JUDUL Baris Kredit Abstrak
JUDUL Baris Kredit Abstrak
Mien A. Rifai
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
n.a. “Herbarium Bogorience”, Puslit Biologi LIPI, Jalan Juanda 22, Bogor
*‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk selalu dipegang dalam menyiapkan tulisan
ilmiah, dapat diungkapkan dengan ABC
A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak rancu, tanpa penafsiran lain
Tetapi ada pepatah Inggris yang menyatakan bahwa ‘the golden rule is that there is no
golden rule’!
*Judul, baris kepemilikan, abstrak, dan kata kunci tulisan ilmiah umumnya hanya
tercantum pada halaman pertama naskah, sehingga merupakan suatu bagian kecil saja
daripada sebuah karya. Sebaliknya porsi tubuh teks dapat menempati keseluruhan
karya. Sekalipun demikian bagian-bagian depan tulisan tersebut memiliki arti sangat
penting untuk sebuah karya sehingga selalu menduduki posisi yang ditonjolkan dalam
penerbitannya.
*Dengan pelbagai macam variasi dan penamaan yang dimodifikasi sesuai dengan
tradisi bidang ilmunya, tubuh teks tulisan ilmiah umumnya mengikuti pola IMRD
introduction = pendahuluan: perkenalkan masalah (= tinjauan pustaka),
tunjukkan rumpang yang ada, jelaskan tujuan yang melatarbelakangi (=
landasan teori) dilakukannya kegiatan yang dilaporkan – idealnya panjangnya
tidak melebihi 10% tulisan.
1
methods = cara: tata kerja atau pendekatan (= kerangka pemikiran) serta macam
bahan dan instrumen yang dipakai, yang menjelaskan apa yang sudah
dikerjakan dalam mendapatkan data/informasi dan bagaimana melakukan
analisisnya serta penalaran dalam menarik simpulannya, terkadang kapan dan di
mana kegiatan dilakukan – kira-kira menempati 15% panjang naskah
results = hasil: perincian data dan informasi yang ditemukan atau dikumpulkan
berikut analisis dan sintesisnya, dengan disertai komentar dan penjelasan dalam
kaitannya dengan tujuan penelitian beserta pemikiran yang mungkin
terkembangkan daripadanya – memakan sekitar 35% daripada keseluruhan
tulisan
discussion = pembahasan, untuk menjelaskan makna yang terungkap dari hasil,
bagaimana arti ilmiahnya dibandingkan dengan pendapat atau teori yang
berlaku di kalangan sesama ilmuwan dan pandit, dan apa simpulan serta
perampatannya sampai terlihat besar (delta) sumbangan ilmiah yang dihasilkan
– panjangnya juga lebih-kurang 35% karya.
references = acuan: pustaka mutakhir yang dirujuk – memanfaatkan sekitar 5%
ruangan naskah.
*JUDUL
Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra keseluruhan isi sebuah
karya ilmiah
Oleh karena itu judul lebih merupakan label alih-alih sebuah pernyataan, yang
secara ringkas menangkap dan mewadahi keseluruhan substansi subjek yang
ditangani
*Judul tulisan merupakan iklan yang bermanfaat dalam upaya menangkap minat dan
memikat perhatian semua orang yang berpotensi menjadi pembaca dan penggunanya.
Judul harus bisa berfungsi sebagai umpan ataupun suar untuk menarik perhatian
orang, dan sedapatdapatnya termanfatkan pula sebagai sumber ilham guna memajukan
ilmu melalui kegiatan selanjutnya.
*Sebagai akibatnya penulis harus menyediakan waktu khusus untuk memikirkan dan
menyiapkan formulasi judul karyanya dengan sebaikbaiknya, untuk memungkinkannya
mengungkapkan isi keseluruhan artikel selengkapnya
2
sekali dibaca sepintas langsung dimengerti isi, segera dipahami maksud, cepat
ditangkap kepentingan makna artikelnya
menarik perhatian calon pembaca dan merangsang minatnya
meningkatkan keingintahuan pencari informasi
*Oleh karena itu dalam menyusunnya, pilihlah hanya kata-kata yang kuat, positif,
penting, dan bersifat informatif
Pergunakan khazanah kosakata umum beserta peristilahan sesuai dengan bidang
ilmunya
Simak dan pelajari judul-judul artikel sejenis karya ilmuwan kondang tokoh
bidangnya
*Usahakan untuk selalu bersahaja dan ringkas dalam membuat judul, yang dapat
dicapai dengan jalan menggunakan sesedikitsedikitnya kata dan sekaligus
menanggalkan sebanyakbanyaknya kata yang tak diperlukan
*Judul yang baik idealnya hanya terdiri atas tidak lebih dari
8 kata (untuk artikel dalam Bahasa Jerman)
10 kata (Bahasa Inggris)
12 kata (Bahasa Indonesia)
atau 90 ketukan pada papan kunci
Tetapi terjadinya perkembangan spesifikasi perincian teknis banyak juga berkala ilmiah
yang bertoleransi untuk membiarkan penulis melebihinya.
