Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUANGAN

Bankruptcy and Financial Distress


PT. Matahari Putra Prima Tbk dan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

KP : E

1. Agus Haryanto Atmanegara 130218144


2. Geraldus Grady Gavindra 130218082

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA
SEMESTER GASAL 2019/2020

i
STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang tertera di bawah ini menyatakan makalah/tugas berikut adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada makalah/tugas orang lain yang kami gunakan tanpa
mencantumkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali
kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Kelas Pararel :E

No. Nama NRP

1 Agus Haryanto Atmnagera 130218144


2 Geraldus Grady Gavindra 130218082

Dosen : Tim Dosen MK

Surabaya, 27 November 2019

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada saat sekarang bisnis itu berada dimana saja dan oleh karena itu
memunculkan berbagai macam persaingan. Maka dari itu setiap orang yang ingin
mendirikan perusahaan ingin perusahaannya memiliki jangka hidup yang panjang.
Agar perusahaan memiliki jangka hidup yang panjang dan berkembang maka
perusahaan dituntut untuk menjalankan kegiatan baik operasional maupun non-
operasional dengan baik agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan.
Di dalam perkembangannya, banyak perusahaan yang mengalami
“financial distress” dimana suatu perusahaan berada pada posisi kesulitan
keuangan yang berarti perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan atau
kepailitan. “Financial distress” ini sering di anggap sebagai masalah yang
sederhana sehingga sering kali diabaikan oleh perusahaan yang akhirnya menjadi
“financial distress warning” yang mana profit yang didapat perusahaan merosot
dari tahun ke tahun sehingga perusahaan tidak mampu melakukan pembayaran
kewajiban.
Hal tersebut dapat saja terjadi karena faktor kesalahan atau kelalaian
dalam mengelola perushaan dalam jangka panjang. Dengan munculnya
kekhawairan ini perlu diadakan analisis untuk menentukan kondisi perusahaan
apakah perusahaan berpotensi untuk bangkrut ataupun tidak. Analisis yang
banyak digunakan oleh perusahaan yaitu analisis “Altaman Z-Score (1968)”.
Analisis ini bertujuan untuk melihat kondisi suatu perusahaan berada pada posisi
aman, grey, atau keadaan bangkrut atau pailit.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil analisis Altman Z – Score antara PT. Matahari Putra
Prima Tbk dan PT. Ramayana Lestari Sentosa ?
2. Apakah hasil analisis PT. Matahari Putra Prima Tbk dan PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk sesuai dengan teori Altman Z-Score?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui hasil analisis antara PT. Matahari Putra Prima Tbk dan
PT. Ramayana Lestari Sentosa.
2. Untuk mengetahui apakah hasil analisis PT. Matahari Putra Prima Tbk dan
PT. Ramayana Lestari Sentosa sesuai dengan teori Altman Z-Score.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kebangkrutan dan Kegagalan Bisnis


Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan
tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak
muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut
yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis
secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio keuangan dapat
digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di perusahaan (Toto,
2011:332).

2.2 Teori Z Score Dalam Prediksi Kebangkrutan


Teori Z Score menggunakan gabungan beberapa rasio keuangan,
dan dapat mengukur atau memprediksi tingkat kebangkrutan dari perusahaan
di masa mendatang. Teori ini dikemukakan oleh Altman dan menghasilkan
sebuah persamaan yaitu :
Z=1,2 ( X 1 ) +1,4 ( X 2 )+ 3,3 ( X 3 ) +0,6 ( X 4 ) +1,0 ( X 5 )
Dimana :
X 1 = Net Working Capital / Total Assets
X 2 = Retained Earning / Total Assets
X 3 = Earning Before Interest And Taxes / Total Assets
X 4 = Market Value of Equity / Book Value of Debt
 Market Value of Equity = Stock Price Currently * Quantity
of Common Stock in Market
 Book Value of Debt = Total Current Liability + Total Long-
Term Debt
X 5 = Sales / Total Assets
Teori ini memiliki tingkat keakuratan sebesar 90 % dalam memprediksi
tingkat kebangkrutan perusahan selama satu tahun ke depan.

3
4
2.3 Hasil Analisis Teori Z-Score
Hasil analisis dari Z-Score, dibagi menjadi tiga kondisi perusahaan
yang akan terjadi di masa depan yaitu :
1. Z > 2,99 yang artinya perusahaan termasuk dalam kategori sehat atau
aman.
2. 1,81< Z ≤ 2,99 yang artinya perusahaan termasuk dalam kategori Grey
Area, dimana perusahaan belum dapat dipastikan kondisi di masa
mendatang.
3. Z ≤ 1,81 yang artinya perusahaan termasuk dalam kategori kesulitan
keuangan, dimana perusahaan diprediksi akan mengalami kepailitan atau
kebangkrutan di masa mendatang.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisis Altman Z-Score antara PT. Matahari Putra Prima Tbk
dan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Dengan rumus Altman Z-Score, terlihat PT. Matahari Putra Prima
Tbk. memiliki hasil 1,06 pada tahun 2017 dan 1,24 pada tahun 2018. Yang
berarti perusahaan ini sedang berada dalam kategori kesulitan keuangan,
yang artinya perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan atau
kepailitan dimasa mendatang. Berikut adalah perhitungannya pada tahun
2018 :
1.

X1 = Rp (414.667.000.000) / Rp 4.808.545.000.000

X1 = -0,086235441

Nilai -0,086235441 menunjukkan bahwa PT. Matahari Putra Prima


Tbk tidak mampu menggunakan asetnya untuk membiayai
Working Capital.

2.

X2 = Rp (695.341.000.000) / Rp 4.808.545.000.000

X2 = -0,144605281

Nilai -0,144605281 menunjukkan bahwa PT. Matahari Putra Prima


Tbk belum mampu menggunakan assetnya untuk mendapatkan
profit.

6
3.

X3 = Rp (1.070.666.000.000) / Rp 4.808.545.000.000
X3 = -0,222659037
Angka -0,222659037 memberi informasi bahwa perusahaan sedang
mengalami kesulitan dalam menggunakan aset-asetnya untuk
kegiatan operasional dengan efektif efisien.

4.

X4 = Rp 376.457.396.000 / Rp 3.659.302.000.000

X4 = 0,102876832

Nilai 0,102876832 ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu


untuk melunasi hutang-hutang perusahaan dengan bermodal dari
saham yang beredar di pasar.

5.

X5 = Rp 10.692.363.000.000 / Rp 4.808.545.000.000

X5 = 2,223617123

Nilai 2,223617123 menunjukan bahwa perusahaan dapat meraih


penjualan tinggi dengan semua aset yang perusahaan miliki.

Dengan nilai-nilai tersebut dapat dtentukan prediksi


keberlangsungan perusahaan di masa datang dengan rumus :

Z = 1,244638477

7
Sementara itu, untuk PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk memiliki angka 2,07di
tahun 2017 dan 2,27 di tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa perushaan
diprediksi sedang berada pada posisi grey area menurut perhitungan dengan teori
Altman Z – score. Perhitungannya pada tahun 2018 adalah :

1.

X1 = Rp 2.141.906.000.000 / Rp 5.243.047.000.000
X1 = 0,408523135
Nilai 0,408523135 menunjukkan bahwa perputaran uang dalam
perusahaan lancar karena nilai Current Assetnya lebih besar
daripada Current Liabilities.

2.

X2 = Rp 318.192.000.000 / Rp
5.243.047.000.000
X2 = 0,060688375
Nilai 0,060688375 ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah
mampu dalam menggunakan asetnya untuk mendapat profit.

3.

X3 = Rp
717.172.000.000 / Rp 5.243.047.000.000
X3 = 0,136785346
Nilai 0,136785346 menunjukkan bahwa perusahaan dalam
menggunakan aset-asetnya untuk kegiatan operasional perusahaan
dengan efektif.

8
4.

X4 = Rp 354.800.000.000 /
Rp 1.415.582.000.000
X4 = 0,25063896
Nilai 0,25063896 menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk
melunasi hutang-hutang perusahaan dengan bermodal dari saham
yang beredar di pasar.

5.

X5 = Rp 5.739.553.000.000 / Rp
5.243.047.000.000
X5 = 1,094697988
Nilai 1,094697988 menunjukan bahwa perusahaan dapat meraih
penjualan tinggi dengan semua aset yang perusahaan miliki.

Dengan nilai-nilai tersebut dapat dtentukan prediksi


keberlangsungan perusahaan di masa datang dengan rumus :

Z = 2,271664494

9
3.2 Hasil analisis PT. Matahari Putra Prima Tbk dan PT. Ramayana
Lestari Sentosa sesuai dengan teori Altman Z-Score.
3.2.1 PT. Matahari Putra Prima Tbk.
PT. Matahari Putra Prima Tbk. sesuai dengan perhitungan pada
Altman Z- Score. Perusahaan ini digolongkan kedalam perusahaan yang
berada pada posisi financial distress dan sesuai dengan realitas bahwa PT.
Matahari Putra Prima Tbk di Indonesia saat ini tidak ada perkembangan
yang sangat pesat.

