Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tiani Sylvia Novianti

NIM : 1174010164

Kelas : BKI 6D

Mata Kuliah : Penyuluhan Sosial

CORONA TAK KUNJUNG MENEPI, PEDAGANG KRISIS PEMBELI

Indonesia saat ini tengah menghadapi peperangan melawan Virus Corona yang
berasal dari Wuhan, Tiongkok. Perkembangan Data Terbaru Corona di Indonesia seperti
yang dilansir dari akun twitter official @CNNIndonesia pada hari ini, kamis (23/4) data
pasien positif corona bertambah menjadi 7.775 orang, sedangkan pasien yang meninggal
akibat corona bertambah 647 orang dan pasien yang sembuh ada sebanyak 960 orang.

Dengan semakin bertambahnya Virus Corona di Indonesia, pemerintah mengeluarkan


kebijakan untuk menghindari penyebaran Virus Corona ini dengan Physical distancing.
Physical distancing ialah jaga jarak atau jaga jarak aman dan disiplin untuk
melaksanakannya, demikian seperti dikutip dari situs web Sekretariat Kabinet. "Jaga jarak ini
bukan hanya berlaku di tempat umum, tetapi juga berlaku di seluruh rumah tangga di setiap
keluarga. Karena diantara keluarga belum tentu semuanya itu negatif, belum tentu seluruh
anggota keluarga itu aman dari Virus Korona ini,” ujar Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, menyampaikan hasil rapat dengan Jokowi
yang dilaksanakan pada 23 Maret 2020 lalu.

Di tengah wabah Corona yang sedang terjadi di Indonesia ini, banyak sekali dampak
yang terjadi bagi masyarakat Indonesia. Seperti para Pekerja yang melakukan Work from
Home, juga para Pelajar dan Mahasiswa yang melakukan Learning from Home. Selain itu
yang terkena dampak lain seperti pekerja rumahan, buruh pabrik, pegawai toko, dan
pedagang. Seperti yang dirasakan oleh pedagang buah-buahan di daerah tempat saya tinggal,
ia berinisial AN, berumur sekitar 26 tahun, ia mempunyai istri dan 2 anak. Biasanya ia
menjual buah-buahannya di kios atau jongko dekat jalan raya yang tak jauh dari rumahnya,
namun semenjak di keluarkannya kebijakan Physical distancing ia menutup kios nya dan
beralih untuk menjual buah-buahan yang telah dipotong-potong secara berkeliling. Biasanya
ia melewati rumah saya sekitar jam siang menuju dzuhur, sambil berteriak “Dua ribuan, dua
ribuan”. Saat itu saya dan orangtua, membeli dagangannya sambil berbincang mengenai efek
dan dampak yang ia rasakan di tengah wabah seperti ini. Saat itu AN memakai masker sambil
menjawab pertanyaan kami, ia menjawab jika pendapatannya saat di kios menurun dan jarang
pembeli, maka dari itu ia memilih untuk berdagang keliling untuk memenuhi kebutuhan
keluarga kecilnya.

Hal yang dirasakan oleh AN mungkin hanya salahsatu dari persoalan yang terjadi
karena dampak wabah Corona ini. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Penyuluh Sosial bisa
menggunakan Metode Pemberdayaan, yang mana metode ini Penyuluh Sosial harus bisa
melihat, mengamati potensi, sumber dan daya yang dimiliki masyarakat sehingga penyuluh
sosial dapat menjadi fasilitator untuk bersama-sama masyarakat dapat mendayagunakan
potensi dan sumber yang dimiliki untuk penanggulangan masalah bersama yang dihadapi
guna terwujudnya kesejahteraan bersama. Mungkin yang bisa menjadi jalan alternatif untuk
persoalan dari AN ialah dengan cara menjual dagangannya sesuai orderan yang hari itu ia
terima dari sms atau WhatsApp yang sebelumnya ia share kepada kontak masyarakat
setempat dan mengirimnya ke rumah orang yang memesan orderan tersebut, walau mungkin
pendapatan yang ia dapat dari orderan online berbeda dengan berkeliling, namun hal itu bisa
meminimalisir untuk bertemu dengan orang lain dan dengan dirumah saja tetap mendapat
penghasilan. Dan Strategi yang mendukung metode ini ialah Proses Pemasaran Sosial (Sosial
Marketing) yang mana disini Penyuluh memberikan suatu penawaran kepada masyarakat
yaitu “to do for” yang mana penawaran tersebut telah dipertimbangkan dapat membantu
mengatasi permasalahan tersebut, walau keputusan dalam menjalankan program tersebut
tetap berasal dari keputusan masyarakat itu sendiri.

Referensi

Dipna Videlia Putsanra. 2020. Arti Physical Distancing dan Social Distancing, Apa
Perbedaannya? di https://tirto.id/eHNf

Neng Anida AL-Daniah. 2020. Pandemi Covid-19 dan Keresahan Pedagang Kaki Lima
Akibat Anjloknya Pendapatan di https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/67376-
Pandemi-Covid-19-dan-Keresahan-Pedagang-Kaki-Lima-Akibat-Anjloknya-Pendapatan

Anda mungkin juga menyukai