*Hindari penyebutan nama ilmiah makhluk (seperti padi, karet, kelapa sawit, sapi,
gurami) yang sudah sangat terkenal
3
Perlu diketahui bahwa kecuali untuk karya taksonomi, sejak tahun 2000 kode
tata nama ilmiah biologi melarang pencantuman nama pengarang sebuah nama Latin
4
Control study of comparative efficacy of isoniazid, streptomycin-isoniazid, and
streptomycin-para-amninosalycilic acid in pulmonary tuberculosis therapy:
Report on twenty-eight-week observations on 649 patients with streptomycin-
susceptible infection
*Untuk mendapatkan judul yang paling tepat dan sepenuhnya sesuai dengan isi
keseluruhan artikelnya, sangat dianjurkan agar penyiapan judul dilakukan setelah
keseluruhan artikel selesai disusun dengan tuntas.
Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa sangat bermanfaat jika pelaksanaan
penulisasn artikel ilmiah dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1) bahan dan cara,
2) simpulan, 3) hasil, 4) pembahasan, 5) pendahuluan, 6) abstrak, dan baru terakhir 7)
judul.
5
kepemilikannya (ownership – kepunyaan lembaga tempat dilakukannya kegiatan yang
dilaporkan).
Dalam kaitan ini mohon disadari bahwa pemegang hak cipta (copyright holder)
atau hak untuk memerbanyak dan menyebarluaskan (serta menjual) suatu artikel ilmiah
adalah berkala tempat diterbitkannya artikel termaksud.
*Defini kamus ‘pengarang’ adalah orang yang menulis, menggubah, mencipta, atau
menyusun sebuah karya. Lalu apa batasan pengarang tulisan ilmiah? Siapa orang
istimewa ini? Kriteria apa ayng harus dipenuhi untuk menjadikan seseorang
berkualifikasi menjadi pengarang ilmiah?
*Oleh karena itu, pemerolehan dana, pengumpulan data, pembimbingan umum suatu
kelompok peneliti, secara sendiri-sendiri tidak membenarkan pemberian hak
kepengarangan pada seseorang. Begitu pula orang yang hanya menyediakan bantuan
teknis semata (misalnya memelihara makhluk percobaan selama berlangsungnya
penelitian, menyiapkan foto, membuatkan gambar), bantuan penulisan atau
penyuntingan, atau ketua jurusan serta kepala laboratorium yang menyediakan
dukungan umum, tidaklah berkualifikasi untuk mendapatkan hak kepengarangan.
Demikian juga halnya dengan pakar peneliti peserta yang walaupun menyumbang
secara nyata tetapi hanya berfungsi sebagai penasihat ilmiah atau melakukan ulasan
kritis terhadap usulan penelitiannya.
6
*Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh pengarang banyak, apa pun yang mereka
sumbangkan setiap orang dari mereka harus ikut serta secara nyata dalam kegiatan
penelitian untuk mengemban tanggung wajib (accountability) dan tanggung jawab
(responsibility) publik untuk porsi yang sesuai yang dikandung artkel yang dilaporkan.
Dengan perkataan lain, setiap individu yang dicantumkan sebagai pengarang
peserta (co-authors) dalam suatu karya yang dilaksanakan oleh kelompok pelbagai
puslit yang besar harus memenuhi semua kriteria seperti dicantumkan dalam konvensi.
Semua orang yang dicantumkan sebagai pengarang wajib berkualifikasi mendapatkan
hak kepengarangan, dan sebaliknya semua orang yang berkualifikasi harus
diacntumkan.
*Kepangarangan hasil suatu uji coba pelbagai puslit dapat diberikan pada suatu
‘kelompok’. Semua anggota kelompok yang disebutkan sebagai pengarang harus
sepenuhnya memenuhi kriteria hak kepengarangan tersebut di atas. Dalam kaitan ini
istilah ‘guarantors’ dipakai untuk satu atau beberapa orang yang mengambil tanggung
jawab integritas atau martabat karya secara menyeluruh. Kalau memasukkan sebuah
naskah karya ‘kelompok’, si pengirim naskah harus menunjukkan sitasi kepengarangan
yang dipilihnya, dan juga secara jelas dan tegas mengidentifikasi semua individu
pengarang yang terlibat, beserta nama kelompoknya.
*Untuk itu sumbangan kecendekiaan seseorang pada sebuah artikel yang terbit dapat
dapat dipecah-pecah menjadi beberapa masukan (intelektual, fisik, pemerosesan data,
kepakaran, keahlian, kesastraan), yang masing-masing lalu diskor sesuai dengan besar
sumbangan nisbi yang diberikan seseorang. Salah satu contohnya diterbitkan di berkala
ilmiah Nature 352: 187. 18 Juli 1991, yang berikut ini dicoba dimodifikasi untuk
keadaan di Indonesia.
8
Pencetusan teori umum 20
*Skor tertinggi yang bisa dicapai seseorang adalah 100 (karena butir 4
melibatkan pihak luar). Jumlah pengarang yang dapat berbagi hak kepengarangan suatu
naskah tidak terbatas, namun seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang kegiatan
yang sedang ditangani kalau paling sedikit ia berhasil mengumpulkan skor 30.
