Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG

 FireArt merupakan perusahaan keluarga pembuat gelas kaca berkualitas tinggi seperti gelas
wine, asbak, stein bir dan bisa membuat gelas sesuai pesanan yang diiinginkan oleh pelanggan,
dll. Selama 80 tahun sebagai produsen berkualitas tinggi dan mahal, perusahaan ini telah
sukses melayani ratusan klien di Midwester. Perusahaan telah membukukan pendapatan
sebesar $ 86 juta dan pendapatan $ 3 juta dalam tiga tahun terakhir.

 Jack Derry sebagai CEO dan cucu dari pendiri perusahaan mengetahui apa yang terjadi di
perusahaan dimana dalam 18 bulan terakir, pendapatan FireArt tidak memperlihatkan
pertumbuhan yang signifikan. Hal ini disebabkan adanya teknologi baru dalam industri
pembuatan kaca, perusahaan kompetitor mulai memasuki pangsa pasar FireArt.

 Untuk menghadapi tantangan ini kedepan, Jack menunjuk Eric Holt sebagai direktur strategi
baru FireArt. Eric Holt memiliki pengalaman bekerja di sebuah perusahaan konsultan di New
York sebagai Vice President. Eric berpengalaman mengatur tiga tim sukses yang berfokus di
bidang manufkatur. Sehingga berkat dari pengalaman tersebut, Erik diharapakan sebagai orang
yang dipilih untuk dapat menaikkan profit perusahaan.

 Pada hari pertama Eric, membuat langkah yaitu dengan mengumpulkan beberapa orang terbaik
dari setiap divisi untuk melakukan perancanaan komprehensif untuk penataan kembali strategi
perusahaan agar dapat berjalan dan sukses dalam bisnis mereka dalam kurun waktu enam
bulan.

 Dalam perjalanannya, terhitung dari rapat pertama hingga rapat keempat selama 6 bulan, tidak
ditemukan kata sepakat dalam rapat tersebut. Sulitnya mendapatkan kata sepakat dalam rapat
dengan antar tim, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1. Ketidakjelasan prioritas untuk visi misi sehingga sulitnya mencapai tujuan yang akan
dicapai.
2. Kurangnya jiwa kepemimpinan dan kredibilitas pemimpin
3. Cara komunikasi yang kurang efektif antara direktur masing-masing fungsi, sehingga tidak
menghasilkan kolaborasi dan sinergi yang baik.
4. Ada kekurangan kohesi di antara anggota tim yang dibuat di Fire Art. Tidak ada sinergi di
antara anggota tim yang selanjutnya mengarah pada inefisiensi kinerja tim. Ini disebabkan
karena Eric kurang dalam melakukan upaya yang tepat untuk menciptakan budaya kerja
kelompok
5. Senioritas antar Tim yang disebabkan adanya perbedaan strata pendidikan dan lamanya
pengalaman kerja.
6. Tidak adanya kepercayaan yang terbangun antar member tim
7. Tidak ada ide yang inovatif dan kreatif yang dihasilkan untuk mendukung pembuatan
strategi bisnis perusahaan

1
 Berikut para peserta Rapat beserta issue dari setiap peserta yang terjadi pada saat rapat
berlangsung :
1. Randy Louderback, direktur penjualan dan pemasaran FireArt merupakan salah satu
penyebab terbesar sulitnya terjadi kerjasama yang kondusif disetiap rapat tim yang
diadakan Eric. Ia memiliki pengalaman hidup yang keras sehingga membuatnya sering
berperingai dan berkomentar yang tidak menyenangkan dalam setiap rapat. Tak jarang
komentar dan gerak-geriknya menyulut keributan dan berakhir dengan setiap orang
meninggalkan rapat yang belum selesai
2. Ray LePierre merupakan orang yang bertanggung jawab dibagian produksi. Ia merupakan
orang yang hangat namun dikarnakan kurangnya pendidikan, sehingga menyebabkan ia
tidak merasa nyaman dalam jajaran eksekutif dan Eric merasa kondisi perbedaan strata
pendidikan dapat mengintimidasi Ray dalam kerjasama tim.
3. Maureen Turner dari divisi design, merasa bahwa FineArt kurang menaruh penghargaan
pada para seniman yang bekerja untuk FineArt.Ia menjelaskan betapa kerasnya dia telah
bekerja dalam sepuluh tahun pertamanya di FireArt, berharap bahwa seseorang dalam
manajemen akan mengenali kreativitas desainnya.
4. Carl Simmon, ia merupakan anak baru yang baru saja bergabung dengan FineAir sejak
enam bulan terakhir. Posisinya sebagai junior terkadang membuatnya lemah untuk dapat
berargumen dan mempertahankan ide-ide briliannya dihadapan para seniornya.

TEORI
2
 Dalam study case yang berjudul The Team That Wasn’t akan saya jelaskan kembali apa
pengertian dari Tim sesuai dari Buku Contemporary Management pengarang Gareth R. Jones
dan Jennifer M. George (Edisi ke 11) dimana
“ Tim adalah sekelompok kecil orang dengan keterampilan dan kemampuan yang saling
melengkapi, saling bertanggung jawab serta berkomitmen untuk tujuan bersama yang telah
ditetapkan diawal. Pada sebuah tim, anggota saling bekerja sama dalam berbagai perannya
masing-masing seperti memberikan kualitas yang terbaik untuk tim, memberikan ide yang
kreatif, kecepatan dalam bekerja agar efisien, memberikan pelayanan terbaik ke customer,
hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan kinerja tim tersebut serta memberikan
keuntungan kompetitif untuk perusahaan.”

 Seorang manager haruslah memiliki pendekatan yang dinamis terhadap masing-masing


anggotanya. Tentu saja setiap anggota akan bereaksi berbeda-beda pada setiap tahapan dan
membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Sejalan dengan hal tersebut, seorang
manager juga harus dapat berpikir bahwa ia pun bagian dari tim tersebut. Maka dengan
demikian, manager akan selalu berusaha untuk dapat mencari cara yang paling tepat untuk
mewujudkan kinerja yang efisien dan efektif untuk kelompoknya.

 Oleh sebab itu betapa pentingnya perancangan tim yang baik agar bisa bekerja secara efektif
dan efisien, berikut lima tahap perkembangan:
1. Forming adalah tahap dimana para anggota saling mengenal satu sama lain dan
mengetahui tujuan dari pembentukan tim dan apa saja aturan main yang berlaku
didalam tim tersebut. Dalam tahap ini, manager haruslah dapat memberikan pengertian
kepada anggota tim bahwa keberadaan dan kontribusi mereka merupakan hal yang
sangat penting untuk menentukan keberhasilan tim sehingga setiap anggota merasa
memiliki andil dan dibutuhkan. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan keterikatan
antara anggota dan tim itu sendiri.
2. Storming adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul dalam tim. Pemimpin yang
telah dipilih sering kali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu
untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi
pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat
masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak
mau lagi menjadi pendengar.
3. Norming tahapan di mana anggota tim mulai merasakan adanya keterkaitan antara
anggota tim karena telah terjalinan rasa pertemanan. Anggota tim menyadari akan
tujuan yang akan mereka capai dan bagaimana cara bersikap yang baik antar anggota
tim.
4. Performing adalah tahapan merupakan titik akumulasi di mana team sudah berhasil
membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan
efisien. Manager harus memastikan bahwa setiap anggota memiliki motivasi dan
memastikan bahwa setiap anggota telah diberikan tanggung jawab yang cukup untuk
dapat bekerja dengan baik pada stage ini.

3
5. Adjourning adalah tahapan pembubaran tim setelah selesai menyelesaikan proyek.

