Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020

ISSN :2615-5583 (Online)

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN PENEGAKAN HUKUM

Miswar Pasai
Fakultas Hukum Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
e-mail: miswarpasai99@gmail.com

Abstrak

Kebakaran hutan, sudah menjadi langganan dan hampir setiap tahun melanda Riau, Indonesia.
Selain Riau, juga terjadi Provinsi di Kalimantan, dan bahkan hampir semua provinsi di Sumatera dan
Kalimantan mengalami dan merasakan dampak kebakaran hutan tahunan itu.
Dampak yang dirasakan masyarakat seperti, terjadinya kabut asap yang mengganggu kesehetan
manusia, terutama di Provinsi Riau dan Kalimantan. Dampak lainnya adalah mengkibatkan gangguan
terhadap penerbangan dari dan ke Provinsi Riau dan Kalimantan. Tidak hanya itu, kebakaran hutan juga
telah menyebabkan berbagai kerusakan, terutama terhadap kesehatan masyarakat, khususnya penyakit
inpeksi saluran pernafasan atas (ISPA), baik di Indonsesia maupun di negara tetangga, sehingga
menimbulkan protes dari negara tetanggga sepeti Malaysia, dan Singapura, karena memproduksi asap yang
hampir terjadinya setiap tahun.
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau, bukan cerita baru, tetapi sudah merupakan kasus rutin yang
terjadi di Riau sejak tahun 1988 hingga tahun 2019. Dampak kebakaran hutan, menimbulkan kerugian bagi
manusia, baik ekonomi, sosial, dan kesehatan. Selain itu, penegakan hukum dalam kasus kebakaran hutan di
Provinsi Riau bahkan di Indonesia belum berjalan dengan baik dan belum maksimal dilakukan pemerintah,
terutama di Riau.

Kata kunci: Kebakaran, Hutan, dan Penegakan Hukum

Abstract

Forest fires, have become subscriptions and almost every year hit Riau, Indonesia. Apart from
Riau, there were also Provinces in Kalimantan, and even almost all provinces in Sumatra and Kalimantan
experienced and felt the impact of the annual forest fires.
Impacts felt by the community such as the occurrence of haze that disrupt human health, especially in Riau
and Kalimantan Provinces. Another impact is causing disruption to flights to and from the provinces of Riau
and Kalimantan. Not only that, forest fires have also caused various damages, especially to public health,
especially upper respiratory infection (ISPA), both in Indonesia and neighboring countries, causing protests
from neighboring countries such as Malaysia and Singapore, due to producing smoke which happens almost
every year.
Forest fires that occur in Riau, is not a new story, but has been a routine case that occurred in Riau from
1988 to 2019. The impact of forest fires, causing harm to humans, both economic, social, and health. In
addition, law enforcement in the case of forest fires in Riau Province and even in Indonesia has not gone well
and has not been maximally implemented by the government, especially in Riau.

Keywords: Fire, Forest, and Law Enforcement

1. PENDAHULUAN sawit berarti merusak hutan dengan penuh


kesadaran. Dengan demikian, terjadilah kerusakan
Pembangunan kebun kelapa sawit ibarat hutan Indonesia yang cukup parah. Sebelumnya,
makan “Buah Simalakama”. Betapa tidak, usaha diketahui bahwa hutan Indonesia merupakan
perkebunan kelapa sawit tidak hanya menjadi hutan alam yang tumbuh lebat dan subur di
dominasi pengusaha besar Indonesia, tetapi juga wilayah Indonesia, baik di wilayah Timur
pengusaha asing mempunyai kepentingan dalam Indonesia, wilayah Tengah Indonesisa, dan di
bisnis emas “hijau”. Bisnis kelapa sawit, tidak wilayah Barat Indonesia. Masing-masing wilayah
terlepas dari memanfaatkan hutan sebagai media mempunyai kekhasan dalam sifat dan jenis
tanamanya. Membangun usaha perkebunan kelapa tumbuhan kehutanan.

