Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengorganisasian dapat diartikan suatu proses penentuan,
pengelompokkan dan pengaturan macam-macam aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai tujuan. Tujuan pengorganisasian untuk memudahkan
pemustaka dalam sistem temu kembali bahan pustaka baik buku dan
nonbuku.
Ketika dalam sebuah perpustakaan tidak ada pengorganisasian
informasi, maka informasi yang terdapat dalam perpustakaan tersebut
tidak tersusun secara sistematis dan terstruktur. Salah satu contoh sistem
pengoranisasian informasi adalah diagram Lancaster. Diagram Lancaster
merupakan sistem pengorganisasian informasi guna memudahkan ketika
proses temu kembali informasi secara cepat dan efisien.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diagram Lancaster?
2. Bagaimana cara proses menemukan sumber informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu diagram Lancaster.
2. Untuk mengetahui proses menemukan sumber informasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Diagram Lancaster
Diagram Lancaster merupakan sistem pengorganisasian informasi
guna memudahkan ketika proses temu kembali informasi secara cepat dan
efisien. Temu kembali informasi atau information retrieval proses dimana
pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan pada penyedia
informasi dengan dibantu oleh sistem yang disediakan. Menurut Saltea
1983, dalam Janu Saptari dan Purwono 2006 menjelaskan bahwa secara
sederhana temu kembali informatsi tersebut (Janu Suptari; Purwono 2006).
Pada dasarnya sistem temu kembali informasi yang bertujuan untuk
menyimpan informasi adalah sebuah kumpulan laporan yang tersimpan
secara bersama-sama dalam satu tempat penyimpan.1

B. Pengertian tentang gambar diagram lancaster

Pada gambar diagram Lancaster diatas diawali dengan, sebagai berikut :

1. Population of Document
Population of Document, yaitu kumpulan dokumen-dokumen atau
kumpulan-kumpulan informasi. Populasi dokumen ini mencakup

1
Devita Kusumawardani,” Temu kembali informasi dengan keyword (studi deskriptif tentang
sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada field judul, subyek, dan
pengarang di perpustakaan universitas airlangga), Jurnal Unair, 2013, h. 4

2
seluruh informasi, baik berupa cetakan, digital, ataupun bentuk
lainnya yang masih belum terorganisir dan belum dikelompokkan.
Sehingga pengguna akan sulit untuk mengakses informasi yang belum
dikelola tersebut. Dokumen terbagi menjadi tiga, yaitu :
1) Sumber Informasi Primer
Sumber informasi primer adalah ide gagasan seseorang yang
dituangkan dalam bentuk buku, majalah, ide pemikiran original,
tesis, disertasi, jurnal dan ilmiah. Beberapa contoh dari sumber
informasi primer antara lain :2
a) Internet
Internet “internetworking” merupakan jaringan global
dengan berbagai informasi yang dapat diakses secara online.
Internet jaringan elektronik yang mampu menembus tanpa
dibatasi wilayah suatu negara. Menurut Ari Nugraha (2014)
dijelaskan sebagai berikut bahwa perkembangan internet
adalah screen capture dari beberapa data mengenai
perkembangan internet yang dihimpun dari berbagai sumber.3
b) Buku pegangan dan manual
Antara buku pegangan dan manual sulit untuk dibedakan,
keduanya seringkali dianggap sebagai sinonim, atau karena
kesulitan untuk memberikan definisi sehingga keduanya
disebut kompendium. Buku pegangan (handbook) berisi
informasi mngenai petunjuk dan identifikasi suatu masalah
secara mendasar. Buku ini banyak memuat keterangan dan
informasi yang berupa tabel-tabel, simbol, formula dan istilah
yang berkaitan dengan suatu subjek yang dibahasnya. Tujuan
utama dari penulisan buku pegangan dan manual adalah
sebagai bahan referensi cepat dalam satu bidang atau cabang
pengetahuan.
c) Biografi