Pencantuman nama pengarang(-pengarang) dilakukan dengan menggunakan peringkat
urutan sesuai dengan jumlah skor yang diraihnya. Kalau dua orang peserta meraih skor
yang sama, urutan alfabet nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus
gagasan memunyai kelebihan untuk didahulukan.
*Untuk keperluan kearsipan, nama diri orang yang dimunculkan dalam baris
kepemilikan hendaklah konsisten penulisan penyingkatan dan pengejaannya, dengan
catatan adanya pola berbeda di beberapa negara.
M.A. Rifai (bentuk yang berterima di Inggris)
Mien A. Rifai (diperbolehkan di Indonesia dan Amerika Serikat)
Mien Ahmad Rifai (dipakai oleh penerbit buku Indonesia)
*Yang penting, dalam tata aturan internasional nama akhir (yang diperlakukan sebagai
nama keluarga) tidak boleh disingkat, sehingga tidak diperkenankan adanya bentuk-
bentuk:
Mien A.R.
M. Ahmad R.
Mien Ahmad R.
9
*Hampir semua berkala ilmiah saat ini umumnya menanggalkan gelar kebangsawanan,
gelar akademik, serta penyebutan pekerjaan, pangkat, atau jabatan dari nama pengarang
*ABSTRAK
Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel, dan merupakan bagian artikel
kedua yang paling banyak dibaca orang sesudah judul. Dengan demikian abstrak ikut
menentukan nasib artikel selanjutnya, apakah akan terus ditelaah keseluruhannya atau
lalu tidak dianggap perlu sehingga dapat ditinggalkan.
*UNESCO merekomendasikan agar panjang sebuah abstrak tidak lebih dari 200 kata.
Beberapa berkala adakalanya menggunakan istilah ‘ringkasan’ (summary) untuknya,
10
akan tetapi sekarang umumnya disepakati bahwa ringkasan merupakan abstrak yang
diperluas dan terdiri atas 400 kata yang disuguhkan dalam beberapa paragraf,
sedangkan abstrak secara bertaat asas selalu disusun dalam satu paragraf. Akhir-akhir
ini beberapa berkala, terutama dalam bidang kedokteran, menghendaki disajikannya
abstrak terstruktur yang terbagi dalam beberapa subjudul/paragraf.
*Abstrak informatif yang disajikan secara kuantitatif (‘It was shown that fertilization of
peanut took place at 04:30 . . .’) lebih disukai daripada abstrak indikatif yang
disuguhkan secara kualitatif (‘The fertilization processes in peanut were observed
continuously throughout the night . . .’).
11
OBJECTIVE The purpose of this study was to determine factors which affect
mortality of neonatal sepsis at neonatal ward of Moewardi Hospital, Surakarta.
METHODS Data of neonatal sepsis was obtained from medical record at
neonatal ward of Moewardi Hospital from December 2004 to November 2005. We
recorded data from 97 neonatal sepsis consisted of 46 males and 52 female babies.
Statistical analysis had been performed using univariate Chi-square and multivariate
multiple logistic regression analysis.
RESULTS Overall neonatal sepsis mortality was about 40%. There were no
significant difference in factors associated with mortality of neonatal sepsis such as
gender, referral patients, and bacterial growth culture, except for birth weight which
affected mortality (OR=6.29; 95% CI 2.57; 15.42)
CONCLUSION Birth weight affects mortality of neonatal sepsis in Moewardi
Hospital. Patients with positive bacterial growth culture has two times higher risk of
death, however it is not statistically significant.
*KATA KUNCI
Kata kunci merupakan sepilihan kata-kata bermakna dari sebuah dokumen yang dapat
dipakai untuk mengindeks kandungan isinya.
*Selain untuk indeks, sekarang kata kunci sengaja disajikan untuk membantu pembaca
yang sedang akan mencari artikel terkait dengan permasalahan yang sedang
dihadapinya. Untuk itu orang hanya perlu memasukkan kata-kata yang muncul di
benaknya karena diduganya terkait dengan persoalannya ke dalam mesin pencari di
internet. Jika kata kunci yang ditawarkan dalam artikel dan terpungut oleh mesin
pencari kebetulan persis sama dengan kata yang dimasukkan pencari informasi, artikel
termaksud akan terpancing dan ditampilkan.
*Karena kemanfaatannya yang besar, dalam tahun-tahun belakangan deretan kata kunci
menjadi fitur yang sering terpampang dalam artikel-artikel ilmiah yang diterbitkan
orang.
Umumnya deretan kata kunci tadi disajikan di bawah abstrak
*
Jumlah kata kunci yang disajikan umumnya terdiri atas 3–8 kata (yang dapat
disusun dalam frase pendek)
Kata-katanya sering dipilih dengan tidak mengulang judul
Diperbolehkan menggunakan kata yang sama sekali tidak muncul dalam
keseluruhan artikel
Beberapa berkala menyediakan daftar kata untuk dipilih oleh penyumbang
naskah
Banyak berkala kedokteran menyarankan pemakaian istilah dari MeSH
(Medical Subject Heading terms)
12