Bab 9 PDF
Bab 9 PDF
3.A.5 o Ketentuan hukum mengarahkan pelaksanaan RUPS yang terencana dengan Ketentuan hukum belum mengatur
baik (jadwal, tempat, agenda, prosedur, dll). mekanisme tertentu dalam
o Ketentuan hukum mewajibkan diseminasi hasil RUPS secara tepat waktu. penggunaan hak suara,terutama
o Dalam praktik, pemegang saham non-pengendali berpartisipasi aktif terkait isu-isu sensitif.
dalam RUPS.
o Dalam praktik ,tidak ditemukan pelanggaran atas ketentuan diatas.
9.6 Pelaksanaan prinsip perlakuan setara thd pemegang saham di indonesia
a. UU PT mewajibkan anggota dewan komisaris dan direksi untuk tidak memberikan suara
pada diskusi dewan untuk agenda tertentu dimana mereka memiliki benturan
kepentingan.
b. Hanya sedikit transaski pihak berelasi yang dapat diklasifikasikan sebagai bantuan
keuangan oleh perusahaan kepada entitas selain perusahaan anak yang sepenuhnya
dimiliki perusahaan.
KASUS FOSS V. HARBOTTLE (1843) DALAM
MELINDUNGI PEMEGANG SAHAM MINORITAS
KASUS FOSS V. HARBOTTLE (1843) DALAM
MELINDUNGI PEMEGANG SAHAM MINORITAS
Beberapa pengecualian terhadap kasus Rule Foss v Harbottle. Pengecualiannya antara lain:
Pertama tentang ultra vires, dimana pemegang saham dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan dalam hal terjadinya tindakan
Direksi atau pemegang saham mayoritas yang melampaui batas kewenangannya atau ultra vires.
Kedua, tentang special majority, yaitu dalam hal perusahaan mengeluarkan persyaratan khusus (special majority) tentang
perhitungan suara RUPS untuk tujuan mendapatkan persetujuan pemegang saham. Jika agenda atau usulan dalam RUPS yang
mengandung unsur perbuatan jahat atau ketidakberesan terhadap laporan keuangan, maka pemegang saham dapat mengajukan
gugatan ke Pengadilan.
Ketiga, tentang personal rights, yaitu dalam hal terjadi pelanggaran perusahaan terhadap pemegang saham terhadap sahamnya
atau kontrak yang ditandatangani, maka pemegang saham dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.
Keempat, tentang frauds on the minority, yaitu pemegang saham minoritas berhak mengajukan gugatan ke Pengadilan jika
pemegang saham mayoritas melakukan kecurangan terhadap pemegang saham minoritas. Termasuk di dalam juga apabila terdapat
tindakan kebohongan, diskriminasi, ketidakjujuran dan ketidakadilan terhadap pemegang saham minoritas.
Kelima, tentang derivative action, yaitu setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan derivatif terhadap Direksi atau
pemegang saham mayoritas dalam hal adanya pelanggaran fiduciary duty, kesalahan dalam mengelola perusahaan, kelalaian dan
kesalahan serius lainnya.
STOCK-SPLIT FACEBOOK (2016)
Facebook mengumumkan struktur rencana perubahan struktur kepemilikan saham. Perseroan mengumumkan rencana pemecahan
nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:3. Langkah ini dilakukan untuk membuat kelas saham baru non voting.
Stock split ini dilakukan untuk menjaga kepemilikan saham CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk tetap jadi pengendali. Jika stock
split disetujui, pemegang saham Facebook akan menerima dua saham non-voting untuk setiap saham tunggal yang mereka pegang.
Jadi Facebook membuat kelas saham baru yang sahamnya tercatat tetapi tidak memiliki hak suara. Facebook akan mengeluarkan
saham disebut kelas C untuk setiap saham beredar kelas A dan B yang dimiliki pemegang saham. Saham kelas C ini akan
diperdagangkan secara publik di bawah simbol baru.
Saham kelas C akan memiliki hak-hak ekonomi sama dengan saham kelas A dan B. FB mengharapkan kalau setelah pembayaran
dividen saham, harga saham kelas A biasa umumnya akan mencerminkan rasio stock split 1:3 (Direktur Keuangan Facebook Dave
Wehner)
Zuckerberg memiliki hak suara mayoritas terhadap perusahaan. Bos Facebook itu merancang kendali perusahaan raksasa teknologi
itu dengan saham kelas ganda (dual class).
Dalam desain itu, saham kelas B Facebook dikendalikan oleh Zuckerberg dan sekelompok kecil orang dalam Facebook, yang
mempunyai 10 suara per lembar saham. Sedangkan pemegang Saham kelas A, hanya memiliki satu suara per lembar saham. Dengan
sistem tersebut, Zuckerberg dan orang dalam Facebook, menguasai hampir 70 persen dari pengendali saham di Facebook.
Kasus PT Sumalindo Lestari Jaya (2012)
Bumi Resource Tbk Case
Bakrie Group
Nathaniel
Indra
Bakrie
Standart
TERJADI PERGANTIAN STRUKTUR Chartered
Bumi Plc
Mendesak
Nathaniel RUPS
Samin Tan Bakrie Group
Mendesak
”
Inspeksi
Laporan
Keuangan
HASIL RUPS
Samin Tan paid $223 million to purchase the Bakrie family's 23.8% stake in the
company sebagai ganti rugi.
BUMI Plc berpisah dari Bakrie Group, menjadi awal berdirinya Asia Resource Minerals
(Explore Mine Process) yang diketuai SAMIN TAN
Conclusion dari Case