DI PROVINSI JAMBI Kelompok 4 Praktikumm Karhutla Anggota Kelompok 4 ● Ichsan Maulana 191201023 ● Sarah Junita Simangunsong 191201106 ● Muhammad Fajar As Arif 191201117 ● Abigail Naftali Gultom 191201142 ● Natalia Tumangger 191201177 PROFIL DAERAH JAMBI Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Secara geografis, Provinsi Jambi terletak di antara 0,45° – 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10° – 104,55° Bujur Timur. Provinsi Jambi merupakan Sebagian provinsi di Indonesia mengalami karhutla terparah sepanjang tahun 2015 sampai dengan tahun 2020, faktanya 98% karhutla diawali oleh aktivitas manusia dengan sengaja membuka lahan pertanian atau ladang berpindah dengan metode dibakar kemudian ditanami tanaman dengan jenis kelapa sawit (BNPB, 2019).
Pada tahun 2019, kebakaran hutan dan lahan di Jambi adalah
salah satu kebakaran terbesar. Luas lahan yang terbakar secara nasional berdasarkan data satelit Sipongi milik KLHK mencapai 328.000 ha. Dari luas tersebut, 89 ribu ha lebih yang terbakar adalah lahan gambut. Kebakaran ini mengakibatkan Jambi masuk kedalam pemberi kontribusi asap terbesar pada tahun 2019. PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DI JAMBI Kasus karhutla di provinsi Jambi sangat sulit dihindari karena lahan-lahan yang terbakar didominasi oleh lahan gambut. Pada kondisi alami, lahan gambut tidak mudah terbakar gambut itu sifatnya menyerap dan menahan air secara maksimal, seperti spons. Namun, saat kemarau dan mengering gambut sangat mudah terbakar dan mengakibatkan asap hitam tebal. Dan jika sudah terbakar, api di lahan gambut menjadi sulit dipadamkan bahkan hingga berbulan-bulan lamanya, biasanya dapat mati total setelah adanya hujan yang cukup intensif sehingga kebakaran dapat berlangsung pada waktu yang lama dan mudah untuk meluas (Pujiono, 2015; Walhi Jambi, 2016). PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DI JAMBI Berdasarkan model yang didapatkan dari hasil regresi logistik penyebab kebakaran hutan di Kabupaten Muaro Jambi dari tahun 2019 ditemukan beberapa variabel yang signifikan terhadap kebakaran hutan di Kabupaten Muaro Jambi: 1. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel luas perkebunan . 2. Luas status kepemilikan lahan perkebunan milik pribadi menjadi variabel signifikan dalam hal penyebab kebakaran hutan di Kabupaten Muaro Jambi . 3. Semakin banyak masyarakat yang bermata pencarian berkebun dalam sebuah desa maka akan semakin dekat jarak perumahan dengan lahan perkebunan. 4. Faktor selanjutnya yang memengaruhi kebakaran hutan di Kabupaten Muaro Jambi adalah curah hujan artinya curah hujan yang sedikit pada musim kemarau menyababkan lahan mengering serta vegetasi seperti semak belukar juga ikut mengering Kerugian yang diperoleh Masyarakat Jambi Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Nilai kerugian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) gambut di Provinsi Jambi mencapai Rp145 triliun. Nilai kerugian tersebut, dihitung berdasarkan luas lahan gambut terbakar dan rusak seluas 114 ribu hektare yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2019. Untuk memulihkan gambut yang rusak akibat terbakar dalam satu hektare dibutuhkan biaya Rp1,2 miliar. Kualitas udara di sekitar area kebakaran lahan juga dinilai sangat berbahaya, yakni melampaui angka 1.000 pada Indeks Standar Polutan (PSI). Udara itu mengandung karbondioksida, sianida dan amonium yang menyebabkan gangguan pernafasan, mata dan kulit. Bencana ini juga menghentikan kegiatan belajar dan aktivitas diluar diberhentikan untuk sementara waktu. Kerugian kesehatan adalah yang paling jelas. Asap dari kebakaran hutan menyebabkan berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut. Akibat kebakaran hutan, masyarakat setempat juga mengalami kerugian sosial berupa hilangnya hutan sebagai sumber mata pencaharian, penghidupan dan identitas masyarakat adat. Tidak hanya itu, ada juga kerugian ekologi, seperti hilangnya habitat tempat keanekaragaman hayati flora dan fauna berada dan rusaknya ekosistem penting yang memberikan jasa lingkungan berupa udara dan air bersih beserta makanan dan obat-obatan. Kondisi ekonomi Indonesia juga ikut merugi karena dengan terjadinya karhutla ini, sumber devisa negara dari produk hutan kayu dan non-kayu, serta ekowisata juga berkurang. UPAYA PENANGGULANGAN Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Sigit Dany Sutyono, mengatakan dalam mendukung upaya mitigasi bencana karhutla, Polda Jambi melakukan tujuh program pencegahan. 1. optimalisasi fasilitas pendukung penanggulangan karhutla yang dimiliki oleh Polda Jambi seperti menyiagakan personel, pelatihan pemadamah, pengecekan kesiapan peralatan dan merancang tali jiwa 2. ptimalisasi fasilitas pendukung penanggulangan karhutla yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan dan kehutanan dengan pendekatan pendataan dan koordinasi perusahaan dalam basis koordinasi polres tingkat kabupaten. 3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk keperluan apapun. 4. Meningkatkan patroli untuk mendeteksi dini keberadaan asap karhutla dengan program asap digital, patroli udara, patroli sambang dan kunjungan ke lapangan. 5. Memonitor dan memastikan penataan dan pemetaan ekosistem gambut. Keenam, penyusunan dukungan anggaran pencegahan karhutla. 6. Penegakan hukum yang efektif dengan melakukan koordinasi dengan ahli, melakukan penindakan di lapangan jika terjadi kebakaran. 7. Melakukan pemadaman api sehingga dampak kerugian akibat Karhutla dapat diminimalisir. SEKIAN TERIMAKASIH CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik