Anda di halaman 1dari 13

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BENGKULU

UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah: Teori Akuntansi
Waktu Pengerjaan Soal: 08.00-10.00

NAMA : SYIFA MUTHMAINNAH


NPM : C1C017054
KELAS : TEORI AKUNTANSI KEUANGAN A

Soal 1
a) Jelaskan apa perbedaan antara teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif.

Teori akuntansi normatif

Teori akuntansi normative disebut juga teori preskriptif, yang mencoba menjawab
pertanyaan “apa yang semestinya”. Pada kali ini akuntansi dianggap sebagai norma
peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau
tidak.Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya
dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan
seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu.

Teori normative bukan dihasilkan dari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan
“semi-research”. Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana
akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal
perkembangannya, teori akuntansi normative belum menggunakan pendekatan
investigasi, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi.

1
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka tidak
bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang
kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system akuntansi yang dihasilkan
sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost
histories dan pemakaian teori normatif oleh semua pihak.

Teori Akuntansi Positif

Positive Accounting Theory (PAT) dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi


konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan
prediksi dalam PAT didasarkan pada proses kontrak (contracting process) atau hubungan
keagenan (agency relationship) antara manajer dengan kelompok lain seperti investor,
kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah (Watts dan
Zimmerman, 1986).

Tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (to explain) dan
memprediksikan (to predict) praktek akuntansi……. Penjelasan berarti memberikan alas
an-alasan terhadap praktek yang diamamti. Misalnya, teori akntansi positif berusaha
menjelaskan mengapa perusahaan tetap menggunakan akuntansicost histories dan
mengapa perusahaan tertentu mengubah taktik akuntansi mereka. Predisi terhadap
praktik akuntansi berarti teori berusaha memprediksi fenomena yang belum diamati.

Teori akuntansi positif lebih bersifat deskriptif bukan preskiptif. Tidak seperti teori
normative yang didasarkan pada prems bahwa manajer akan memaksimumkan laba atau
kemakmuran untuk kepentingan perusahaan , teroi positif didasarkan pada premis bahwa
individu selalu bertindak atasdasar motivasi pribadi (self seeking motives) dan berusaha
memaksimumkan keuntungan pribadi. Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa premis
maksimisasi laba dalam konteks teori normatif tidak terbukti dan jauh dari bukti empiris.

2
b) Apa yang dimaksud dengan conceptual framework, termasuk kedalam teori
akuntansi yang manakah conceptual framework? dan jelaskan proses
pembentukan conceptual framework!

Kerangka konseptual  adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari hubungan
anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu sistem yang
koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar
yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan
dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi,
sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang
memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut,
meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (belkaoui,
1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori akuntansi yang
didasarkan pada proses penalaran logis yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki
yang memiliki beberapa tingkatan. Kerangka kerja konseptual dimaksudkan untuk
konstitusi dalam proses penyusunan standar.  Tujuannya adalah memberikan petunjuk
dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar
dengan mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka
konseptual atau tidak.

Secara lengkap, kerangka kerja konseptual adalah :


 Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
 Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada
standar khusus yang mengaturnya.
 Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan

3
 Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode
akuntansi.

Kerangka konseptual ialah sebagai Normative Theory atau teori normatif, proses
pembentukan kerangka konseptual atau Concepual Framework berawal dari Perumusan
Kerangka Konseptual. Proses perumusan kerangka konseptual pada dasarnya merupakan
proses evaluasi yang dihasilkan dari pekerjaan atau kegiatan sebelumnya.

Ruang lingkup dan komponen kerangka konseptual menurut FASB:

1. Tujuan kerangka konseptual mengindentifikasikan pelaporan keuangan.


2. Konsep dasar (basic concept) mencakup karakteristik kualitatif dari informasi yang
dihasilkan dan definisi elemen laporan keuangan.
3. Kerangka konseptual berisi pedoman operasional yang akan digunakan akuntan
dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi.

Elemen Kerangka Konseptual

Menurut Belkaoui (2000: 142) kerangka konseptual memiliki empat tingkatan, yaitu:

1. Tingkat Pertama
Pernyataan konsep akuntansi keuangan mengenai rumusan tujuan pelaporan keuangan
suatu kesatuan bisnis (organisasi bisnis) SFAC nomor 1.
SFAC nomor 4 tujuan pelaporan keuangan perusahaan nonbisnis organisasi nirlaba.

2. Tingkat Kedua
Pernyataan tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi SFAC nomor 2.
Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan bisnis, SFAC nomor 3, kemudian diganti
SFAC nomor 6, yang mengatur tentang unsure-unsur laporan keuangan baik untuk
perusahaan bisnis maupun organisasi nirlaba (sektor publik).