3.2.2 PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk


Dengan data yang sudah ada, PT. Ramayana Lestari Sentosa
diprediksi berada pada posisi Grey Area pada tahun 2017 ataupun 2018.
Namun pada kenyataannya, PT. Ramayana Lestari Sentosa sampai saat ini
masih beroprasi dengan baik.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan kedua perusahaan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa PT. Matahari Putra Prima Tbk. berada dalam kondisi
financial distress dengan nilai Altman Z-Score sebesar 1,06382374 pada
tahun 2017 dan 1,244638477 pada tahun 2018. Financial distress disini
memiliki arti perusahaan harus berhati – hati dalam menggunakan asets
yang dimiliki agar tidak mengalami kebangkrutan. Pada kenyataannya PT.
Matahari Putra Prima masih beroprasi hingga saat ini.
Sedangkan untuk PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk memiliki
nilai Altman Z-Score sebesar 2,079572877 pada tahun 2017 dan
2,271664494 pada tahun 2018, yang berarti bahwa perusahaan diprediksi
sedang berada pada posisi grey area. Hal ini berarti perusahaan memiliki
kesulitan dalam menentukan kondisi perusahaan dimasa depan. Hal ini
membuktikan bahwa adanya kesenjangan antara Teori Altman Z-Score
dengan keadaan yang sebenarnya.

4.2 Saran
Sebaiknya perusahaan yang diprediksi akan mengalami financial
distress mengambil keputusan yang baik untuk mencegah kebangkrutan.
Perusahaan juga perlu berusaha agar cash flownya menjadi lebih baik dan
sehat dengan merencanakan strategi yang mampu membantu penghematan
pengeluaran cashflow perusahaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Manajemen Keuangan 2019. Handout Manajemen Keuangan.


Surabaya: Universitas Surabaya.
Tim Asisten Dosen Manajemen Keuangan 2019. Hand Manajemen Keuangan
Semester Gasal 2019/2020. Surabaya : Universitas Surabaya.
Ramayana. 2019. Annual Report.
http://www.ramayana.co.id/annual diakses pada tanggal 21 November
2019
MMPA. 2019. Annual Report.
http://mppa.co.id/misc/AR/AR2018/index.html diakses pada tanggal 21
November 2019
Medium. 2017. Pengertian, Tanda dan Faktor Penyebab Kebangkrutan.
https://medium.com/@indotesis/pengertian-tanda-dan-faktor-penyebab-
kebangkrutan-b4f889da7ac3 diakses pada 23 November 2019.

12
Lampiran
MPPA RALS
2017 2018 2017 2018
Curent Asset Rp 2.485.833.000.000 Rp 2.472.849.000.000 Rp 3.093.496.000.000 Rp 3.557.488.000.000
Current Liability Rp 3.876.194.000.000 Rp 2.887.516.000.000 Rp 1.397.577.000.000 Rp 1.415.582.000.000
Working Capital Rp (1.390.361.000.000) Rp (414.667.000.000) Rp 1.695.919.000.000 Rp 2.141.906.000.000
Total Asset Rp 5.427.059.000.000 Rp 4.808.545.000.000 Rp 4.891.922.000.000 Rp 5.243.047.000.000
Retained Earnings (Laba bersih-Div) Rp 130.665.000.000 Rp (695.341.000.000) Rp 164.559.000.000 Rp 318.192.000.000
Earning Before Interest Tax Rp (1.669.614.000.000) Rp (1.070.666.000.000) Rp 466.592.000.000 Rp 717.172.000.000
Shares Price Rp 50 Rp 50 Rp 50 Rp 50
Outstanding Shares (lembar) 5.377.962.800 7.529.147.920 7.096.000.000 7.096.000.000
Market Value of Common Stock Rp 268.898.140.000 Rp 376.457.396.000 Rp 354.800.000.000 Rp 354.800.000.000
Book Value of Debt (Total Liabilities) Rp 4.252.888.000.000 Rp 3.659.302.000.000 Rp 1.397.577.000.000 Rp 1.415.582.000.000
Sales Rp 12.562.780.000.000 Rp 10.692.363.000.000 Rp 5.622.728.000.000 Rp 5.739.553.000.000
X1 (WC/TA) -0,256190508 -0,086235441 0,346677441 0,408523135
X2 (RE/TA) 0,024076576 -0,144605281 0,033638926 0,060688375
X3 (EBIT/TA) -0,307646186 -0,222659037 0,095380098 0,136785346
X4 (MV/TL) 0,063227186 0,102876832 0,253867944 0,25063896
X5 (NS/TA) 2,314841243 2,223617123 1,149390362 1,094697988
Z 1,06382374 1,244638477 2,079572877 2,271664494

Anda mungkin juga menyukai