Alasan Jepang Memberikan Janji Kemerdekaan Kepada Indonesia
Alasan Jepang Memberikan Janji Kemerdekaan Kepada Indonesia
Sejak tahun 1944 posisi Jepang dalam perang Asia Timur Raya terus terdesak, bahkan berbagai
pulau di sekitar Irian telah jatuh ke tangan Sekutu. Sekutu terus menyerbu lewat serangan
udaramya di kota kota di wilayah Indonesia seperti Ambon, Makasar, Menado dan Surabaya.
Akhirbya tentara Sekutu berhasil mendarat di Balikpapan sebagai kota minyak. Pertahanan
Jepang sudah rapuh dan bayangan kekalahan sudah semakin nyata. Dalam kondisi demikian,
Jepang masih berusaha menarik simpati bangsa Indonesia, yaitu dengan menjanjikan
kemerdekaan di kemudian hari.
Pada tangga l7 September 1944 di dalam sidang istimewa Parlemen Jepang di Tokyo, Perdana
Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia)diperkenankan merdeka
di kelak kemudian hari. Menghadapi situasi yang gawat tersebut, pemerintah pendudukan Jepang
di Jawa dibawah pimpinan Letnan Jendral Kumakici Harada berusaha meyakinkan bangsa
Indonesia tentang janji kemerdekaan. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan
Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa
Jepang disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai.Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah
untuk mempelajari dan menyelidiki hal hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang
menyangkut pembentukan Negara Indonesia Merdeka.
Yang diangkat sebagai ketua BPUPKI adalah dr.K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan
dibantu oleh dua orang ketua muda, yaitu seorang Jepang yang menjabat sebagai Syucokan
Cirebon bernama Icibangase dan R.P Suroso sebagai kepala secretariat dengan dibantu oleh
Toyohito Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Anggota BPUPKI 60 orang ditambah 7 orang
Jepang tanpa hak suara. Dalam hal ini Ir.Sukarno tidak menjadi ketua, karena ia ingin lebih aktif
dalam berbagai diskusi. Pelantikan anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945,
bertepatan dengan hari ulang tahun raja Jepang (Teno Heika). Pelantikan anggota BPUPKI
dihadiri oleh seluruh anggota dan dua orang pembesar Jepang, yaitu Jendral Itagaki dan Jendral
Yaiciro Nagano. Pada saat peresmian ini bendera merah putih dikibarkan disamping bendera
Jepang Hinomaru.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
a. Modernisasi Jepang
Jepang awalnya merupakan Negara yang menganut sistem isolasi yaitu sistem dimana negara
tersebut menutup diri dari pengaruh bangsa/ negara lain di luar negaranya. Baru pada tahun
1854, ketika Komodor Matthew Perry (orang Amerika Serikat) datang ke Jepang dengan
tujuan untuk membuka kota pelabuhan Jepang maka Jepang terbuka bagi negara lain. Terjalin
hubungan antara Jepang dan Amerika Serikat melalui perjanjian SHIMODA sehingga sejak itu
pelabuhan di Jepang terbuka bagi perdagangan internasional. Saat itu yang memimpin Jepang
adalah Shogun Tokugawa.
Perkembangan Jepang semakin tampak pada masa pemerintahan Pangeran Mutsuhito sebagai
kaisar dengan gelar Tenno Meiji. Kaisar Meiji melakukan berbagai perubahan dalam segala
bidang yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji adalah perubahan Meiji
dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa Barat.
Pembaharuan dan kebijakan tersebut diantaranya:
Bidang Militer :
1. Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk tentara nasional.
Untuk mendukung kebijakan tersebut maka:
ü Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara Barat
ü Jepang meniru sistem militer dari berbagai negara Barat seperti Angkatan Darat (dari
Perancis dan Jerman), dan Angkatan Laut (dari Inggris)
Sehingga Jepang telah mampu memiliki tentara nasional yang modern
Bidang Pendidikan :
1. Membentuk Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di sekolah anak-anak
ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar
Bidang Perdagangan :
1. Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan perdagangan dapat
berkembang
2. Didirikan bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang mendirikan banyak pabrik yang mendukung perekonomiannya.
2. Jepang menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.
Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo (gubernur militer masa shogun)
dibagikan pada petani sedangkan para daimyo menjadi pegawai pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju, negara modern, negara besar
yang sejajar dengan negara-negara Barat.