4
3. Tingkat Ketiga
Rumusan tentang pengakuan dan pengukuran laporan dan pelaporan keuangan SFAC
nomor 5.
SFAC nomor 33, mengatur tentang pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat
harga (tingkat inflasi).

4. Tingkat Keempat
Pelaporan posisi keuangan, pelaporan arus kas dan likuiditas, pelaporan earnings (dalam
hal ini adalah laporan laba rugi).

Soal 2
a) Jelaskan perbedaan antara pengembangan teori dengan induksi dan
pengembangan teori dengan deduksi?

Teori deduksi

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang
khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran
deduktif ,logika deduktif, deduksi logis atau logika “atas-bawah”) adalah proses
penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan
logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari
kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Pendekatan deduksi dalam perumusan teori akuntansi adalah suatu proses penalaran yang
digunakan untuk merumuskan suatu teori akuntansi yang dimulai dari hal-hal yang
bersifat umum (dalil dasar dan tujuan-tujuan) menuju kearah hal-hal yang bersifat khusus
yang merupakan kesimpulan, yang diturunkan secara logis tentang pokok persoalan yang
sedang dipertimbangkan.

5
Pendekatan deduksi dalam struktur teori akuntansi menurut Hendriksen dalam bukunya
Accounting Theory menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan penalaran deduktif yaitu :

1. Perumusan tujuan umum atau khusus dari pelaporan keuangan.


2. Postulate akuntansi yang berkenaan dengan lingkungan ekonomi, politik dan
sosiologis di mana akuntansi beroperasi.
3. Seperangkat kendala (a set of constraints) yang akan menjadi pedoman bagi
proses penalaran.
4. Suatu struktur, seperangkat simbol, atau suatu kerangka yang memungkinkan
gagasan dicetuskan dan disarikan.
5. Pengembangan seperangkat definisi (the development of a set of definition).
6. Perumusan prinsip-prinsip atau pernyataan mengenai kebijakan yang
diturunkan dengan proses logika.
7. Penerapan prinsip-prinsip pada situasi tertentu dan pembuatan metode dan
kaidah yang bersifat prosedural.

Teori induksi

Teori induksi teori akuntansi yaitu serangkaian proses penalaran dalam pembentukan
suatu prinsip-prinsip akuntansi dimulai dari hal-hal bersifat khusus (pengamatan terhadap
informasi keuangan) menuju ke arah yang bersifat umum (aksioma dan prinsip
akuntansi). Kelemahan dari penalaran induktif adalah kesulitan dalam menarik suatu
kesimpulan atau generalisasi, hal ini dikarenakan dalam akuntansi data untuk struktur
perusahaan yang satu akan berbeda dengan struktur perusahaan lainnya sehingga
hubungan sebab-akibat juga akan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya.

Berbeda dengan penalaran deduk, pada penalaran induksi kebenaran suatu kesimpulan
tergantung kepada pengamatan dan hubungan yang berulang-ulang terjadi dari suatu
kejadian, oleh sebab itu, keuntungan dari proses penalaran ini adalah para peneliti tidak
terikat kepada suatu format/model/struktur yang didasarkan kepada dugaan-dugaan yang

6
tidak didukung fakta-fakta atau yang telah ditentukan terlebih dahulu, peneliti
mempunyai kebebasan untuk melakukan pengamatan yang dipandang perlu.

b) Bagaimana kita tahu bahwa informasi akuntansi bermanfaat bagi yang dituju oleh
informasi tersebut?

Apabila informasi tersebut benar-benar digunakan dalam proses pengambilan keputusan


oleh pihak pemakai yang dituju dan akhirnya informasi tersebut akan bermanfaat. Hal ini
tampak dari asosiasi angka akuntansi atau peristiwa dengan return,harga,atau volume
saham yang ada di pasar modal.

Soal 3
a) Mengapa karakteristik kualitatif informasi perlu masuk dalam conceptual
framework?

Karena Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan (usefulness) merupakan suatu karakteristik
yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif. Oleh karena itu, kriteria ini secara umum
disebut karakteristik kualitatif (qualitative characteristics) atau kualitas (qualities)
informasi akuntansi. Informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut: berpaut dengan
keputusan yang menjadi sasaran informasi; dipahami dan digunakan oleh pemakai;
dipercayai oleh pemakai.Kalau pemakai tidak dapat mencerna informasi yang disajikan,
akhirnya informasi akan menjadi tidak digunakan yang berarti tidak bermanfaat kalau
disediakan. Oleh karena itu, kualitas informasi juga harus sepadan dengan kualitas
pemakai (user-specific qualities)

7
b) Apa yang dimaksud dengan regulasi, dan apa yang memotivasi regulator untuk
meregulasi praktik akuntansi.

