 129036 16.80 573.53 0.18 25.50 Klaster2
155 Jatiuwung 76144 5.13 1363.47 0.42 348.70 Klaster3
156 Jayakerta 63770 6.84 270.10 0.08 279.77 Klaster3
157 Jayanti 68447 6.47 1009.37 0.31 390.31 Klaster3
158 Johar baru 116899 16.16 236.54 0.07 10485.47 Klaster1
159 Jonggol 135853 6.50 1147.77 0.35 512.04 Klaster3
160 Kadupandak 50126 6.45 138.39 0.04 748.14 Klaster3
161 Kalideres 422935 25.67 2498.72 0.77 1082.22 Klaster2
162 Karang tengah 243428 6.54 826.39 0.26 512.92 Klaster1
163 Karangbahagia 138891 6.36 816.90 0.25 388.71 Klaster3
164 Karangtengah 134589 4.61 732.69 0.23 289.70 Klaster3
165 Karawaci 178989 6.30 1140.77 0.35 517.62 Klaster2
166 Karawang barat 164411 4.89 1168.25 0.36 843.07 Klaster3
40
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
167 Karawang timur 124778 5.58 990.52 0.31 932.92 Klaster3
168 Katapang 122973 4.83 586.32 0.18 2083.90 Klaster2
169 Kebayoran baru 142834 15.75 1234.54 0.38 530.53 Klaster2
170 Kebayoran lama 301757 17.02 1802.84 0.56 1404.38 Klaster2
171 Kebonjeruk 325288 5.10 1687.68 0.52 2919.68 Klaster2
172 Kedungwaringin 268694 5.17 486.87 0.15 1579.23 Klaster2
173 Kelapa dua 203619 4.30 1936.83 0.60 1888.67 Klaster2
174 Kelapa gading 156199 17.69 1510.57 0.47 1224.29 Klaster2
175 Kelapa nunggal 110204 4.13 1591.73 0.49 446.37 Klaster3
176 Kemang 103852 4.24 1098.08 0.34 415.55 Klaster3
177 Kemayoran 218780 19.88 710.13 0.22 2102.36 Klaster1
178 Kembangan 294025 24.74 2280.11 0.70 343.40 Klaster2
179 Kemiri 41964 4.12 1109.39 0.34 439.28 Klaster3
180 Kertasari 68469 3.96 1331.04 0.41 760.54 Klaster3
181 Kiaracondong 131566 24.57 499.31 0.15 1339.51 Klaster1
182 Kiarapedes 24775 3.53 244.57 0.08 779.07 Klaster3
183 Klari 164275 3.99 1497.99 0.46 39.58 Klaster3
184 Koja 299543 16.16 1104.23 0.34 96.32 Klaster1
185 Kosambi 146763 5.68 1669.70 0.52 1094.96 Klaster3
186 Kotabaru 126593 13.98 895.26 0.28 712.80 Klaster3
187 Kramatjati 283254 15.22 1260.73 0.39 2009.10 Klaster1
188 Kresek 63415 5.14 790.87 0.24 43.67 Klaster3
189 Kronjo 56913 5.65 1084.65 0.34 406.04 Klaster3
190 Kutawaluya 56826 4.42 255.20 0.08 476.87 Klaster3
191 Kutawaringin 97051 4.92 527.62 0.16 32.77 Klaster3
192 Larangan 189955 5.57 771.08 0.24 1136.52 Klaster1
193 Legok 110005 4.16 1733.47 0.54 299.14 Klaster3
194 Leles 32558 5.49 28.33 0.01 834.17 Klaster3
195 Lemahabang 64251 5.02 622.89 0.19 404.01 Klaster3
196 Lembang 188923 4.00 1516.76 0.47 79.93 Klaster3
197 Lengkong 71333 24.32 569.66 0.18 92.50 Klaster2
198 Leuwiliang 119489 5.76 293.95 0.09 394.26 Klaster3
199 Leuwisadeng 73705 3.60 221.12 0.07 1.93 Klaster3
200 Limo 102872 5.97 944.65 0.29 1693.89 Klaster2
201 Majalaya 159216 5.65 760.79 0.23 1915.81 Klaster3