2
Hartono, Manajemen sumber informasi perpustakaan,(Yogyakarta :Candi gerbang, 2016)h.20
3
Ibid, h.94

3
The Concise Oxford Dictionary dengan ringkas
memberikan definisi biografi sebagai penulisan tentang
kehidupan seseorang. Lebih lengkap lagi biografi dapat
dijelaskan sebagai penulisan kehidupan seseorang yang
diperbolehkan dari ingatan, dari bahan tertulis atau secara
lisan.
Sementara itu Harold Nicolson memberikan definisi yang
dapat diterapkan bagi karya referensi; biografi dapat menjadi
bahan “sejarah”, dalam pandangan ini biografi harus disusun
dengan teliti dan mampu menggambarkan seseorang dalam
hubungannya dengan situasi yang ada saat orang itu hidup.
Tujuan penulisan biografi menurut Sir Sydney Lee, editor
dari Dictionary of National Biography, adalah untuk
menguraikan kehidupan pribadi seseorang yang dihormati atau
yang dapat diteladani. Karena itu biografi yang ideal dapat
mengungkapkan berbagai kejadian yang dialami seseorang
secara langsung atau tidak langsung. Demikian juga dengan
sisi-sisi kepribadiannya dan hasil-hasil yang dicapai dalam
kehidupannya. 4
d) Sumber Geografi
Sumber geografi adalah bahan pustaka yang memuat
informasi mengenai tempat, gunung, sungai, batas negara,
batas wilayah, dan sebagainya yang berkaitan dengan lokasi.
Sumber geografis (Atlas, Peta, Globe) adalah koleksi referensi
yang khusus memuat informasi geografis dalam bentuk
penyajian yang berupa atlas, peta, globe, kamus ilmu bumi
(Gazetter), atau buku petunjuk (guide book).5
2) Sumber Informasi Sekunder
Sumber informasi sekunder merupakan kumpulan dari
organisasi tertulis, disertasi, jurnal dan ilmiah atau Bibliografi,
Encikpledy dan Kamus.
4
Ibid, h.25
5
Ibid, h.27

4
a) Bibliografi
Bibliografi adalah daftar buku-buku dalam bidang atau
subyek tertentu, dimana hakekat keberadaan (lokasi) buku-
buku tersebut tidak dibatasi pada satu perpustakaan tertentu.
Bibliografi biasanya disusun menurut abjad pengarang atau
kronologis atau subyek. Kadang-kadang bibliografi disertai
dengan anotasi dan disebut dengan bibliografi beranotasi.
Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui
eksistensi sebuah dokumen atau mengidentifikasi sebuah
dokumen atau bahan pustaka lain sesuai dengan keperluannya.6
b) Ensiklopedi
Ensiklopedi dapat didefinisikan sebagai “Sebuah karya
ilmiah berisi informasi yang sangat luas, dalam berbagai
bidang pengetahuan, dan biasanya disusun secara alphabetis
subyek atau nama”. Istilah “sangat luas” bukan berarti
semuannya. Istilah tersebut hanyalah menggambarkan sebagai
sesuatu yang sangat luar biasa, seperti dengan istilah yang
digunakan oleh Diderot, bahwa sebuah ensiklopedi memiliki
nilai yang bersifat mistisius. Bukan mistik yang berarti nyata,
namun mendekati itu karena sangat luar biasa. Setiap
ensiklopedi yang diterbitkan, biasanya menguraikan banyak
artikel secara detail, seringkali pula disertai daftar bacaan pada
setiap bagian atau sub-bagiannya; ada uraian singkat dan ada
uraian yang panjang disertai informasi tentang berbagai data
seperti tanggal lahir dan kematian para ilmuwan terkenal,
lokasi geografis dan peristiwa-peristiwa bersejarah. Cakupan
ini menyebabkan ensiklopedi sangat ideal untuk dikatakan
sebagai bahan referensi.7
c) Kamus
Kamus berisi daftar kata dasar suatu Bahasa yang disusun
menurut abjab. Kamus yang baik disertai dengan keterangan
6
Loc.Cit.
7
Ibid, h.20

5
mengenai bentuk, tanda baca, fungsi, asal-usul atau sejarah
kata, arti, sinonim, antonim, sintaksis dan ungkapan tiap kata.
Ada kamus yang hanya memuat beberapa bagian saja. Istilah
lain dari kamus adalah; daftar kata/istilah, takarir, glosari,
leksikon, dan mu’jam.8
3) Sumber Informasi Tersier
Sumber informasi tersier adalah sumber informasi yang
mengumpulkan sumber-sumber informasi sekunder, seperti
Bibliografi dari bibliografi dan direktori.

a) Bibliografi dari bibliografi


Tujuan literatur tersier untuk mengetahui atau menelusur
informasi sekunder: contoh: Leeson, Ida. 1954. A Bliography
of Bibliographies of the South Pacific. London: Oxford
University Press, 1954. Kemp, Herman C. Annotated
bibliographies on Indonesia. Leiden: KITLV Press, 1990.
Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bibliografi dari bibliografi Indonesia.9
b) Direktori
Direktori berasal dari kata direct yang berarti menunjuk.
Direktori adalah suatu bahan referensi yang memuat daftar
organisasi atau perorangan, disusun secara alphabetis atau
kadang-kadang secara sistematis. Jadi direktori hanya memberi
informasi penunjukan, bukan memberi informasi secara
langsung. Dengan demikian direktori adalah semua bahan
pustaka atau dokumen yang memungkinkan kita untuk
menemukan dan mengetahui informasi tentang organisasi atau
perorangan.10
2. Selection and Acquisition

8
Ibid, h.22
9
Ibid, h.29
10
Ibid, h.30

6
Selection and acquisition adalah merupakan proses dimana semua
dokumen-dokumen yang belum terkelola akan diseleksi, maksudnya
adalah pengelola akan melakukan penyeleksian atau pemilihan
terhadap dokumen ataupun sumber informasi yang bertujuan agar
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setelah proses penyeleksian akan
ada yang dinamakan proses aquisition atau pengadaan, yaitu proses
menyeleksi koleksi sesuai dengan kebutuhan dan institusi tersebut dan
proses kegiatan pengadaan bahan pustaka atau sumber informasi yang
dibutuhkan oleh user dapat melalui cara membeli, membuat sendiri,
tukar menukar, tabungan, dan hibah atau hadiah.
3. Conceptual Analysis
Conceptual Analysis yaitu pengaturan informasi sesuai dengan
subyek atau spesifikasinya. Conseptual Analysis bahan pustaka akan
melalui tahapan sebagaimana yang disebut description, di dalam
proses description bahan pustaka akan mengalami dua proses yakni
proses abstracting dan indexing. Pada proses abstracting bahan
pustaka atau sumber informasi setelah diolah pada tahap sebelumnya
akan dilakukan peringkasan dan diambil kerangka karangnya atau bisa
disebut dengan pembuatan gambaran abstrak dari isi atau karakteristik
suatu informasi. Maksud dari peringkasan adalah sumber informasi
dijelaskan isi dan karakteristiknya secara ringkas. Setelah proses
abstracting sumber informasi akan mengalami proses indexing yang
biasanya dengan memberikan dan menentukan keyword atau kata
kunci dari bahan pustaka atau sumber informasi. Dalam hal
mengindeks harus memahami beberapa hal, yakni tentang apa
dokumen itu, memahami subyeknya, sekaligus memiliki pengetahuan
tentang kebutuhan pemakai. Menangkap tentang apa dokumen
tersebut, yaitu memperkirakan aspek-aspek yang paling penting dalam
dokumen, itulah yang kita sebut dengan analisis konseptual.
4. Penerjemahan (Translation)
Penerjemahan (Translation) adalah interpretasi makna teks dari
Bahasa sumber untuk menghasilkan teks padanan dalam Bahasa

7
sasaran yang mengomukasikan pesan serupa, dan melalui tahapan ini
informasi-informasi akan diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah
dimengerti oleh para pengguna atau user yang nantinya akan
digunakan sebagai akses yang bisa berupa subyek, subyek tersebut
bisa berupa Vocabulary yaitu kumpulan kosa kata yang akan
memudahkan pengguna atau user. Vocabulary ini bisa berupa search
list, daftar tajuk subyek, theasaurus dan kamus.11
5. Document Store/Data Base of Document
Document store atau data base of document ialah Bahan pustaka atau
sumber informasi yang telah melalui beberapa tahapan sebelumnya.
Pangkalan data atau jajaran buku yang ada di rak-rak tertentu.
6. Populatin of user
Population of user yaitu sekumpulan para pengguna informasi.
Buku diletakkan didata base (pangkal data) untuk pengguna (user).
Sebenarnya siapa user itu?
a) Museum usernya adalah pelajar, arkeolog, sejarahwan, wisatawan,
akademisi, biasa juga para normal karena museum terdiri dari
barang-barang kuno yang mengandung mistik.
b) Perpustakaan
 Perpustakaan sekolah merupakan semua perpustakaan yang
ada atau diselenggarakan disekolah baik itu sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Perpustakaan sekolah berguna untuk menunjang prose belajar
siswa-siswi yang ada di sekolah. Jadi usernya adalah siswa,
guru, pegawai, dan staf.12
 Perpustakaan universitas adalah perpustakaan yang berada
pada lingkungan perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi
atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan
bagian integral dari suatu perguruan tinggi, dan usernya adalah
mahasiswa, staf, dosen dan lain-lain.13
11
Very Mardianto, Seputar Ilmu Kearsipan, Jurnal Arsip Ilmu, 2015 h.10
12
Pawit M.Yusup & Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi.(Jakarta :Prenada
media, 2010)h. 18
13
Ibid, h. 20