36
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

Selain dari hutan alam, Indonesia juga Seperti diketahui bahwa, kebun kelapa
dikenal dengan adanya hutan buatan seperti hutan sawit tidak didominasi oleh pengusaha Indonesia
yang digunakan untuk kepentingan industri saja, tetapi juga banyak pihak asing berinvestasi
perkayuan seperti hutan Akasia, hutan Sengon, dalam usaha “emas” hijau tersebut. Artinya,
hutan alam dan lain sebagainya. Kondisi hutan kerusakan hutan yang terjadi di Riau, tidak hanya
Indonesia yang terkenal sebagai paru-paru dunia didominasi oleh pengusaha lokal, tetapi juga
sejak puluhan tahun silam, kini tinggal jadi didusak oleh pengusaha nasional, dan bahkan oleh
kenangan belaka. Sebab, hutan Indonesia pengusaha internasional yang berinvestasi dalam
mengalami kerusakan yang cukup parah dari usaha perkebunan sawit. Konsekwesni dari itu
tahun ke tahun. semua, maka menimbulkan berbagai dampak
Penggunaan kayu dari hutan tersebut negatif bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuh-
diantaranya untuk pembanguan rumah, jembatan, tumbuhan, serangga dan meningkatnya suhu atau
dan lain sebagainya. Kendatipun hutan Indonesia terjadi pemanasan Global setiap tahunya.
sebagai hutan tropis yang lebat dan mempunyai Kondisi yang sama dirasakan pula oleh
manfaat untuk menjaga keseimbangan suhu dan masyarakat Riau dengan berbagi akibat negatif
iklim di Indonesia, maka kondisi tersebut tidak yang disebabkan oleh kerusakan hutan dan lahan
bisa dipertahankan secara terus menerus. tersebut. Kerusakan yang terjadi, misalnya
Kerusakan hutan terjadi cukup parah seperti di hilangnya berbagai jenis kayu, musnahnya
Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan binatang, burung, musnahnya rotan, damar, dan
hingga ke Irian Jaya, serta lain sebagainya. terjadinya pemanasan global yang dirasakan
Kerusakan hutan tersebut, menjadi masyarakat Riau setiap tahunnya. 1 Menurut data
bertambah parah adalah akibat pembukaan kebun Badan Nasional Penanggulangan Bencana
kelapa sawit yang tidak tanggung-tanggung. (BNPB) menyebut seluas 857 Ha lebih lahan
Artinya, pemerintah Indonesia memberikan terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan
peluang sebesar-besarnya pengusaha yang (Karhutla) sepanjang 2019. Lahan tersebut
bergerak dalam bidang perkayuan dan perkebunan tersebar di 6 provinsi berbeda. "Data KLHK
besar swasta nasional (PBSN) untuk membuka mencatat luas karhutla dari Januari hingga
kebun kelapa sawit seluas-luasnya di seluruh September 2019 sebesar 857.756 hektar dengan
Indonesia, khususnya di Kalimantan dan rincian lahan mineral 630.451 hektar dan gambut
Sumatera. 227.304 hektar, kata Kepala Pusat Data, Informasi
Pembukaan kebun kelapa sawit dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo,
menggunakan sistem tradisional dengan cara dalam keterangannya, Selasa (BNPB, 2019).
membakar hutan dan lahan, telah berakibat terjadi Dia menyebut di Kalimantan Tengah
kerusakan hutan dan lahan yang cukup parah di (Kalteng) seluas 134.227 ha lahan terbakar, di
Indonesia. Kerusakan tersebut dapat terjadi, Kalimanan Barat (Kalbar) lahan terbakar seluas
ketika pembersihan (land clearing) dilakukan 127.462 ha, dan di Kalimantan Selatan (Kalsel)
dengan membakar hutan. seluas 113.454 ha. Sisanya di Riau 75.871 ha
Pembukaan kebun kelapa sawit dengan lahan terbakar, di Sumatera Selatan (Sumsel)
cara dibakar, telah menyebabkan berbagai 52.716 ha dan Jambi 39.638 ha.Data itu
masalah dalam kehidupan manusia, tidak hanya di merupakan data yang dikumpulkan sejak Januari
Riau, tetapi juga di luar Riau, seperti di hingga September 2019. Luas lahan yang terbakar
Palembang, Sumatera Utara, dan beberapa negara tahun ini juga lebih besar dibanding 3 tahun
tetangga seperti, Malaysia, Singapura, Thailand, sebelumnya.
Brunei Darussalam, dan lain sebagainaya.
Persoalan kebakaran hutan, tidak hanya 2. RUMUSAN MASALAH
sekali terjadi, tetapi hampir setiap tahun melanda
beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan narasi Adapun Rumusan Masalah pada latar belakang di
ini, maka patut dicurigai, kebakaran hutan, bukan atas Adalah
suatu hal tanpa sebab dan tanpa latarbelakang.
Kebakaran hutan tahunan, di Riau, dan wilayah
Indonesia lainnya, patut diduga sengaja dibakar
hanya untuk kepentingan korporasi dan cukong 1
Ahmad, B. W (2019). BNPB: Karhutla 2019 Bakar Lahan
kelapa sawit, baik dari Indonesia maupun yang 857.000 Hektar, Terparah Dalam Tiga Tahun. Dikutip dari,
https://news.detik.com/berita/d4755492/bnpb-karhutla-2019-bakar-lahan-
bersumber dari luar negeri. 857-ribu-ha-terparah-dalam-3-tahun.

37
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

1. Bagaimanakah diskripsi kasus kebakaran Berbagai literarartur dan bahan


hutan yang terjadi pada tahun2019 di Provinsi bacaan yang dikumpulkan kelompok mata
Riau? kuliah Sosiologi Hukum di bawah kendali
2. Apakah dampak yang terjadi akibat kebakaran dosen pengampu, Martha Lena, SH, MH,
hutan yang terjadi pada tahun 2019 di maka dapat kami kembangkan dan uraikan
Provinsi Riau? makalah dengan cara mengutif berbagai
3. Bagaimanakah bentuk penegakan hukum sumber yang berkompeten dari bidang
terhadap kasus kebakaran hutan tahun 2019 di masing-masing dan kepakaran masing ahli
Provinsi Riau? dalam keilmuan mereka masing-masing.
Tersangka kebakaran hutan dan
3. PEMBAHASAN lahan (Karhutla) di Jambi bertambah satu.
Polisi menetapkan PT Dewa Sawit Sari
A. Sekilas Deskripsi Tentang Kebakaran Persada (DSSP) sebagai pihak yang diduga
Hutan harus bertanggung jawab terhadap karhutla.
Deskripsi kebakaran yang terjadi di Total tersangka di enam Polda prioritas kasus
Provinsi Riau, sejak tahun 1997/1998 silam, karhutla adalah 11 perusahaan. Selain Jambi,
bukan menjadi hal yang baru hingga saat ini. Polda lain yang menjadi prioritas adalah
Bahkan, kebekaran hutan dan lahan itu Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan,
dianggap sebagai hal yang tidak asing lagi Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
bagi masyarakat Riau khususnya, dan negara “11 diantaranya sudah dilaksanakan
tetangga seperti Malaysia, Singapura dan penyidikan dan 84 dalam proses
Brunai Darussalam. Kebakaran hutan yang penyelidikan,” kata Direktur Tindak Pidana
terjadi di Riau, dianggap sebagai kejadian Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil
yang biasa-biasa saja. Anggapan seperti itu, Imran saat konferensi pers di Gedung
terkuak di masyarakat, karena kebakaran Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
3
hutan terjadi setiap tahun. Dengan demikian, Berdasarkan data hingga Kamis
maka masyarakat Riau, tidak menganggap (19/9/2019), Polda Riau telah menetapkan 53
kebakaran hutan dan lahan sebagai sesutu tersangka Karhutla. Satu di antaranya
yang aneh dan dari latar belakang masalah perusahaan sawit PT SSS yang berlokasi di
kajian ini, maka selanjutnya, kami dari Kabupaten Pelalawan. Hingga saat ini,
kelompok penyaji akan menguraikan dan petugas juga masih melakukan penyelidikan
membentangkan makalah ini berdasarkan sejumlah kasus Karhutla di Riau. Jajaran
urutan masalah kajian, sebagaimana yang Polda Riau sudah menetapkan 52 tersangka
telah dirancang dan dijelaskan pada bahagian perorangan dan 1 tersangka korporasi, kata
terdahulu,yaitu pada latar belakang kajian Kabid Humas Polda Riau Kombes (Pol)
ini. Sunarto melalui keterangan tertulis yang
Rusaknnya hutan, misalnya diterima Kompas.com, Sabtu (21/9/2019),
disebabkan oleh kebakaran hutan, seperti dikutip dari Idon, Tanjung (2019).
penebangan hutan besar-besaran untuk Penetapan pelaku sebagai tersangka
perkebunan, illegal logging dan lain merupakan hasil dari penyelidikan tindak
sebagainya. Selain itu, rusaknya huta juga pidana karhutla sebanyak 51 kasus.
debabkan oleh belum sinkronya peraturan- Sementara itu, dari 53 tersangka, sebanyak
peraturan, lemahnya kapasitas dan peran 30 kasus masih dalam penyidikan kepolisian.
instansi pemerintah pusat dan daerah "Satu kasus sudah P21. Kemudian 4 kasus
sehingga tidak tertanganinya konflik sosial tahap satu dan 16 kasus tahap dua, sedangkan
dan mudahnya kawasan hutan negara luas areal yang dibakar para tersangka seluas
memiliki akses terbuka, serta besarnya 1.017,795 hektar".4
hambatan dalam melakukan singkronisasi
kebijakan akibat perbedaan persepsi dan
tingginya konflik kepentingan.2 3
Devin, H (2019).Tersangka Perusahaan Pembakara Hutan dan
Lahan Bertambah Menjadi 11.Dikutif dari,
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/30/17303241.
4
Idon, T (2019). Polda Riau Sudah Tetapkan 53 Tersangka
2
Hariadi, K (2008). Dibalik kebakaran Hutan dan Bencana Alam Karhutla. Dikutip
(Masalah Transformasi Keijakan Kehutanan). Penerbit, Wana Aksara, dari:https://regional.kompas.com/read/2019/09/21/11371631/polda-riau-
Tangerang Banten, Tahun 2008. sudah-tetapkan-53-tersangka-karhutla?page=all.

38
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

Kasus kebakaran hutan dan lahan sepanjang 2019. Lahan tersebut tersebar di 6
(karhutla) umumnya dilatarbelakangi motif provinsi berbeda."Data KLHK mencatat luas
ekonomi karena biaya membuka lahan karhutla dari Januari hingga September 2019
dengan membakar bisa lebih murah. 5 sebesar 857.756 ha dengan rincian lahan
"Mereka (pelaku) mengatakan lebih mineral 630.451 ha dan gambut 227.304 ha,"
ekonomis apabila membuka lahan dengan kata Kepala Pusat Data, Informasi dan
cara membakar hutan dan lahan,” kata dia, di Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo,
kantornya, Pekanbaru, Kamis (3/10/2019) dalam keterangannya, Selasa.6
seperti dikutip dari Kantor Berita Antara Selain itu, menurut BNPB di
(2019). Kalimantan Tengah seluas 134.227 ha lahan
Pihaknya telah menangkap dan terbakar, di Kalimanan Barat lahan terbakar
meringkus lima tersangka perorangan dalam seluas 127.462 hektar, dan di Kalimantan
kasus karhutla di wilayahnya dari Agustus Selatan seluas 113.454 hektar. Sisanya di
hingga September 2019, yaitu seperti BJ Riau 75.871 hektar lahan terbakar, di
(44), AR, UM (48), AS (52) dan HS. Sumatera Selatan 52.716 hektar dan Jambi
“Pekerjaan mereka ada yang sebagai petani, 39.638 hektar. Data itu merupakan data yang
buruh sawit, ada pula yang wiraswasta,” kata dikumpulkan sejak Januari hingga September
Hariri (2019). 2019. Luas lahan yang terbakar tahun ini
Para pelaku itu, lanjut Hariri, sengaja juga lebih besar dibanding 3 tahun
membakar lahan untuk menanami kembali sebelumnya.7
lahan tersebut. Karhutla kerap digunakan
untuk membersihkan lahan untuk ditanami B. Dampak Kebakaran Hutan
sawit.Pembakaran lahan kerap digunakan Kebakaran hutan tahunan yang terjadi
untuk membersihkan area penanaman sawit. di Riau, tidak hanya merusakkan lingkungan
Penangkapan kelimanya berawal dari empat dan masyarakat Riau dari berbagai aspek
laporan polisi terkait karhutla. Dua berkas kehidupan, tetapi juga membuat negara
laporan telah diserahkan ke kejaksaan atau tetangga dan dunia internasioanl melakukan
dalam tahap pertama (Hariri, 2019). nota protes terhadap Indonesia. Kerusakan
Kabut asap akibat kebakaran hutan hutan, terutama akibat kebkaran hutan tahunan
dan lahan ( karhutla) di wilayah Pulau telah membuat banyak pihak yang terganggu,
Sumatera dan Kalimantan semakin meluas. baik tingkat daerah, nasional dan bahkan
Saat ini, Kota Pekanbaru, Riau, diselimuti tingkat internasional. Karena itu, pada bagian
kabut asap pekat akibat dampak karhutla. ini, akan dikaji hal-hal yang berkaitan dengan
Menurut laporan Kompas.com, Kamis dengan kebakaran hutan yang terjadi di
(12/9/2019), kabut asap kian menyebar ke Indonesia, khususnya di Provisi Riau.
wilayah perbatasan Kalimantan Barat dan a). Kerugian Aspek Keuangan/Ekonomi
Serawak, Malaysia. Selain itu, kondisi ini Dampak kebakaran hutan dan lahan
juga menganggu aktivitas penerbangan tahun 2019 ini dinilai cukup banyak dan
pesawat. Kompas.com, Jumat (13/9/2019), signifikan. Selain itu, kebakaran hutan
juga melaporkan kabut asap pekat akibat menyebabkan berbagai kerugian untuk
karhutla telah mengepung kota Pekanbaru, masyarakat Indonesia, mulai dari gangguan
Riau hingga pemerintah provinsi (pemprov) kesehatan, sosial, ekologi, ekonomi dan
setempat mengeluarkan pedoman bersama juga reputasi. Kerugian kesehatan adalah
untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang paling jelas. Asap dari kebakaran
tersebut. hutan menyebabkan berbagai penyakit,
Menurut Badan Nasional terutama infeksi saluran pernapasan akut
Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut (ISPA).8
seluas 857 hektar lebih lahan terbakar dalam Kebakaran hutan dan lahan yang
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah beberapa bulan terjadi di Indonesia

5 6
CNN-Indonesia (2019). WN Malaysia dan Singapura Mengeluh Opcit
7
kabut asap Indonesia. Dikutip dari: Ibid
8
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190916141955-106- Ellyvon, (2019). Berbagai kerugian yang diderita Indonesia
430873/wn-malaysia-dan-singapura-mengeluh-hirup-kabut-asap- Akibat
indonesia KebakaranHutan", https://sains.kompas.com/read/2019/09/18/19000052
3/berbagai-kerugian-yang-diderita-indonesia-akibat-kebakaran-hutan.