 Keberhasilan kelompok dapat dicapai dengan kolaborasi dan strategi dalam tim dengan
komunikasi yang efektif didalam tim. Beberapa cara untuk membangun komunikasi yang
efektif:
1. Membangun Hubungan Kepercayaan Dengan Tim Kerja
2. Mendorong diskusi dan pertanyaan agar akan membuat anggota tim bisa
mengungkapkan ide dan pendapat mereka.
3. Memberikan dukungan kepada tim kerja
4. menyampaikan ide dan pesan dengan jelas, bisa menggunakan presentasi atau video
yang menjelaskan sebuah konsep dan memungkinkan orang lain paham akan hal
tersebut.
5. Membuat sesi pemberian feeback atau umpan balik setiap pertemuan tim

 Dengan adanya komunikasi yang efektif dalam sebuah tim, diharapakan akan menghasilkan :
1. Peningkatan efisiensi dalam teknologi dan keterampilan baru
2. Peningkatan kualitas produk dan layanan
3. Meningkatkan respons terhadap pelanggan
4. Lebih banyak inovasi melalui komunikasi

ANALISA

4
 Jika kita perhatikan dari kasus yang terjadi dengan teori ada beberapa hal yang tidak
berjalan mulus pada tahapan pembentukan tim dimana :
1. Pada tahapan Forming
Eric sebagai pemimpin tim harus dapat melakukan proses pendekatan individu,
interpersonal dan kelompok. Agar anggota tim dapat mengenal satu sama lain dan
mengetahui tujuan dari pembentuan tim dan apa saja aturan main yang berlaku
didalam tim tersebut, dan Eric dapat mengenal karakter pribadi masing-masing tim.
2. Pada tahapan Stroming
Kemampuan kepemimpinan Eric diuji pada saat terjadi kekacauan akibat setiap para
member Tim ingin pendapatnya didengar karena setiap divisi memiliki permasalahan
yang berbeda-beda
3. Pada tahapan Norming
- Eric terlalu menghabiskan banyak energi untuk menangani Randy, bagaimana
mengusahakan Randy dapat bersikap lebih koopertaif bekerja didalam tim.
Sedangkan ada beberapa masalah lain yang lebih penting yang harus diselesaikan
agar tim dapat mencapai kinerja lang lebih baik. Seperti Masalah perancangan,
distribusi dan pabrikasi, dengan menyelesaikan masalah yang terkait dengan
produk dan kepuasan customer, akan lebih mudah bekerjasama dengan Randy.
Karena secara tidak langsung Randy akan mendapat keuntungan secara tidak
langsung, yaitu harga yg lebih kompetitf dan penjualan akan meningkat. Sehingga
Pemimpin dari fungsi lain akan mendapatkan lebih menghormati fungsi lain.
- Eric terlihat sangat lambat dalam menentukan arah baru strategi perusahaan, hal
ini tercermin dalam pertemuan keempat masih berkutat dalam menggali
karakteristik dan menghadapi Randy lebih khususnya. Eric sebenarnya memiliki
wewenang untuk mengganti Randy dengan perwakilan lain dari unitnya. Akan
tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Eric. Dalam hal ini Eric dapat menggunakan
Pemimpin HRD untuk melakukan peninjauan kembali kompetensi dari masing-
masing direktur fungsi tersebut. Sehingga Direktur HRD dapat membuat suatu peta
kompetensi dari masing-masing direktur dan apa kompetensi yang perlu
dikembangkan.
4. Pada tahapan Performing dan Adjourning  sesuai dengan bahan study cases tim Eric
belum pernah mencapai tahapan ini dikarenakan mereka belum pernah berhasil
menyelesaikan tahapan storming. Tahapan storming selalu gagal dilaksanakan atau
berhenti ditengah-tengah proses dikarenakan kondisi diskusi yang tidak kondusif.