Keinginan Jepang untuk mendapatkan daerah jajahan menyebabkan Jepang melakukan berbagai
ekspansi seperti:
1) Jepang ingin menaklukkan daerah Cina maka pada 1894-1895 Jepang menyerang Cina dan
terjadi perang yang dimenangkan Jepang dengan berhasil menguasai Semenanjung Liao Tsung
dan Pulau Formosa (Taiwan) termasuk daerah Korea.
2) Jepang ingin menduduki Manchuria dan dengan terpaksa Jepang harus menghadapi Rusia
yang saat itu berkuasa di Manchuria. Oleh karena itu terjadi perang Jepang-Rusia (1904-1905),
tetapi Jepang tetap saja menang dan berhasil mendapatkan Port Arthur dan Pulau Sachalin.
Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini menyebabkan Jepang semakin kuat kedudukannya setara
dengan negara-negara Barat.
3) Dalam Perang Dunia I (1914-1918) ketika Jepang harus melawan Jerman, dia berhasil
menguasai daerah jajahan Jerman di Asia.
4) 1927, PM. Baron Tanaka (Jepang) merencanakan ekspansi ke Asia dan menguasai Asia
Timur sebab dengan otomatis daerah Asia Selatan dapat dikuasai pula.
5) 1931 Jepang menyerang Manchuria dan dapat menguasai ± 6 bulan mendapat perlawanan
Cina.
6) 1932 didirikan kerajaan Manchuria dengan Henry Pu-Yi sebagai raja (bekas raja Cina dari
dinasti Manshu)
7) Pertikaian Jepang-Cina terus berkobar hingga tahun 1937 terjadi insiden di atas jembatan
Marco Polo (Jepang dengan persenjataan moderennya mengadakan pendaratan besar-besaran di
Cina Utara dan Tengah menyebabakan Perang Jepang-Cina.
Dari perang Jepang-Cina maka di mulainya menguasai wilayah Laut Selatan dan Asia Timur.
Sementara itu negara-negara Pasifik semakin memperkuat kedudukannya.
2. Bidang Militer
§ Tentara Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang Jepang pendek) disertai dengan
semangat Bushidonya yang tinggi serta dilengkapi dengan senjata modern maka jepang selalu
berhasil dalam ekspansinya. Hal ini dianggap sebagai bahaya “Kuning” bagi bangsa Barat (orang
Jepang berkulit kuning).
§ Membentuk persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese Alliance” untuk persiapan
Jepang menghadapi Rusia.
§ Perang Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-negara Barat mempunyai
daerah jajahan di Asia dan membentuk komando gabungan (ABCD Command) meskipun tetap
tidak mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia Tenggara.
3. Bidang Ekonomi
o Melaksanakan politik Dumping untuk merebut pasaran hasil industri, dengan sasaran
penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya banyak tetapi memiliki daya beli yang rendah. Produk-
produk buatan Jepang segera membanjiri Asia.
o Barang buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas meskipun telah dibatasi
oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia dijadikan sebagai tempat pemasaran sekaligus
penghasil bahan mentah bagi industrinya.
o Perang Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin menguasai Asia Tenggara yang
kaya bahan makanan, bahan industri sebagai wilayah supplay untuk menyukseskan Perang asia
Timur Raya.
o Dengan program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda terbentuknya
persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti “Common Wealth of Nation” dari Inggris.
o Negara yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama dengan Jepang untuk
meningkatkan kemakmuran bersama.
Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut. Maka muncul
dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi peperangan di Lautan Pasifik. Hal ini
terbukti dengan meletusnya perang di Lautan Pasifik pada 8 Desember 1941 yang
melibatkan Jepang di dalamnya. Perang ini disebut dengan “Perang Asia Timur Raya”
atau “Perang Pasifik”.
Akibat dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front ABCD (Amerika
Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda) melakukan perang terhadap Jepang.
Jepang berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti Muangthai, Filipina,
Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat maka Hindia Belanda-pun akhirnya
jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda yang dibantu Sekutu melakukan berbagai
perlawanan tetapi tetap tidak mampu mengalahkan Jepang.
Selain itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan bahwa pada suatu saat
Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning, meskipun hanya seumur jagung,
tetapi setelah itu maka Indonesia akhirnya akan MERDEKA. Ramalan ini dipercaya
oleh rakyat, oleh karena itu, Jepang memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan
yang ada tersebut. Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia 1942 tersebut dianggap
sebagai suatu hal yang biasa dan sudah semestinya terjadi.
Di daerah Jawa Jepang pertama mendarat di Banten kemudian ke Indramayu, Kragan (Rembang
dan Tuban).
1. GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin
Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943, dibubarkan karena tidak mendapat simpati
dari rakyat dan diganti Putera.
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki
Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur. Tujuan dibentuk Putera yaitu untuk membantu
Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi Putera merupakan bumerang
bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi.
Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari pemuda Indonesia. Organisasi ini
disebut pula Giyugun. Mereka mendapat latihan militer dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi
kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Ternyata perkembangan Peta sangat
membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik.
Jenderal Sudirman dan A.H Nasution bpernah sebagai pemimpin PETA.
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan dianggap membahagiakan.
Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain, seperti: Jawa Hokokai, Cuo Sangi
In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi), Seinendan(Barisan Pemuda), dsb.
Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat di berbagai daerah di
Indonesia, seperti :
ü Daerah Aceh
Tahun 1942 terjadi perlawanan di Cot Plieng, Lhok Seumawe dipimpin Tengku Abdul Jalil,
tetapi dapat dipadamkan.
Tahun 1944 muncul perlawanan di Meureu dipimpin Teuku Hamid dan dapat pula dipadamkan
oleh Jepang.
ü Daerah Indramayu (Karang Ampel, Sindang)
1943 muncul perlawanan dipimpin oleh Haji Madriyan, dkk tetapi berhasil dipadamkan oleh
Jepang.
ü Daerah Sukamanah, Tasikmalaya
1943 terjadi perlawanan dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Ia berhasil membunuh kaki tangan
Jepang dan balasannya Jepang melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat.
ü Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi (putra bupati
Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari, Suwondo. Pemberontakan ini mampu membinasakan
orang-orang Jepang di Blitar, Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering mengalami
kekalahan dalam perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Akhirnya Jepang mengepung
kedudukan Supriyadi. Melakukan tipu muslihat bahwa jika para pemberontak menyerah maka
mereka akan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Hal ini berhasil
sebab banyak anggota PETA yang menyerah. Mereka akhirnya di hukum mati maupun
meninggal karena disiksa Jepang.
ü Daerah Kalimantan Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap masyarakat ± 20.000
orang yang menjadi korban keganasan Jepang tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat
menyelamatkan diri dari lari ke Pulau Jawa.
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
2. Bidang Ekonomi
o Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan masalah ekonomi yaitu
untuk mencari daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi
kebutuhan industrinya dan mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
o Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.
3. Bidang Pendidikan
§ Pendidikan berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
§ Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang dibangun pemerintah
§ Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-sekolah
§ Berbagai nama diIndonesiakan
Tetapi semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk menarik simpati rakyat agar mau
membantu Jepang mengahadapi lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
4. Bidang Sosial
ü Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang tergabungdalam
Ku (desa)
ü Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi
kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuhnya.
ü Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa
tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.
ü Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa itu.
5. Bidang Birokrasi
v Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu Angkatan Darat
(Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
v Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer
v Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting
dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan
Jepang.
6. Bidang Kebudayaan
Ø Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit sebagai keturunan Dewa
Matahari.
Ø Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan drama sebagai alat
propaganda mereka.
Ø Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
Ø Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk kesehatan mereka.
Ø Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk menghormati
bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa Indonesia.
7. Bidang Militer
Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA.
Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan rakyat Indonesia mencapai
kemerdekaan.
Muh Yamin, mengusulkan rumusan “Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri
Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat”.
Tahun 1942
Januari
*2 Januari – Jepang merebut kota Manila.
*3 Januari – Jepang merebut Sabah.
*6 Januari – Jepang merebut Brunei.
*6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
*10 Januari – Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan (Tarakan) dan Sulawesi
(Manado).
*11 Januari – Jepang merebut Tarakan.
*12 Januari – Van Mook melakukan perjalanan darurat ke Amerika Serikat, meminta tambahan
pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
*13 Januari – Jepang merebut Manado.
*15 Januari – Jen. Wavell dari Britania mengambil alih komando atas ABDACOM, komando
gabungan Sekutu pertama (Australia, Britania, Belanda, Amerika) di dalam perang.
*16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam
melawan Belanda.
*23 Januari – Jepang merebut Balikpapan meskipun terdapat serangan balasan dari Belanda dan
A.S.
*25 Januari – Jepang merebut Kendari di Sulawesi.
*30 Januari – Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan Australia menghancurkan
pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam.
Pertempuran berlanjut hingga 2 Februari. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia
menjadi korban, banyak di antaranya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
*Pasukan Britania mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.
Februari
*1 Februari – Jepang merebut Pontianak.
*3 Februari – Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan udara terhadap sasaran-sasaran di
Jawa.
*4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut antara Kalimantan dan Sulawesi):
Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu untuk mundur hingga ke Cilacap. Jepang
maju hingga ke Sulawesi.
*6 Februari – Jepang mulai mengebom Palembang.
*8 Februari – Jepang mulai melakukan serangan utama atas Singapura.
*9 Februari – Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
*10 Februari – Jepang merebut Makassar.
*13 Februari – Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang, merebut kota dan industri
minyaknya yang berharga.
*15 Februari – Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Britania ditawan sebagai
tawanan perang.
*18 Februari – Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu melakukan serangan.
Bali diduduki Jepang.
*19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut antara Bali dan Lombok): sebuah
satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat
di Bali. Serangan udara pertama Jepang atas Darwin, Australia.
*20 Februari – Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah
menguasai Timor.
*23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatra Utara, dengan
dukungan Jepang.
*Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara
Belanda melakukan evakuasi.
Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang
mulai mengebom pulau itu.
Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan perang gerilya.
*27 Februari – Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang
berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika
lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita
kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie
Doorman, Komandan Angkatan Laut India-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25
Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM,
tenggelam bersama kapal perang utamanya (Flagship) De Ruyter.
*28 Februari – Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan
Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan
Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat
Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya
segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati
(sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana. Imamura
memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang
akan menghancurkan tentara Belanda.
Maret
Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu
kekuatan Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya
kekuatannya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan
bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.
Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di
Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang
tiba.
*1 Maret – Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten.
*Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
*Serangan udara Jepang atas Medan.
*5 Maret – Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia.
*7 Maret – Jepang merebut Cilacap.
*7 Maret – Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
*8 Maret – Jepang merebut Surabaya.
*9 Maret – Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-
Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan
pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura
menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan
Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa
syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda
sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret
Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara India Belanda untuk juga
menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.
Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan
Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur
Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan
Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL
yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap
dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga warganegara
Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke
Eropa.
*11 Maret – Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang sedang
mengundurkan diri.
*12 Maret – Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh selesai sekitar 15 Maret.
*12 Maret – Jepang tiba di Medan.
*18 Maret – Jepang merebut Padang.
*28 Maret – Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh.
Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua organisasi yang ada. Volksraad dihapuskan.
Bendera merah-putih dilarang.
Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25 di Sumatra (markas besar
di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas besar di Makassar).
April
Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa
Timur dan terus berperang, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka
dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-
kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara
masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dinyatakan bersalah atas
kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer Australia setelah perang.
*7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati karena memainkan lagu
kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah menyerahnya Belanda.
*7 April – Jepang merebut Ternate.
Jepang mencoba untuk membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda.
ABDACOM dibubarkan. Britania dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Britania akan
mencoba untuk merebut kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan
Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang bekerja sama dengan Australia).
*19 April – Jepang merebut Hollandia (kini Jayapura).
Mei
*9 Mei – Jepang menduduki Lombok.
*13 Mei – Jepang menduduki Sumbawa.
*14 Mei – Jepang mendarat di Flores, pendudukan selesai pada 17 Mei.
*16 Mei – Jepang menduduki Sumba.
Juni
17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif untuk
urusan-urusan Hindia Belanda.
Juli
*Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura bekerja sama dengan
Jepang. Tujuan akhirnya, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk
mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba
untuk menuduh Soekarno sebagai kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Britania
dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk..
*Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat
Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya
dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
*Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan Tanimbar.
*Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
*Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno untuk mengumpulkan massa untuk
kemerdekaan, Hatta untuk menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah.
*Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin pemerintah Indonesia, tetapi
bertanggung jawab kepada militer Jepang.
*30 Juli – Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai.
*31 Juli – Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh KNIL dan detasemen-
detasemen Australia di Saumlaki
November, Desember
* November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
* Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
* 7 Desember – Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan
perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang selesai.
* 27 Desember – Jepang membuka kamp interniran pertama untuk perempuan Belanda di
Ambarawa.