39
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

dan berpotensi merugikan pertumbuhan karhutla ini, sumber devisa negara dari
ekonomi jika tidak segera dihentikan, kata produk hutan kayu dan non-kayu, serta
Deputi Gubernur Bank Indonesia. 9 ekowisata juga berkurang. Lalu, di mata
Sementara itu, menurut Suhardi Alius internasional, Indonesia juga mengalami
dijelaskan bahwa, petusakan terhadap kerugian reputasi karena menuai protes dari
lingkungan hidup yang terus berlanjut, negara tetangga yang ikut terimbas asap
tidak dapat dipandangan remeh, karena kebakaran hutan. Lalu, di mata
dapat membawa akibat serius dalam internasional, Indonesia juga mengalami
kehidupan manusia, baik di Indonesia kerugian reputasi karena menuai protes dari
maupun di negara lain. 10 Kerusakan negara tetangga yang ikut terimbas asap
lingkungan hidup, baik secara ekologi, kebakaran hutan. 11
eknomi, sosial, maupun budaya dapat b). Kerugian Aspek Sosial dan Budaya
memberikan dampak kerugian yang tidak Menurut WWF-Indonesia,
kecil bagi kelangsungan hidup umat organisasi non pemerintah internasional
manusia di atas dunia. yang menangani masalah konservasi dan
Jauh sebelum kebakaran hutan lingkungan, menyatakan bahwa Karhutla
tahun 2019, Deputy Bank Indonesia, 2019 di Indonesia sudah seharusnya
Waluyo (2009) mengatakan bahwa, dinyatakan darurat, mengingat dampak dari
"Dampak kebakaran hutan dan lahan bencana ini sudah menyebabkan kerugian
menyebabkan gangguan asap yang jika bagi rakyat dan bangsa Indonesia dari
terjadi berkepanjangan tentu akan berbagai aspek.12
berdampak pada kegiatan ekonomi dan Selain itu, kebakaran hutan
bisnis,kata Waluyo, Rabu (25/09) seperti menyebabkan berbagai kerugian untuk
dikutip dari Bloomberg. "Untuk alasan ini, masyarakat Indonesia, mulai dari gangguan
kami sepenuhnya mendukung langkah- kesehatan, sosial, ekologi, ekonomi dan
langkah yang diambil oleh pemerintah juga reputasi. Kerugian kesehatan adalah
untuk mengatasi hal itu, (Waluyo, 2009)." yang paling jelas. Asap dari kebakaran
Kebakaran telah menyebabkan hutan menyebabkan berbagai penyakit,
kabut tebal di seluruh Indonesia, Malaysia terutama infeksi saluran pernapasan akut
dan Singapura selama berminggu-minggu, (ISPA), sebagaimana dikutif dari. 13 Pada
mengubah langit menjadi berwarna merah Selasa (17/9/2019) melaporkan bahwa
darah di beberapa bagian, dan merusak berdasarkan catatan Kepala Dinas
sejumlah lahan. Selain itu, kebakaran hutan Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,
juga akan merusak aspek sekonomi. Harrison, kabut asap akibat kebakaran
Memang masih terlalu dini untuk mengukur hutan dan lahan (karhutla) telah
pengaruh kebakaran lahan dan hutan tahun mengakibatkan sedikitnya 6.025 warga
ini terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebuah menderita ISPA. Sejumlah bayi juga harus
laporan Bank Dunia yang diterbitkan diungsikan karena menderita batuk, flu,
setelah kebakaran hutan tahun 2015 sesak napas.
mengestimasi biaya akibat krisis kabut asap Akibat kebakaran hutan,
itu mencapai 16 miliar dolar AS, artinya masyarakat mengalami kerugian sosial
dua kali lipat dari jumlah yang dibutuhkan berupa hilangnya hutan sebagai sumber
untuk membangun kembali wilayah mata pencaharian, penghidupan dan
Indonesia yang terkena tsunami pada 2004 identitas masyarakat adat. Tidak hanya itu,
(Waluyo, 2009). ada juga kerugian ekologi, seperti
Kondisi ekonomi Indonesia juga hilangnya habitat tempat keanekaragaman
ikut merugi karena dengan terjadinya hayati flora dan fauna berada dan rusaknya
ekosistem penting yang memberikan jasa
9
Dody, B.W (2009: Kebakaran Hutan dan Lahan Berpotensi lingkungan berupa udara dan air bersih
Merugikan Ekonomi Indonesia. Dikutip dari, beserta makanan dan obat-obatan
https://www.dw.com/id/kebakaran-hutan-dan-lahan-berpotensi-rugikan-
ekonomi-indonesia/a-50581559. (Harrison, 2019).
10
Suhardi, A (2011). Masa Depan Hutan Indonesia. Penerbit,
Pensil, 324, Jl. Duren III, Raya No. 88, Jakarta Selatan.
11
Desa Sangeh, Badung (2019). Dikutip dari, Opcit.
12
http://desasangeh.badungkab.go.id/baca-artikel/277/Dampak kerusakan- Opcit
13
lingkungan-bagi-makhluk-hidup.html. Opcit.