 Selain pembentukan tim yang tidak berjalan mulus terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan:
1. FineArt sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 80 tahun dan berpenghasilan
besar, dirasa terlalu percaya diri dan berada di zona nyaman, perusahaan ini kaget
dengan adanya perubahan teknologi dibidang manufkatur kaca sehingga merasakan
ancaman dari pesaing-pesaing sejenis. FineArt harus bergerak cepat dan mengikuti
perkembangan industri agar bisa bersaing dan mendapatkan pangsa pasar yang baru.

5
2. Target selama 6 bulan dari Jack sebagai CEO kepada Eric, bukan waktu yang panjang
untuk merubah budaya sebuah perusahanan, tetapi dalam pertemuan kedua
seharusnya Eric sudah menyampaikan jadwal dan target transformasi yang akan
dilakukan di FireArt,Inc. Bersama dengan jadwal dapat dipaparkan kerangka kerja
untuk masing-masing fungsi, dengan merancang suatu metode penyampaian masalah
dan menggali inovasi dari tim yang ada.
3. Kepemimpinan yang efektif menjadi kunci terbangunya suatu tim kerja yang solid,
transparan dan sukses. Jack dan Eric adalah kunci kemudi arah perusahaan akan bawa
kemana, dengan melibatkan semua stakeholder yang dimulai dari para pemimpin
fungsi. Eric sebagai Direktur Strategi menghadapi kesulitan membangun komunikasi
dengan Randy salah satu Direktur Marketing yang karismatik. Dalam posisi ini
diperlukan campur tangan Jack Derry sebagai CEO.
4. Semakin besar suatu organisasi, diperlukan kolaborasi dan sinergi yang lebih besar
antar fungsi untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pada FireArt,Inc
menghadapi kekurangan kohesi di antara anggota tim. Tidak ada sinergi di antara
anggota tim yang selanjutnya mengarah pada inefisiensi kinerja tim. Ini disebabkan
karena Eric kurang cepat dalam melakukan upaya yang tepat untuk membangun
budaya kerja kelompok.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6
1. Eric harus menentukan visi baru perusahaan dan menumpahkannya dalam suatu
kesepakatan yang ditandatangani semua direktur. Agar bisa menentukan arah dan
tujuan yang akan dicapai dengan jelas.
2. Pengembangan diri dibidang kepemimpinan juga penting untuk dilakukan oleh Eric.
Adapun beberapa sifat-sifat pemimpin yang masih harus dikembangkan adalah sifat
dominance, high energy dan maturity. Dengan memiliki sifat dominan dan antusias
sangat diperlukan karena dapat membantu ia dalam melakukan pendekatan persuasive
terhadap anggota timnya sehigga mempermudah Eric dalam menggiring anggota
kelompoknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta antusiasme yang ia miliki
membuatnya siap untuk menghadapi besarnya pekerjaan dan tanggung jawab yang ia
hadapi sehari-hari.
3. Gaya kepemimpinan Eric juga mempengaruhi kondisi tim yang saat ini ia alami. Sebagai
orang yang dipercaya untuk dapat melakukan penataan kembali strategi perusahaan
agar dapat berjalan dan sukses dalam bisnis mereka dalam kurun waktu enam bulan,
sebaginya Eric dapat menjadi pemimpin transformational. Adapun Transformational
Leadership adalah jenis kepemimpinan yang mampu mebuat subordinatnya mengerti
terhadap pentingnya peranan tiap anggota kelompok terhadap keberhasilan perusahaan
dan setiap anggota paham akan kebutuhannya untuk melakukan pengembangan diri dan
mampu memotivasi anggotanya untuk bekerja untuk kepentingan perusahaan diatas
kepentingan pribadi.
4. Melakukan penugasan peran masing-masing kepada anggota tim dengan jelas, jika tidak
ada penugasan yang jelas hal ini menciptakan ambiguitas peran di antara anggota tim
dan meningkatkan tingkat frustrasi di antara anggota tim serta kemudian mengurangi
efisiensi keseluruhan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tim. Penugasan jelas juga
akan mengurangi kesenjangan senoritas dan meningkatkan kohesi agar setiap member
tim menghasilkan kolaborasi dan sinergi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai