Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DIETETIKA LANJUT

“Kasus Gagal Ginjal Akut”

DISUSUN OLEH :

 Ni Luh Renita Aristya Dewi ( P07131217004 )


 Ni Kadek Inten Pratiwi A.M. ( P07131217006 )
 Ni Made Dwi Damayani ( P07131217013 )
 Ni Made Julisca Pramesti A.P. ( P07131217019 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
2019
Contoh Kasus

Ibu Made seorang Ibu Rumah Tangga, umur 55 tahun, dengan BB 43 kg, TB 155 cm.
Pasien masuk RS dengan kesadaran compos metis, susah BAK, sesak, badan lemah, keluhan
mual, muntah, dan nafsu makan menurun.

Hasil pemeriksaan data klinis pasien, yaitu 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi
18x/menit, dan suhu tubuh 38,5oC. Sedangkan hasil pemeriksaan lab didapatkan :

Hb = 10,5 mg/dL
Ureum darah = 70 mg/dL
Kreatinin = 2,5 mg/dL
Natrium = 128 mmol/L
Dari hasil wawancara dengan pasien dan keluarganya diketahui bahwa pasien tidak
pernah menjalani program diet khusus, tidak ada pantangan dan alergi makanan tertentu.
Pasien memiliki kebiasaan makan kurang teratur antara 2x/hari dengan jadwal waktu yang
tidak teratur. Pasien suka mengonsumsi jajan bali dan jarang mengonsumsi sayur dan buah.
Berdasarkan hasil recall makanan sebelum masuk rumah sakit diperoleh asupan energi 50%,
protein 60%, lemak 75%.

Buatlah asuhan gizi dan susun menu sehari untuk pasien tersebut.
ASUHAN GIZI
1. PENGKAJIAN GIZI

Terminology Standar Pembanding


Data Terkait Gizi Masalah
/Nilai Normal
Antropometr - Umur : 55 tahun - IMT Normal : 18,5 – - IMT = 17,9
i - BB : 43 kg 25,0 ( Kurus )
- TB : 155 cm - BBI: 49,5 kg
Biokimia - Hb = 10,5 mg/dL - Hb = 12-14 mg/dL - Anemia
- Ureum darah = 70 - Ureum darah = 10-50 - Gangguan fungsi
mg/dL mg/dL ginjal
- Kreatinin = < 1,5
- Kreatinin = 2,5 mg/dL mg/dL
- Natrium = 128 - Natrium = 136-145 - Hiponatremia
mmol/L mmol/L

Diet / - Energi = 50% - Energi = 1485 kkal - Energi = 742,5 kkal


Riwayat Gizi - Protein = 60% - Protein = 39,6 g - Protein = 23,76 g
- Lemak = 75% - Lemak = 41,25 g - Lemak = 30,9 g
Pasien tidak pernah
menjalani program diet
khusus, tidak ada pantangan
dan alergi makanan tertentu.
Pasien memiliki kebiasaan
makan kurang teratur antara
2x/hari dengan jadwal waktu
yang tidak teratur. Pasien
suka mengonsumsi jajan bali
dan jarang mengonsumsi
sayur dan buah.
Fisik / Klinis - Tensi : 150/90 mmHg - Tensi : 120/80 mmHg - Tensi Tinggi
- Suhu : 38,5℃ - Suhu : 36-37℃ - Demam
- Nadi : 80 x /menit - Nadi : 80-100 x /menit
- Respirasi : 18 x/menit - Respirasi : 20-24 - Sesak nafas
x/menit
Pasien masuk RS dengan
kesadaran compos metis,
susah BAK, sesak, badan
lemah, keluhan mual,
muntah, dan nafsu makan
menurun.
Riwayat - Seorang perempuan
Individu pekerjaan sebagai Ibu
Rumah Tangga.
- Pasien dan keluarganya
diketahui tidak pernah
menjalani program diet
khusus, tidak ada
pantangan dan alergi
makanan tertentu.

2. DIAGNOSA GIZI

1. Domain intake
 Asupan makanan yang tidak adekuat yang berhubungan dengan konsumsi
energi, protein, dan lemak yang kurang yang ditandai dengan tingkat
konsumsi energi 50%, tingkat konsumsi protein 60% dan tingkat konsumsi
lemak 75%.
 Asupan elektrolit yang tidak adekuat yang berhubungan dengan rendahnya
konsumsi natrium ditandai dengan natrium 128 mmol/L.
2. Domain Klinis
Perubahan nilai lab terkait gizi yang berhubungan dengan adanya gangguan fungsi
ginjal yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum darah 70 mg/dL dan kreatinin
2,5 mg/dL.
3. Domain Perilaku
Kemungkinan kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan atau zat gizi
berkaitan dengan pola konsumsi yang salah mengenai makanan, zat gizi dan
masalah-masalah lain yang berhubungan dengan makanan atau zat gizi dibuktikan
dengan pasien suka mengonsumsi jajan bali dan jarang mengonsumsi sayur dan buah.
3. INTERVENSI GIZI

No Diagnosa Gizi Intervensi


1 Problem (P) Asupan makanan tidak adekuat. Tujuan : Meningkatkan asupan
makanan hingga mencapai 80%.
Etiologi (E) Konsumsi energi, protein, dan lemak Cara : Memberikan menu gizi
yang kurang seimbang sesuai kebutuhan.
Symptom (S) Tingkat konsumsi energi 50%, protein Target : Asupan makanan
60% dan tingkat konsumsi lemak meningkat 5% setiap hari dan dalam
75%. waktu seminggu mencapai 80%.
2 Problem (P) Asupan elektrolit tidak adekuat. Tujuan : Meningkatkan asupan
natrium hingga mencapai standar.
Etiologi (E) Rendahnya konsumsi natrium. Cara : Memberikan menu gizi
seimbang sesuai kebutuhan.
Symptom (S) Natrium 128 mmol/L. Target : Kadar Natrium meningkat
136-145 mmol/L dalam seminggu.
2 Problem (P) Perubahan nilai Lab terkait gizi. Tujuan : Menurunkan kadar ureum
darah dan kreatinin hingga mencapai
normal.
Etiologi (E) Adanya gangguan fungsi ginjal. -
Symptom (S) Peningkatan nilai lab terkait gizi, -
yaitu:

- Ureum Darah = 70 mg/dL


- Kreatinin = 2,5 mg/dL
3 Problem (P) Pola makan yang kurang baik Tujuan : Mengubah prilaku dan pola
makan sesuai dengan gizi seimbang.
Etiologi (E) Kemungkinan kurangnya pengetahuan Cara : Memberikan edukasi gizi
tentang gizi seimbang. seimbang.
Symptom (S) Pasien suka mengonsumsi jajan bali Target : Mengurangi asupan
dan jarang mengonsumsi sayur dan makanan yang tidak memenuhi
buah. asupan gizi seimbang dan
memperbaiki pola makan menjadi
lebih baik.
a. Jenis Diet : Diet Gagal Ginjal Akut Cair + Rendah Garam
b. Tujuan Diet :
1. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal.
2. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
fungsi ginjal.
3. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah.
4. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

c. Syarat Diet :
1. Energi cukup, untuk mencegah katabolisme 30-35
kkal/kgBBI.
2. Protein disesuaikan dengan katabolisme, yaitu katabolisme
ringan 0,6-1 g/kgBB; katabolisme sedang 0,8-1,2 g/kgBB;
katabolisme berat 1-1,5 g/kgBB. Jika disertai dialisis 1,2
g/kgBB, 50% protein HBV.
3. Lemak sedang 20-30% dari energi total (0,5-1,5 g/kgBB),
pada katabolisme berat minimal 0,8 g/kg BB (asam lemak
omega 3).
4. Karbohidrat merupakan sisa dari lemak dan protein. Jika
ada hipertrigliseridemia, karbohidrat sederhana dikurangi.
5. Natrium dan kalium dibatasi. Natrium diberikan sebanyak
500-1000 mg/hari. Pemberian kalium dimonitor.
6. Fosfat diberikan 400-500 mg/hari.
7. Cairan disesuaikan dengan jumlah cairan yang keluar
melalui muntah, diare + 500 mL.
8. Pemberian suplementasi vitamin ADEK, kalsium, seng,
dan krom.