202 Majalaya 46546 5.85 451.11 0.14 337.14 Klaster3
203 Makasar 193590 14.75 1480.15 0.46 1486.58 Klaster2
204 Mampang prapatan 144189 16.27 764.33 0.24 2582.45 Klaster2
205 Mandalajati 62875 5.30 318.94 0.10 370.69 Klaster2
206 Mande 71982 5.54 461.48 0.14 581.96 Klaster3
207 Maniis 27362 4.85 191.99 0.06 744.20 Klaster3
208 Margaasih 147971 5.68 869.02 0.27 1896.55 Klaster2
41
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
209 Margahayu 126119 4.20 719.90 0.22 199.07 Klaster2
210 Matraman 149778 16.05 491.00 0.15 2022.49 Klaster1
211 Mauk 80679 4.88 890.93 0.28 115.00 Klaster3
212 Medan satria 178612 9.47 1178.64 0.36 446.52 Klaster2
213 Megamendung 103868 12.28 608.91 0.19 198.65 Klaster3
214 Mekarbaru 36529 5.10 776.30 0.24 387.41 Klaster3
215 Menteng 67989 19.03 632.28 0.20 886.25 Klaster2
216 Muara gembong 37527 5.05 1144.68 0.35 851.95 Klaster3
217 Mustikajaya 214071 4.59 1572.96 0.49 1901.10 Klaster2
218 Nagreg 51194 4.27 166.47 0.05 412.16 Klaster3
219 Nanggung 86646 4.81 323.54 0.10 716.58 Klaster3
220 Naringgul 45854 5.20 115.52 0.04 891.12 Klaster3
221 Neglasari 113719 4.61 951.98 0.29 2128.87 Klaster2
222 Ngamprah 169434 5.59 1242.21 0.38 1402.40 Klaster3
223 Pacet 106584 10.94 1062.42 0.33 463.06 Klaster3
224 Pacet 100587 4.30 997.01 0.31 140.85 Klaster3
225 Padalarang 171174 14.66 1500.01 0.46 484.88 Klaster3
226 Pademangan 156425 5.17 1098.12 0.34 152.48 Klaster2
227 Pagedangan 106411 3.25 2533.47 0.78 39.01 Klaster3
228 Pagelaran 69796 5.05 176.72 0.05 806.47 Klaster3
229 Pakisjaya 38670 4.72 665.83 0.21 708.31 Klaster3
230 Pakuhaji 109236 5.33 1320.73 0.41 70.74 Klaster3
231 Palmerah 201537 15.09 728.63 0.23 627.02 Klaster1
232 Pameungpeuk 74685 3.34 387.94 0.12 1248.92 Klaster3
233 Pamijahan 149719 4.93 494.98 0.15 462.46 Klaster3
234 Pamulang 314931 5.17 2313.65 0.71 530.43 Klaster2
235 Pancoran 151097 18.31 844.59 0.26 2065.50 Klaster2
236 Pancoran mas 246228 5.02 1500.35 0.46 598.76 Klaster2
237 Pangalengan 146030 4.95 1993.31 0.62 665.89 Klaster3
238 Pangkalan 37274 4.91 325.42 0.10 793.08 Klaster3
239 Panongan 116084 3.83 1507.44 0.47 463.17 Klaster3
240 Panyileukan 39169 13.54 342.02 0.11 2215.48 Klaster2
241 Parongpong 107418 3.83 1061.49 0.33 168.37 Klaster3
242 Parung 130309 3.98 1204.53 0.37 1166.48 Klaster3
243 Parung panjang 122838 4.97 1055.02 0.33 188.64 Klaster3
244 Pasar kemis 298099 9.58 2469.29 0.76 622.43 Klaster2
245 Pasar minggu 201166 15.55 1898.09 0.59 1374.56 Klaster2
246 Pasarrebo 282591 3.98 1150.41 0.36 1522.49 Klaster2
247 Pasawahan 41355 2.92 396.84 0.12 379.75 Klaster3
248 Paseh 127418 4.77 340.23 0.11 232.01 Klaster3
249 Pasirjambu 83887 3.67 540.01 0.17 779.60 Klaster3