40
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

c). Kerugian Aspek Kesehatan Selain itu, kerugian kesehatan adalah


Menurut Rakhmat, Nur. H dan yang paling jelas. Asap dari kebakaran hutan
Bayu, G, (2019) menjelaskan bahwa dari menyebabkan berbagai penyakit, terutama
“hampir satu juta orang menderita ISPA infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
akibat kebakaran hutan dan Menurut Kompas.com, (Selasa 17/9/2019),
lahan”. Kerugian pada aspek kesehatan ini berdasarkan catatan Kepala Dinas Kesehatan
dapat dimaknai bahwa, bahwa dampak Provinsi Kalimantan Barat, Harrison
kebakaran hutan tersebut telah mengganggu menyatakan, kabut asap akibat kebakaran
kesehatan masyarakat termasuk di Provinsi hutan dan lahan (karhutla) telah
Riau. Secara nasional dan termasuk Riau, mengakibatkan sedikitnya 6.025 warga
maka jumlah penderita Infeksi Saluran menderita ISPA. Sejumlah bayi juga harus
Pernapasan Akut (ISPA) akibat kebakaran diungsikan karena menderita batuk, flu, sesak
hutan dan lahan (karhutla) hingga napas dan. 16 Sedangkan, menurut Organisasi
September mencapai 919.516 orang. Hal itu perlindungan anak-anak di bawah Perserikatan
diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bangsa Bangsa, yaitu UNICEF pada Selasa
Pusat Data Informasi dan Humas Badan (24/09/2019) menginagt risiko gangguan
Nasional Penanggulangan Bencana ( kesehatan terhadap 10 juta anak di bawah usia
BNPB) Agus Wibowo di Gedung BNPB, 18 tahun akibat menghirup asap dari
Jakarta, Senin (23/9/2019) yang lalu. kebakaran lahan dan hutan. Para ilmuwan
Menurut Rahmad, N.H dan mengatakan, api yang membakar hutan telah
Bayu, G bahwa, jumlah penderita ISPA melepaskan sejumlah gas rumah kaca,
berdasarkan angka penjumlahan, kita bisa (24/09/2019).
lihat akumulatif pada Februari sampai Anak-anak yang masih kecil sangat
September 2019, yaitu 919.516 orang. 14 rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka
Penderita ISPA tersebar di enam provinsi belum berkembang, sementara bayi yang lahir
terdampak karhutla seperti, Riau, Sumatera dari ibu yang terpapar polusi selama
Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, kehamilan mungkin memiliki berat lahir
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan rendah dan dilahirkan prematur, kata UNICEF.
Selatan. "Kualitas udara yang buruk adalah tantangan
Selain itu, jarak Pandang akibat yang berat dan terus memberat bagi
Kabut Asap di Wilayah Tengah Aceh Indonesia.17
hanya 800 Meter Sumatera Selatan menjadi d. Kerugian Kerusakan Lingkungan Hidup
provinsi yang penduduknya paling banyak Selain kerugian bidang kesehatan,
menderita ISPA, yakni 291.807 orang. Sosial dan budaya, ekonomi, kebakaran
Peringkat kedua, Riau dengan jumlah hutan dan lahan, sudah dipastikan
penderita ISPA sebanyak 275.793 orang, berdampak terhadap kerusakan lingkungan
dan Jambi dengan jumlah penderita ISPA hidup. Kerusakan lingkungan hidup, maka
63.554 orang. akan mematikan segala macam yang ada di
Yang menangani masalah konservasi lingkungan hidup hutan tersebut, seperti
dan lingkungan menyatakan, Karhutla 2019 di binatang, biota-biota yang diperlupkan
Indonesiaseharusnya dinyatakan darurat. sebagai penyeimbang kehidupan kita,
Sebab, 15 dampak bencana ini sudah tumbuhan obatan, damar, kayu, buah-
menyebabkan kerugian bagi rakyat dan bangsa buahan dan lain sebagainya. Betapa tidak,
Indonesia. Kebakaran hutan menyebabkan hutan merupakan salah satu komponenan
berbagai kerugian untuk masyarakat Indonesia, lingkungan hidup yang sangat penting
mulai dari gangguan kesehatan, sosial, dalam kehidupan manusia. Sebab, hutan
ekologi, ekonomi dan juga reputasi. memiliki banyak fungsi seperti sumber
kayu untuk menusia, salah satu yang dapat
14
Rahmad, N. H dan Bayu, G (2019). Hampir Satu Juta Orang
16
Menderit ISPA, Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan. National Geographic, (2019). Dikutip
Dikutipdari:https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/17522721/ham darihttps://nationalgeographic.grid.id/read/131856895/ini-beragam-
pir-satu-juta-orang-menderita-ispa-akibat-kebakaran-hutan-dan-lahan. kerugian-yang-dialami-indonesia-akibat-kebakaran-hutan?page=all.
17
National Geographic, (2019). Dikutip
15
National Geographic, (2019). Dikutip darihttps://nationalgeographic.grid.id/read/131856895/ini-beragam-
darihttps://nationalgeographic.grid.id/read/131856895/ini-beragam- kerugian-yang-dialami-indonesia-akibat-kebakaran-hutan?page=all.
kerugian-yang-dialami-indonesia-akibat-kebakaran-hutan?page=all.

41
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

mencegah terjadinya pemanasan global, sensitif dari saya jatuh sakit dan kesulitan
antisipasi datangnya banjir, dan lain bernapas.19
sebagainya. Selain itu, kerusakan hutan dapat pula
Lingkungan hidup biasa juga dipicu oleh berbagai penyebabnya.Beberapa
disebut dengan lingkungan hidup manusia bentuk penyebab lain terjadinya kerusakan
(human environment) atau dalam sehari- hutan dapat dipicu oleh berbagai kegiatan
hari juga cukup disebut dengan seperti:
“lingkungan” saja. Unsur-unsur lingkungan 1) Ilegal Logging, yaitu penebangan yang
hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari: terjadi di suatu kawasan hutan yang
manusia, hewan, tumbuhan, dll. dilakukan secara liar sehingga
Lingkungan hidup merupakan bagian yang menurunkan atau mengubah fungsi awal
mutlak dari kehidupan manusia. Menurut hutan. Meskipun telah ada larangan keras
Undang Undang No. 23 Tahun 1997, dari Pemerintah untuk melakukannya,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang akan tetapi sebagian besar kalangan
dengan semua benda, daya, keadaan, dan masyarakat masih melakukan kegiatan
makhluk hidup, termasuk manusia dan tersebut.
perilakunya, yang mempengaruhi 2) Kebakaran Hutan, kebanyakan dari
kelangsungan perikehidupan dan peristiwa kebakaran hutan terjadi karena
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup faktor kesengajaan. Beberapa pihak yang
lain. Dalam lingkungan hidup terdapat tidak bertanggung jawab sengaja
ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan membakar hutan untuk dijadikan lahan
hidup yang merupakan kesatuan utuh perkebunan, pemukiman, peternakan, dan
menyeluruh dan saling mempengaruhi yang lainnya.
dalam membentuk keseimbangan, 3) Perambahan Hutan. Para petani yang
stabilitas, dan produktivitas lingkungan bercocok tanam tahunan dapat menjadi
hidup. sebuah ancaman bagi kelestarian hutan.
Dampak kebakaran hutan dan Mereka bisa dapat memanfaatkan hutan
rusaknya lingkungan hidup, dipastikan sebagai lahan baru untuk bercocok tanam.
merugikan kehidupan manusia dan lingkungan Selain itu, pertumbuhan penduduk yang
sekitarnya. Kerusakan lingkungan hidup, tidak semakin pesat juga dapat berkontribusi
hanya terjadi oleh kebakaran hutan dan lahan, terhadap terjadinya perambaan hutan. Hal
tetapi ada faktor lain yang menyebabkan hutan ini disebabkan kebutuhan lahan untuk
rusak dan hancur. Berkaitan kebakaran hutan, kelangsungan hidup meraka juga semakin
maka Indonesia menjadi sorotan utama negara meningkat. Dan hutan menjadi salah satu
tetangga, yakni Malaysia dan Singapura, object yang bisa mereka gunakan untuk
terkait kabut asap kiriman akibat kebakaran memenuhi kebutuhan tersebut.
hutan dan lahan dan peningkatan titik api di 4) Serangan Hama dan Penyakit. Jumlah
Sumatera dan Kalimantan tahun ini. 18 populasi hama yang meledak juga bisa
Hampir setiap tahun, kabut asap menjadi salah satu bentuk kerusakan
karhutla di Kalimantan dan Sumatera ikut hutan. Hama-hama tersebut dapat
menyelimuti sebagian wilayah Singapura menyerang dan menimbulkan kerusakan
serta Malaysia dan memicu protes dari pada populasi pohon yang hidup di suatu
kedua negara itu. Seorang warga Malaysia kawasan hutan).20
yang tinggal di Kuala Lumpur, Sofia Jalil Dari sudut pandangan yang berbezaa,
mengatakan, pencemaran kabut asap kerap kerusakan hutan akan memberikan dampak
negatif, baik langsung ataupun tidak langsung
membuat dirinya frustasi karena terjadi dalam kehidupan makhluk hidup, terutama
hampir setiap tahun. "Bagi saya, bagi manusia. Sedikitnya, ada 9 dampak
pencemaran asap menyebabkan sakit
kepala yang konstan dari kabut asap itu. 19
Ibid
Saya juga melihat orang-orang yang lebih
20
Wanaswara, (Copyrigh, 2019). Sembilan Dampak Kerusakan
Hutan Bagi Lingkungan Hidup. Dikutip dari,
https://blog.lindungihutan.com/9-dampak-akibat-kerusakan-hutan-bagi-
lingkungan-hidup/.
18
Opcit