d. Bentuk : Makanan Lunak


e. Jalur pemberian : Oral
f. Frekuensi : 3 kali makan utama 2 kali selingan.
g. Nilai Gizi :
 Energi = 30-35 kkal/kg BBI
= 30 x 49,5
= 1.485 kkal
 Protein = 0,8 – 1,2 gr/kg BBI
= 1 × 49,5
= 49,5 g = 198 kkal
25 1485
 Lemak =
100
× 9
= 41,25 g = 371,25 kkal

Total Kalori−(kalori protein+ kalori lemak )


 Karbohidrat =
4

1485−(198+371,25)
=
4

= 228,9 g

EDUKASI GIZI
a. Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit gagal
ginjal akut dan rendah garam serta perubahan perilaku makan
pada pasien.
b. Konten Materi : Diet Gagal Ginjal Akut
- Prinsip gizi seimbang untuk penderita penyakit gagal ginjal akut.
- Bahan Makanan yang dibatasi dan dianjurkan untuk penderita penyakit gagal
ginjal akut.
- Dampak tidak taat pada aturan diet penyakit gagal ginjal akut.

4. MONITORING/EVALUASI

Parameter Target / Tujuan Capaian / Hasil Monitor Evaluasi Tindak lanjut


Tgl : Tgl : Tgl :
BB Peningkatan berat 43 43,3 43,5 Berat badan Tingkatkan
badan 0,5 kg sudah asupan makanan
dalam seminggu mengalami gizi seimbang
peningkatan untuk diet penyakit
namun belum gagal ginjal akut
mencapai dan memberikan
berat badan konseling gizi.
ideal
Asupan Meningkatkan 50% 55% 60% Asupan Apabila belum
asupan makanan makanan mencapai target
sampai 80% belum dapat dilanjutkan
dalam seminggu. mencapai pemberian diet dan
target. konseling gizi
untuk
Menurunkan 128 130 132 Asupan
meningkatkan lagi
asupan elektrolit elektrolit
pemahaman
hingga mencapai belum
tentang diet dan
136-147 mmol/L mencapai
perubahan perilaku
target.
makan pasien.
Hasil Lab Meningkatkan 10,5 10,6 10,8 Kadar Hb Tingkatkan asupan
kadar hemoglobin belum sesuai makanan sumber
hingga 12 mmHg target. Fe dalam menu
konseling gizi.
dalam seminggu
Menurunkan 70 69,8 69,5 Kadar ureum Apabila belum
kadar ureum darah sudah mencapai batas
darah hingga mengalami normal dapat
0,5% dalam penurunan dilanjutkan
seminggu 0,5% namun pemberian diet dan
belum konseling gizi
mencapai untuk
kadar normal. meningkatkan lagi
pemahaman
Menurunkan 2,5 2,3 2,0 Kadar
tentang diet dan
kadar kreatinin kreatinin
perubahan perilaku
hingga 0,5% sudah
makan pasien.
dalam seminggu mengalami
penurunan
0,5% namun
belum
mencapai
kadar normal.
Fisik/Klini Menurunkan suhu 38,5 38 37,9 Suhu tubuh Monitoring
s tubuh menjadi masih tinggi temperatur tubuh
37oC dalam agar mencapai
seminggu kondisi normal
Menurunkan 150/90 145/90 140/85 Tekanan Mengurangi
tekanan darah darah belum penggunaan garam
hingga 120/80 mencapai dalam menu
konseling gizi dan
mmHg target.
meningkatkan lagi
pemahaman
tentang diet dan
perubahan perilaku
makan pasien.

Anda mungkin juga menyukai