250 Pasirkuda 35313 4.84 174.21 0.05 818.31 Klaster3
42
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
251 Pebayuran 98455 4.43 722.05 0.22 735.34 Klaster3
252 Pedes 74200 4.45 265.31 0.08 479.65 Klaster3
253 Penjaringan 323156 14.80 2561.94 0.79 1573.74 Klaster2
254 Periuk 142911 3.88 881.96 0.27 7.60 Klaster2
255 Pesanggrahan 217864 14.40 1207.56 0.37 640.96 Klaster1
256 Pinang 192061 3.83 1541.60 0.48 1591.33 Klaster2
257 Plered 71848 4.73 686.97 0.21 78.58 Klaster3
258 Pondok aren 341416 3.42 2484.63 0.77 464.79 Klaster2
259 Pondok salam 26098 4.41 198.25 0.06 302.06 Klaster3
260 Pondokgede 282817 4.92 1635.85 0.51 484.59 Klaster1
261 Pondokmelati 147674 4.06 982.43 0.30 730.86 Klaster3
262 Pulogadung 264023 10.59 1428.03 0.44 2316.21 Klaster2
263 Purwakarta 169178 4.26 1351.99 0.42 2168.06 Klaster3
264 Purwasari 66916 3.76 612.81 0.19 19.33 Klaster3
265 Rajeg 152262 3.86 2165.96 0.67 351.96 Klaster3
266 Ranca bungur 52906 4.22 453.13 0.14 803.49 Klaster3
267 Rancabali 49889 4.15 267.66 0.08 15.17 Klaster3
268 Rancaekek 177998 4.43 885.54 0.27 816.38 Klaster3
269 Rancasari 75144 13.90 488.01 0.15 708.78 Klaster2
270 Rawalumbu 241859 3.82 1510.83 0.47 855.83 Klaster2
271 Rawamerta 51453 4.23 344.98 0.11 513.60 Klaster3
272 Regol 81635 18.89 447.91 0.14 2226.47 Klaster2
273 Rengasdengklok 110502 3.06 721.83 0.22 244.76 Klaster3
274 Rongga 54627 3.89 290.26 0.09 754.56 Klaster3
275 Rumpin 136768 9.39 1374.07 0.42 523.89 Klaster3
276 Sawah besar 100329 24.14 529.74 0.16 2812.38 Klaster2
277 Sawangan 144528 4.33 1678.58 0.52 1474.21 Klaster3
278 Senen 95061 13.91 434.04 0.13 1855.34 Klaster1
279 Sepatan 105373 3.58 1034.24 0.32 1599.00 Klaster3
280 Sepatan timur 88655 3.01 620.52 0.19 1116.59 Klaster3
281 Serang baru 102910 3.99 509.04 0.16 412.65 Klaster3
282 Serpong 157252 3.36 1914.40 0.59 1498.30 Klaster3
283 Serpong utara 148494 3.83 1738.76 0.54 2040.88 Klaster3
284 Setia budi 134936 14.37 838.96 0.26 1261.00 Klaster2
285 Setu 175002 3.06 865.24 0.27 404.22 Klaster3
286 Setu 140911 3.72 1008.99 0.31 1814.25 Klaster2
287 Sindang jaya 85686 3.50 2224.69 0.69 13.88 Klaster3
288 Sindangbarang 59565 4.05 309.90 0.10 816.84 Klaster3
289 Sindangkerta 66800 3.93 342.68 0.11 686.95 Klaster3
290 Solear 82566 3.90 771.53 0.24 155.97 Klaster3
291 Solokan jeruk 81748 2.78 425.35 0.13 550.35 Klaster3
292 Soreang 112839 3.39 747.04 0.23 1060.98 Klaster3
43
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
293 Sukadiri 55039 5.22 636.62 0.20 88.47 Klaster3
294 Sukajadi 108045 24.88 499.85 0.15 2318.94 Klaster1
295 Sukajaya 57429 3.59 171.25 0.05 808.74 Klaster3
296 Sukakarya 97242 3.16 449.27 0.14 64.49 Klaster3
297 Sukaluyu 72452 3.18 383.28 0.12 264.44 Klaster3