42
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

kerusakan hutan terhadap manusia dan bagi Berdasarkan analisis dengan memakai
lingkungan hidup seperti: data dan metodologi Kementerian Lingkungan
1. Terjadinya perubahan iklim Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas titik api
2. Kehilangan berbagai jenis species dengan tingkat kepercayaan 80 persen telah
3. Terganggunya siklus air terjadi peningkatan dua kali lipat dari 148
4. Mengakibatkan banjir dan erosi menjadi 283 titik api. Menurut KLHK,telah
5. Mengakibatkan kekeringan mengkonfirmasi adanya kebakaran
6. Rusaknya ekosistem darat dan laut yang terencana dan terstruktur di wilayah
7. Menyebabkan abrasi pantai moratorium di Mandau, Riau untuk perluasan
8. Mempengarhui kualitas hidup kebun sawit.23
9. Kerugian ekonomi 21 Sejak awal Agustus hingga 18 September
2017, kebakaran telah melepaskan sekitar 360
C. Lemahnya Penegakan Hukum Kebakaran megaton gas rumah kaca, dibandingkan
Hutan dengan 400 megaton selama periode yang
Penegakan hukum dinilai tidak serius. sama empat tahun lalu, kata layanan
Sementara organisasi yang bergerak di bidang Copernicus Atmosphere Monitoring Service,
lingkungan, Greenpeace Indonesia, yang merupakan bagian dari program
menyesalkan tidak adanya sanksi signifikan observasi bumi milik Uni Eropa.24
baik perdata maupun sanksi administratif Banyak pihak yang mengkhawatirkan,
kepada sejumlah perusahaan yang diduga lemahnya penerapan hukuam kasus kebakaran
memiliki area lahan yang terbakar. hutan menyebabkan terjadinya kasus
Berdasarkan analisis pemetaan terbaru kebakaran hutan dan lahan hampir setiap
Greenpeace Indonesia terdapat sepuluh tahun. Kejadian itu, banyak pula merugikan
perusahaan kelapa sawit yang memiliki area pihak-pihak terkait, baik perusahaan
lahan terbakar terbesar dari 2015 hingga 2018. penerbangan, masyarakat, anak-anak sekolah
Namun, Greenpeace menyayangkan yang diliburkan, dan lain sebagainya.
pemerintah yang belum mencabut satu pun Penegakan hukum kasus kebakaran dan
izin konsesi sawit atas kebakaran hutan dan lahan, mulai memakan korban. Setidaknya,
lahan tersebut. pihak Direktorat Reserse Kriminal Polda Riau,
"Menghentikan krisis kebakaran yang AKBP Andri, S, (2019:1) menyatakan,
berulang ini seharusnya menjadi agenda utama pihaknya telah melakukan penahanan terhadap
pemerintah sejak 2015. Tetapi temuan kami pimpinan PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS)
menunjukkan hanya kata-kata belaka berinisial OAH. Dia merupakan yang paling
sementara penegakan hukum masih lemah dan bertanggung jawab atas kebakaran di lahan PT
tidak konsisten terhadap perusahaan. Presiden SSS seluas 150 hektare. “Pimpinan PT SSS
Jokowi dan para menterinya harus segera inisial AOH tersangka yang bertanggung
mencabut izin perusahaan yang di lahannya jawab atas kebakaran lahan itu, kita tahan tadi
terjadi kebakaran,” kata Kiki Taufik, Kepala malam (Senin, 7/10/2019) lalu”, kata
Kampanye Hutan Global Greenpeace Direskrimsus Polda Riau, AKBP Andri, S
Indonesia, dalam sebuah wawancara. (2019:1) kepada wartawan di Pekanbaru
Selain itu, komitmen perlindungan hutan (Andri, S: 2019).
dan gambut Presiden Joko Widodo, tengah Bagaimana dengan kasus-kasus
diuji dengan kembali maraknya kebakaran pembakaran hutan yang lainnya? Apakah
hutan dari Sabang hingga Merauke. Titik api sudah berjalan sesuai dengan ketentuan hukum
bermunculan di lahan gambut milik konsesi yang berlaku ataukah ada peraminan hukum
perusahaan, bahkan sepertiga dari titik api dibalik penegakan hukum kasus kebakaran
pada bulan Juli ini terjadi di wilayah hutan dan lahan itu. Menurut Humas Polda
moratorium yang seharusnya dilindungi. 22 Riau, Soenarto (2019: 1). Penyelidikan
terhadap kasus PT SSS sudah dilakukan sejak
21
Februari 2019 lalu. Kasus ini dimulai dari
Wanaswara, (Copyrigh, 2019). Sembilan Dampak Kerusakan
Hutan Bagi Lingkungan Hidup. Dikutip dari,
https://blog.lindungihutan.com/9-dampak-akibat-kerusakan-hutan-bagi-
lingkungan-hidup/. pers/1307/greenpeace-kebakaran-dan-kabut-asap-meningkat-ujian-bagi-
22
Greenpeace Indonesia (2017). Kebakaran dan Kabut Asap komitmen-presiden-untuk-perlindungan-hutan-dan-gambut/
23
Meningkat, Ujian Bagi Komitmen Presiden untuk perlindungan hutan Ibid
24
dan gambut. Dikutip dari,https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran- Ibid

