Bab 3 PDF
Bab 3 PDF
( ABC SYSTEMS)
Pada bab sebelumnya sudah dibahas system harga pokok standar dalam
menentukan harga pokok produksi. Metode ini menjelaskan bahwa harga pokok produksi
suatu barang /jasa dapat dihitung sebelum barang/jasa tersebut dikerjakan. Biaya standar
ini menginstruksikan bahwa biaya standar adalah biaya yang seharusnya dicapai dalam
proses produksi. Oleh karena itu biaya standar merupakan biaya yang seharusnya terjadi,
maka proses pembuatan standar bukan merupakan hal yang mudah. Diperlukan suatu
pemahaman yang mendalam mengenai proses produksi ( biaya bahan baku, tenaga kerja
Biaya standar yang saat ini, sudah ada sejak tahun 1920. Akan tetapi sampai
dengan kurun waktu 1980 teknik tersebut tidak banyak mengalami perubahan. Pada hal
perkembangannya sangat pesat sekali. Salah stu contoh nyata adalah dengan
digunakannya tenaga robot sebagai pengganti tenga manusia. Dengan digunakan robot
sebagai pendukung proses produksi yang serba otomatis ini menyebabkan porsi biaya
overhead pabrik lebih besar dibandingkan dengan bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Oleh karena itu banyak para ahli beranggapan bahwa teknik-teknik akuntansi
1
1. Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu menekankan pada tujuan penentuan
harga pokok persediaan dan harga pokok produk yang dijual, dan kurang
menekankan pada alokasi dan distribusi biaya overhead pabrik kepada produk
3. Dalam alokasi BOP lebih banyak bersifat taksiran atau menggunakan dasar
akibatnya jika performance yang dicapai dibawah tolok ukur yang telah
2
pusat pertanggungjawaban tersebut akan kehilangan inovasi produk baru dan
dan biaya tetap yang dikaitkan dengan volume produksi, pada hal dalam
industri maju penggolongan biaya tersebut menjadi kabur sebagai akibat dari
dengan biaya standar. Pada hal dalam teknologi maju perhatian lebih banyak
8. Akuntansi biaya tradisional dapat mengukur dengan cermat sumber daya yang
dikonsumsi sesuai dengan jumlah unit dari setiap jenis produk yang dihasilkan
9. Beban- beban selain bahan baku dan tenaga kerja langsung dialokasikan
keproduk dengan menggunakan apa yang di sebut unit based measure, seperti
tenaga kerja langsung, bahan baku yang dibeli, waktu pengolahan atau unit-
10. Metode unit based measure ini akan mengalami kegagalan jika produk yang
tidak proporsional.
tradisional maka sudah sepantasnya mulai dikembangkan suatu system akuntansi biaya
3
yang sesuai dengan lingkungan industri maju yang lebih menekankan pada aktivitas-
aktivitas penambahan nilai. Sistem akuntansi biaya yang sesuai dengan lingkungan
teknologi industri yang maju disebut dengan Activity Accounting ( akuntansi aktivitas).
Dalam lingkungan industri maju akuntansi biaya tidak lagi hanya berpikir sebatas
akuntansi biaya tetapi sudah mengarah kepada manajemen biaya. Dalam manajemen
biaya, usaha-usaha sudah diarahkan pada melaksanakan semua fungsi manajemen dalam
produksi maka munculah Activity Based Cost System. Sistem ini dirancang atas
pemikiran bahwa dalam membuat suatu produk diperlukan aktivitas dan aktivitas tersebut
mengkonsumsi sumber daya. Sumber daya hanya terjadi jika ada aktivitas.
nilai dan berusaha mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai yang akan
mengkonsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas penghasil produk. Dengan usaha
utnuk mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai diharapkan dapat menekan biaya
produksi, sehingga dapat bersaing dalam kondisi persaingan yang sangat ketat. Hal ini
4
Jenis-jenis aktivitas.
terutama yang berkaitan dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan unit yang
diproduksi. Dalam aktivitas ini umumnya suatu aktivitas yang dilaksanakan akan
setiap produk selama proses produksi dan selama penjualan. Beban-beban yang
etrjadi sebagai akibat aktivitas tersebut dapat ditelusuri disetiap jenis produk secara
individual. Contohnya dari sumber daya yang digunakan untuk product sustaining
activities adalah dalam memelihara kecermatan bill of material dan routing dari
setiap produk. Seperti diketahui bahwa bill of material ini merupakan sarana untuk
melengkapi pabrik agar dapat menghasilkan produk, namun besar kecilnya biaya
yang disebabkan oleh aktivitas tersebut tidak berhubungan langsung dengan volume
dan campuran dari setiap produk. Ini merupakan aktivitas bersama atau bergabung
bagi banyak produk yang berbeda satu sama yang lain dan biayanya harus
diperlakukan sebagai biaya bersama dari semua produkyang dibuat dari fasilitas
5
mendukung proses produksi . Banyak aktivitas ini bersifat administrasi, seperti
Dalam tahapan kedua adalah membebankan BOP ke produk berdasarkan tarif kelompok
dikalikan dengan cost driver yang digunakan. Penentuan cost driver memerlukan suatu
pemahaman yang menyeluruh terhadap proses produksi, dan aktivitas yang diperlukan.
