Anda di halaman 1dari 2

Proses Seleksi Risiko

Underwritting atau proses seleksi risiko awal merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengidentifikasi risiko yang diperkirakan dapat terjadi pada diri calon tertanggug,
kemudian mengklasifikasikannya ke dalam beberapa tingkatan atau golongan. Pegawai atau
tenaga ahli di perusahaan asuransi yang diberi tanggung jawab untuk melakukan seleksi
risiko ini dinamakan underwritter yang tugas pokoknya adalah melakukan identifikasi risiko
calon tertanggung dan mengklasifikasikan risiko para calon tertanggung yang telah
diidentifikasi.

a. Identifikasi Risiko
Untuk dapat menerima seorang calon tertanggung diperlukan seleksi awal
terhadap faktor-faktor yang dapat menambah atau mengurangi risiko yang
mungkin terjadi dan harus menjadi tanggungan perusahaan. Dalam hubungan
dengan bisnis asuransi, faktor-faktor risiko yang perlu dicermati itu adalah : Peril
secara sederhana dapat diartikan sebagai penyebab atau yang mungkin dapat
menyebabkan suatu kerugian. Dalam praktiknya, istilah “penyebab kerugian”
kadang-kadang digunakan dalam polis asuransi yang pada dasaranya dimaksudkan
sebagai peril. Peril yang umum adalah kebakaran, badai, banjir dan ledakan
penyebab kerugian dalam hubungannya dengan asuransi dinamakan peril.
Hazard adalah setiap keadaan yang dapat menciptakan atau mendorong
kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril. Misalnya, kebakaran adalah suatu
peril atau penyebab kerugian. Akan tetapi, bensin yang disimpan didekan kompor
merupakan suatu hazard, yaitu sesuatu yang dapat memberi atau mempercepat
peluang peril kebakaran yang akan menyebabkan suatu kerugian. Hazard dapat
dibedakan menjadi 3 macam bentuk, yaitu :
1. Physical Hazard adalah hazard yang timbul dari kondisi fisik penggunaan
barang
2. Morale Hazard dan Moral Hazard bukan merupakan keadaan yang bersifat
fisik yang dapat memperbesar peluang terjadinya suatu kerugian, akan tetapi
lebih berkaitan dengan sifat dan tindakan tertanggung. Morale Hazard adalah
hazard akibat kelalaian dan tindakan tidak bertanggung jawab yang akan
menyebabkan terjadinya suatu kerugian. Moral Hazard adalah hazard dimana
seseorang sengaja menyebabkan suatu kerugian dengan maksud memperoleh
uang asuransi atau kompensasi lain.

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, underwriter selanjutnya


akan mengklasifikasi risiko-risiko para calon tertanggung yang akan mengambil
asuransi di perusahaannya

b. Klasifikasi Risiko
Selain melakukan identifikasi risiko, seorang underwritter juga bertanggung
jawab untuk melakukan klasifikasi para calon tertanggung ke dalam golongan-
golongan atau kelas tertentu sesuai dengan tingkat risiko masing-masing, untuk
menetapkan tarif premi yang tepat. Dalam mengklasifikasikan tingkat risiko para
calon tertanggung, underwritter akan menerapkan aturan yang dituangkan dalam
buku panduan yang disebut Underwriting Guidelines, dan berdasarkan panduan
tersebut, risiko-risiko akan dikelompokan ke dalam golongan / kelas
sebagai berikut :
1. Standart Risk ( Resiko Standar)
2. Preferred Risk (Resiko yang lebih baik)
3. Substandard Risk ( Resiko dibawa standar)
4. Decline Risk ( Resiko Buruk)

Standard Risks, merupakan kelompok tertanggung yang risikonya dinilai rata-


rata untuk usia tertentu, dan untuk usia yang berbeda memang risikonya pun
berbeda. Premi yang dikenakan pada kelompok ini disebut “standard premium rate”
atau dapat disebut sebagai tarif premi dasar. Preferred Risks, adalah kelompok dari
golongan calon tertanggung yang risikonya dinilai lebih rendah dari mereka yang
tergolong dalam kelompok standard risk, oleh karena itu, premi yang dikenakan juga
lebih rendah. Substandard risk, merupakan golongan tertanggung yang risikonya
lebih tinggi dari mereka yang berada di kelompok standard risk. Kelompok ini
dikenakan substandard premium rate atau tingkat premi yang lebih mahal dari premi
standar. Sedangkan dalam asuransi kesehatan, mereka dilayani dengan 2 (dua) cara
pengenaan premi, yaitu :

1. Premi substandard seperti asuransi pada umumnya


2. Kondisi yang dimodifikasikan atau modified condition misalnya dengan
mengecualikan suatu penyakit dari cakupan asuransinya, antara lain dengan
tidak memberikan biaya penggantian medical check-up, tidak memberikan
penggantian biaya operasi jantung, pemasangan ring dan sebagainya.

Declined Risks, adalah kelompok dari orang-orang yang risikonya dinilai


terlalu besar bagi perusahaan asuransi, sehingga tidak layak untuk diasuransikan,
atau jika diterima sebagai tertanggung oleh perusahaan asuransi akan dikenakan
premi yang sangat tinggi. Pada umumnya seorang pemohon disability income
insurance diklasifikasikan kedalam golongan declined risk class ini.

Sumber :

Ulum, Miftahul. 2010. Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan pada
PT Asuransi Takaful Keluarga. UIN Jakarta. Al-Iqtishad. Vol. 2 No. 1

Anda mungkin juga menyukai