43
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

temuan titik api, rambatan api, assesment dan Lemahnya penegakan hukum
kesiapan perusahaan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,
kebakaran hingga hingga perkara ditingkatkan mengakibatkan kebakaran hutan terjadi
(2019: 1). setiap sejak tahun 1997 hingga 2019.
Jika hukum dapat ditegakkan, maka
4. KESIMPULAN DAN SARAN kebakaran hutan tidak akan terjadi setiap
tahun. Setidaknya, kebakaran hutan
A. Kesimpulan dapat dikurangi. Pendapat beberapa
1. Deskripsi Kebakaran Hutan di pihak berkaitan dengan lemahnya
Indonesia dan Riau penegakan hukum terhadap kebakaran
Berdasarkan data dan fakta dalam hutan di Riau dan daerah lain.
berkaitan kasus kebakaran hutan dan 1). Analisis pemetaan terbaru
lahan di Indonesia, khususnya di Provinsi Greenpeace Indonesia terdapat
Riau, maka dapat disimpulkan bahwa, sepuluh perusahaan kelapa sawit
berdasarkan data, pendapat pakar, dan yang memiliki area lahan terbakar
analisis makalah ini dibagi menjadi terbesar dari 2015 hingga 2018.
beberapa bagian kesimpulan. Diskripsi Namun, Greenpeace menyayangkan
kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pemerintah yang belum mencabut
secara umum di Indonesia, termasuk di satu pun izin konsesi sawit atas
provinsi Riau, sudahterjadi sejak kebakaran hutan dan lahan tersebut.
1997/1998 hingga 2019 tetap terjadi. Lemahnya penegakan hukum, maka
Kebakaran itu, menyebabkan kerugian perusahaan yang bergerak dalam
dalam kehidupan masyarakat dari bidang perkebunan kelapa sawit dan
berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, lain sebagainya mesasa nyaman,
ekonomi, penyakit, lingkungan hidup, karena tidak tegakknya hukum.
budaya bahkan hubungan politik dengan 2). Penanganan kasus kebakaran hutan
negara tetangga seperti Malaysia dan dan gambut, terutama penegakan
Singapura.Selain itu, menimbulkan protes hukum lemah. Sebaran titik api
dan hubungan antara negara tetangga, sudah ribuan, kebakaran hutan dan
akibat terganggunya ekonomi, dan lahan sudah puluhan ribut hektar.
perhubungan udara, dan laut karena Seharusnya, sebaran titik api diikuti
ketebalan kabut dan asap sehingga penyegelan lahan. Ada pihak yang
menyulitkan pilot pesawat dan nakhoda menilai, 25 penanganan kebakaran
kapal laut memandu pesawat dan kapal hutan dan lahan (Karhutla) tahun
laut. 2018, sekadar memenuhi citra positif
mengamankan pelaksanaan Asian
2. Aspek-Aspek Kerugian Dalam Games Jakarta-Palembang.
Kebakaran Hutan Seterusnya, masifnya titik api ini
Dari uraian di atas, maka dapat seharusnya diikuti penindakan
disimpulkan bahwa, sedikitnya, ada hukum masif dengan penyegelan
beberapa aspek yang ditimbulkan oleh kebun sawit dan kayu.
kebakaran hutan dan lahan, baik di Riau 3). Pengamat Hukum dari Universitas
maupun di luar Riau seperti: Indonesia, Ermanto mengatakan,
1) Kerugian terhadap penegakan hukum terhadap
ekonomi/keuangan koorporasi ataupun perorangan yang
2) Kerugian terhadap sosial dan budaya membakar hutan dan lahan masih
3) Kerugian aspek kesehatan sangat lemah. 26 Hal itu terbukti
masyarakat
4) Kerugian terhadap kerusakan
25
lingkungan hidup Lusia, A dan Zamzami (2018). Menyoal Penegakan Hukum
Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan. Dikutip dari:
https://www.mongabay.co.id/2018/08/27/menyoal-penegakan-hukum-
3. Lemahnya Penegakan Hukum kasus-kebakaran-hutan-dan-lahan/.
26
Kebakaran Hutan Ermanto, Fahamsah (2019). Lagi-Lagi Penegakan Hukum
Karhutla Dinilai Lemah. Dikutip dari,
https://indopos.co.id/read/2019/08/15/187036/lagi-lagi-penegakan-
hukum-karhutla-dinilai-lemah/

