Oleh
Anggota Kelompok 4
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa-Nya,
sehingga dapat diselesaikannya tulisan laporan praktiukum Fisiologi Veteriner II dengan
judul “Proses Menelan (Degluitisi)” ini dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesai dilakukannya praktikum di
Laboratorium Fisiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini dan tak
lupa penulis ucapkan banyak terima kasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Menelan, dikenal secara ilmiah sebagai deglutisi, merupakan refleks dalam tubuh
manusia yang membuat sesuatu melewati mulut melalui esofagus . Kalau proses ini gagal dan
benda tersebut masuk trakea, seseorang akan tersedak.
Proses menelan adalah suatu proses lewatnya bahan makanan dari rongga sampai ke
perut (lambung) melalui tahap-tahap yang terkoordinasi. Ada tiga fase dalam proses menelan,
yaitu dari mulut (cavum oris) sampai faring, merupakan fase sadar (volunter), sesuai
kehendak, dan fase dari faring sampai kerongkongan (esofagus) serta dari kerongkongan
sampai ke lambung merupakan fase tidak sadar (involunter/releks). Proses akan berjalan
dengan baik apabila terdapat saliva yang cukup, bolus basah, dan mulut dalam keadaan
basah.
Pada keadaan sedang menelan, bolus akan menekan palatum mole sehingga menutup
saluran naso-faring, sedangkan epiglottis akan menutup laring karena adanya peristiwa
terangkatnya laring saat menelan. Selanjutnya gerak peristaltic esofagus akan mendorong
bolus sampai lambung.
Metode
Dilakukan secara langsung
III. TATA KERJA
Dapat disimpulkan bahwa dalam praktikum ini bahwa proses menelan pada manusia
bisa terjadi pada percobaan sebagai berikut :
Terbentuknya gula sederhana dalam cavum oris
Menelan adalah proses aktif
Proses menelan yang tidak bisa dilakukan adalah dalam percobaan pengaruh
pernapasan pada proses menelan, proses menelan tidak dapat dilakukan tanpa bolus yang
basah, bolus kering tidak dapat ditelan, dan proses menelan dan terangkatnya laring. Hal ini
dikarenakan saliva yang ada di dalam mulut memiliki peran sangat penting dalam upaya
menelan makanan. Karena saliva membantu atau memperlancar masuknya makanan ke
esofagus dan akan dilanjutkan ke proses selanjutnya dalam sistem pencernaan.
KEPUSTAKAAN