Npm : 1943057042
a. Atropin
Asal : Atropine sulfate
Kimia : 1α H, 5α H-Tropan-3-α ol (±) -tropate (ester), sulfat monohydrate.
Biosintesa :
Biosintesis atropin mulai dari L-Fenilalanin mengalami transaminasi membentuk
asam phenylpyruvic yang kemudian direduksi menjadi asam fenil-laktat. Koenzim A
kemudian berpasangan dengan asam fenil-laktat dengan tropine membentuk
Littorine, yang kemudian mengalami penataan ulang radikal diawali dengan enzim
P450 membentuk aldehida hyoscyamine dehidrogenase A kemudian aldehid
direduksi menjadi sebuah alkohol primer membentuk (-)-hyoscamine, dan terbentuk
atropin. (Dewik, 2009)
Gambar Biosintesis Atropin
Akar dan daun tumbuhan Atropa belladonna (fam Solanaceae) merupakan sumber
dari senyawa ini, digunakan sebagai antispamolitik, antikolinergik, anti asma dan
midriatik. Zat ini merupakan hasil dari hiosiamin selama ekstraksi sehingga tak dapat
ditemukan dalam tanaman. (Dewik, 2009)
b. Morphine
Asal : Papaver somniferum
Kimia : 7,8-didehydro-4, 5α-epoxy-17-methylmorphinan-3, 6α-diolsulfate
Biosintesa :
morfine
1. Pembentukan 3,4-dihidroksifenilalanin
2. Pembentukan Dopamin dan 3,4-dihidroksifenilasetaldehida
3. Pembentukan (S)-Norlaudanosilina
4. Pembentukan (S)-Retikulina
5. Pembentukan Thebain
6. Pembentukan Morfin
Adapun fenilalanin/tirosin itu sendiri terbentuk dari prekursor eritrosa 4P dengan melewati
serangkaian tahap metabolisme sebagaimana Gambar di bawah.
Pembentukan Asam Shikimat (3) dari fosfoenolpiruvat (1) dan eritrosa 4P (2)
Pembentukan Asam Chorismat (4)
Pembentukan (S)-Norlaudanosilina (16)
Dopamin (11) mengalami reaksi kondensasi Mannich dengan 3,4-
dihidroksifenilasetaldehida (13) dan adanya enzim (S)-Norlaudanosoline synthase sehingga
membentuk (S)-Norlaudanosolina (16)
Pembentukan (R)-Retikulina (17)
(S)-Norlaudanosolina (16) kemudian secara bertahap mengalami 3 kali reaksi metilasi
membentuk (S)-Retikulina (S-17) dengan S-Adenosyl methionine sebagai sumber metil dan
adanya enzim: (I) (S)-Norlaudanosoline 6-O-Methyltransferase; (II) 6-O-Methyl-(S)-
Norlaudanosoline-N-Methyltransferase; dan (III) 6-O-Methyl-(S)-Laudanosoline-4'-O-
Methyltransferase.
c. Kinidin
Asal :
Kimia : (2-Ethenyl-4-azabicyclo [2.2.2] oct-5-yl) - (6-methoxyquinolin-4-yl) -
methanol
Kinidin termasuk ke dalam golongan alkaloid kuinolin dimana mempunyai 2 cincin
karbon dengan 1 atom nitrogen. yang pada pengobatan digunakan untuk antiaritmia.
Dimana adalah stereoisomer kuinin , awalnya berasal dari kulit pohon cinchona .
Obat menyebabkan peningkatan durasi potensial aksi , serta interval QT yang
berkepanjangan. Quinidine bertindak sebagai pemblokir saluran natrium tegangan-
gated . Penghambatan saluran Na v 1.5 secara khusus terlibat dalam efek antiaritmia
sebagai agen antiaritmia kelas I. Quinidine juga memblokir saluran kalium tertentu
yang terjaga tegangannya (misalnya, K v 1.4 , K v 4.2 , hERG , antara lain),
bertindak sebagai antimuscarinic dan alpha-1 blocker , dan sebuah antimalaria .
Waktu paruh eliminasi quinidine oral adalah 6 hingga 8 jam, dan dihilangkan dengan
sistem sitokrom P450 di hati. Sekitar 20% diekskresikan tidak berubah melalui
ginjal. Dosis: oral, kinidin sulfat 200-400 mg 3-4 kali sehari.
d. Kamptotesin
Kamptotesin (Irinotekan dan Topotekan) merupakan bahan alami yang berasal dari
tanaman Chamtotheca acuminata yang bekerja menghambat toptoisomerase I, enzim
yang bertanggung jawab dalam proses pemotongan dan penyambungan kembali rantai
DNA. Hambatan enzim ini menyebabkan kerusakan DNA.