Oleh:
Wijdan Adika K.W
54183112339
TPH-B
Pendahuluan
Salah satu industri pengolahan ikan yang perlu diangkat menjadi produk andalan
dengan karakteristik tersendiri adalah industri pengolahan ikan “Asap”. Produk
olahan ini sudah sangat familiar di beberapa provinsi di Indonesia dan memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi. Untuk meningkatkan mutu, keamanan dan nilai jual tentunya
diperlukan pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang
profesional melalui pelatihan dan bimbingan teknis.
Dasar-Dasar Pengasapan
Mendapatkan daya awet yang dihasilkan asap sedangkan aroma, rasa, dan tekstur
bukan tujuan utama dan Memberikan aroma yang khas tanpa peduli kemampuan daya
awet.
Sifat kimia asap dari hasil pembakaran kayu yang tidak sempurna akan berbeda sesuai
dengan jenis kayu dan suhu pembakaran Formaldehyde atau formalin, ethylalcohol
dan juga phenol mempunyai efek sebagai pengawet Phenol dapat dijadikan sebagai
patokan dalam menentukan efektifitas pengawetan dengan asap karena sifatnya dapat
membunuh bakteri. Asam-asam organik yang menempel dan masuk kedalam daging
ikan dapat menurunkan pH dan bakteri akan dihalangi pertumbuhannya.
Pada pengasapan panas hendaknya jarak antara ikan terbawah dan sumber asap cukup
jauh kira-kira 60 cm dan kontrol suhu adalah sangat penting Ikan yang diasapi dengan
cara yang baik permukaan yang mengkilap, warna kuning coklat atau coklat agak tua
dan mempunyai rasa asap yang spesifik
Teknik Pengasapan
1. Pengasapan Biasa (konvensional)
Umumnya dilakukan didalam ruangan pengasapan yang konstruksinya
sederhana atau dengan alat pengasapan mekanis dimana faktor suhu, aliran asap
dan kelembaban dapat diatur menurut kebutuhan-> pengasapan dingin maupun
pengasapan panas. Macamnya ada pengasapan dingin dan pengasapan panas.
Perbedaan pengasapan panas dan dingin
Pengasapan panas (hot smoking)
Pengemasan
Kemasan yang digunakan sebaiknya kuat, higienis dan menarik
Pengemasan yang diikuti dengan penyimpanan suhu rendah -> 3-10ºC akan lebih baik
Penyimpanan
1. Penyimpanan ikan asap sangat berperan penting dalam distribusi dan pemasaran.
Jika penyimpanan dan pengemasan tidak baik -> ikan asap akan cepat rusak
sehingga daya jangkau pasar rendah.Untuk jangkauan distribusi yang luas sudah
saatnya menggunakan suhu rendah selama penyimpanan
2. Ikan asap berlemak yang disimpan pada suhu 3ºC masih tetap baik meskipun
sudah disimpan selama 6 hari dan ikan asap berlemak rendah dapat tahan 8 hari
3. Suhu penyimpanan makin tinggi-> daya awet ikan asap makin turun
4. Pada penyimpanan suhu 10ºC daya awet hanya 2 – 4 hari untuk ikan berlemak
dan 4-5 hari untuk ikan berlemak rendah dan pada suhu ruang akan semakin
rendah lagi
5. Ikan asap dapat disimpan beku (-30ºC) dan tahan hingga 6 bulan tapi tekstur dan
aroma akan berubah walaupun bentuk masih bagus
6. Pengemasan vakum dapat tahan lebih lama lagi dan harus diikuti dengan
penyimpanan beku Suhu ideal penyimpanan ikan asap cukup sekitar (-2ºC) - 0ºC
dan selama penyimpanan harus dipertahankan stabil rendah daya awet dan
mutu ikan asap tetap tinggi