44
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

belum adanya sanksi pidana terhadap


para pelaku,tetapi hanya berupa 5. DAFTAR PUSTAKA
sanksi denda yang sangat kecil jika Abdul, A. (2019). Korelasi Karhutla
dibandingan kerugian yang yang Kian Parah dengan Lemahnya
ditanggung negara. “Sanksi pidana Penegakan Hukum. Dikutip dari:
ada, kenapa tidak dihukum https://tirto.id/korelasi-karhutla-yang-kian-
pelakunya? Banyak faktor yang parah-dengan-lemahnya-penegakan-hukum-
terjadi di lembaga negara. Pasti ada dhKx.
kepentingan dibalik kasus ini, Ahmad, B. W (2019). BNPB: Karhutla
sehingga penegakan hukumnya 2019 Bakar Lahan 857.000 Hektar, Terparah
sangat lemah,” dikutip Indopos, Dalam Tiga Tahun. Dikutip dari,
(Rabu (14/8/2019). Lemahnya https://news.detik.com/berita/d4755492/bnpb
penegakan hukum dan tebang -karhutla-2019-bakar-lahan-857-ribu-ha-
pilihnya pemerintah menghukum terparah-dalam-3-tahun.
para pembakar hutan dan lahan, ada CNN-Indonesia (2019). WN Malaysia
faktor lain yang ikut memicu dan Singapura Mengeluh kabut asap
peristiwa ini terulang. Salah satunya Indonesia. Dikutip dari:
adalah pasal „sakti‟ dalam UU No https://www.cnnindonesia.com/internasional/
33/2009 tentang Perlindungan dan 20190916141955-106-430873/wn-malaysia-
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan-singapura-mengeluh-hirup-kabut-asap-
(PPLH) yang dapat menjerat pelaku indonesia
pembakar hutan dilemahkan Dody, B.W (2009: Kebakaran Hutan
Mahkamah Konsitusi (MK) melalui dan Lahan Berpotensi Merugikan Ekonomi
Judicial Review yang diajukan Indonesia. Dikutip dari,
beberapa.27 https://www.dw.com/id/kebakaran-hutan-
dan-lahan-berpotensi-rugikan-ekonomi-
B. Saran-Saran indonesia/a-50581559.
Agar pengelolaan hutan dapat berjalan Dewi, R.C, (201). Kerugian Akibat
dengan baik, maka dapat dilakukan beberapa Kebakaran Hutan di Riau Tembus Rp 50
tindakan nyata dan tegas seperti di bawah ini: Triliun. Dikutip dari,
1. Agar tidak terjadi kebakaran hutan setiap https://bisnis.tempo.co/read/1249960/kerugia
tahunnya, maka pemerintah Indonesia, n-akibat-kebakaran-hutan-di-riau-tembus-rp-
wajib membuat regulasi yang tegas dan 50-triliun/full&view=ok
wajib dilaksanakan oleh perusahaan (PT), Devin, H (2019).Tersangka Perusahaan
perorangan, kelompok, korporasi dan lain Pembakara Hutan dan Lahan Bertambah
sebagainya. Menjadi 11.Dikutif dari,
2. Agar tidak terjadi berbagai kerugian https://nasional.kompas.com/read/2019/09/30
dalam usaha di bidang perkebunan dan /17303241.
sektor kehutanan, maka pemerintah Ermanto, Fahamsah (2019). Lagi-Lagi
daerah dan pusat harus satu visi dan satu Penegakan Hukum Karhutla Dinilai Lemah.
tujuan dalam mengantisipasi terjadinya Dikutip dari,
kebakaran hutan serta dapat menegakkan https://indopos.co.id/read/2019/08/15/18703
hukum tanpa basa-basi. 6/lagi-lagi-penegakan-hukum-karhutla-
Penegakan hukum harus tegas, dan berlaku dinilai-lemah/
secara umum, serta jangan samapi pilih- Ellyvon, (2019). Berbagai kerugian
pilih dalam penegakan hukum. Apalagi yang diderita Indonesia Akibat
terhadap pemilik modal asing dan aseng. KebakaranHutan", https://sains.kompas.com
Azas persamaan dalam hukum (equality /read/2019/09/18/190000523/berbagai-
before the low), wajib dilaksanakan, jika kerugian-yang-diderita-indonesia-akibat-
kita ingin masalah kebakaran hutan dan kebakaran-hutan.
lahan dapat diselesaai dengan baik. Greenpeace Indonesia (2017).
Kebakaran dan Kabut Asap Meningkat,
Ujian Bagi Komitmen Presiden untuk
perlindungan hutan dan gambut. Dikutip

45
Jurnal Pahlawan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020
ISSN :2615-5583 (Online)

dari,https://www.greenpeace.org/indonesia/si https://blog.lindungihutan.com/9-dampak-
aran-pers/1307/greenpeace-kebakaran-dan- akibat-kerusakan-hutan-bagi-lingkungan-
kabut-asap-meningkat-ujian-bagi-komitmen- hidup/.
presiden-untuk-perlindungan-hutan-dan-
gambut/
Hariadi, K (2008). Dibalik kebakaran
Hutan dan Bencana Alam (Masalah
Transformasi Keijakan Kehutanan). Penerbit,
Wana Aksara, Tangerang Banten, Tahun
2008.
Idon, T (2019). Polda Riau Sudah
Tetapkan 53 Tersangka Karhutla. Dikutif
dari:https://regional.kompas.com/read/2019/0
9/21/11371631/polda-riau-sudah-tetapkan-
53-tersangka-karhutla?page=all.
Idon, T (2019). Sudah Seminggu,
Kebakaran Hutan Gambut di Kampar Riau
Belum Teratasi. Dikutip dari
https://regional.kompas.com/read/2019/09/23
/07121951/sudah-seminggu-kebakaran-
hutan-gambut-di-kampar-riau-belum-
teratasi?page=all.
Lusia, A dan Zamzami (2018). Menyoal
Penegakan Hukum Kasus Kebakaran Hutan
dan Lahan. Dikutip dari:
https://www.mongabay.co.id/2018/08/27/me
nyoal-penegakan-hukum-kasus-kebakaran-
hutan-dan-lahan/.
Merdeka.com (2019). Bos PT SSS
Ditahan Terkait Kasus Kebakaran Hutan di
Riau. Dikutip dari Merderka.com, Selasa, 8
Agustus 2019.
National Geographic, (2019). Dikutip
darihttps://nationalgeographic.grid.id/read/13
1856895/ini-beragam-kerugian-yang-
dialami-indonesia-akibat-kebakaran-
hutan?page=all.
Rahmad, N. H dan Bayu, G (2019).
Hampir Satu Juta Orang Menderit ISPA,
Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan.
Dikutipdari:https://nasional.kompas.com/rea
d/2019/09/23/17522721/hampir-satu-juta-
orang-menderita-ispa-akibat-kebakaran-
hutan-dan-lahan.
Suhardi, A (2011). Masa Depan Hutan
Indonesia. Penerbit, Pensil, 324, Jl. Duren
III, Raya No. 88, Jakarta Selatan.
Desa Sangeh, Badung (2019). Dikutip dari,
http://desasangeh.badungkab.go.id/baca-
artikel/277/Dampak kerusakan-lingkungan-
bagi-makhluk-hidup.html.
Wanaswara, (Copyrigh, 2019).
Sembilan Dampak Kerusakan Hutan Bagi
Lingkungan Hidup. Dikutip dari,

46

Anda mungkin juga menyukai