8
 Perpustakaan umum usernya adalah pegawai kantoran,
pengangguran, pemulung, anak jalanan, ibu rumah tangga,
supir taxi dan lain-lain.14
 Perpustakaan digital pengguna biasa mengakses lewat internet,
jadi berbagai macam orang yg bisa menggunakan karena
secara online dan juga bisa dimana saja dapat membaca atau
meminjam buku diperpustakaan digital tersebut.15
 Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang dikhususkan,
maksudnya ialah pembatasan secara relatif atau terbatas secara
bidang keilmuannya. Misalnya, kalau perpustakaan dimaksud
merupakan perpustakaan pemda (pemerintahan daerah), maka
khusus disini lebih menonjolkan informasi dan sumber-sumber
informasi yang banyak berkaitan dengan masalah
pemerintahan seperti administrasi negara, pemerintahan, dan
masalah polotik serta ekonomi politik. Dan perpustakaan fisip
yang hanya berisikan tentang buku-buku ilmu sosial,
perpusakaan P3K, perpustakaan farmasi, perpustakaan polda
yang berisikan buku-buku criminal, perpustakaan dolog yang
satu-satunya perpustakaan yang menggunakan sistem
klasifikasi UDC ( yang dikelola adalah semua yang berkenaan
dengan sembako untuk masyarakat ), balai penyuluh latihan
pertanian, perpustakaan rumah sakit biladikembangkan
usernya maka bias menjadi perpustakaan umum. 16
c) Toko buku adalah sebuah tempat yang didalamnya menjual
berbagai jenis buku yang tersusun rapi dirak-rak buku dan alat-alat
yang terkait dengan buku itu sendiri. Usernya adalah pembeli, ada
informasi tentang daftar buku.
d)  Arsip usernya adalah masyarakat, lembaga negeri dan swasta dan
individu yang dapat mengakses arsip sesuai dengan kebijakan akses
pengelola kearsipan.
14
Ibid, h. 25
15
Ernawati, “Perpustakaan Digital Dalam Temu Kembali Informasi Dengan OPAC”, Jurnal
Perpustakaan dan Informasi, 2018 h.106
16
Ibid, h. 25

9
7. Request
Request adalah permintaan dan kebutuhan bagaimana informasi
bisa diakses, permintaan ada karena adanya kebutuhan informasi,
kebutuhan akan document, yang mengelola adalah pengelola pada
diagram yang diatas. Contoh : Mahasiswa fisip yang direquest adalah
mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu sosial nomor 100, 200,
dan lain-lain. Jika farmasi maka kelasnya lebih sempit seperti obat-
obatan, jika hukum hanya kelas 300 saja (tertentu).
8. Conceptual analysis
Conceptual analysis yang dicari adalah yang mereka butuhkan,
contoh seperti keperpustakaan pasti membutuhkan panduan. Jika
masuk ke internet maka membutuhkan translation. Conceptual
analysis yang dibawah ini butuh panduan untuk mengaksesnya. Ada
proses searching perlu translation ketika tidak mengetahui bahasanya.
9. Translation
Translation adalah penerjemahan subyek dan judul buku ke dalam
bahasa tertentu.
10. Searching (proses penelusuran)
Searching (proses penelusuran) yaitu berkaitan juga dengan index,
ketika searching terjadi conceptual analysis dan translation. Ketika
searching di internet, ada kebutuhan translate karena subyek dalam
bahasa inggris maka akan keluar semua subjek itulah yang dimaksud
conceptual analysis tapi hanya deskripsi, bias juga proses indexing.
Jika menelusuri melalui index, maka subyek dapat disusun menurut
abjad. Ketika serching, sering memutuskan mencari subyek lain.
11. Index of document representation
Index of document representation adalah yang dikatakan sebagai
katalog atau data base ,atau pengguna bisa langsung menuju pada
index of document representation dari katalog akan dirujuk pada
document store/data base of document /rak ,dan pengguna/user bisa

10
langsung menuju pada document strore/rak dengan demikian
pengguna bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.17

17
Ibid, h. 8

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diagram Lancaster merupakan sistem pengorganisasian informasi
guna memudahkan ketika proses temu kembali informasi secara cepat dan
efisien. Temu kembali informasi atau information retrieval proses dimana
pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan pada penyedia
informasi dengan dibantu oleh sistem yang disediakan. Pada dasarnya
sistem temu kembali informasi yang bertujuan untuk menyimpan
informasi adalah sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara
bersama-sama dalam satu tempat penyimpan. Pada diagram tersebut ada
berbagai macam cara untuk proses sistem temu kembali, sebagai berikut :
1) Population of Document
2) Selection and Acquisition
3) Conceptual Analysis
4) Penerjemahan (Translation)
5) Document Store/Data Base of Document
6) Populatin of user
7) Request
8) Conceptual analysis
9) Translation
10) Searching (proses penelusuran)
11) Index of document representation
12)

12
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani, Devita .Temu kembali informasi dengan keyword (studi


deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled
vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di perpustakaan universitas
airlangga), Jurnal Unair, 2013
Hartono, Manajemen sumber informasi perpustakaan,(Yogyakarta :Candi
gerbang, 2016)
Mardianto ,Very. Seputar Ilmu Kearsipan, Jurnal Arsip Ilmu, 2015
M.Yusup, Pawit & Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi.
(Jakarta :Prenada media, 2010)
Ernawati, Perpustakaan Digital Dalam Temu Kembali Informasi Dengan OPAC,
Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 2018

13

Anda mungkin juga menyukai