Regulasi adalah suatu peraturan yang telah dibuat dalam membantu pengendalian
suatu kelompok, bidang/organisasi, dan masyarakat yang mana bertujuan untuk
kehidupan bersosial, dan bermasyarakat. Regulasi juga merupakan konsep abstrak
pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan seperangkat aturan dan tren.

Berdasarkan penjelasan Regulasi maka ada pun motivasi Regulator untuk meregulasi
praktik Akuntansi yaitu :
1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan
penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang
memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual
keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan
membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.
3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang
diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan
dan regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial
lainnya.
4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang
memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

Namun seiring terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau
tidak. Mereka yang mendukung opini pasar yang tidak di regulasi menggunakan teori
keagenan untuk mempertanyakan mengapa harus terdapat insentif-insentif dalam
pelaporan yang andal dan bersifat sukarela kepada pemilik. Bagi mereka yang
mendukung pasar yang di regulasi menggunakan argumentasi kepentingan publik. Pada
dasarnya, baik kegagalan pasar maupun kebutuhan untuk mencapai sasaran-sasaran
sosial akan menentukan pengaturan dari akuntansi. Kegagalan pasar, sebagai alokasi
pengeluaran yang di bawah nilai optimal, mungkin merupakan akibat dari: Keengganan

8
suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri, karena ia
merupakan pemasok monopoli dari informasi tersebut,Terjadinya kecurangan,
Kurangnya produksi informasi akuntansi sebagai barang publik.

Soal 4
a) Jelaskan kelebihan dan kelemahan akuntansi biaya historis (historical cost
Accounting).

Kelebihan biaya historis (Historical cost Accounting)

 Historical cost merupakan variabel yang obyektif, karena didasarkan pada


transaksi pertukaran dimasa yang lalu.
 Dalam keadaan harga jual tidak pasti atau dalam keadaan biaya tambahan sulit
untuk diperkirakan sehingga net output value tidak dapat ditaksir, maka metode
historical cost akan banyak bermanfaat.
 Untuk inventory yang dibeli langsung, maka historical cost menyajikan
pengukuran kuantitas dari sumber-sumber yang dikorbankan.
 Dikarenakan terjadinya penukaran yang tidak dipaksakan, maka historical cost
merupakan nilai yang benar-benar telah dikorbankan.
 Dari segi pertanggungjawaban khusus mengenai uang dan sumber-sumber
lainnya, historical cost jumlahnya sama dengan sumber-sumber lain yang
dikorbankan.

Kelemahan biaya historis (Historical cost Accounting)

 Bila barang-barang diperoleh pada tanggal yang berlainan, maka tidak bisa
diperbandingkan satu sama lain, karena historical cost tidak mewakili nilai uang
yang sama apabila terjadi inflasi dan deflasi.
 Cepat menjadi out of date.

9
 Karena sifatnya historis, oleh karena itu matching costs dengan revenue tidak
menyajikan hasil yang berarti.
 Historical cost untuk perbandingan yang menghendaki joint cost, sampai saat ini
masih terkendala belum diketemukannya metode alokasi yang tepat bagi joint cost
tersebut.

b) Jelaskan kelebihan dan kelemahan akuntansi biaya sekarang (Currant cost


Accounting).

Kelebihan biaya sekarang (Currant cost Accounting)

 Kekurangan-kekurangan dalam historical cost yang menjadikan out of date dapat


diatasi.
 Bila harga-harga diperoleh dari catatan-catatan harga yang berlaku sekarang,
maka biaya-biaya dapat di cek kebenarannya dan bebas dari praduga (dugaan-
dugaan).
 Inkonsistensi dalam sistem low of cost or market dapat dihindarkan.
 Karena dimungkinkan adanya matching antara current cost dan current revenue,
maka metode current akan menghasilkan current profit dengan hasil yang lebih
baik.
 Karena digunakannya current value, maka tidak diperlukan lagi cara penilaian
seperti LIFO dan FIFO serta average.

Kelemahan biaya sekarang (Currant cost Accounting).

 perubahan-perubahan dalam current cost tidak selalu merupakan perubahan


current selling price.
 Catatan harga dalam current cost tidak tersedia untuk barang-barang musiman dan
barang-barang yang diproduksi sendiri.