298 Sukamakmur 78106 3.38 219.36 0.07 768.69 Klaster3
299 Sukamulya 62643 2.86 908.16 0.28 53.69 Klaster3
300 Sukanagara 50408 4.28 228.01 0.07 833.65 Klaster3
301 Sukaraja 192820 9.51 1308.79 0.40 1048.67 Klaster3
302 Sukaresmi 82687 3.96 645.85 0.20 573.69 Klaster3
303 Sukasari 81659 23.46 545.01 0.17 255.45 Klaster2
304 Sukasari 13327 3.27 100.04 0.03 896.44 Klaster3
305 Sukatani 43972 3.16 569.08 0.18 448.19 Klaster3
306 Sukatani 61891 3.57 765.38 0.24 612.95 Klaster3
307 Sukawangi 76920 3.28 814.42 0.25 457.08 Klaster3
308 Sukma jaya 271735 9.39 1367.63 0.42 1460.18 Klaster2
309 Sumur bandung 35749 33.58 336.47 0.10 917.34 Klaster2
310 Tajur halang 112381 3.60 1207.41 0.37 679.42 Klaster3
311 Takokak 52231 3.32 175.91 0.05 798.58 Klaster3
312 Talagasari 64620 3.07 473.07 0.15 426.15 Klaster3
313 Tamansari 109932 13.26 602.37 0.19 820.13 Klaster1
314 Tamansari 100087 3.67 454.87 0.14 147.54 Klaster3
315 Tambelang 45851 3.04 349.65 0.11 374.70 Klaster3
316 Tambora 248936 13.45 535.57 0.17 8310.90 Klaster1
317 Tambun selatan 180363 2.74 3389.42 1.05 947.68 Klaster3
318 Tambun utara 258381 3.39 1148.61 0.35 2250.57 Klaster2
319 Tanah sereal 144815 23.28 1531.70 0.47 908.23 Klaster2
320 Tanahabang 215479 14.80 902.03 0.28 967.39 Klaster2
321 Tangerang 172665 3.46 1273.26 0.39 570.21 Klaster2
322 Tanggeung 45354 3.12 162.03 0.05 656.09 Klaster3
323 Tanjung priok 384169 17.06 2136.92 0.66 2150.79 Klaster2
324 Tanjungsari 52537 3.41 211.34 0.07 810.37 Klaster3
325 Tapos 252897 4.88 2128.45 0.66 2184.57 Klaster2
326 Tarumajaya 36338 6.29 1787.09 0.55 669.04 Klaster3
327 Tebet 210042 17.32 931.47 0.29 1662.04 Klaster1
328 Tegal waru 42582 2.45 463.85 0.14 668.24 Klaster3
329 Tegalwaru 36118 2.32 151.68 0.05 812.16 Klaster3
330 Telukjambe barat 51607 9.98 626.19 0.19 651.14 Klaster3
331 Telukjambe timur 133880 9.98 1190.92 0.37 387.64 Klaster3
332 Teluknaga 151199 2.54 1545.88 0.48 366.00 Klaster3
333 Tempuran 61976 2.52 583.32 0.18 673.10 Klaster3
334 Tenjo 69884 4.02 342.71 0.11 582.20 Klaster3
44
Lampiran 1 (lanjutan)
No Kec JP14 (jiwa) IPK14 Luas(km) ULR (%) Distance Klaster
335 Tenjolaya 57776 6.01 298.37 0.09 260.42 Klaster3
336 Tigaraksa 137259 7.55 1670.74 0.52 145.40 Klaster3
337 Tirtajaya 69480 2.39 591.67 0.18 691.12 Klaster3
338 Tirtamulya 46821 1.80 638.11 0.20 522.85 Klaster3
339 Ujung berung 75151 11.61 371.25 0.11 103.59 Klaster2
340 Wanayasa 39300 9.59 281.45 0.09 664.79 Klaster3
341 Warung kondang 67064 4.68 459.90 0.14 308.55 Klaster3
Keterangan :
JP14 = Jumlah Penduduk Tahun 2014
IPK14 = Indeks Perkembangan Kecamatan tahun 2014
ULR = Urban Land Ratio/ Rasio area urban terhadap luas total
45
RIWAYAT HIDUP