Kebakaran Hutan Di Kalimantan
Kebakaran Hutan Di Kalimantan
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Kalimantan dan Sumatera. Kejadian
saat musim kemarau 2019 tersebut kembali memicu bencana asap di banyak daerah. Laporan
bencana asap pun bermunculan dari Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat pada
bulan ini
Setelah meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau dengan menaiki helikopter
bersama Kepala BNPB dan Panglima TNI, pada Minggu (15/9/2019), Kapolri Jenderal Tito
Karnavian heran karena ia tidak melihat lahan sawit dan tanaman industri ikut terbakar.
Kalaupun ada, hanya di pinggir.
Sementara Fitri Yannedi (40) mengaku sudah dua minggu "tersandera" di rumahnya,
daerah Pekanbaru. Makanan sehari-harinya tak jauh-jauh dari mie instan karena mayoritas
pasar dan rumah makan tutup saat pemiliknya mengungsi. Anak dan istrinya pun mengungsi
ke Sorkam, Sumut. Menurut dia, asap sudah mulai muncul di sekitar permukimannya pada
akhir Mei lalu.
Dia pun bersama sesama alumni Universitas Riau, serta 40 pengacara, kini
menyiapkan gugatan class action, melawan wali kota, gubernur dan presiden. "Riau ini bukan
terbakar tapi dibakar. Sudah jadi rahasia umum, perusahaan-perusahaan biadab itu kerjanya
bakar hutan," ujar Yannedi.
Adapun Winda (34), mengaku setiap hari terpapar asap dan melihat api dari hutan di
depan rumahnya, di Palangkaraya, Kalteng. Kata dia, rumahnya diselimuti asap sejak Juni
2019. Bahkan, pada pekan kemarin, jarak pandang di permukiman Winda sempat hanya
sekitar 1 meter. Winda khawatir karena kondisi ini menghambat aktivitas dan mengganggu
kesehatan anaknya. Anak Winda yang masih 2 tahun kini menderita ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas). "Kalau yang besar itu kan SMP, batuk-batuk juga [...]," ujar Winda, Jumat
(13/9/2019) lalu.
Sumber :
https://tirto.id/penyebab-dan-akibat-kebakaran-hutan-di-kalimantan-hingga-sumatera-eic3
https://www.liputan6.com/news/read/4064138/headline-tragedi-kebakaran-hutan-mulai-
makan-korban-kenapa-kembali-terulang
https://nasional.republika.co.id/berita/pxp70h382/kalimantan-barat-terbitkan-pergub-
tangani-kebakaran-hutan