10
 Laba/rugi yang disebabkan dari perubahan harga khusus dimasukkan ke dalam net
income dari operasi, bukan pada cost of sales sebagaimana persediaan akhir
dinilai dengan current cost pada saat dijual.
 Perubahan-perubahan dalam current cost seharusnya mengakibatkan tambahan
laba karena penambahan persediaan, walaupun tidak direalisasikan melalui
penjualan.

Soal 5
a) Jelaskan mengapa manajemen perusahaan lebih menyukai historical cost
accounting dari pada fair value dalam penilaian asset?

Historical cost jika dikaitkan dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan, tingkat
keterandalan (reliability) tinggi, namun keberpautan (relevance) rendah. Hal ini
dikarenakan dasar dari pencatatan adalah bukti transaksi yang telah terjadi di masa lalu.
Transaksinya sudah terjadi dan dapat dibuktikan, membuat keterandalan tinggi. Namun
transaksi itu terjadi di masa lalu sehingga keberpautan rendah. Jika dilihat secara
konseptual, akuntansi merupakan alat untuk mengambarkan kejadian-kejadian ekonomik
dalam suatu entitas dan melaporkannya dalam laporan keuangan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa akuntansi diciptakan sebagai alat pelaporan kejadian ekonomik historis.

Jika dibandingkan dengan historical cost, fair value tingkat keterandalan lebih rendah
namun keberpautan tinggi. Hal ini dikarenakan fair value tidak didasarkan pada
keterjadian transaksi (transaksi belum terjadi) namun berdasar pada nilai perusahaan saat
ini jika transaksi dilakukan (misalnya harga dalam jual beli mengikat, harga pasar aktif
terkini, harga pasar sejenis, atau berdasar model perhitungan yang dijustifikasi oleh
appraisal). Sehingga, karena transaksi tidak terjadi dan tidak ada bukti transaksi, fair
value tingkat keterandalannya lebih rendah. Fair value yang tidak berdasarkan pada
transaksi yang terjadi, membuat patton & littleton menganggap bahwa fair value kurang
pas jika dijadikan sebagai alat ukur dalam laporan keuangan utama.

11
Kelebihan menggunakan Historical Cost:

 Historical cost merupakan variabel yang obyektif, karena didasarkan pada


transaksi pertukaran dimasa yang lalu.
 Dalam keadaan harga jual tidak pasti atau dalam keadaan biaya tambahan sulit
untuk diperkirakan sehingga net output value tidak dapat ditaksir, maka metode
historical cost akan banyak bermanfaat.
 Untuk inventory yang dibeli langsung, maka historical cost menyajikan
pengukuran kuantitas dari sumber-sumber yang dikorbankan.
 Dikarenakan terjadinya penukaran yang tidak dipaksakan, maka historical cost
merupakan nilai yang benar-benar telah dikorbankan.
 Dari segi pertanggungjawaban khusus mengenai uang dan sumber-sumber
lainnya, historical cost jumlahnya sama dengan sumber-sumber lain yang
dikorbankan.

b) Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran dalam perspektif akuntansi, dan
mengapa pengukuran akuntansi berpotensi kontroversial?

Pengukuran sejauh ini merupakan masalah yang paling kontroversial dalam akuntansi
saat ini. Salah satu poin utama dari kontroversi adalah potensi untuk pilihan yang tidak
tepat dalam metode atau pendekatan pengukuran. Poin kontroversi lainnya termasuk
variabilitas dalam pendekatan pengukuran yang digunakan untuk aset yang serupa,
pengaruh politik pada keputusan pengukuran, subjektivitas dan kebijaksanaan yang
terlibat dalam penentuan beberapa nilai, dan dampak pengukuran terhadap pencapaian
tujuan organisasi lainnya.

Beberapa standar yang paling kontroversial, seperti yang mengatur akuntansi untuk aset
tak berwujud dan aset biologis, telah mengakibatkan variabilitas dalam pendekatan
pengukuran yang diadopsi untuk aset serupa. Pengukuran akuntansi telah menjadi sorotan
dalam beberapa waktu terakhir, terutama karena masalah dan kekhawatiran yang diangkat
oleh pemain utama dalam masyarakat. Pengukuran juga bisa sangat subyektif. Sebagian

12
besar pendekatan pengukuran bersifat subjektif sampai batas tertentu. Pendekatan
pengukuran dan nilai-nilai yang diperoleh bersifat subjektif di mana jumlah tidak
ditentukan dengan mengacu pada transaksi aktual atau harga pasar.

13

Anda mungkin juga menyukai