Dengan demikian dalam penetapan cost driver tersebut tidak jauh melimpas dari
aktivitas. Seperti Contohnya: biaya pemeliharaan mesin,biaya energi dan biaya air
menggunakan cost driver jam mesin. Setelah proses penentuan cost driver ditetapkan
maka biaya setiap kelompok BOP dapat dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan tariff kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk jika
digambarkan suatu hirarki maka aktivitas-aktivitas tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar
Tiga kelompok aktivitas dan driver
dialokasikan keproduk melalui dua tahap. Tahap pertama Bop dikumpulkan dipusat-
pusat biaya. Pusat biaya adalah departemen – departemen tempat terjadinya biaya.
unit based meansure seperti: jam tenaga kerja langsung, jam mesin, bahan baku yang
dipakai,.
disebabkan oleh adanya aktivitas. Sama halnya dengan sisten biaya tradisional proses
penentuan harga pokok produksi, pada ABC system juga melalui dua tahap. Pada tahap
aktivitas yang sama dan menkonsumsi sumber daya yang sama dikelompokkan dalam
tersebut adalah akan memunculkan biaya-biaya yang homogin. Biaya homogin adalah
sekumpulan biaya overhead yang muncul sebagai akibat aktivitas yang dilaksanakan dan
biaya – biaya tersebut dapat dijelaskan dengan cst driver tunggal. Jika kelompok-
kelompok biaya sudah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan tarif
kelompok (pool rate). Tarif kelompok adalah tarif biaya overhead pabrik per unit cost
driver (Pemicu biaya) yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas.Tarif unit
kelompok dihitung dengan rumus total biaya overhead pabrik untuk kelompok aktivitas
7
tertentu dibagi dasar pengukur aktivitas kelompok tersebut. Perhitungan tarif kelompok
biaya overhead pabrik kedalam produk yang dihasilkan dengan mengalikan tarif masing-
masing aktivitas.
Berikut ini adalah contoh penerapan ABC system. Seperti telah dibahas
sebelunnya bahwa permasalahan yang serius adalah dalam pembebanan biaya overhead
Tabel 1.1
Jumlah Rp144.500.000
8
Informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa produk yang berhasil dikerjakan
adalah 150 unit dengan total jam kerja mesin 55.000 jam. Bahan baku yang dipergunakan
langsung sebanyak 75.000 jam kerja langsung. Jika dibuatkan suatu table maka distribusi
Tabel 1.2
Distribusi biaya
Jika contoh soal tersebut diselesaikan dengan menggunakan metode ABC system, maka
9
Tabel 1.3
(BATCH)
10
Penjelasan:
Elemen BOP seperti yang tampak pada table 1.1 dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua) yaitu tarif BOP berdasarkan kelompok pertama dengan cost drive ( biaya pemicu)
Unit yang didapat sebesar Rp 596.667/unit dan untuk tarf BOP Kelompok Kedua
dengan cost driver/biaya pemicu Jam Kerja mesin yang didapat sebesar Rp 1.000/jam
mesin. ( Untuk menentukan cost driver/biaya pemicu dari biaya bahan baku dan upah
berikut ini :
Tabel 1.4.a
11
Tabel 1.4.b
Tabel 1.4.c
Biaya per unit Produk C
12
Dari Tabel 1.4.a,b,c dapat diketagui besarnya harga pokok produksi per unit untuk
1. Produk A Rp 1.8.5..417
2. Produk B Rp 2.126.667
3. Produk C Rp 1.640.833
4.
Untuk dapat mengetahui apakah perhitungan tersebut lebih tinggi atau lebih rendah dari
perhitungan harga pokok produksi berdasarkan biaya standar, maka perlu dilakukan
berikut:
Tabel 1.5.a
BOP( Rp 144.500.000 :
75.000)1.926,66 x 19.000
13
Tabel 1.5.b
50
Tabel 1.5.c
BOP( Rp 144.500.000 :
60
14
Jadi harga pokok per unit masing-masing produk dengan metode konvensional sebagai
berikut :
1. Produk A Rp 1.761.417
2. Produk B Rp 2.032.222
3. Produk C Rp 1.410.166
Setelah dilakukan analisis untuk masing-masing metode , maka hasil dan selisihnya dapat
Tabel 1.6
Berdasarkan perhitungan pada tabel 1.6 dapat diketahui bahwa perhitungan harga pokok
per unit dengan menggunakan metode ABC system dan Metode Konvensional
metode ABC (lebih tinggi), Produk B (lebih rendah) dan Produk C ( lebih tinggi)
pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP) lebih tepat dibandingkan dengan metode
konvensional, hal ini disebabkan karena perhitungan tarif biaya overhead Pabrik tidak
15
Latihan soal:
Suatu Perusahaan texstil BOB memproduksi tiga jenis produk P,Q, dan R sebanyak 750
unit dengan kontribusi produk P = 20%, Q = 44% dan R = 36%. Adapun bahan baku
yang diperlukan masing-masing produk berturut-turut produk P = Rp 8.500.000, Q= Rp
18.700.000 dan R=Rp 15.300.000 sedangkan Upah langsung berturut-turut Rp 2.550.000,
Rp 5.610.000, dan Rp 4.590.000. Adapun Jam Kerja mesin masing-masing P=90 jam,Q=
205 jam dan R= 165 jam sedangkan jam kerja langsung masing-masing P = 135 jam,
Q=290 jam dan R=240 jam.
Sedangkan Biaya Overhead Pabrik ( BOP ) adalah sebagai berikut:
1. Biaya penyetelan Rp 100.000
2. Biaya Pengawasan mesin Rp 60.000
3. Biaya pemeliharaan mesin Rp 200.000
4. Biaya kesejahtraan karyawan Rp 150.000
5. Biaya energi Rp 150.000
6. Biaya air Rp 50.000
7. Biaya asuransi mesin / gedung Rp 160.000
8. Biaya bahan baku tak langsung Rp 200.000
9. Biaya administrasi pabrik Rp 20.000 +
Jumlah................................................................. Rp 1.090.000
Coba selesaikan persoalan tersebut dengan menggunakan metode ABC sistem dan
konvensional untuk mencari biaya produksi dan bandingkan sistem tersebut serta
jelaskan hasilnya.
16