A. Tempat Penelitian
B. Waktu Penelitian
C. Teknik Penelitian
Penelitan yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara dengan ketua MGMP PKn SMA/SMK kota
Surakarta selaku narasumber.
1. Dra. Sri Hastuti Lastiawati, M.Pd. (Ketua MGMP PKn SMK Kota Surakarta)
2. Drs. Joko Budi Santoso (Ketua MGMP PKn SMA Kota Surakarta)
E. Hasil Penelitian
1. Pengertian MGMP
Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) adalah forum guru SMP dan SMA yang di
bentuk oleh setiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran kemudian demi tercapainya
tujuan pendidikan sebagaimana diharapkan/tertuang dalam sistem pendidikan nasioanal (sisdiknas).
MGMP dari masing-masing sekolah itu sendiri kemudian disatukan melalui suatu organisasi MGMP
tingkat Kabupaten/Kota, hal ini bertujuan untuk menyatukan dan sebagai wahana pengembangan
profesionalisme tenaga pendidik.
2. Tujuan MGMP
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di SMA N 7 Surakarta dan SMK N 4 Surakarta maka
tujuan di bentuknya MGMP yaitu:
c. Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan
tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya;
d. Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai
dengan mata pelajaran yang bersangkutan;
e. Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat,
classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;
f. Mampu menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya
focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.
3. Peran MGMP
e. Evaluator dan developer school reform dalam konteks Manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah (MPMBS);
4. Fungsi MGMP
a. Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta mengatur
jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
b. Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat sekolah,
wilayah, maupun kota;
c. Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu mengupayakan peningkatan dan
pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
e. Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan
(Prota), Program Semester (Prosem), Satuan Pelajaran (Satpel), dan Rencana Pembelajaran (Renpel);
f. Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen kelas,
manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action research, hasil studi komparasi
atau berbagai studi informasi dari berbagai nara sumber, dan lain-lain.);
g. Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik pembelajaran
program Life Skill, baik Broad Based Education (BBE) maupun High Based Education (HBE);
h. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan AGMP nasional serta berkolaborasi
dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif; Kesembilan, melaporkan hasi kegiatan MGMP
secara rutin setiap semester kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung;
i. Memprakarsai pembentukan Asosiasi Guru Mata Pelajaran (AGMP) dan menyusun AD/ART
MGMP Kota Bandung.
5. Pembagian MGMP
MGMP Pkn di Kota Surakarta dibagi menjadi dua tingkat, yaitu MGMP PKn tingkat Kota dan
MGMP tingkat Sekolah. Keduanya memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. MGMP Kota anggotanya
terdiri dari seluruh guru PKn di Kota Surakarta dan MGMP Sekolah anggotanya terdiri dari seluruh
guru PKn di sekolah masing-masing. Selain itu MGMP juga dibedakan antara MGMP Pkn SMA (Negeri
& Swasta) dan MGMP PKn SMK (Negeri & Swasta)
6. Tugas MGMP
1) Menggabungkan materi bahan ajar dan segala sesuatu untuk memperdalam mata pelajaran
tersebut.
2) Memprofesionalkan guru agar guru-guru PKn bisa berkembang, misalnya dengan memfasilitasi
pertemuan/rapat.
2) Memprofesionalkan guru agar guru-guru PKn bisa berkembang, misalnya dengan memfasilitasi
pertemuan/rapat.
7. Aktivitas MGMP
Sebagai suatu organisasi, MGMP PKn Kota Surakarta memiliki beberapa aktivitas yang
dilakuakan untuk menunjang kemajuan organisasi, misalnya mengadakan Diklat pembuatan peta
konsep, diklat PTK kerjasama dengan UNS dan UNISRI. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MGMP
ini bertujuan untuk meningkatkan potensi guru PKN dalam mengembangkan pembelajaran baik dari
sisi substansi maupun teknisnya. Dana MGMP diperoleh dari pemerintah dan dari pembuatan modul
LKS. Modul ini dapat digunakan oleh setiap sekolah sebagai panduan dalam pembelajaran. Akan
tetapi jika setiap sekolah menghendaki adanya perubahan dalam indikatornya maka hal tersebut
menjadi wewenang setiap sekoplah untuk menganti indikator sesuai perkembangan dan keadaan
sekolah masing-masing Namun dalam membuat modul LKS yang dibuat bersama sama itu memiliki
kendala. Kendala karena modul dibuat sendiri oleh anggota tim MGMP sehingga dalam
pemasarannya kurang menyeluruh.
a. Intensitas Rapat
Rapat atau pertemuan biasa dilaksanakan minimal 2x awal dan akhir semester.
b. Hasil MGMP
- Modul LKS
Analisis
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di SMA N 7 Surakarta dan SMK N 4 Surakarta
maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn SMA/SMK Kota Surakarta memiliki tugas,
fungsi dan peranan yang hampir sama. Namun antara MGMP PKn SMA dan SMK memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga mempengaruhi tugas fungsi dan peran dalam mengambil suatu
kebijakan untuk menentukan program masing masing MGMP. Di SMK lebih mengutamakan
ketrampilan sehingga pelaksanaan program program MGMP di utamakan, sedangkan di SMA
program PKn hampir sebanding dengan mata pelajaran yang lain walaupun alokasi waktu lebih
sedikit disbanding mata pelajaran yang lain.
Di kota Surakarta sendiri MGMP PKn baik SMK maupun SMA belum berjalan secara efektif
karena ada sebagian sekolah yang tidak ikut serta atau berperan aktif dalam pelaksanaan MGMP.
Hal ini ditandai dengan tidak antusiasnya anggota MGMP dalam mengikuti setiap rapat yang
diadakan, itu menunjukkan kurangnya kesadaran guru akan pentingnya pelajaran PKn bagi
pembentukan karakter siswa di sekolah. Ini membuktikan bahwa forum MGMP yang dibentuk
dengan tujuan memprofesionalkan guru masih belum bisa mengakomodasi setiap guru PKn untuk
meningkatkan kualitas mengajar yang mengakibatkan murid menjadi mudah bosan dalam mengikuti
pelajaran PKn dikarenakan kurang profesionalitas guru dalam mengajar. Walaupun demikian forum
MGMP ini tetap memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan PKn dalam
melaksanakan program pendidikan yang tetuang dalam Sisdiknas.